Adeline,cewek yang terkenal lemah di sekolah selalu dibully dan diganggu serta di khianati oleh sahabat terbaik dan pacarnya,Adeline yang terlahir kembali bersumpah tidak akan dibully,diganggu dan memberantas pria brengsek dan teman palsunya.Akankah Adeline juga menemukan cinta sejatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Polii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjebak,tapi malah kejebak sendiri
Keesokan harinya,seperti biasa Adeline bersiap pergi sekolah dan di anterin supir,sesampainya di sekolah,Adeline berpapasan dengan Dennis dan Davina,saat melihat Adeline mereka berdua sampai bengong...
"Wah,cantik banget"ucap Davina dalam hati.
"Apa cewek itu sudah punya pacar?"ucap Dennis dalam hati
Adeline menyadari tatapan mereka...
"Hai,aku belum pernah lihat kalian,apa kalian murid pindahan?"ucap Adeline sambil senyum
"Iya,kami murid pindahan,perkenalkan namaku Davina dan ini kakakku Dennis,senang bertemu dengan mu"ucap Davina sambil senyum.
"Senang bertemu dengan kalian juga,aku Adeline"ucap Adeline sambil senyum
"Oh iya,di mana ya kelas XII?"ucap Dennis
"Ayo aku anterin"ucap Adeline sambil jalan dengan mereka.
Sesampai di depan kelas XII...
"Di sini"ucap Adeline.
Sementara itu Justin di dalam kelas sedang mengobrol dengan teman sebangkunya,tiba-tiba Melihat Adeline,Justin sangat senang dan langsung menghampirinya....
"Sayang...kamu kangen aku ya,sampai datang ke kelasku"ucap Justin sambil jalan menuju Adeline.
Dennis dan Davina kaget mendengar perkataan Justin...
"Justin?"ucap Dennis dan Davina bersamaan.
"Ah,kalian bersekolah di sini ya?"ucap Justin
"Iya,ini hari pertama kami masuk sekolah"ucap Dennis
"Ah,kalian saling kenal ya"ucap Adeline
"Iya sayang,mereka teman semasa SMP ku"ucap Justin sambil merangkul Adeline
"Dennis,Davina,ini pacarku,rencananya aku bakal kenalin nanti malam,tapi malah ketemu di sekolah"ucap Justin sambil senyum.
Dennis dan Davina kaget mengetahui Adeline pacar Justin...
"Hikss aku patah hati,pacar Justin secantik ini"ucap Davina dalam hati
"Haa,baru juga naksir,ternyata sudah ada yang punya,apalagi punya teman sendiri"ucap Dennis dalam hati.
"Oh iya apa nanti malam jadi kumpul bareng?"ucap Justin.
"Iya,jadi dong,kita akan makan malam bareng juga"ucap Dennis.
"Siapa aja yang akan datang?"ucap Justin
"Gio dan Chris juga akan ikut"ucap Dennis
"Bukannya Gio dan Chris yang sering membully kamu waktu SMP?"ucap Justin dengan ekspresi terkejut.
"Yah,akhirnya kami jadi berteman baik"ucap Dennis sambil tertawa
"Baguslah kalau begitu".
Justin melihat Adeline....
"Sayang kamu makin cantik deh"ucap Justin sambil memeluk Adeline
"Sayang kamu bisa aja"ucap Adeline
"Ehem,mohon hargai kaum jomblo sepertiku" ucap Dennis
"Makanya cari pacar sana!"ucap Justin sambil terus memeluk Adeline
"Dasar menyebalkan"ucap Dennis sambil tertawa.
Tetapi saat melihat Adeline dan Justin sangat mesra,Davina cemburu...
"Mereka kan baru pacaran,belum menikah jadi aku masih punya kesempatan"ucap Davina dalam hati.
"Justin nanti malam kamu akan jadi milikku"ucap Davina dalam hati.
Tak terasa hari sudah malam,Adeline dan Justin tiba di rumah Dennis...
"Ayo masuk,kita akan makan malam"ucap Dennis
Adeline dan Justin masuk dan duduk di ruang makan...
"Di mana Davina,kok nggak ada?"ucap Adeline
"Davina sedang mengambil wine di dapur"ucap Dennis
"Oh,kalau gitu aku ke dapur juga ya"
"Iya,dapurnya tinggal lurus aja terus belok kiri"ucap Dennis.
Adeline mengangguk dan menuju dapur,sesampainya di dapur Adeline kaget melihat Davina sedang menaruh sesuatu di segelas wine sambil berkata...
"Justin,setelah kamu meminum ini,kamu akan menjadi milikku"sambil senyum.
"Ah,aku menemukan sesuatu yang menarik"ucap Adeline sambil senyum.
Saat Adeline sedang jalan untuk menghampirinya,Davina yang melihat Adeline langsung pura-pura mengambil cemilan dan berkata....
"Adeline kenapa ke dapur?"
"Katanya kamu sedang menyiapkan wine,jadi aku datang untuk membantu"
"Ya ampun,kamu baik banget Adeline"ucap Davina
"Heh,dasar cewek munafik"ucap Adeline dalam hati.
Adeline hanya tersenyum dan berkata...
"Sepertinya kamu sudah selesai menuangkan wine,kalau gitu kita langsung ke ruang makan aja"
"Aku bantu kamu bawah winenya ya"ucap Adeline
"Nggak,nggak usa,biar aku aja yang bawah"ucap Davina
"Oh...iya,kalau gitu ayo"
Sementara itu,Gio dan Chris tiba di rumah Dennis dan mereka terkejut melihat Justin...
"Ah...ada Justin juga"ucap Gio dengan ekspresi takut
"Oh,hai,lama tidak jumpa"
"I...iya sudah lama ya"ucap Chris
"Pufff..hahaha...kalian kenapa kelihatan takut begitu,aku kan nggak akan mukul kalian"ucap Justin sambil tertawa
"Kami jadi takut karena teringat kamu sering mukulin kita"ucap Gio
"Kalian sih selalu membully Dennis,hahaha".
Gio dan Justin terlihat malu mendengar perkataan Justin
"Sudah,sudah,Justin jangan menggoda mereka lagi"ucap Dennis
"Tuh kan mereka jadi tidak takut lagi,malahan jadi malu"ucap Justin.
"Hahaha,iya juga"ucap Dennis
Mereka jadi mengobrol dengan seru.
Tak lama kemudian Adeline dan Davina sampai di ruang makan....
"Wow,ada bidadari"ucap Gio yang terpesona
"Cantik kamu sudah punya pacar?"ucap Chris sambil mendekati Adeline
Justin yang melihat langsung masuk di tengah-tengah mereka dan berkata....
"Kamu jangan dekat-dekat dengan pacarku!"dengan ekspresi marah
"Hiyy,serem banget,dia nggak bakal mukul aku kan?"ucap Chris dalam hati dan langsung menjauh dari Adeline.
"Dia langsung menjadi pusat perhatian,aku jadi semakin membencinya"ucap Davina dalam hati.
Tiba-tiba tas Adeline jatuh dan Adeline hendak mengambilnya....
"Shit,besar banget"ucap Gio dalam hati sambil menatap belahan gunung kembar Adeline.
"Duh,jadi bangun kan"ucap Chris dalam hati
"Astaga,seksi banget"ucap Dennis sambil memalingkan wajahnya yang terlihat memerah
Sementara itu,Justin yang melihat langsung melepas jaketnya dan memakaikan ke Adeline
"Sayang,aku nggak kedinginan"ucap Adeline
"Sayang kamu lihat ekspresi mereka"ucap Justin yang terlihat cemberut
Adeline yang menyadarinya langsung terlihat malu....
"Ma..maaf aku bukan sengaja melakukan itu" ucap Adeline
Mereka hanya menatap Adeline dengan wajah yang masih memerah.
"Dasar wanita penggoda!"ucap Davina dalam hati
"Ehem,ayo kita mulai makan"ucap Dennis
Saat sedang makan Adeline melihat mata Davina yang tidak pernah lepas dari Justin...
"Ah ini kesempatan ku"ucap Adeline sambil menukar segelas wine.
"Justin ini winenya"ucap Davina
"Oh,makasih ya"ucap Justin dan langsung meminumnya
"Bagus,terus minum"ucap Davina dalam hati
"Trik lama,dasar wanita bodoh"ucap Adeline dalam hati
Semua orang meminum wine nya....
"Kok Justin terlihat baik-baik aja?"ucap Davina dalam hati.
Tiba-tiba Davina terasa panas dan pusing,Adeline yang melihat langsung berkata....
"Ah sepertinya Davina mabuk deh"
"Duh,aku nggak bisa menggendong Davina,Chris tolong kamu gendong Davina pergi ke kamar ya"ucap Dennis yang mulai mabuk.
"Oke"ucap Chris sambil menggendong Davina menuju kamar
Di kamar,saat Chris hendak meletakkan Davina di tempat tidur,Davina langsung mencium Chris dengan ganas....
15 menit kemudian...
Di ruang makan...
"Hem,ini saatnya kamu menuai hasil dari perbuatan jahatmu"ucap Adeline dalam hati.
"Dennis kok Chris lama banget?,kan cuman ke kamar"ucap Adeline
"Iya juga ya,ayo kita cek ke kamar"ucap Dennis.
Sesampainya di depan kamar....
"Ah..sakit...pelan-pelan"
Mereka semua terkejut mendengarnya
"Astaga apa yang mereka lakukan?"ucap Gio.
Dennis marah dan langsung masuk ke kamar dan hendak menghajar Chris,tetapi Chris berteriak...
"Bukan aku yang duluan,kalau nggak percaya aku ada videonya"
"Ka...kakak"ucap Davina
"Kamu tenang dulu Den"ucap Justin dan Gio yang menahan Dennis
Davina dan Chris langsung berpakaian dan mereka semua duduk di ruang tamu...
"Jadi,kamu yang menyerang Chris duluan?"ucap Dennis dengan ekspresi marah
"Ka...kakak aku bisa menjelaskan"ucap Davina yang hendak menangis
"Biar aku yang jelaskan,jadi saat aku ke dapur,aku melihat Davina yang menaruh obat perangsang di segelas wine,dan aku mendengar itu untuk Justin,lalu aku menukar segelas wine itu,hikss kenapa kamu mau merebut pacarku"ucap Adeline sambil menangis.
Melihat Adeline menangis Justin memeluk Adeline.
"Davina,kamu keterlaluan!,aku akan memberitahu papa soal ini"ucap Dennis yang sedang mengambil ponsel"
"Kakak jangan"ucap Davina sambil menangis
Dennis menelepon papanya dan memberitahu kejadian itu,lalu Davina di pindahkan ke italia dan akan tinggal selamanya di sana.