NovelToon NovelToon
Hamil Di Luar Nikah

Hamil Di Luar Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nafsienaff

4 Tes pek dengan harga berbeda, jenis berbeda, dan kualitas berbeda pula berjajar rapi diatas meja dengan tanda yang menunjukkan hasil yang sama.

Joana shock sampai tidak bisa berkata apa apa. Dirinya positif hamil sementara Joana sendiri baru saja putus dari pacarnya.

Sebagai remaja yang bahkan belum tamat sekolah, Joana tidak tau harus bagaimana. Di tambah lagi dengan status nya sebagai publik figur. Apa kata publik nanti jika tau bahwa Joana hamil di luar nikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafsienaff, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 19

Seminggu berlalu.

Setelah hari itu Daniel pun tidak pernah lagi datang ke rumah Joana. Jangan kan datang, memberi kabar saja tidak.

Joana yang merasa aneh dengan ketidak datangan Daniel pun mulai bertanya tanya. Padahal sore itu bahkan Joana tidak mengatakan apapun selain pertanyaan tentang perasaan nya pada Daniel. Itu pun tidak mendapatkan jawaban dari Daniel karena Thomas yang tiba tiba datang.

Sementara itu, Dante terus mencoba membujuk Joana untuk bertemu. Dia hampir setiap waktu mengirim pesan bahkan menelepon Joana. Namun Joana sama sekali tidak merespon. Joana tidak ingin kecewa lagi karena Dante yang semena mena padanya. Meski Joana harus mengesampingkan perasaan nya yang masih berharap pada Dante.

Joana menghela napas kasar. Tidak bertemu dengan Daniel untuk waktu yang cukup lama membuat Joana merasakan sesuatu yang kurang. Jika biasanya Daniel selalu datang untuk sekedar mengajaknya mengobrol dan bercanda, tapi beberapa hari ini tidak. Daniel bahkan seperti hilang di telan bumi. Tanpa kabar apapun.

“Apa dia marah sama aku?” Tanya Joana pada dirinya sendiri.

Joana kadang berpikir, apakah pantas jika dia mendapatkan perhatian penuh dari Daniel sementara hatinya masih terpaut pada Dante. Joana juga pernah berniat jujur tapi kemudian Joana urungkan karena Joana tidak ingin membuat Daniel merasa di permainkan. Meski memang sebenarnya tanpa sadar Joana sudah mempermainkan Daniel yang benar benar berniat tulus padanya.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat lamunan Joana tentang Daniel seketika buyar. Joana menghela napas kemudian bangkit dari tempat tidurnya dan melangkah menuju pintu untuk membukanya.

“Si mbok..” Joana tersenyum saat mendapati di mbok sudah berdiri di depannya.

“Ya non.. Maaf si mbok mengganggu, tapi di bawah ada den Dante katanya ingin ketemu sama non..”

“Apa? Dante?” Joana terkejut mendengarnya. Bagaimana mungkin Dante berani datang kerumahnya. Memang Thomas sedang tidak di rumah untuk urusan bisnis, namun tetap saja Joana tidak berpikir jika Dante akan sampai berani datang ke rumahnya.

“Ya non...” Angguk si mbok.

Joana menelan ludah. Entah apa yang di inginkan Dante sebenarnya.

“Ya sudah mbok.. Saya akan turun sekarang.”

Joana pun turun dengan sangat hati hati untuk menemui Dante. Joana ingin tau apa yang sebenarnya di inginkan oleh Dante sekarang.

“Ada apa? Ngapain lagi kamu datang kesini?” Meski masih mempunyai rasa, namun Joana berusaha bersikap acuh. Cukup sekali bagi Joana di kecewakan oleh Dante.

“Ini tentang kehamilan kamu Joana.. Aku nggak percaya kalau itu anaknya Daniel. Aku yang pertama melakukan itu sama kamu Joana. Aku yakin kamu nggak mungkin sembarangan melakukan itu dengan orang yang tidak kamu kenal. Apa lagi Daniel yang hanya anak kecil.” Dante menatap Joana serius. Meski sempat ragu, namun Dante yakin bahwa janin yang sedang di kandung Joana adalah darah dagingnya.

“Aku nggak perduli kamu mau percaya atau enggak. Dan terimakasih karena sudah memandang positif ke aku. Tapi kamu perlu kamu tau Dante, aku juga nggak bodoh. Aku mana mungkin mau punya anak dengan cowok brengsek seperti kamu.”

Kedua mata Dante melebar sesaat mendengarnya. Apa lagi Joana berkata dengan sangat santai.

“Enggak enggak. Aku yakin itu anak aku.” Kukuh Dante.

Joana tersenyum sinis. Dalam hati kecilnya Joana merasa lega karena Dante masih mau menganggap janin itu anaknya.

“Kamu perlu bukti apa? Aku loh udah dekat dengan Daniel sejak masih pacaran sama kamu. Dan aku melakukan itu atau enggak sama Daniel kan kamu nggak tau. Yang jelas aku sangat yakin bahwa janin dalam kandungan aku sekarang bukan anak kamu. Jadi tolong kamu berhenti gangguin aku. Kamu kan udah punya Lea. Kamu urusin aja dia. Dan katakan juga sama dia jangan ganggu ganggu aku.”

Dante menggeleng tidak percaya. Meski Joana memang sangat bebas, namun Joana bukan cewek gampangan. Walau memang sedikit protektif dulu pada Dante.

“Joana aku...”

“Dante tolong. Kita sudah punya pasangan masing masing. Aku sama Daniel, dan kamu sama Lea. Jadi kita nggak perlu mengingat apapun yang telah terjadi di masa lalu.” Sela Joana tetap santai.

“Nggak bisa. Aku mau tes DNA. Aku mau tau yang sebenarnya. Kalau memang benar itu anak Daniel, aku akan berhenti berharap sama kamu. Tapi kalau itu anak aku, kamu nggak bisa pisahin aku sama anak aku Joana..”

Joana terdiam. Meski memang Dante tidak seperti Daniel, namun orang tua Dante juga tetap orang yang mempunyai nama. Dante juga bisa mendapatkan apa yang Dante mau.

“Ingat Joana, aku tunggu jawaban kamu dan Daniel untuk tes DNA.” Kata Dante mengulangi lagi.

Setelah berkata seperti itu, Dante pun bangkit dari duduknya. Dia berlalu keluar dari kediaman Joana dengan penuh amarah. Dante merasa dikhianati begitu Joana mengatakan sudah dekat dengan Daniel jauh saat mereka berdua masih mempunyai hubungan.

Dulu memang sempat ada gosip tentang Joana dan Daniel. Namun Dante tidak peduli mengingat Joana yang memang ramah pada semua orang. Terlebih bukti kedekatan mereka hanya sebuah photo yang di ambil secara diam diam saat Daniel dan Joana mengobrol.

Selepas kepergian Dante, Joana pun menangis. Sekarang Joana semakin di lema. Dante kukuh mengakui janin itu sebagai anaknya sampai menantang untuk tes DNA. Namun semua itu sudah tidak ada gunanya lagi menurut Joana. Hubungan mereka sudah berakhir. Joana pun sudah terlanjur kecewa pada Dante. Walau sejujurnya sampai saat ini Joana masih memiliki rasa pada Dante, namun Joana juga tidak mungkin menuruti keinginan hatinya dan mengecewakan papahnya, Thomas.

Joana mengusap air mata yang membasahi pipinya kemudian menunduk menatap perut buncitnya. Dengan penuh kasih dan rasa sedih Joana mengusap perutnya sendiri.

“Maafin mamah ya sayang.. Maaf sudah membuat kamu berada di posisi yang sulit..” Lirih Joana sesekali terisak.

Joana tidak mungkin mengiyakan tantangan tes DNA Dante karena memang Joana sendiri yakin bahwa janin dalam kandungan nya adalah anak Dante. Lagi pula Joana juga sudah akan serius dengan Daniel yang sudah banyak berkorban untuk nya. Daniel yang tidak perduli dengan karirnya demi menyelamatkan Joana dari hujatan publik.

“Aku nggak bisa diam begini. Aku nggak mungkin menghadapi Dante sendirian. Aku butuh Daniel juga papah...”

Merasa membutuhkan dukungan, Joana pun segera menghubungi Daniel, namun sayang nomor cowok itu sedang tidak aktif. Padahal sudah seminggu Daniel tidak datang juga tanpa kabar. Sekalinya Joana menghubungi nomornya malah tidak aktif.

“Ck, kok malah nggak aktif sih?” Dumel Joana merasa kesal.

Tidak mau menyerah, Joana pun kembali berusaha menghubungi Daniel, kali ini melalui nomor telepon rumahnya.

TBC

1
💗 AR Althafunisa 💗
kenapa ada kata yakin 😅
💗 AR Althafunisa 💗
Kenapa ada kata yakin seakan meragu, sedangkan melakukan itu hanya dengan mantannya
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!