Petualangan seorang pemuda tampan melaksanakan tugas dari sang guru gaib
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di khianati
Jam 5 30, asep dan Bima berlari kecil dari kedaton menuju unila , kenapa Unila, karna sepanjang jalan mau masuk banyak pepohonan membuat sejuk suasana, ada juga kandang rusa dan danau buatan di samping lapangan bola tenis, dulu Bima sering memancing di danau itu , tapi sekarang di larang, karena ada pemancing yang tenggelam saat mau ngambil pancing nya yang tersangkut. Semenjak itu mancing di larang dan danau di pasang pagar untuk mencegah hal hal yang tak di inginkan. Bima dan asep berlari mengelilingi lapangan sepakbola sesudah 5 putaran , mereka duduk selonjor di taman di sisi lapangan, buat meluruskan kan urat urat kaki agar tak varises. Bima melihat sekeliling nya ,matanya terfokus pada mobil sedan merah yang akan parkir.
" Kenapa bim?" Tanya Asep melihat Bima memperhatikan mobil sedan merah saja
" gw kaya inget mobil itu kalau ga salah yang mau nabrak kakek kakek yang mau nyebrang" ucap Bima matanya tak lepas dari mobil yang di curigai nya
" oh itu , kalau liat plat nya kalau ga salah itu mobil kakaknya Idrus Bim yang baru datang dari Jakarta " ucap Asep memberitahu
" hmmm , pantes aja sombong ternyata kakaknya Idrus, " gumam Bima, Bima terus memperhatikan mobil itu, setelah parkir terlihat pemuda yang pernah berselisih dengan Bima keluar dari pintu kemudi, dan Idrus , Rio, serta Ata , keluar dari pintu penumpang belakang.
Degh ,
hati Bima bergemuruh melihat yang keluar dari pintu penumpang depan, Lesta keluar dari mobil itu dengan pakaian olahraga yang agak ketat, walau masih belia badan lesta sudah berisi dengan pakaian ketat seperti itu lekuk tubuh nya tercetak jelas. Di lihat nya Lesta berjalan dan menghampiri Idrus, yang tak di sangka Bima Lesta langsung menggandeng mesra Idrus. Ternyata apa yang di katakan Asep benar , Lesta dan Idrus berpacaran di belakang Bima.
" sabar bim", ucap Asep mengelus punggung Bima," gw sengaja ngajak loe kesini biar loe liat sendiri, gw ga mau temen gw terus di bohongi" lanjutnya
Bima menghela napas ," thanks sep , elo udah buat gw ngeliat sendiri kelakuan pacar gw," Bima beranjak menghampiri rombongan Idrus dan Lesta, Asep mengikuti dari belakang.
" ooh jadi begini kalau gw ga liat" Bima langsung to the poin setelah dekat dengan Idrus dan Lesta, Lesta hanya tertunduk sedangkan Idrus tertawa senang
"Kenapa loe baru sadar kalau gw pacaran sama lesta, asal loe tau yah , Lesta nembak loe buat menang taruhan dengan temannya. Ha ha ha " hati Bima terasa di tusuk tusuk mendengar itu. Bima menatap Lesta
" bener itu Les?? Tanya Bima parau meminta kepastian, Lesta tidak menjawab hanya menganggukan kepalanya. Sakit pasti tapi Bima berusaha tegar
" ok semoga kalian langgeng dan bahagia" ucap Bima parau ,Bima langsung mengajak Asep pergi
" hei tunggu " cegah seseorang , Bima dan Asep membalikkan badan ,terlihat oleh nya pemuda pengemudi berteriak pada mereka
"Siapa loe?? Ucap Bima ketus
" gw Hendra kakanya Idrus, loe masih punya utang tendangan sama gw" ucap Hendra berjalan mendekat dan memberi kode pada Idrus dan teman-teman nya, mereka mengepung Asep dan Bima empat penjuru , dan langsung menyerang Bima dan Asep, Bima langsung membalas serangan yang datang padanya Bima melawan Idrus dan kakaknya sedangkan Asep melawan Rio dan Ata. Tak lama Bima dan Asep keteteran bagaimana pun susah 2 tangan melawan 4 tangan, Asep sudah tersungkur terkena tendangan Ata dari belakang, entah dari mana Rio mendapat dahan pohon dia berlari ingin memukul Asep yang terjatuh , melihat Asep dalam bahaya Bima tanpa pikir panjang langsung menerjang Rio, tendangan Bima berakibat fatal karena mendarat di selangkangan Rio menyebab kan Rio tersungkur dan pingsan, Bima baru mau berdiri saat satu tendangan mengenai punggung nya
Blugh..
Bima tersungkur dan langsung di pukuli beruntun oleh Ata ,Idrus dan kakaknya, beruntung seorang satpam yang langsung melerai Idrus dan teman-teman nya.
"Berhenti!!!"
Teriak satpam itu dan mendorong Idrus yang sedang memukuli Bima, Bima merasa seluruh tubuh nya seakan remuk , perlahan ia bangkit dan menghampiri Asep yang masih terbaring
" Sep loe ga apa apa kan" Bima khawatir dengan asep yang masih terbaring , Bima melihat sekeliling nya di lihat nya Idrus dan Hendra pergi dengan menggotong Rio yang masih pingsan, perlahan Asep membuka matanya
" ugggh pala gw pusing bim, sialan itu Ata nyerang dari belakang. " keluh asep . Tiba tiba seorang wanita mendekat dan memeluk Bima, " Bim elo ga apa2 kan , " ternyata intan yang memeluk dan memeriksa badan Bima.
"Cuma babak belur doang mbak " Jawab Bima meringis, Intan melihat sekeliling di dapatinya ada cctv yang terpasang di sana
" tunggu di sini sebentar yah, mbak mau minta rekaman cctv ," Intan langsung menuju pos satpam yang tak jauh dari sana , tak berselang lama Intan sudah kembali lagi
" dapet mbak ", tanya Bima
" dapet walau sedikit harus memberi uang rokok buat satpam itu" ucap Intan " dari rekaman yang ada kalian ga bersalah hanya membela diri, jangan takut bila mau memperpanjang ke polisi" lanjutnya kemudian
" kalau mereka ga memperpanjang ga usah lah mbak, mereka masih teman sekolah dan teman satu perguruan " ucap Bima lirih
" baiklah kalau mau kamu begitu, ayo pulang mbak antar , mbak pake mobil tadi kesininya "
Bima kini terbaring di kamarnya Intan sudah pulang begitu mengatarkan Bima, badannya terasa remuk, lengkap sudah rasa sakit nya, hatinya sakit dan badannya juga sakit. Perlahan Bima tertidur
Bima tersentak bangun mendapati dirinya ada di teras sebuah rumah di bawah pohon asem, Bima merasa bingung karena kini badannya sudah sembuh seperti sedia kala, krieeet, pintu rumah terbuka nampak oleh Bima kakek yang pernah di tolong nya keluar dari dalam.
" kakek "
ucap Bima terbata bata
Sang kakek hanya tersenyum, dan memberi kan sebuah buku , buku yang sama dengan yang di berikan pada pertama bertemu, buku itu terbuka pada halaman tertentu Bima membacanya , yang ternyata halaman itu menerangkan tentang pengobatan, Bima membaca dengan seksama, ternyata ada olah napas yang bisa menguatkan diri dan menyembuhkan dari dalam
Perlahan Bima mencoba pernapasan tapi sangat sulit hingga untuk kesekian kalinya dia baru bisa untuk pertama kalinya
Rasa sakit di seluruh badan Bima sekarang terasa agak mendingan setelah berlatih beberapa jam, Bima yang berlatih di alam bawah sadar nya tak menyadari bila tubuh nya berpendar semu hijau membuat ibu Bima kaget dan pingsan
"Bangunlah bima"
sentak sang kakek membuat Bima terbangun dari latihan pernapasan nya
" terima kasih kakek" ucap bima" kalau boleh saya tahu kakek sebenernya siapa?" Tanyanya kemudian
"Sama sama cucuku bima, ilmu itu memang cocok untukmu, nama kakek Surya Pakubuwono, pinta kakek kalau kamu bisa belilah tanah di belakang gang itu , hanya itu yang kakek inginkan, bangunlah dari alam bawah sadar mu ibumu menghawatirkan dirimu," sang kakek mengusap muka bima dan menghilang
lanjutkan bang dhani, semoga menjadi yang terbaik.. 👍
salam santun 🙏