Pewaris Phoenix Api Xiao Chen 2

"Sebaiknya kita bergerak secara terpisah!" seru Xiao Chen.

Semua rekan-rekan Xiao Chen pun menatap Xiao Chen dan serentak menganggukkan kepalanya.

"Saudara Xiao Chen! Kediaman Raja Naga berada di tengah pulau ini, aku serahkan Raja Naga kepada anda." ujar Hun Yue.

Xiao Chen pun mengangguk ringan dan terdiam selama beberapa detik. Lalu, Xiao Chen pun kembali berbicara, "Kalau begitu, kita bergerak dan ingat! Kalian harus berhati-hati, hidup dan mati kalian berada pada diri kalian sendiri dan keberuntungan masing-masing." ujar Xiao Chen dengan tegas.

"Tunggu, Xiao Chen!" sela Jian Yu, "Sebaiknya— kita bergerak secara dua orang. Biarkan aku bersama Luo Li, Huo Qiang'er bersama Sheng Kun, Yan Ling bersama Chu Yun, Yuan Yao bersama Senior Hun Yue, dan kamu akan bergerak seorang diri, tidak apa-apa, kan?" kata Jian Yu.

Xiao Chen kembali terdiam sejenak, kemudian ia pun berbicara, "Tidak! Sebaiknya, Chu Yun bersama Senior Hun Yue, biarkan Yan Ling yang akan bersama Yuan Yao!" kata Xiao Chen.

"Ta— tapi, Ketua ...." bantah Yan Ling. Dia nampak ingin berada satu kelompok dengan Chu Yun. Biar bagaimanapun, perasaan Yan Ling terhadap Chu Yun sudah tergambar jelas dari sikapnya terhadap Chu Yun selama perjalanan ini, jelas saja dia ingin bersamanya.

Saat itu, Xiao Chen pun memalingkan pandangannya, mengarah kepada Yan Ling dan menatapnya dengan tatapan yang serius. Lalu, Xiao Chen pun menggambar segaris senyuman di bibirnya dan kemudian ia pun menepuk bahu Yan Ling sembari berbicara, "Aku tahu kamu ingin melindungi adikku. Tapi, ini bukan lagi pertarungan biasa-biasa saja seperti yang telah kita alami sebelumnya, melainkan ini adalah pertarungan hidup dan mati, bahkan pertarungan yang akan menentukan nasib umat manusia kedepannya. Jadi, kamu harus mendengarkan apa yang aku perintahkan, Chu Yun hanyalah seorang praktisi Kaisar Tempur tahap puncak, dan dengan keberadaan Senior Hun, tentu itu akan jauh lebih aman baginya." jelas Xiao Chen.

Yan Ling nampak kesal dan tidak terima, tetapi ia pun mencoba mengerti tentang situasi mereka saat ini. Dengan itu, Yan Ling pun menganggukkan kepalanya, tetapi ia segera menatap ke arah Hun Yue dengan tatapannya yang sangat tajam.

"Jika terjadi sesuatu kepada Chu Yun, aku tidak akan pernah memaafkanmu, Senior Hun!" ucap Yan Ling, mencoba memperingati Hun Yue.

Membuat Hun Yue pun terkekeh, "Ha haa! Memangnya apa yang bisa aku lakukan dengan segel jiwa saudara Xiao Chen yang melekat di tubuhku? Dan, kalian adalah rekanku saat ini, rekan para pejuang umat manusia, walaupun aku harus mengorbankan nyawaku sendiri, aku juga akan berdiri di depan kalian untuk melawan musuh-musuh umat manusia!" ujar Hun Yue dengan sangat tegas.

"Sudahlah, kita bergerak!" sela Xiao Chen, ia pun melesat terbang dengan seberkas cahaya orange yang melintasi langit.

Dan saat itu, kelompok pun bergerak dengan arah yang berbeda-beda. Sedangkan Xiao Chen bergerak sendiri dengan tujuan tengah, pusat pulau Kediaman Raja Naga.

Wilayah Utara yang menjadi wilayah kekuasaan Pulau Naga di bawah naungan Ras Iblis. Di tengah-tengah pulau, timbunan salju di permukaan tanah setinggi lutut kaki. Di tengah pulau, istana emas itu berdiri dengan sangat megah, walaupun sebagian bangunannya tertimbun oleh salju yang tebal.

Di depan istana Klan Naga, lahan luas dengan lantai tembok membentang sangat luas, dan terdapat satu gerbang besar dengan ukiran tembok yang di ukir menjadi pola dua ekor ular naga.

Saat itu, suasana di depan istana nampak begitu tenang. Dua orang penjaga dari Ras Naga, berjaga di depan pintu utama Istana Klan Naga. Mereka dilengkapi dengan Jirah Naga, pakaian besi yang terlihat seperti sisik naga yang begitu kuat. Di dahinya, mereka memiliki tanduk naga. Dan konon katanya, tanduk naga adalah kebanggaan utama Klan Naga, di mana jika tanduk naga itu terpotong, maka seseorang dari Ras Naga tidak akan bisa mengeluarkan Roh Primordial miliknya, bahkan jalan kultivasinya pun akan terhenti saat itu juga.

Salah satu penjaga meregangkan otot-ototnya, ia mengangkat tinggi kedua tangannya sembari berbicara, "Membosankan sekali! Aku ingin sekali keluar untuk mencari gadis-gadis cantik," katanya, dengan nada yang begitu malas.

Plak!

Seorang penjaga lainnya menepuk bahu temannya yang baru saja berbicara. Lalu, ia pun berkata; "Perhatikan sikapmu! Jangan sampai yang mulia Raja mengetahuinya, kalau tidak ...."

Perkataannya terhenti di saat suatu hempasan udara yang membuat salju bertebaran di udara. Hempasan udara yang kuat membuat mereka terkejut.

Segera kedua penjaga itupun memegang senjatanya. Tombak panjang teracung ke langit, pandangan mereka berkeliling, memperhatikan wilayah disekelilingnya.

Hingga mereka pun mendapati seseorang yang tengah melayang di atas ketinggian dua ratus meter di atas Istana Klan Naga.

"Siapa di sana?" salah satu penjaga bertanya dengan raut wajah yang cemas.

"Lancang! Berani sekali kau memasuki halaman istana tanpa ijin!" kata penjaga lainnya, dengan nada yang meninggi.

Orang yang melayang itu tidak lain adalah Xiao Chen. Dia baru saja tiba dan melayang di udara, kedua tangannya berada di punggung, pandangannya cukup tenang, mencoba merasakan keberadaan Raja Naga Long Feiyu.

Namun, kedatangan Xiao Chen nampak telah diketahui oleh orang-orang dari Klan Naga, dan tiba-tiba! Ada lebih dari seratus pasukan Ras Naga yang muncul melalui ruang kehampaan, mereka berbaris dan mengelilingi Xiao Chen.