Vania gadis yang cantik nan baik hati, istri dari Jonathan Cristian Grisworld, tapi entah apa penyebab nya Vania berubah menjadi wanita gila, tetapi hal itu tidak mengurangi cinta Jonathan kepada nya,.
hingga suatu malam yang sunyi Vania melompat ke dalam kolam renang tanpa sadar dan hal itu membuat jiwa nya mati dan dan di gantikan oleh jiwa lain yang masuk kedalam raga nya. dan mulai dari situlah balas dendam di mulai, jiwa baru yang menghuni raga Vania bukan lah sosok yang lemah dan mudah di tindas.
siapakah sosok pemilik Jiwa itu ?
dan siapa yang membuat Vania asli berubah menjadi wanita gila ?
yang penasaran dengan kisah nya kkyyuuukkk mampir ya guysss, aku menunggu kalian. 🤗 jangan lupa Like, Comen dan Vote semoga kalian suka 🙏🤗
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Racun Ular
.
.
Yuna yang saat ini sedang bersantai di halaman samping Mansion besar itu seraya menikmati segelas teh hangat dan juga kue yang ia dapat di lemari dapur .
sebelum Nyonya nya itu memanggilnya sebaik nya ia menikmati waktu santai nya .
" enak nya jadi orang kaya... hanya tinggal menikmati semua nya dengan santai tanpa banyak fikiran " ucap nya setalah nya ia menyeruput teh hangat nya kedua kaki nya ia sudah naikkan di atas meja dengan santai.
" heee.... perawat kecil " Iren datang dengan penampilan nya yang masih seperti tadi
" apa " Yuna menatap dengan sinis wanita paru baya itu.
" buatkan aku makanan " perintah Iren dengan santai nya
" buat aja sendiri, lagian kan aku bukan pelayanan mu " Yuna mengambil satu kue kering di dalam toples lalu memakan nya dengan santai
Iren marah mendengar ucapan dari Yuna " sangat tidak sopan kamu ya menyuruh nyonya besar seperti itu "
" hahahahaaaa...... mimpi anda terlalu tinggi " Yuna berdiri lalu melangkah pergi meninggalkan Iren seraya tertawa mengejek.
Iren menyusulnya dan langsung menarik rambut Yuna yang terikat itu
" aaauuu...... apa yang kamu lakukan nenek sihir " Yuna berusaha melepaskan cengkraman tangan Iren dari rambut nya tetapi tidak bisa tangan wanita paru baya itu terlalu kuat .
" kamu berani melawan ku ya " Iren menghempaskan tubuh kecil Yuna di atas lantai marmer hingga membuat Yuna jatuh terduduk
" aaauuu.... sakit " ringis Yuna, Loen yang baru saja dari luar itu menatap kearah dua wanita itu.
" ini akibatnya karena kamu berani melawan ku " ucap Iren
Leon menghampiri kedua nya dan melihat Yuna yang berusaha berdiri " aku akan melaporkan mu kepada Nyonya " ucap nya setalah nya Yuna melangkah pergi dengan menangis seperti anak kecil
" LAPORKAN SAJA LAGIAN SEBENTAR LAGI NYONYA MU ITU PASTI AKAN MATI " teriak Iren
Leon mengerutkan alis nya melihat kelakuan Yuna yang seperti anak kecil, lalu ia menatap Iren yang berdiri dengan santai dengan kedua tangan nya ia lipat di depan dadah nya.
" apa yang kamu lakukan kepada gadis kecil itu " tanya Leon dengan tatapan tajam nya
" ya.. terserah aku lah mau melakukan apa, lagian kan sebentar lagi aku yang akan menjadi Nyonya besar di rumah ini " Iren berkata dengan sangat santai dengan penuh harapan
" ckkk.. jangan bermimpi terlalu tinggi mana mau tuan Jonathan dengan wanita seperti mu... di luar sana banyak wanita cantik yang mengantri untuk menjadi istri nya, tetapi tuan mengabaikan semuannya , karena di mata dan hatinya hanya Nyonya Vania lah yang paling cantik dan baik hati " ucap Leon menyindir menatap penuh jijik wanita paru baya itu, setalah nya ia melangkah pergi meninggalkan Iren yang wajah nya kini sudah memerah akibat marah
" lihat saja malam ini aku akan mendapatkan nya aku akan merayu Jonathan sampai dia mau meniduri ku " kesal Iren lalu melangkah pergi seperti nya malam ini ia akan kembali menyusul rencana licik nya itu
di dalam kamar Jonathan masih saja diam memperhatikan apa yang Vania lakukan , hingga wanita itu menghampiri nya
" astaga... kenapa kamu belum membuka kemejamu, aku mau memeriksa luka mu itu " Vania menepuk jidat nya kesal.
" kenapa harus aku yang membuka nya kan ada kamu , kenapa gak kamu aja kamu kan istri ku " Jonathan menatap Vania dengan menaik turun kan alis nya
Vania diam mendengar ucapan dari pria itu memang pemilik tubuh ini adalah istri dari pria tampan yang saat ini sedang duduk di hadapan nya , tetapi hanya tubuh ini saja bukan jiwa nya .
" kenapa diam , dan kata nya kamu gak akan tertarik dengan tubuh ku ini lalu kenapa pipi mu itu memerah " Jonathan sengaja ingin membuat Vania kesal dan dengan syok Vania memegang pipi nya itu dan seperti nya baik-baik saja
darah segar terus menetes dari luka Jonathan , tanpa berkata lagi Vania membuka kancing kemeja hitam yang di kenalan oleh pria itu dengan tangan yang gemetaran.
sebagai seorang Selina di kehidupan sebelum nya ia tidak pernah melakukan hal seperti ini bahkan berdekatan dengan pria dengan jarak yang terlalu dekat pun ia tidak pernah.
Jonathan terus memperhatikan wajah cantik nan tirus milik istri nya itu, yang membuat jantung Vania semakin berdetak tidak karuan
" tenanglah Selina, ingat pria ini bukan suami mu tetapi suami pemilik tubuh ini , jangan mengecewakan nya, Vania sudah berbuat baik kepadamu memberimu kehidupan kedua dan memberimu kesempatan untuk balas dendam " Ucap Vania dalam hati sesekali ia menggelengkan kepala nya
hingga semua kancing kemeja Jonathan berhasil ia buka
" lepaskan kemejamu kamu bisa kan " ucap Vania dengan suara pelan
" tidak bisa sayang... pundakku sangat sakit " ucap Jonathan
Vania menghela nafas nya kasar lalu ia membantu Jonathan melepaskan kemejanya yang sudah berlumuran darah itu , dan terlihat lah luka yang cukup besar di pundak Jonathan yang terbalut perban.
Vania memperhatikan luka itu dengan teliti sedangkan Jonathan hanya diam saja seraya menahan rasa sakit di pundak nya pria itu menahan nya supaya tidak meringis.
" sebenrnya kamu dari mana kenapa kamu bisa mendapatkan luka separa ini " tanya Vania tanpa mengalihkan penglihatan nya sedikit pun dari luka Jonathan itu
Jonathan tidak menjawab nya pria itu hanya diam " hhhmmm baik lah jika kamu tidak ingin mengatakan nya " Vania turun dari ranjang dan melangkah ke arah sofa ia mulai meracik daun-daun herbal yang di beli oleh Yuna.
setelah selesai Vania kembali menghampiri Jonathan yang masih duduk di pinggir ranjang
" apa itu " tanya Jonathan saat melihat racikan aneh di dalam wadah plastik yang ada di tangan Vania
" diam lah " Vania mulai membuka perban di pundak Jonathan dengan hati-hati hingga terlihat lah luka Jonathan yang jahitan nya terbuka dan luka itu kembali menganga.
" Racun ular, racun ini sangat mematikan jika sampai mengalir ke jantung " ucap Vania seraya menempelkan obat herbal yang sudah di ola nya itu di luka Jonathan yang menganga.
Jonathan diam, darimana istri nya itu mengetahui tentang racun itu , yang ia tau selama ini istri nya tidak lah tau tentang jenis-jenis racun dan yang lain nya lalu kenapa sekarang Vania berubah menjadi wanita yang tau segalanya.
setalah selesai Vania kembali membalut luka Jonathan dengan kain kasah yang memang tersedia di kamar itu.
" sebenernya apa pekerjaan mu itu kenapa kamu sampai mendapatkan luka bekas panah seperti ini ? untung saja luka nya tidak terlalu dalam " tanya Vania yang menatap penuh selidik
Jonathan menarik nafas nya kasar " Maaf... aku be___"
" Nyonya Hiks.... hiks.... buka pintu nya Nyonya... hiks... hiks... " ketukan pintu dan teriakan dari luar menghentikan ucapan Jonathan.
" Yuna kenapa lagi dia " Vania segera berdiri lalu melangkah ke pintu kamar nya dan membuka nya
Yuna langsung masuk dengan menangis seperti anak kecil di belakang nya ada Leon yang juga menyusul nya masuk
" hiks... hiks... Nyonya " Yuna menangis seraya berjongkok di atas lantai seperti anak kecil tanpa ia sadari jika di kamar nyonya nya itu ada sang tuan.
.
.
.
tiga bab lagi untuk hari ini 🤗 terimakasih yang sudah like dan memberikan dukungan nya kepada author 🙏😇 maaf jika masih ada typo dan kata yang kurang nyambung author masih belajar hehehe 😁 .
jangan lupa tinggalkan jejak nya ya guyss like comen dan Vote 🤗🥰 semoga kalian suka dengan ceritanya 🥰
.
.
.
