" Duka pasti berlalu aku yakin itu, dan berharap kita bisa bersama kembali. " ucap Marvel Adiyaksa Buana menatap orang yang dia cintai dari jauh
" aku membencimu sekaligus mencintai mu marvel. " kata Airin Gracia Bramuji
berawal dari papa marvel yakni marcelino yang sangat membenci wanita akibat perselingkuhan sang istri yang tak lain mama dari marvel.
marcelino meminta marvel untuk tidak pernah jatuh cinta karena tak mau anaknya mengalami seperti dirinya, hingga akhirnya marvel bertemu airin yang membuat nya jatuh cinta.
bagai reaksi marcelino? juga kenyataan yang terjadi antara buana dan bramuji hingga membuat marvel harus memiliki antara cinta atau keluarga nya.
ikuti kisah mereka sampai duka berlalu dan hidup bahagia.
Disclaimer!
cerita ini murni karangan author tanpa menjiplak siapapun.
dan juga jangan menjiplak karya author karena ini hasil pemikiran author.
oke salam sehat👍😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iswariay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. kekhawatiran aarav
Musik pun berputar🎹🎹
Sering aku berfikir kapankah kamu percaya
" astaga, dia menyanyi lagu kesukaan ku. " ujar airin dalam hati dia terus memandangi wajah marvel tanpa berkedip, jujur saja hatinya berbunga-bunga bisa sedekat ini dengan marvel
Lanjut nyanyi
Bahwa aku bisa punya cinta...
Saat mampu ku menilai
Cinta yang hadir memberi arti....
Kegagagalan cintamu bukan berarti
Bisa terjadi juga pada diriku......
salahkah diriku bila
Mencoba 'tuk memulai lagi ?
Reff :
Duka pasti berlalu.....
Itulah harapanku....
tapi bagaimana aku ada dia tapi tak ada kamu?
Keyakinan ku ini ....
Bagai tekadnya para nelayan
Perpisahan ini tak selama tapi
Kita bertemu kembali.....
Kembali ke nada awal
Reff :
Duka pasti berlalu.....
Itulah harapanku....
tapi bagaimana aku ada dia tapi tak ada kamu? ho hoooo
ku ingin kamu tersenyum....
Ku-lanjutkan hidup bagai nelayan
Yang mengarungi ombak biru
Ditengah lautan cinta kita.......
Marvel menyanyi sembari memainkan gitar dengan sangat baik, bahkan dia tidak memberi ruang airin untuk menyanyi, marvel lah yang bernyanyi dengan terus memandangi wajah airin begitu juga airin yang terus menatap mata marvel dengan senyum manisnya.
"astaga, gue gak nyangka si marvel bisa se bucin itu" seloroh dino sembari menatap marvel dan airin di panggung
" gue ngerasa dia bukan seperti marvel yang gue kenal, marvel terlihat datar dan dingin. Ini marvel versi lembut dan juga romantis tatapan mata marvel teduh banget berbeda seperti biasa yang tajam seperti burung elang. " kata vicenzo yang tak kalah kagum dengan terus memuji sahabat nya itu
" perlu kalian tahu inilah marvel yang sesungguhnya. aku hanya berharap ini terjadi dengan waktu yang lama. " ucap aarav yang membuat kanaya,dino, dan vicenzo menoleh ke arahnya,
" maksud lo apa?? " tanya kanaya dahinya mengkerut
" gak papa, gue kan cuma berdoa emang salah? " jawab aarav berusaha tenang padahal yang sebenarnya dia sedikit gelisah karena yang tau permasalahan marvel ya dirinya.
" ya sudah, " cicit Kanaya walaupun sebenarnya masih rada curiga sama perkataan aarav lalu kembali menatap marvel dan airin di panggung sana.
" gue senang liat lu yang kaya gini el, tanpa beban dan rasa takut tanpa rasa benci yang ayah tanam kan dihati lu, gue hanya khawatir semua ini tidak berlangsung lama dan itu akan membuat hati lu hancur, gue gak mau jika apa yang ada di pikiran gue kenyataan el," batin aarav sedih menatap marvel yang sedang tersenyum bahkan dia bisa merasakan pancaran mata marvel begitu teduh dan sangat bahagia.
Musik pun berhenti....
pipi airin sudah sangat merah karena menahan malu, dia terus mendapat tatapan dari marvel.
"bagaimana suaraku bagus kan?" tanya marvel dengan tatapan menggoda seraya menaruh gitar nya ke bawah
"ish biasa aja napa sih" cicit airin lalu menunduk malu karena marvel terus menatap nya
Marvel pun terkekeh melihat airin yang salah tingkah dengan pipi seperti udang rebus
"memang kenapa hems,,, coba lihat aku ai," ucap marvel lalu menyentuh dagu airin dan di dongakan-nya wajah airin
" mengapa wajahmu seperti udang rebus? " goda marvel, airin pun langsung memalingkan mukanya
" Marvel! " pekik airin yang sudah kepalang malu, dan langsung memutuskan untuk segera turun dari panggung menuju meja tempatnya tadi duduk.
" aku bahagia melihat kamu seperti ini ai, aku berterimakasih karena bertemu denganmu hidupku menjadi berwarna dalam sekejap. " ujar marvel dalam hati dia terus memandangi airin yang duduk di sana dengan wajah cemberutnya.
" El, sini kemarilah! " teriak aarav dan marvel pun mengangguk lalu turun dari panggung
" cie cie benih cinta dah tumbuh nih" ledek dino
"awas lu ya no!" marvel melotot matanya
" santai aja kalo el, " ujar vicenzo
" ini udah malem hampir jam sebelas mending pulang yuk, " ajak aarav
" ya udah kalo gitu gue pulang duluan ya " ujar dino yang langsung berdiri
"gue ikutan ama si dino, kalo gitu kita berdua pamit" ucap vicenzo dan diangguki oleh marvel dan aarav
dino dan vicenzo pun pergi dari sana
" kamu pulang pake apa? biar aku anter ya? " kata marvel
" tadi aku naik mobil bareng kanaya" jawab airin
"ya sudah kamu aku antar, biar Kanaya nanti di antar aarav aja di kawal dari belakang" ucap marvel
" lah gue dibawa-bawa " protes aarav
" gak baik perempuan pulang malem-malem sendirian nanti ada preman mau ngerampok gimana? Udah sana di kawal dari belakang sama lu ra" kata marvel
" iya deh iya, " aarav pasrah
" Lo gimana nay, mau gak? " tanya airin melirik kanaya
" gue mau kok asal gak ngerepotin aarav aja. " jawab kanaya sembari menatap aarav
"gak kok santai aja nay," sahut aarav jujur
" ya udah yuk kita langsung pulang aja, tapi ini kafe gimana? " ujar marvel
" tenang aja ada anggi dia orang kepercayaan aku disini. " kata airin
Akhirnya mereka be-empat pun keluar dan pulang dari sana.
Airin membonceng marvel naik motor sementara Kanaya di kawal aarav dari belakang naik motor karena Kanaya bawa mobil.
saat ada perempatan mereka berlawanan arah marvel ke kanan dan aarav ke kiri.
selang 15 menit marvel sudah sampai di depan rumah airin, dia mematikan motornya lalu menunggu airin turun
" makasih ya el udah nganterin, " cicit airin yang sudah turun dari motor
" santai aja, " ujar marvel tersenyum tipis.
" ya udah aku langsung pulang, kalo gitu aku pamit " kata marvel lalu menstater motor nya
" hati-hati di jalan, " airin melambaikan tangan, marvel mengangguk dan langsung pergi dari sana.
airin tersenyum senang lalu masuk kedalam rumah.
...☘️☘️...
Pagi sudah menyapa karena sekarang hari minggu marvel bangun jam 8 siang.
Marvel langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi karena hari ini dia mengajak airin jalan-jalan bareng.
soal papanya dia sudah meminta bantuan Kenzo untuk mengalihkan perhatian sang papa, sekarang marcelino sedang pergi ke kota K bersama kenzo menghadiri undangan dari salah satu koleganya sebenarnya marcelino sudah menyuruh kenzo yang datang namun karena kenzo memaksa jadilah sekarang mereka berangkat berdua pagi tadi saat marvel belum bangun.
" huh semangat el, kamu pasti bisa " gumam marvel seraya melihat dirinya di depan cermin
30 menit kemudian marvel sudah sampai di sebuah taman dimana airin tenyata sudah lebih dulu sampai disana.
"ternyata kamu udah sampe sini," ucap marvel basa-basi
"iya udah dari 10 menit yang lalu belum lama kok" sahut airin tersenyum tipis
" sini duduk, " pinta marvel dan airin pun langsung duduk di sebuah kursi panjang
" kamu pake gelang ini? " tanya marvel memegang tangan kanan airin
" kenapa,gak boleh ya? " airin bertanya balik , marvel menggelengkan kepalanya lalu tersenyum
" tidak, aku seneng kamu pake gelang pemberian ku dulu. sangat cantik dipake sama kamu, " kata marvel mengusap tangan airin
" sebenarnya dulu gelangnya putus hanya menyisakan bandulnya jadilah aku beli gelang yang mirip modelnya tapi aku ganti aja bandul nya dengan bandul bulan ini. " airin mengelus bandul bulan sabitnya
"tak apa, ini terlihat cantik karena kamu yang memakainya," puji marvel menatap bola mata airin yang berwarna coklat tua
" aku ingin mengatakan sesuatu padamu, " ucap marvel serius dengan menatap mata airin
Bersambung
Yoh si marvel mau ngomong apa wkwkwk
Nantikan update selanjutnya