Ganhia Wijaya, seorang gadis cantik yang penurut dan pekerja keras, hidup dengan tenang di bawah naungan keluarganya yang sederhana. Namun, kedamaian itu hancur ketika ayahnya terjerat utang besar kepada Tuan Danendra Mahendra, seorang pengusaha muda yang kaya raya namun terkenal dengan sifatnya yang dingin dan sombong. Demi menyelamatkan bisnis keluarganya yang hampir bangkrut, ayah Ganhia memaksa putrinya untuk menikah dengan Danendra, meski hatinya menolak.
Akankah mereka menemukan kebahagiaan di tengah pernikahan yang dilandasi oleh sebuah kontrak yang penuh tekanan?
yuk mampir yuk di karya pertama aku🙏😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merlin.K, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia di balik story
Setelah rapat yang melelahkan Danendra dan Dirga tidak langsun pulang, Danendra dan Dirga Masi harus menemui kolega penting untuk membicarakan kerja sama untuk proyek baru. pembicaraan mereka begitu panjang dan ketika pembicaraan mereka selesai langit sudah mulai gelap.
Dalam perjalanan menuju kediaman Mahendra, Danendra bersandar di kursi mobil sambil membuka ponselnya Danendra membuka aplikasi WhatsApp dan story Gisel muncul paling atas. Rasa penasaran Danendra mendorongnya untuk membukanya.
saat Danendra membuka story Gisel munculah foto Ganhia tersenyum memandang keindahan taman itu, foto itu di ambil oleh Gisel dari arah samping tanpa diketahui oleh Ganhia dan mengupload ke story WhatsApp, Danendra terdiam menatap foto itu ada sesuatu yang terasa hangat namun aneh di dadanya. Danendra menggeser ke story berikutnya Gisel dan Ganhia berfoto bersama, Gisel yang tampak tertawa sementara Ganhia tersenyum tipis tapi itu cukup membuat dada Danendra berdetak kencang.
Tanpa ragu Danendra langsun mengetik dn mengirim pesan ke Gisel
"Gisel kirim Foto Ganhia dan yang selfie kalian juga jangan lupa"
Tak lama foto-foto itu pun di kirim Gisel, Danendra menatapnya lama dan tersenyum
Tipis di balik sikap dinginnya ternyata sudah ada ketertarikan yang susah di bendung.
Saat Danendra tiba di rumah malam sudah mulai larut, setelah masuk ke dalam rumah dan mengatakan kepada Pak Haris untuk tidak usah menyiapkan makan malam karena sudah makan di luar tadi bersama koleganya setelah mengatakan itu Danendra mulai melangka naik ke arah tangga dan masuk kedalam kamar, tapi kamar itu kosong.
"Nhia.."
Tidak ada jawaban
Danendra menoleh ke arah balkon lampu temaram menyala di sana, berlahan Danendra melangka ke arah balkon dan melihat Ganhia berdiri sambil menatap langit malam dan mulai mengangkat ponselnya dan mulai memotret langit dengan dan kelap-kelip lampu kota.
Danendra menghentikan langkahnya sejenak dan menatap Ganhia dengan senyum mengembang di wajahnya, Danendra melangka mendekat, sebelum Ganhia menekan tombol kamera tiba-tiba Danendra memeluknya dari belakang.
"eh suamiku kamu sudah pulang" Ganhia kaget tapi tidak menolak, Ganhia suda memikirkan mulai hari ini Ganhia akan terbiasa dengan sifat Danendra dan akan membuat momen bahagia bersama Danendra sampai kontrak itu selesai atau bahkan belum selesai dan hanya Samapi saat kekasih Danendra kembali pikir Ganhia.
"hmmm" Danendra bergumam sebagai jawaban
Danendra mengangkat ponselnya dan membuka aplikasi kamera dan mengarahkannya ke arah mereka.
"pakai ini saja kita ber selfie bersama"
Kali ini Ganhia tidak menolak dan tidak juga menjawab, Ganhia hanya tersenyum dan kemudian Danendra menekan tombol kamera.
Cek rek....
satu momen hangat terabadikan, di antara dinginnya malam dan gelapnya langit ada rasa yang mulai Tumbu tanpa janji, tanpa bisa di ungkapkan, hanya kebersamaan yang mulai nyata.
Setelah cek rek kamera itu berbunyi Ganhia masih berdiri kaku dalam pelukan Danendra, jantungnya berdetak kencang, sementara tangan Danendra Masi memeluk pinggang Ganhia.
"udaranya semakin dingin ayo kita masuk" kata Ganhia
Danendra tidak menjawab hanya melihat hasil foto mereka berdua, mereka begitu sangat dekat dengan wajah Ganhia yang sangat cantik, malu-malu dan dirinya yang untuk pertama kalinya terlihat begitu hangat.
"fotonya bagus kamu kelihatan sangat cantik di dalam " kata Danendra terus menatap foto mereka. Sedangkan Ganhia yang mendengar itu pura-pura sibuk melihat ke arah samping.
Danendra tersenyum melihat tingkah malu-malu Ganhia dan beralih membuka akun Instagramnya, kemudian memilih foto Selfie mereka yang begitu indah dengan wajah Ganhia yang sangat cantik, tapi ini belum saatnya Danendra memperkenalkan Ganhia ke publik, kemudian Danendra menambah sebuah filter gelap yang estetik lalu menambahkan sebuah stiker bentuk hati berwarna merah dan menempelkan tepat di wajah Ganhia.
Caption ya hanya singkat " wanita ku"
Ganhia yang melihat dari samping langsun menoleh " kamu mengupload foto itu barusan?" Ganhia terbelalak antar kaget dan bingung.
"tenang wajahmu aku tutupi dengan stiker jadi hanya aku yang tau dan mungkin beberapa orang yang mengetahui pernikahan kita".
Di luar sana dunia sosial media langsung gempar, semua orang yang mengenal Danendra begitu kaget, seorang Danendra yang dingin dan tak tersentuh mengupload foto seorang wanita dengan Caption "wanitaku" pasalnya baru kali ini Danendra mengupload foto seorang wanita bahkan kekasihnya yang katanya sangat di cintainya tidak perda di perkenalkan ke publik.
Komentar pun berdatangan dari rekan bisnis karyawan di kantornya bahkan penggemar Danendra.
"ini siapa?.."
" Beneran ni Tuan Muda Mahendra mengupload foto seorang Gadis"
"mungkin kekasih Tuan Muda Mahendra yang pergi suda kembali"
"siapa pun kamu perempuan itu and sangat beruntung nona bisa di peluk seorang pangeran yang tampan"
Sementara itu Ganhia masih berdiri terpaku dan melirik ponsel Danendra yang baru saja menyiapkan story itu, wajahnya yang menampakkan senyum kini berubah gugup. tangannya reflek menyentuh pipinya yang hangat lalu pura-pura menyibukkan diri dengan merapikan rambut yang sebenarnya tidak berantakan.
"kamu tidak takut orang-orang salah paham dan bagaimana kalau kekasihmu salah paham" tanya Ganhia lirih, masih tidak berani menatap Danendra.
"salah pahamnya di mana" Danendra balik bertanya dengan tenang.
Ganhia mencibir pelan "ya.. Kamu upload foto perempuan nanti mereka berpikir... Kamu...
"Punya kekasih?" potong Danendra " asal kamu tau Nhia aku tidak memiliki kekasih jadi stop terus mengatakan kekasihku kamu satu-satunya wanitaku saat ini" lanjut Danendra lagi.
Ganhia menoleh cepat dengan mata terbelalak, dan ketika melihat tatapan Danendra yang tenang Ganhia membuang muka lagi. Wajahnya makin panas
"tapi aku tidak meminta mu mengupload foto itu" ucap Ganhia pelan mencoba menjaga jarak tetapi Danendra menahan pinggang Ganhia.
"aku tau " jawab Danendra singkat "tapi aku ingin
Ucapan itu membuat Ganhia semakin gugup, Ganhia menggigit bibirnya, jantungnya berdebar namun Ganhia suda bertekad untuk tidak membuka hati untuk Danendra, Ganhia mengembuskan nafas pelan.
"terserah kamu deh"
"kenapa apa aku salah mengupload foto istriku sendiri?"
"karena kita ini cuman nikah kontrak, semua ini sementara " jawab Ganhia dengan suara yang bergetar dengan masih menundukkan kepalanya, pikirannya menolak untuk menatap mata Danendra.
Danendra tidak langsung menjawab, Danendra menatap Ganhia yang terlihat ingin kuat tapi jelas-jelas perasannya mulai goyah, perlahan Danendra mengulurkan kan tangannya dan menyentuh pelan kepala Ganhia.
"aku meminta kamu jangan dekat dengan pria lain selain aku " kata Danendra tiba-tiba dan semakin mengeratkan pelukannya agar Ganhia tidak kedinginan.
Ganhia menoleh bingung
"waktu kamu di taman tadi aku mengetahuinya " kata Danendra dengan lirih "dan bukan karena perjanjian kontrak itu tapi aku tidak suka kamu di pegang oleh pria lain selain aku".
Ganhia terdiam Matanya membulat, dan mulutnya terbuka sedikit tapi tak ada kata-kata yang keluar, hanya pipinya yang semakin memerah.
"kamu sering membuat aku bingung dan aku tidak mau terlalu berharap" gumam Ganhia dalam hati.
Beberapa menit kemudian Danendra dan Ganhia terdiam dengan pikiran mereka masing-masing, kemudian Danendra melepaskan pelukannya dan membalikan tubuh Ganhia dan mengecup bibir Ganhia.
belum sempat menetralkan keterkejutannya Danendra mulai menarik pelan masuk ke kamar " ayo masuk malam semakin larut".
ternyata hanya untuk di panggil
sayang....
lanjut thor ceritanya
sedikit demi sedikit
telah tumbuh
lama" buanyak
dan bucin...
lanjut thor ceritanya