menceritakan tentang perjalanan anak manusia yang lahir dengan sebuah cerita tentang perjalanannya.. selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Banyu Aji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertemuan kakek trabas & sublokong
..
"siapa kamu, setahuku raja siluman monyet bukanlah dirimu." ucap kakek trabas setelah berada di atas panggung megah itu dan bersalaman dengan seorang pria dengan tubuh manusia dengan wajah yang sangat tampan namun seluruh tubuhnya berbulu seperti monyet..
"kamu tidak mengenalku kakek trabas? Bagaimana dengan ini?". Ucap pria itu menunjukkan sebuah busur panah yang tergantung di pundaknya..
"bughh..!!!"
Pria itu terpental jauh sampai terjatuh dari atas panggung karena tendangan tiba - tiba dari kakek trabas tepat mengenai perutnya ..
Wushhhhh..
Kakek trabas mengejarnya ..
"dimana cucuku !!" ucap kakek trabas sambil mencekik leher pria berbulu itu.
"lepaskan dulu cekikanmu ini kek, kamu jangan salah faham dulu ..!!" ucap pria berbulu itu.
akhirnya kakek trabas melepaskan cekikannya pada leher pria berbulu itu.
"katakan..!!" ucap kakek trabas mengeratkan giginya.
"tenang kakek trabas , aku akan menjawab semua pertanyaanmu tentang jaka kendi .." ucap pria itu.
"bagaimana kamu mengetahui nama cucuku?" tanya kakek trabas.
"ayo aku akan tunjukkan dimana cucumu itu berada." jawab pria itu lalu mengajak kakek trabas berjalan entah mau kemana.
..
kakek trabas mengikuti langkah pria berbulu itu karena kemungkinan besar dari pria berbulu itulah kakek trabas dapat bertemu dengan jaka kendi..
Kakek trabas dan pria berbulu itu kini sedang menyusuri hutan belantara di selingi dengan obrolan - obrolan serius tapi santai..
Pria yang ternyata adalah sublokong itu menceritakan tentang perkenalannya dengan jaka kendi dan ceritanya sampai dia menjadi raja di kerajaan siluman monyet dan juga tentang hilangnya jaka kendi adalah karena di kejar - kejar oleh para siluman monyet dan terperosok ke dalam jurang..
"iya benar kek, sublokong adalah nama pemberian jaka kendi cucumu itu kepadaku.." ucap pria berbulu yang ternyata adalah sublokong.
"apakah kamu memang seorang manusia?, atau siluman?". tanya kakek trabas.
"aku tidak tahu kek, yang aku tahu adalah aku mengalami tiga keajaiban, dan ketiga keajaiban itu terjadi satu persatu setelah aku menolong jaka kendi." jawab sublokong.
"keajaiban?." tanya kakek trabas.
"ya, pertama saat aku membawa jaka kendi ketika masih bayi lalu kuserahkan padamu yang sedang bertapa di dalam goa, tiba - tiba saja tak lama setelah itu ekorku menghilang.. Kedua saat aku memberikan sebuah pedang pusaka untuknya, dan tiba - tiba saja wajahku berubah menjadi wajah manusia.. dan yang ketiga, saat aku mengembalikan batu aneh berwarna biru sebesar biji kelengkeng yang aku ambil tepat disebelahnya ketika aku menemukannya di pemukiman penduduk saat ia masih bayi.. setelah beberapa hari, tubuhku berubah menjadi seperti ini, tubuh manusia.." jelas sublokong.
"pedang pusaka? Batu berwarna biru? " tanya kakek trabas.
"iya kek, pedang pusaka itu mempunyai elemen petir.. Bahkan cucumu itu hampir mati saat mencoba menaklukannya.. Namun kakek tentu tau kan wataknya?, ia tidak menyerah hingga akhirnya pedang itu kini berjodoh dengannya.." jelas sublokong.
"aku yakin jika dia hidup, saat ini dia sudah sangat sakti.." ujar kakek trabas..
"sepertinya kemungkinan dia hidup hanya satu persen saja kek, karena sepertinya jurang itu sangatlah dalam .. Dan hampir setiap pekan aku bermalam di atasnya, tapi sampai sekarang, tidak ada tanda - tanda jaka kendi keluar dari jurang itu.." jelas sublokong.
"kalau sampai terjadi sesuatu dengan cucuku, aku tidak akan pernah membiarkan satupun dari kalian para siluman monyet untuk bernafas lega di bumi ini..!!" ucap kakek trabas mengeraskan suaranya.
"sabar kek, semenjak aku mereka angkat menjadi raja, aku langsung mencari tau tentang jaka kendi dari para rakyatku itu kek, ternyata jaka kendi telah bertarung dengan raja siluman monyet dan raja itu mati.. mungkin itulah yang menyebabkan jaka kendi dikejar - kejar oleh seluruh rakyat siluman monyet.." jelas sublokong
"apa mungkin jaka kendi membunuh raja siluman monyet? Apa mungkin itu karena perintahku agar dia membunuh jikalau ada siluman yang mengetahui apa yang dilakukan oleh jaka kendi?." gumam kakek trabas dalam hati.
"apakah kamu tau mengapa jaka kendi mengembara seorang diri di hutan belantara yang sangat berbahaya ini?." tanya kakek trabas.
"katanya, dia diperintah olehmu untuk mencari sebuah pusaka yang dapat menghancurkan sebuah batu besar hanya dengan sekali sabetan saja.." jawab sublokong.
Kakek trabas terdiam karena mendengar jawaban dari sublokong tentang alasan bohong dari cucunya.
"dia memang menjaga amanat dariku." gumam kakek trabas dalam hati.
"kenapa kakek memberikan tugas yang begitu berat kepada anak sekecil itu?." tanya sublokong menghentikan langkahnya dan menatap kakek trabas.
"emmmm... Anu .. itu karena emmmm... Dia suka nyolong ayam penduduk kadang ngintip orang mandi." jawab kakek trabas gugup.
"aku sama sekali tidak percaya akan hal itu kek, pasti jaka kendi telah difitnah, memang kakek pernah lihat sendiri kalau jaka kendi nyolong ayam?" ucap sublokong tidak percaya dengan ucapan kakek trabas.
"iya sih, aku juga belum pernah melihat sendiri.. Tapi yaaaa itu buat pelajaran saja buat jaka kendi, biar dia tau kalau mencuri itu tidak boleh .. " jawab kakek trabas masih gugup.
"tapi ya ... Untuk alasan yang lebih tepatnya, aku tidak dapat menceritakannya padamu sublokong." imbuhnya
..
"apakah letak jurang itu masih jauh?." tanya kakek trabas.
"masih kek, besok pagi, kita sudah sampai disana." jawab sublokong.
"hahhh!!, kenapa kamu tidak mengatakannya sedari tadi, ayo kita gunakan ilmu meringankan tubuh !!" ajak kakek trabas.
..
whusssshhh...
..
Secepat kilat kakek trabas meluncur di udara menembus rimbunnya pohon - pohon besar.. Namun,
..
wherrrr...
..
setelah beberapa saat kakek trabas kembali mendarat dihadapan sublokong yang sedang berdiri mematung ...
"kenapa kamu hanya diam saja? Ayo, jangan buang waktu.." ajak kakek trabas.
" aku mana bisa melesat secepat itu kek, palingan aku hanya bisa berlari saja .." jawab sublokong.
"kamu seorang raja siluman monyet tapi tidak bisa ilmu meringankan tubuh?." tanya kakek trabas.
"tidak kek, aku sudah bilang padamu kalau aku tak berniat untuk menjadi raja siluman..." jawab sublokong.
"ya sudah karena terpaksa, ayo naiklah kepunggungku, aku gendong." ucap kakek trabas membungkuk.
"aku tidak enak hati kek.." jawab sublokong.
"sudahlah ayo naik, kalau aku tau dimana jurang itu, aku juga tak akan pernah melakukan ini.. Ayo lekaslah jangan buang - buang waktu lagi."
..
Akhirnya sublokong menuruti kemauan kakek trabas ..
Dengan menggendong sublokong, kakek trabas masih mampu melesat menggunakan ilmu meringankan tubuhnya dengan sangat cepat.. Hingga hari menjelang malam, mereka berdua kini telah sampai di mulut jurang itu..
"ini dia jurang yang aku maksud itu kek, sangat dalam bukan?" ucap sublokong.
"ini bukan jurang biasa .. " ucap kakek trabas.
"hahaha haha .. Cucuku masih hidup di dalam sana, aku merasakan auranya .. Ternyata dia sudah lebih hebat dariku." ucap kakek trabas.
Kini raut wajah kakek trabas berubah drastis, wajah yang tadinya murung, khawatir, suram, panik, dan emosional, kini terlihat sangat sumringah dan bahagia..
"jak.... Hepppppp"
Kakek trabas membungkam mulut sublokong saat dia hendak berteriak memanggil jaka kendi.
"sudah jangan diganggu, aku yakin dia sedang fokus berlatih.. Ayo kita pergi saja dari sini.. jurang ini adalah jurang kenikmatan baginya saat ini.. Dan satu lagi.. Kamu jangan sampai memberitahukan kepada siapapun tentang jurang ini, tidak boleh ada yang tau.. Mengerti? " jelas kakek trabas.
"mengerti kek." jawab sublokong.
"yasudah ayo kita pergi.." ajak kakek trabas.
..
Whushhhhh..
..
Kakek trabas melesat secepat kilat meninggalkan sublokong yang kini bingung harus berbuat apa.
"aku yakin kakek trabas akan kembali lagi." gumam sublokong dalam hati.
Namun setelah sekian lama menunggu, kakek trabas tidak kembali lagi.. sublokong akhirnya berlari sekuat tenaganya menyusuri hutan itu seorang diri.