NovelToon NovelToon
AZKALANA

AZKALANA

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Murid Genius / Diam-Diam Cinta / Bad Boy / Idola sekolah / Gadis nakal
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sylvana Aurora

"Lo lagi, lo lagi, lo sampai kapan sih selalu aja membuat gue susah." Ucap Cowok itu dengan dingin.

"Eeeh ada ketos ganteng." Ucap Alana tanpa merasa takut.

Dia adalah Azka Davie Adyatma seorang osis yang yang bersifat dingin dan tegas. Dia juga sangat populer dengan ketampananya dan kepintarannya.

"Lo bisa gak sih, sekali aja jangan buat gue susah." Ucap Azka dengan nada dinginnya.

"Gak bisa." jawab Alana dengan santainya.

Azka berusaha mengendalikan emosinya menghadapi sifat Alana yang sangat keras kepala." Ikut gue." Titah Azka sambil menarik tangan Alana dengan kasar

"Ckck, gak usah pegang-pegang tangan gue." Ketus Alana sambil menepis tangan Azka dengan kasar.

"Cepat jalan." Titah Azka.

"Iya, iya sabar napa?!"

"Loh, kok kita ke gudang sih?" Tanya Alana dengan heran. "Jangan-jangan lo mau macem-macem sama gue." Tuduh Alana sambil menjauh dari Azka.

Azka memutar bola matanya malas mendengar tuduhan Alana." Gue gak niat dengan badan tepos lo." Sahut Azaka dengan datar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvana Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20

"Alana, Leon." Panggil Bunda Lisa kepada mereka berdua.

Mereka berdua pun langsung menghampiri bunda Lisa ke dapur." Ada apa bunda?" Tanya mereka berdua barengan.

"Bunda minta tolong sama kalian berdua."

"Minta tolong apa bun?"

"Tolong belikan bunda bahan dapur ke pasar ya."

"Siap bun." Sahut mereka berdua.

"Beli apa aja bun?" Tanya Alana.

Bunda Lisa pun mengasihkan kertas dan uang kepada Alana." Semua nya sudah bunda catat nak, kamu tinggal cari bahan nya aja."

"Oke bun, kalo gitu kami berangkat ya."

"Iya nak, hati-hati di jalan ya."

"Iya bun." Sahut mereka berdua.

    ***

"Azka." Panggil mama Risa.

Sedangkan Azka duduk enteng di sofa sambil menonton kartun upin ipin.

Risa mengernyit bingung ketika tidak ada sahutan dari putra nya, ia pun menghampiri anak nya yang sedang nonton TV.

Saat sampai di ruang tamu, ia geleng-geleng kepala melihat putra nya yang sangat suka menonton kartun si botak itu." Pantes mama panggil-panggil gak nyaut, ternyata nonton si botak." Seru Risa.

Azka langsung menoleh ke samping ketika mendengar suara mama nya." Mama manggil Azka?" Tanya nya.

"Iya mama dari tadi manggil-manggil kamu."

"Mama mau minta tolong sama kamu."

"Minta tolong apa mah?"

"Tolong belikan mama bahan dapur ke pasar ya."

Azka membelalakkan matanya ketika mamanya minta tolong belikan bahan dapur, mana bisa dia beli bahan-bahan seperti itu, sedangkan dirinya saja tidak pernah ke pasar.

"Kok aku sih mah."

"Mama tadi mau ke pasar, tapi kaki mama sakit gak bisa ke pasar dan bibi pulang kampung, hanya kamu yang bisa mama suruh." Ucap Risa.

"Tapi Azka gak bisa beli bahan dapur mah."

"Gampang, mama udah catat bahan-bahan yang harus kamu beli." Sahut Risa.

Azka pun hanya mengangguk pasrah." Yaudah Azka ke pasar."

Risa tersenyum senang ketika putra nya mau ke pasar." Aaa makasih anak mama yang ganteng."

Setelah itu Azka pun bergegas pergi ke pasar.

DI PASAR.

Alana dan Leon sangat sibuk mencari bahan-bahan keperluan di dapur." Emm, beli apa lagi ya kak?" Tanya Alana.

"Kayaknya udah semua nya deh." Sahut Leon.

"Kak lo laper gak sih?"

"Iya gue laper banget, dari tadi keliling-keliling pasar."

Azka baru saja sampai di pasar, ia pun langsung masuk pasar. Saat masuk pasar dia tidak sengaja melihat Alana dan Leon." Kok mereka ada di pasar sih."

"Ngapain mereka di pasar?" Batin nya bertanya tanya.

Dia pun menghampiri mereka berdua." Kalian ngapain di pasar?" Seru Azka yang sudah di samping Leon.

Alana dan Leon langsung menoleh ke samping, mereka berdua kaget melihat keberadaan Azka." Lo juga ngapain di pasar." Kaget Leon.

"Gue di suruh mama gue beli bahan dapur." Sahut Azka.

"Tumben lo mau di suruh ke pasar."

"Kak, kita pulang yok, gue udah laper banget nih." Ucap Alana, ia sudah merasa sangat lapar.

Leon pun langsung menggandeng tangan Alana." Gue pulang duluan ya." Pamit Leon.

Azka langsung menarik tangan Alana ketika melihat Leon yang menggandeng tangan Alana." Alana bantu gue cariin bahan dapur." Ucap Azka.

"Ckck lo apaan sih." Ketus Alana.

"Lo bantuin gue cari bahan dapur."

"Gue mau pulang." Sahut Alana.

"Pokoknya lo bantuin gue, kalo lo gak mau, gue akan kasih tau Leon kalo kita pernah tidur bersama." Bisik Azka.

Alana melotot mendengar bisikan dari Azka." Kalo ngomong jangan sembarangan lo." Bisik Alana dengan kesal.

Azka mengangkat bahunya Acuh." Lo pilih aja." Bisiknya lagi.

Alana mendengus kesal mendengar perkataan Azka." Azka sialan." Umpatnya dalam hati.

"Kak." Panggil Alana.

"Lo pulang duluan aja kak, gue mau bantuin Azka." Seru Alana.

"Bukannya lo tadi udah laper hmm?"

"Gampang kak, nanti aku makan di warung." Sahut Alana dengan senyum manis nya.

"Yaudah kalo gitu gue pulang duluan ya."

"Iya kak!"

"Jaga adik gue, awas aja kalo adik gue kenapa-napa." Ucap Leon sambil menatap tajam Azka.

"Hmm!"

Setelah itu Leon pun menaiki motornya dan menyalakannya ." Inget jaga adik gue." Seru Leon.

"Iya!!"

"Lo mau beli apa?" Tanya Alana.

Azka pun menyodorkan kertas yang diberikan oleh mama nya tadi kepada Alana.

"Kita beli sayur dulu deh." Ucap Alana yang di angguki oleh Azka.

DI SISI LAIN.

Sedari tadi Aiden memperhatikan sang papa yang sibuk dengan berkas-berkas nya." Pah." Panggil Aiden.

Alex langsung menoleh ke arah anak nya." Ada apa?"

"Apa kita selalu memperlakukan Alana seperti ini?" Seru Aiden sambil menatap Alex dengan tatapan sendu.

Alex sentak berhenti memeriksa berkasnya ketika mendengar pertanyaan Aiden. la menatap tajam Aiden." Jangan pernah kamu bahasa anak sialan itu." Ucap Alex dengan nada dingin nya.

Aiden membalas tatapan tajam sang papa." Kenapa papa membenci Alana? Padahal Alana tidak tau apa-apa, bahkan dia juga gak pernah bertemu mama." Ucap Aiden tak kalah dingin.

"Papa tidak pantas menyalahkan Alana karena kepergian mama."

"Ingat pah Alana darah daging papa, kenapa papa begitu tega memperlakukannya seperti binatang?" Seru Aiden dengan emosi.

"Papa merasa kehilangan kan, Pah ingat aku pun juga merasa kehilangan pah, apa lagi Alana yang tidak pernah bertemu mama."

"Apa papa pernah berpikir, kalo Alana juga butuh kasih sayang dari papa? dan apa papa pernah peduli sama Alana?"

"Gak kan, papa gak pernah peduli sama dia, dari dia kecil sampai sekarang, bahkan papa gak pernah mengelus kepalanya ." Ucap Aiden lagi sambil menahan air mata yang hampir terjatuh.

"Apa papa benar-benar gak ada kasih sayang lagi buat Alana pah? Kalo papa gak bisa memberi kasih sayang buat Alana, biar aku aja yang memberinya kasih sayang."

"Dan mulai hari ini, aku akan tinggal di indonesia."

Alex mengepalkan tangannya menahan emosinya ketika mendengar perkataan putranya." AIDEN KAMU SUDAH MULAI BERANI DENGAN PAPA." Bentak Alex.

Plak..

Alex menampar pipi Aiden sampai tertoleh kesamping dan sudut bibir yang mengeluarkan darah.

Aiden hanya tersenyum mendapatkan tamparan dari sang papa." Tamparan ini gak seberapa dengan Alana yang sering papa siksa." Ucapnya sambil tersenyum.

"Kalo kamu berani pulang ke indonesia, lihat saja akibatnya." ucap Alex sebelum keluar dari ruangan.

"Papa akan buat adik tersayang kamu itu, semakin menderita." Ucap Alex, kemudian keluar dari ruangan.

Aiden mengepalkan tangannya ketika mendengar

perkataan papanya." Sialan." Umpat nya dengan emosi.

"Maafkan abang dek."

***

"Udah semua kan?" Tanya Alana.

"Iya udah semua."

"Kalo gitu gue mau pulang." Ucap Alana sambil berjalan.

Azka menarik tangan Alana." Gue gak bisa bawa ini semua sendirian." Ujar Azka.

"Terus?"

"Lo ikut kerumah gue."

"Ckckck lo nyusahin banget sih." Kesal Alana.

Azka terkekeh pelan melihat Alana yang kesal kepadanya. "Lucu kalo lagi kesal." Batinnya.

"Cepat." Ketus Alana.

"Iya, iya sabar."

Alana pun menaiki motor Azka dengan perasaan saat kesal. "Lo ngeselin banget sih jadi cowok." Ucap Alana dengan kesal.

"Pegangan."

Alana pun langsung memegang baju Azka dengan erat.

"Udah." Sahut Alana.

Azka sedikit kecewa ketika Alana tidak memeluk perutnya.

"Gue kira dia peluk gue." Ucapnya dalam hati.

"buruan jalan." Ketus Alana ketika Azka sedari tadi tidak menjalankan motornya.

Brum...

Brum..

Azka menyetir motornya dengan kecepatan di atas rata-rata, sambil sesekali melihat Alana dari kaca spionnya. la pikir Alana akan memeluknya karena terlalu cepat membawa motornya, ternyata pikirannya salah Alana malah santai-santai saja." Shtt kenapa dia gak takut." Batinnya dengan kesal.

Azka semakin menambahkan kecepatannya yang membuat Alana bingung." Nih anak kesurupan apa gimana sih." Pikirnya, dengan heran.

"Bawa motornya santai aja, gak ada yang ngejar lo kok." Ucap Alana sambil menepuk pundak Azka.

"Lo gak takut jatuh?" Tanya Azka sambil memelankan kecepatan motornya.

"Gak, gue mah udah biasa bawa motor kayak setan, bahkan kak Leon lebih cepat dari pada ini bawa gue." Sahut Alana dengan santai.

Azka mendengus kesal ketika Alana menyebut nama Leon

"Cih Leon aja terus." Dengusnya dengan kesal.

Tak berapa lama mereka sudah sampai di rumah Azka.

Alana pun membantu Azka mengangkat barang-barang yang di beli tadi.

"Udah selesaikan, kalo gitu gue mau pulang dulu." Seru Alana.

"Jangan pulang dulu." Larang Azka

"Kenapa?"

Azka tidak menjawab pertanyaan Alana, ia langsung menggandeng tangan Alana dan membawanya masuk ke rumahnya." Assalamualaikum," Salam Azka sambil memasuki rumah.

"Wa'alaikum salam." Jawab mama Risa.

"Kok kamu lama banget sih nak?" Tanya Risa yang masih fokus nonton TV.

"Nih mah barangnya" Ucap Azka

Risa pun menoleh ke arah anaknya, saat menoleh ia menyerngit dahi nya ketika melihat seorang cewek cantik di samping Azka." Siapa cewek cantik ini nak?" Tanya Risa dengan senyum sambil menghampiri Alana yang masih berdiri di samping Azka.

"Kenalin mah, dia Alana yang sudah membantu Azka beliin bahan-bahan dapur." Sahut Azka.

"Hai tante, nama aku Alana." Sapa Alana dengan ramah dan tak lupa senyum manisnya.

"Sekaligus pacar aku mah." Ucap Azka lagi yang membuat Alana kaget.

Alana melotot ke arah Azka, ia mencubit lengan Azka" Lo apa-apaan sih." Bisik Alana dengan kesal.

Risa tersenyum senang mendengar pengakuan putranya," dia beneran pacar kamu nak?" Tanya Risa.

"Iya mah, dia pacar aku." Sahut Azka lagi

"Kamu cantik banget sih nak." Puji Risa sambil mencubit pipi Alana dengan gemas.

"Tante juga cantik." Puji Alana.

Risa tersenyum malu-malu ketika mendengar pujian dari Alana." Kamu bisa aja nak." Ucap Risa malu-malu.

Alana menyerngit bingung ketika melihat Risa yang terlihat senang dan bahagia." Kok mama Azka senang sih, kenapa dia gak marah sama gue, Azka kan udah di jodohin." Batinnya dengan bingung.

"Kalian sudah lama pacaran?"

"Gak kok tan, baru aja." Sahut Alana.

"Kalian belum makan kan?"

"Kita makan bareng ya." Ucap Risa sambil berjalan ke arah dapur.

"Belum mah." Sahut Azka.

Setelah melihat Risa yang sudah ke dapur, Alana pun mencubit perut Azka dengan perasaan sangat kesal." Lo apaan sih Az." Kesal Alana.

"Aww sakit Al." Pekik Azka ketika Alana mencubit perutnya

"Lo kenapa kasih tau mama lo?"

"Biar perjodohan gue sama Kaila dibatalkan." Sahut Azka dengan santai.

Bruk.

Alana melemparkan bantal sofa ke muka Azka, kemudian dia langsung berlari ke arah dapur.

Wlee...

Azka kaget ketika mendapatkan lemparan tiba-tiba dari Alana, ia tersenyum tipis saat melihat Alana yang menjulurkan lidahnya ke arahnya sambil berlari ke arah dapur." Lucu," batinnya.

Alana menghampiri mama Azka yang sedang memasak sesuatu." Tante masak apa?" Tanya Alana yang sudah di samping mama Risa.

"Eh kamu ngapain ke sini nak, lebih baik kamu duduk aja sama Azka." Ucap mama Risa

"Aku mau bantuin tante." Sahut Alana.

"Kamu bisa masak nak?"

Alana menganggukkan kepalanya dengan cepat." Bisa-bisa tante." Sahutnya dengan semangat.

"Kamu suka masak ya?"

"Suka banget tan." Sahutnya lagi..

Risa terkekeh melihat Alana yang sangat antusia." Yaudah kamu mau masak apa?"

Alana bingung apa yang ingin dia masak." Gimana kalo aku masak tumis kangkung tan?" Seru Alana.

"Itu kesukaan tante. "Sahut Risa

"Beneran tante suka tumis kangkung?"

"Iya tante suka banget."

"Aku masak tumis kangkung sama udang balado ya ta."

"ly sayang, semua yang kamu masak makan kesukaan tante deh." Ucap Risa dengan senang.

Azka tersenyum tipis ketika melihat Alana dan mama nya yang sudah sangat akrab." Kayak nya mama suka banget sama Alana." Ucapnya pelan.

1 jam kemudian.

Alana dan mama Risa sudah selesai memasak dan sekarang mereka menyiapkan makanan ke meja makan

"Akhirnya sudah masak." Pekik Alana dengan senang.

"Masakan kamu kelihatan sangat enak deh." Ujar Risa.

"Makasih Tan."

"Al kamu panggil Azka ke kamar gih." Suruh Mama Risa.

"Iya tan."

"Kamarnya yang di tengah ya nak."

"Iya tan,"

Alana pun langsung berjalan menuju kamar Azka, sampai di kamar Azka, ia langsung mengetuk pintu kamar Azka.

Tok..

Tok..

Azka mendengar ada yang mengetuk pintu kamarnya, ia kira itu adalah mama nya, ia pun beranjak dari duduknya tanpa busana dia hanya menggunakan celana boxer.

Ceklek.

"Ada ap...

Azka langsung terdiam ketika melihat Alana lah yang berada di depan pintu kamarnya, ia kira adalah bundanya ternyata bukan.

Alana pun tak kalah kaget melihat Azka tidak memakai baju hanya pakai boxer, ditambah lagi ia menganga tidak percaya melihat Azka menggunakan celana boxer hello kitty berwarna pink.

Brak..

Azka langsung menutup pintu kamarnya dengan keras. la bersandar di pintu kamarnya sambil memegang dadanya.

"Sialan malu banget." Batinnya menjerit.

Sedangkan Alana kaget saat Azka menutup pintu kamarnya dengan kencang." Astaga kaget gue." Ucapnya sambil mengelus dadanya.

"Itu tadi beneran Azka kan, si ketos dingin dan galak." Gumamnya masih tidak percaya apa baru saja dia lihat.

"Baru tau si ketos suka pakai boxer hello kitty." Ucapnya sambil tertawa.

"Gue bisa ngancem Azka dengan cara ini." Batinnya sambil tersenyum miring.

"Azka cepat turun mama lo nungguin lo." Seru Alana lagi.

"Iya, lo duluan aja." Sahut Azka dari dalam.

"Mana Azka nya nak?" Tanya Mama Risa saat melihat Alana yang sendirian tanpa Azka.

"Masih di kamar tan."

Tak berapa lama Azka sudah datang ke meja makan. la duduk berhadapan Alana, mukanya masih memerah ditambah lagi bertemu Alana.

"Sialan gue malu banget." Batinnya.

Alana menahan tawa ketika melihat pipi Azk yang memerah . "Puff pipi nya merah banget." Ucapnya dalam hati.

"Pipi kamu kenapa merah nak?" Tanya Mama Risa dengan khawatir, ketika melihat pipi Azka yang sangat merah.

"Kamu sakit nak?"

Azka menggelengkan kepalanya dengan cepat." Gak, aku gak sakit kok mah." Sahutnya dengan cepat.

"Terus kenapa pipi kamu merah?"

Azka melihat Alana yang menahan tawa, ia menatap tajam Alana." Sialan lo Alana." Batin nya sangat kesal.

"Puff muka nya lucu banget sih." Ucapnya dalam hati.

"Udah ayok kita makan." Ajak Risa.

"Menunya kok beda mah, gak kayak biasanya?" Seru Azka.

"Ini semua Alana yang masak." Sahut Risa.

Azka hanya mengangguk paham, ia pun mengambil udang dan ayam, ia tidak memakan sayur-sayuran, katanya sayuran itu pahit gak enak.

Tapi dia sangat penasaran dengan masakan Alana, ia pun mengambil tumis kangkung yang membuat Risa bingung dengan putranya.

"Nak bukannya kamu gak suka makan sayur?" Seru mama Risa.

"Aku mau coba makan sayur mah." Sahut Azka.

Risa merasa snagat heran dengan putranya itu." Apa

jangan-jangan karena masakan Alana. " Batin nya sambil tersenyum-senyum.

Azka ragu-ragu menyuapkan sayur kangkung ke mulutnya.

"Enak gak ya, pahit gak ya." Ucapnya dalam hati dengan ragu.

"Enak kok nak." Ucap Risa yang tahu isi pikiran putranya itu.

Azka pun meyuapkan kangkung itu ke mulutnya sambil

memejamkan matanya, saat mengunyah tumis kangkung itu, ia langsung membukanya matanya tidak percaya." Ini sangat enak ." Batinnya dengan takjub.

"Enak kan." Seru mama Risa.

"Biasa aja." Sahut Azka, ia gengsi mengakui masakan Alana sangat enak.

"Masakan nya benar-benar enak."

"Cih dasar gengsi." Ucap Alana dalam hati.

"Undang baladonya enak banget mah." Ucap Azka.

"Iya kan itu masakan Alana." sahut Risa yang membuat Azka kaget.

"Eh salah mah, maksud Azka ayam gorengnya enak." Ucap Azka dengan cepat.

Risa hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan anaknya ." dasar gengsi banget ngakuin kalo masakan Alana enak." Cibir Risa.

"Biasa aja mah." Sahutnya, padahal dalam hati ke enakan.

"Biasa aja tapi tumis kangkung sama udang baladonya kamu habisin semua." Ucap Risa.

"Azka kelaparan mah." Elaknya yang masih tidak mau mengakui masakan Alana enak.

Alana memutar bola matanya malas ketika Azka yang tidak mengakui masakannya enak. la pun beranjak dari duduknya menghampiri Azka.

Dia langsung mengambil udang balado yang di pring Azka yang membuat Azka melotot." udawang ue." pekiknya dengan mulut yang penuh dengan nasi.

Azka langsung mengunyah nasi di mulutnya dan meneguknya." Balikin undang gue." Pekik Azka.

"Gak, katanya gak enak, ngapain lo makan masakan gue." Ucap alana dengan senyum menyeringai.

"Balikin udang gue Alana." Kesal Azka.

"Gak mau."

Wlee..

"Ngaku dulu, kalo masakan gue enak." Suruh Alan sambil tersenyum menyeringai.

"Gak mau." Tolak Azka dengan kesal.

"Yaudah kalo gak mau, aku habisin aja undangnya." Ucap Alan sambil memakan udang yang di piring Azka.

"Iya, iya masakan lo enak." Ucap Azka dengan terpaksa.

Alana tersenyum kemenangan saat Azka mengakui masakannya enak." Nah kek gitu dong." Sahut Alana.

"Nih habisin udangnya." Seru Alana sambil menyodorkan udang itu kepada Azka.

Azka langsung mengambil undang yang di sodorkan oleh Alana dan memakannya dengan semangat.

Risa tersenyum melihat kelakuan mereka berdua yang merebutkan undang balado." Sangat serasi."

Risa baru kali ini dia melihat anaknya yang terlihat bahagia dan ceria." Mama seneng banget liat kamu bahagia seperti ini nak." Batin Risa.

"Makasih Alana udah buat anak mama seceria ini." Ucapnya dalam hati.

1
Rahmi Niar
update cpt* thor
Ndra
Lanjutkan thor , saya suka dengan alur ceritanya, Salam dari " Cahaya Di Balik Lensa " /Smile//Smile/
Eirlys
Hati-hati, kalau terlalu sering baca cerita ini bisa jatuh cinta sama karakternya loh 😆
Pandora
Ceritanya bikin aku terbuai sejak bab pertama sampai bab terakhir!
Akina
Bahasanya enak banget dibaca, terus lanjutkan karya terbaikmu 🎉
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!