Dilarang memplagiat karya!
"Pernikahan kontrak yang akan kita jalani mencakup batasan dan durasi. Nggak ada cinta, nggak ada tuntutan di luar kontrak yang nanti kita sepakati. Lo setuju, Aluna?"
"Ya. Aku setuju, Kak Ryu."
"Bersiaplah menjadi Nyonya Mahesa. Besok pagi, Lo siapin semua dokumen. Satu minggu lagi kita menikah."
Aluna merasa teramat hancur ketika mendapati pria yang dicinta berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.
Tak hanya meninggalkan luka, pengkhianatan itu juga menjatuhkan harga diri Aluna di mata keluarga besarnya.
Tepat di puncak keterpurukannya, tawaran gila datang dari sosok yang disegani di kampus, Ryuga Mahesa--Sang Presiden Mahasiswa.
Ryuga menawarkan pernikahan mendadak--perjanjian kontrak dengan tujuan yang tidak diketahui pasti oleh Aluna.
Aluna yang terdesak untuk menyelamatkan harga diri serta kehormatan keluarganya, terpaksa menerima tawaran itu dan bersedia memainkan sandiwara cinta bersama Ryuga dengan menyandang gelar Istri Presiden Mahasiswa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 10 First love
Happy reading
Grup chat anggota BEM inti siang ini bisa dibilang 'heboh'. Bahasan mereka bukan seputar kegiatan yang akan dilaksanakan oleh para anggota BEM, melainkan tentang Ryuga Mahesa--Sang Presiden Mahasiswa yang mereka beri gelar 'Si Pak Ketu Galak'.
Nofiya:
Woeeew, rapatnya diundur!!! Nggak jadi sore ini. Pak Ketu kita lagi dipingit, karena besok lusa mau nikah!!!!!
Tara:
Kita nggak piatu lagi gaessss. Bentar lagi punya Bu Ketu
Dimas:
Mo nikah sama siapa Si Pak Ketu galak?
Nofiya:
Sama Announcer Luna
Dimas:
Woahhhhh. Btw, Aluna kan calon bini Baskara yak?
Tara:
Sebelum janur kuning melengkung, masih ada kesempatan buat menikung
Dimas:
Cakep!!! Berarti gue boleh nikung cewe lo donk?
Tara:
Kampretttttt!!!! Berani lo nikung Ririn, gue laporin Machan. Biar lo kena semburan cabe segrobak
Dimas:
Aelah. Gue cuma bercanda. Ngomong-ngomong, gimana ceritanya Pak Ketu bisa mo nikah sama Si Luna?
Nofiya:
Lo tanya aja ke Tante Rosa!
Tara:
Ngapain tanya ke Tante Rosa. Langsung aja tanya ke Pak Ketu @Ryuga Mahesa Si Pak Ketu Galak
Ryuga memijit pelipis ketika membaca chat ketiga sahabatnya yang tergabung dalam anggota BEM inti. Kepalanya yang semula terasa pusing, kini bertambah pusing karena keriuhan celotehan mereka.
Berisik!!! Gue lagi pusing. Kepala gue berasa mo meledak gara-gara ocehan lo pada
Send
Nofiya:
Sensi amat, Pak! Yang adem dikit napa? Calon bini lo orangnya lembut lho. Bisa jantungan dia kalau denger semburan lo tiap hari
Ryuga:
Gue nggak peduli
Nofiya:
Bo'ong kalo lo bilang nggak peduli. Buktinya, lo mau bantu Aluna. Itu berarti, lo peduli sama dia. Monyet udah ceritain semua ke gue
Ryuga:
Bloody hell !!!!
Ryuga menghela napas, lalu hempas tubuhnya di atas ranjang. Kepalanya serasa mau pecah ketika membaca cuitan Nofiya.
Monyet? Yah, Ryuga tahu betul siapa yang disebut monyet oleh Nofiya. Dia ... Ayu. Wanita yang masih dicinta sekaligus penyumbang pesakitan.
Terdengar notif pesan. Memaksa Ryuga untuk membaca nama yang tertera di layar ponsel--'First love'.
Ryu, maaf. Aku tau, saat ini kamu pasti marah, kecewa, dan benci pada ku. Tapi percayalah, kamu nggak bakal menyesal karena gadis yang akan kamu nikahi ... Aluna Kirana. Gadis yang mendekati kata sempurna. I wish you happiness with Aluna, Ryuga Mahesa. Aku menyayangimu sebagai sahabat sekaligus kerabat
Segumpal daging yang bersemayam di dalam dada Ryuga terasa ngilu ketika membaca pesan yang dikirim oleh Ayu melalui aplikasi berlogo hijau. Sepasang matanya memanas, jatuhkan setetes kristal bening.
Ponsel yang semula berada di genggaman tangan, kini tergeletak di lantai. Ryuga sengaja melemparnya dan enggan membalas pesan yang sukses meremas ulu hati.
"Lo tega, Yu. Tega banget. Harusnya lo nggak usah kasih tau Mama. Harusnya lo nggak usah ikut campur ngendaliin hidup gue. Lo kejam, kejam banget ...."
Ryuga tumpahkan tangis yang tak kuasa lagi dibendung. Luapkan buncahan rasa yang selama ini dipendam dan tak dibagi pada siapapun, kecuali pada Sang Maha Cinta.
Meski patah hati, Ryuga berusaha terlihat tegar. Ia tetap tertawa dan tersenyum di depan wanita yang dicinta, supaya terlihat legawa dan tentunya ... baik-baik saja.
Ryuga terlupa jika Ayu seorang penulis yang bisa membaca mimik wajah. Dibuat-buat atau lepas dan tanpa topeng.
Demi kebaikan Ryuga dan Aluna, Ayu mencetuskan usulan gila yang ternyata disetujui oleh Rosa.
Namun usulan itu malah kian menghancurkan hati Ryuga.
Baik menurut Ayu, belum tentu baik bagi Ryuga maupun Aluna.
Ryuga Mahesa, lelaki yang dianugerahi paras tampan dan pemilik lesung di kedua pipi. Dia bukan seorang Casanova, meski pesonanya mampu memikat para gadis. Tipikal lelaki setia, yang menjaga hati untuk satu wanita.
Namun sayang cintanya bertepuk sebelah tangan, karena Srikandi yang bertahta di hati lebih memilih seorang Arjuna.
.
.
Malam ini, keluarga besar Mahesa berkunjung ke rumah orang tua Aluna.
Kedatangan mereka disambut hangat oleh tuan rumah, terlebih Raditya dan istrinya.
Hamdan yang semula ditunjuk sebagai pengantin pengganti jelas teramat murka dan tidak terima karena Raditya dengan sangat mudah mengubah keputusan.
Namun demi menjaga pamornya, ia berusaha bersikap bijak dan legawa, meski benaknya merapalkan sumpah serapah.
Speechless
Xavier terkesiap begitu mengetahui jika calon pengantin pengganti untuk Aluna bukan Hamdan, melainkan Ryuga Mahesa--Sang Presiden Mahasiswa yang ingin ditumbangkan.
"Lo --"
Ryuga menepuk bahu Xavier dan memaksa bibirnya untuk tersenyum.
"Gue yang bakal jadi calon pengantin pengganti buat Aluna. Bukan Pak Hamdan. Mulai detik ini, jangan pandang gue sebagai musuh. Tapi sebagai temen baik lo sekaligus saudara. Orang yang bakal ngejaga dan ngelindungi adik lo."
"Lo ... serius?"
"Ya, gue serius. Lo liat sendiri kan? Gue nggak datang sendiri. Gue datang sama bokap-nyokap, Kak Romi, Kak Kinan, dan keluarga gue yang lain."
"Kenapa lo mau jadi pengantin pengganti buat Aluna? Apa karena ada maksud terselubung, biar gue sama anak-anak Geng Bima Sakti nggak berusaha numbangin lo lagi?"
Ryuga sejenak terdiam. Tekan himpitan rasa yang masih saja sesakan dada sebelum menjawab pertanyaan Xavier.
"Gue berempati sama lo dan Aluna. Dua kali, adik lo hampir meninggal hanya gara-gara patah hati. Gue nggak mau itu terjadi lagi. Asal lo tau, gue nggak ada maksud lain --"
"Lo masih inget ... apa yang gue bilang tadi siang? Gue bukan pecundang yang demen halalin segala cara buat ngehancurin lo."
Yang sebenarnya, bukan hanya itu alasan Ryuga bersedia menjadi 'calon' pengantin pengganti untuk Aluna. Tetapi, usulan gila yang dicetuskan oleh Ayu dan sabda sang ibu suri--Rosa Maulida.
Ryuga memang salah. Ingin membantu Aluna dengan melakukan pernikahan kontrak. Namun, Ayu lebih salah. Karena dia berperan sebagai penyumbang pesakitan terbesar di hidup Ryuga dan turut campur ke dalam masalah yang sebenarnya bukan ranahnya.
Rosa apalagi. Sang mama yang biasanya bijak kini menjelma jadi seorang ibu suri yang otoriter. Memaksakan kehendak dan mengabaikan perasaan putra bungsunya.
Ryuga pasrah dan berserah pada garis takdir yang telah dikehendaki oleh Sang Penulis Skenario Kehidupan. Begitu juga Aluna.
Dan malam ini, menjadi titik awal kisah cinta mereka. Dua insan yang kini tengah terluka karena terlalu tulus mencinta.
Mencintai sekedarnya dan jangan berlebihan, karena bisa menimbulkan kekecewaan yang mendalam, menyakiti diri sendiri, dan menjerumuskan ke palung nestapa.
Fokuslah pada cinta pada diri sendiri, kebahagiaan pribadi, dan jangan terlalu berharap pada insan yang enggan membalas rasa.
Jika hatimu terlanjur kecewa dan terluka, bersandar lah pada Sang Maha Cinta. Rayu Dia, untuk tiupkan nafas cinta di hati insan yang ditakdirkan hidup bersama.
Rangkaian kata yang ditulis oleh seseorang, berhasil memprovokasi pikiran Aluna dan memantapkan langkahnya.
Tak ada setitik pun keraguan yang terbesit. Tak ada ketakutan untuk membuka lembaran baru.
Aluna menumbuhkan keyakinan di dalam hati, jika segala yang dikehendaki oleh Illahi adalah yang terbaik untuk hidupnya.
Wajburni ya jabbar.
🍁🍁🍁
Bersambung
kreatif. Tapi nilai kreatifnya akan bermakna jika digunakan ke arah hal yg lbh positif. ngritik boleh. Tapi lbh baik jika energinya dibuat utk ikut membangun aja kan... membangun bukan yg berarti harus ini dan itu, terjun di politik atau apalah..berpikiran kayak anak muda di kisah ini, itu udah bagian dari membangun. membangun mental bangsa yang udah terlalu banyak dicekoki parodi---yang sementara dianggap lucu, tapi justru tanpa sadar menanamkan nilai tidak mrncintai negeri ini....
ah..kok ngomongnya jadi kemana2 ya..
aku nyimak ya..sambil goleran
kalau di lingkup personal gak. Tapi itu emang udah sesuai porsi. kan judulnya sandiwara cinta Presma...😍😍
nyonya kaya raya ketipu arisan bodong bisa darting juga ya😄😄
ada sesuatu nih dgn nama ini