NovelToon NovelToon
Di Mana Tempat Itu

Di Mana Tempat Itu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Bukan kita menginginkan lahir ke dunia ini. Bukan kita yang meminta untuk memiliki keadaan seperti ini.
Sudah bertahan begitu lama dan mencoba terus untuk bangkit dan pada kenyataannya semua tidak berpihak kepada kita?
Aira yang harus menjalani kehidupannya, drama dalam hidup yang sangat banyak terjadi dan sering bertanya siapa sebenarnya produser atas dirinya yang menciptakan skenario yang begitu menakutkan ini.
Lemah dan dan sangat membutuhkan tempat, membutuhkan seseorang yang memeluk dan menguatkannya?
Bagaimana Aira mampu menjalani semua ini? bagaimana Aira bisa bertahan dan apakah dia tidak akan menyerah?
Lalu apakah pria yang berada di dekatnya datang kepadanya adalah pria yang tulus yang dia inginkan?
Mari ikutin novelnya.
Jangan lupa follow akun Ig saya Ainuncefenis dan dapatkan kabar yang banyak akun Instagram saya.
Terima kasih.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 3 Masih Bertahan.

"Kenapa mulut mereka sangat enteng sekali meminta kepada Papa untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Biaya, modal untuk membuka showroom mobil bukanlah murah dan hanya dengan meminta dan Papa akan memberikannya dan lalu aku bagaimana?"

"Aku saat ini sangat membutuhkan uang dan aku tidak tahu harus mendapatkan dari mana dan tidak mungkin meminta. Kenapa tidak ada satupun yang mencoba untuk memahami keadaanku. Aku benar-benar capek dengan semua ini," ucapnya yang kembali air mata itu jatuh.

Aira masih memiliki orang tua yang lengkap, tetapi sudah 3 tahun terakhir ini dia memilih untuk tinggal sendiri. Aira memiliki seorang kakak perempuan yang sudah menikah, memiliki adik laki-laki dan 1 adik perempuan. Aira anak ke-2.

Banyak yang mengatakan menjadi anak kedua tidaklah gampang dan banyak beban yang di tanggung sendiri.

Aira merupakan gadis introvert yang banyak diam, yang menyukai kesendirian dan menanggung beban sendiri dengan semua masalah yang dia hadapi dan padahal keluarganya keluarga yang mampu.

Aira sangat terluka dengan apa yang barusan saja dia dapatkan. Untuk mengisi perutnya yang keroncongan, Aira harus memakan makanan basi itu, mungkin ibunya masih mengingatnya ketika memasak enak di rumahnya akan mengirimkan ke tempat Aira yang dari jarak rumahnya sekitar 1 jam.

Tetapi Aira sejak dulu tidak pernah meminta apapun dan selalu memendam segala masalah yang dihadapi sendiri. Nyatanya semua masalah yang dihadapi selesai di tangannya. Tetapi saat ini situasi yang dihadapi benar-benar sulit dan rasanya sudah tidak mampu.

Adiknya Dinda hampir saja tidak bertemu dengan sang kakak yang hampir nekat melakukan percobaan bunuh diri. Karena bagi keluarga Aira bahwa Aira hidupnya baik-baik saja dengan pekerjaan yang menjanjikan dan padahal tidak yang tahu bahwa Aira sekarang kesulitan ekonomi yang membuat kepalanya hampir pecah.

Dia benar-benar harus memendam semua sendiri. Aira sudah tidak mampu berada di dalam titik yang terberat itu.

****

Aira benar-benar sangat frustasi dengan masalah yang dihadapi yang membuat wanita itu sejak tadi malam tidak tidur yang hanya duduk di sofa dengan memeluk kedua lututnya dan di mejanya terlihat buku yang terbuka dengan jumlah hutang yang dia miliki saat ini.

Aira mengalami kesulitan ekonomi akibat bisnis fashion yang dia tangani, Aira mengalami kerugian yang sudah sejak 2 tahun lalu yang membuat Aira meminjam uang ke sana ke mari dan bahkan sampai meminjam uang secara online yang akhirnya Aira terjerat dalam hutang piutang yang sangat banyak.

Belum lagi hutang dengan rentenir. Entahlah berapa jumlahnya yang tidak terhitung sama sekali.

Hal itu benar-benar membuat kepalanya pecah, itu hanya satu masalah saja dan termasuk masalah tekanan batin yang dialami saat berada di lingkungan keluarganya dan apalagi jika bukan permintaan untuk dirinya segera menikah.

Hal itu yang membuat Aira jauh dari keluarganya yang menghindari semua pertanyaan itu. Bertemu dengan saudara-saudaranya persepupuannya yang selalu saja mengusik kehidupannya.

"Arggggg!" Aira berteriak sekencangnya dengan menutup kedua telinganya, tangisnya akhirnya kembali pecah. Dia merasa hidupnya benar-benar tidak berarti, sangat menjijikkan yang tidak pernah dapat bahagia.

Dratt-drattt-drattt.

Suara ponsel Aira yang berdering di atas meja dan ternyata Aira sedang tertidur. Dia baru bisa tertidur pagi hari, matanya yang berat mencari-cari ponselnya dan akhirnya menemukannya.

"Halo,"

"Aira kamu di mana?" wanita itu bertanya dengan semangat yang membuat Aira melihat layar ponselnya dengan panggilan Nana.

"Ada apa?" tanya Aira.

"Di rumah," jawabnya.

"Kamu tidak magang hari ini?" tanya Nana.

"Memang ini tgl berapa?" tanya Aira.

"Astaga Aira jangan bilang kamu lupa jika hari ini kamu harus magang?" tanya Nana.

Aira memejamkan mata dengan menghela nafas. Dia baru menyadari bahwa dia telah melupakan sesuatu.

"Aira kamu masih di sana?" tanya Nana.

"Iya. Aku masih di sini. Aku benar-benar lupa. Baiklah aku akan segera pergi," ucapnya yang langsung mematikan panggilan telpon itu.

"Aku bahkan sudah melupakan apa yang harus aku lakukan. Karena aku tidak tahu harus bertindak apa?" ucapnya memijat kepalanya sembari mengusap rambutnya kebelakang.

Karena Aira ada jadwal magang dari kampusnya yang membuat Aira buru-buru berlari ke kamar mandi. Meski sudah berusia 27 tahun, Aira masih melanjutkan kuliahnya yang memang baru dia lakukan semenjak 2 tahun belakangan.

Aira cukup lelah dengan semua yang terjadi dan mau tidak mau dia harus buru-buru pergi. Tidak lama bagi Aira untuk bersiap-siap. Aira yang sekarang sudah rapi-rapi menggunakan kemeja putih yang dipadukan dengan celana berwarna hitam. Aira dengan buru-buru keluar dari rumahnya dan menuruni anak tangga.

Aira tinggal di perumahan kontrakan yang berada di lantai dua yang memang terlihat seperti rumah susun.

Tidak lama Aira yang akhirnya sampai juga di Perusahaan desain tempat dirinya magang.

Chittttt.

Aira hampir saja tertabrak mobil karena tidak hati-hati dan mobil itu harus di rem mendadak.

"Maaf!" ucapnya menundukkan kepala dengan nafas naik turun. Aira yang tidak mengatakan apa-apa lagi langsung memasuki Perusahaan karena takut terlambat yang pada akhirnya mendapatkan urusan yang panjang.

Ternyata orang yang berada di dalam mobil itu yang tak lain adalah Arfandi. Pria yang waktu itu melihat Aira melakukan percobaan bunuh diri.

Arfandi mengerutkan dahi yang mencoba untuk mengingat siapa wanita itu. Arfandi menghela nafas dan terlihat memasuki parkiran yang langsung memarkirkan mobilnya.

"Kamu lama sekali Aira," ucap Nana.

"Maaf, aku ketiduran," jawabnya.

"Pantas saja mata kamu sampai hitam seperti itu," ucap Nana.

"Masa sih," Aira yang mencoba untuk melihat matanya dengan berkaca di ponselnya dan ternyata memang matanya tampak hitam yang mungkin karena terlalu banyak menangis.

"Aku begadang akhir-akhir ini dan bukankah itu sangat wajar," jawabnya.

"Kamu jangan membiasakan diri seperti itu. Kamu ini benar-benar ya," ucap Nana. Aira hanya tersenyum saja.

Kemudian mereka berdua yang terlihat menduduki tempat duduk mereka.

"Kamu sudah sarapan belum. Kita sarapan yuk!" ajak Nana.

"Kamu saja. Aku sudah sarapan dari rumah," jawab Aira.

Krukk.

Aira ternyata tidak di dukung untuk berbohong yang pada kenyataannya dia tidak sarapan.

"Kamu mencoba untuk bohong. Lihatlah perut kamu masih berbunyi seperti itu," ucap Nana geleng-geleng kepala.

"Aku masih harus mengerjakan ini. Soalnya ini tugas penting dan nanti kalau aku tidak menyelesaikan ini nanti aku dapat masalah," Aira tersenyum memberikan alasan.

"Tapi itu bisa nanti Aira. Memang kamu bisa fokus kerja dengan perut kelaparan?" tanya Nana.

"Sudahlah! Kamu sana sarapan," Aira harus mendorong rekan kerjanya itu agar pergi cepat-cepat.

"Ya. Sudah kalau begitu kamu kerjalah dengan rajin. Bye!" rekannya yang langsung pergi.

Aira menghela nafas yang duduk tampak lemas mengusap perutnya yang memang sejak tadi sangat keroncongan. Dia belum sempat memasak meski sudah mendapatkan bahan makanan yang diantarkan adiknya tadi malam. Tetapi bagaimana lagi Aira juga tidak mungkin boros-boros untuk saat ini dan apalagi harus makan di luar.

Jika untuk magang biasanya dia membawa bekal dari rumah, untuk menghemat biaya yang memang semakin menipis dan bahkan hampir tidak punya, tadi saja Aira harus berlari untuk sampai Perusahaan yang padahal jaraknya cukup jauh.

Bersambung.

1
Teh Euis Tea
sira belajarlah dari mia yg iklas menerima keadaannya, nasibmu lebih baik dari mia yg dihianati suami dgn 3 anak dan hidup susah
semoga sj afandi mau membantu mia
insyaallah aku mampir baca novel barumu thor
Teh Euis Tea
aira kenapa ga ngelaporin si ramon ke polisi sih, klu di biarin si ramon ga ada efek jeranya
itu arfandi ada apa ya ga keluar dari kantornya apa dia sibuk di dlm apa sakit, bikin penasaran aj
ChikoRamadani
aira tegas dong, lawan tuh nini sihir si natalie ganggu suasana aja....

jarang2 kan aira bisa sedekat itu sama arfandi biasanya dia selalu menjauh...
Teh Euis Tea
idihhh si nathali aneh orang arfandi yg menginginkan aira dekat dia, arfandi itu naksir aira bkn km nathalia
ChikoRamadani
natalie caper banget smaa arfandi....
tapi arfandi lebih menyukai aira,,,


setelah ini aira bisa tegas dalam berbicara apalagi lawannya si natalie... dan jangan terlalu insecure ... semua butuh proses
Teh Euis Tea
natali jgn sok perhatian sm afandi, afandi sendiri cm mengharapkan aira bkn km
Teh Euis Tea
semoga km sukses ya aira novelmu buming jd km ga merasa rendah diri lg, semangat untuk aira
Teh Euis Tea
nah gitu dong aira terbuka sm ortumu jd dpt dukungan jgn apa apa di pendem sendiri pdhal ga mampu yg ada malah makin pusing makin terpuruk hingga km mau bunuh diri
Teh Euis Tea
aira klu ketahuan paling di nikahin km sm arfandi😁
Teh Euis Tea
aira jarang loh yg tulus seperti afandi wlu udah 10thn berlalu msh perhatian sm kamu
Teh Euis Tea
kasian bgt sih aira, mudah"an aj sirsmon secepatnya di tangkap
Teh Euis Tea
si aira sok kuat padahal butuh bantuan
Teh Euis Tea
si tari teman ga tau diri
Teh Euis Tea
aira benar kt afandi jgn jd orang ga enakan klu km ga nyaman pergi ke acara itu ya jgn pergi dan harus berani menolak
Teh Euis Tea
natali km cemburu ya sm arfandi
Teh Euis Tea
mungkin karna teman" nya sombong jd aira merasa minder
Teh Euis Tea
emang sih ga enak bgt klu ketemu sm teman yg udah pd sukses trs ngomongin soal kerjaan sedangkan kita hanya pekerja biasa berasa di kacangin sih mau ikut nimbrung ngobrol ga tau ngomong apa
Teh Euis Tea
makin minder aj aira nih tp tetap sj km hrs semangat aira km itu butuh teman untuk keluh kesah km jgn di pendem sendiri dan akhirnya km jd minder
Teh Euis Tea
aira ayolah bergaul km jgn minder trs sm teman km
ChikoRamadani
ini cerita aira yang selalu dikejar debt collector tapi masalahnya sudah selesai karena dibantu arfandi....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!