NovelToon NovelToon
Di Benci Suami Karena Hamil

Di Benci Suami Karena Hamil

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Fareed Feeza

Agistya dan Martin awalnya pasangan yang bahagia.
Namun, semuanya berubah saat Agistya hamil di luar rencana mereka.
Martin yang ambisius justru membencinya dan merasa hidup mereka berantakan.
Tak lama setelah anak mereka lahir, Martin menceraikannya, meninggalkan Agistya dalam kesendirian dan kesedihan sebagai ibu tunggal.
Dalam perjuangannya membesarkan sang buah hati, Agistya bertemu dengan seorang pria yang baik hati, yang membawa kembali kebahagiaan dan warna dalam hidupnya.

Apakah Agistya akan memaafkan masa lalunya dan membuka hati untuk cinta yang baru?

Bagaimana pria baik ini mengubah hidup Agistya dan buah hatinya?

Apakah Martin akan menyesali keputusannya dan mencoba kembali pada Agistya?

Akankah Agistya memilih kebahagiaannya yang baru atau memaafkan Martin demi keluarganya?

Semuanya terjawab di setiap bab novel yang aku update, stay tuned terus ya!✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fareed Feeza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bestie

"Suami kamu?"

Udah terlanjur cerita, yaudahlah.

"Mantan suami pak." Sahut Tya.

"Ya ... Itu maksud saya. Dan harus kamu tahu, saya belum punya pasangan."

Tya makin kikuk di buatnya, dia terkesan ingin tahu status pribadi atasannya itu, padahal itu bukan maksud Tya yang sebenarnya.

"Maaf pak, bukan maksud saya buat cari tahu tentang pribadi bapak, tapi saya hanya —"

"Udahlah gak usah klarifikasi terus, jadi mau gak pulang bareng saya?" Nada bicara Dimas berubah menjadi sedikit kesal.

"Yaudah pak, kalau bapak maksa."

"Bukannya tadi kita sepakat, gak manggil saya bapak saat jam kerja selesai?"

"Iya Dimas, maaf."

Dimas berjalan lebih dulu ke arah basement, sedangkan Tya berjalan mengekor dari belakang dan itu terbilang cukup jauh.

Gak, gak ada karyawan lain yang liat ini, aku mau kerja dengan tenang tanpa rumor apapun.

Tya terus berjalan dengan dada yang terus berdebar, dengan bola mata yang bergerak kesana kemari memastikan semuanya aman terkendali.

Dari kejauhan terlihat Revan sedang berjalan berlawanan arah dengan Dimas, dengan cepat Tya langsung bersembunyi di antar pilar-pilar kantor, berharap Revan tidak melihatnya.

Entah apa yang di katakan Dimas, tiba-tiba Revan berjalan dan berbalik arah dengan cepat, sehingga Tya berada di posisi aman.

Di dalam mobil Dimas.

"Segitunya banget gak mau jalan bareng saya?" Protes Dimas saat Tya sangat lama sampai ke dalam mobilnya.

"Bu-bukan gitu Dimas, tapi saya gak mau ada karyawan lain yang tau dan bikin rumor gak jelas."

"Saya sih gak peduli."

Iya! Karena kamu bos!

Cukup lama Tya mengatur nafasnya, setelah di rasa tenang ... Dimas baru mengendarai mobilnya keluar kantor.

.

.

Dimas berhenti di depan sebuah toko mainan.

"Kamu ada perlu Dim? Saya tunggu di mobil aja ya."

Dimas berdecak sebal, lalu keluar dari mobil seorang diri.

Beberapa menit kemudian, Dimas datang menenteng sebuah tas belanja yang di dalamnya terdapat beberapa mainan anak laki-laki.

"Buat Kevin."

"Hah? B-bu-buat Kevin?"

"Iya ... Kamu mau juga?"

"Ng ... Engga pak, sebelumnya makasih pak, Eh Dim ... padahal anak saya gak lagi ulang tahun loh."

"Hadiah bukan harus ulang tahun aja."

Tya semakin bertanya dalam hati, sebenarnya apa tujuan Dimas sampai membelikan hadiah sebanyak ini untuk Kevin.

Mungkin Pak Dimas cuma suka sama anak kecil, jadi dia sebaik itu sama Kevin, Tyaaaa ... Jangan kepedean deh.

Mobil sudah terparkir di halaman rumah, Tya sedikit kaget ternyata Dimas ikut keluar dari mobilnya.

"Dim, biar saya aja yang masih sama Kevin, makasih udah anter ya."

"Aku gak boleh ketemu Kevin?" Tanya Dimas.

"Boleh sih, Ng ... Yaudah ayo masuk."

Tya masuk ke dalam rumah, tampak Kevin sedang bermain dengan ibunya, Kevin sudah semakin mengerti keadaan dan sudah tidak terlalu rewel ketika Tya bekerja.

"Sayaaaaang." Kata Tya lalu merentangkan tangannya.

Kevin yang melihat itu langsung menghambur ke pelukan mama nya, dia belum mengetahui keberadaan Dimas, karna pria itu menunggu di luar.

"Dim ... Masuk sini." Ajak Tya.

Dengan wajah lugunya, Kevin menengok ke arah belakang badan Tya, terlihatlah Dimas yang membawa tas belanja berisi beberapa mainan.

"Hai Kevin, om Dimas bawa ini."

Tanpa rasa malu, Kevin langsung berjalan mendekat karena penasaran dengan apa yang di bawa oleh Dimas.

"Ini ... Ini ... " Tunjuk Kevin pada tas belanja yang Dimas pegang.

"Mau ini? Iya mau ini? Cium dulu om nya." Dimas menunjuk sebelah pipinya, meminta bayaran cium di pipi oleh Kevin untuk sekantong mainan yang dia bawa.

Dengan polosnya, Kevin mau mencium Dimas ... Bukan hanya itu, bahkan Kevin tiba-tiba memeluk Dimas erat.

Melihat pemandangan itu, tak terasa air mata Tya jatuh untungnya Dimas tidak tahu itu, dengan cepat Tya langsung menghapus air mata agar tidak meninggalkan jejak di pipinya.

Kevinku butuh sosok papa sekarang, maafin mama ya sayang.

Rini berjalan dari arah dapur, membuatkan coklat panas dan juga beberapa kue yang dia buat, "Duduk dulu Dimas, cobain kue buatan ibu ... Nih coklat panas buat angetin badannya, di luar lagi dingin kan? Jadi pas banget nih, ayo di cicip."

"Iya terimakasih Bu, nanti saya coba ... Saya bantu buka mainan buat Kevin dulu."

"Kalau begitu, saya pamit ke kamar dulu sebentar ya Dim, mau simpan tas."

"Silahkan." Kata Dimas tanpa memandang Tya, matanya fokus pada Kevin saat ini yang sedang membantu Kevin merakit mainannya.

Di dalam kamar, Tya menyandarkan tubuhnya di pintu kamar ... Dia menangis tanpa suara, membayangkan perlakuan Kevin pada Dimas tadi, selama ini Kevin hanya tau nenek dan mama saja, tapi saat bertemu Dimas ... Anak itu seperti membutuhkan sosok seorang papa dalam hidupnya.

Papa mu masih hidup nak, apa dia mau mengunjungi kamu? Jika syaratnya mama harus memohon dan berlutut, mama akan lakukan ... Agar kamu bisa merasakan pelukan hangat papa kandungmu, walau hanya sebentar.

*Pintu kamar di ketuk

"Tya ... Masih lama di dalam? Dimas temenin dong, masa di tinggal gitu aja." Kata Rini yang melihat Dimas hanya dengan Kevin tanpa Tya disana.

"I-iya sebentar Bu, Tya hapus make up dulu."

Tya bergegas menghapus make up-nya, agar wajah bekas tangisnya tidak terlihat oleh Kevin.

Beberapa saat kemudian Tya keluar dari kamar dan berjalan menuju Kevin dan juga Dimas.

"Dim, maaf aku hapus make up ya, muka ku gatel." Ucap Tya beralasan.

Dimas memandang Tya sebentar, lalu memfokuskan kembali matanya pada mainan Kevin.

Tuh kan, ibu gak tau sih ... Aku tuh gak ada gunanya disini, dia cuma mau main sama Kevin. Gerutu Tya dalam hati.

Untuk memecah kecanggungan Tya akhirnya ikut bermain dengan Kevin dan juga Dimas, tapi sayangnya Kevin hanya ingin berada di dekat Dimas, karena Tya tidak bisa merakit mainan yang di inginkan Kevin.

"Kok gak mau deket mama sih Vin, maunya sama Om Dimas terus."

"No ... No ... No." Ucap Kevin, dengan jari telunjuk yang di goyangkan.

Dimas tersenyum, lalu mencubit gemas pipi bulat Kevin, "Mulai sekarang kita bestie ya Vin, gak takut lagi kan sama om?"

Kevin menyandarkan kepalanya pada lengan kekar Dimas, tak mau berjauhan sedikitpun, karena mainan incarannya masih ada di tangan Dimas.

"Suka anak kecil ya Dim?" Tanya Tya penasaran.

"Ya lumayan."

Tya menganggukan kepalanya, sedikit bingung harus membahas apalagi, karena pertanyaan Tya selalu di jawab singkat oleh Dimas.

"Ng .. Dim, coklat nya keburu dingin loh, kata ibu lebih baik segera di minum selagi hangat."

"Om minum coklat sebentar ya, Kevin sama mama dulu." Dimas izin kepada Kevin, lagi-lagi tanpa memandang ke arah Tya, padahal sedari tadi Tya yang sedang berbicara padanya.

1
Uthie
karena katanya kasurnya bagus, si Dimas pasti jadi ketiduran juga dehh itu 😂😂😂
Uthie
Sukkkkaaa bangettttt pas liat notif ini ada Up nya .. ternyata triple update 🤩🤩🤩🤩🤗🤗🤗

thank you Thor 😘😍🤗
Uthie
Hahahaa... singa nya lagi mengaum karena penolakan 😂😂
Uthie
Thorrr... aku sukaaa banget sama ceritanya 👍👍👍👍🤩🤩🤩❤️

semangat lanjut terus yaaa 💪💪😘🤩🤗🤗
Uthie: okeee .. ditunggu selalu 💪😘😘🤩🤩🤩
Fareed Feeza: Waaah makasiii ya udah suka, sipp deh tungguin update an nya ya insha Allah aku tiap hari up, tapi klo ga ada halangan rintangan menghadang /Joyful/
total 2 replies
Uthie
Wadduuhhhh.... bos nya sensi banget gtu 😁😂😂😂
Uthie
Dimas jelaskan dong soal Mika 💪💪🤨
Uthie
Semoga lancar pedekate nya 😁😁👍
Uthie
Cieeee....pak bos sebenarnya modus 😁😁
Uthie
semangat Tya 💪💪🤩
Uthie
Semoga jodoh yg terbaik untuk Tya 👍👍🤗
Uthie
kasiannya 😟
Uthie
keluarga kurang ajar 😡😡
Uthie
Langsung tertarik dan suka dengan cerita nya 👍👍👍🤗🤗🤗🤗
Uthie: /Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Fareed Feeza: waaaah KA uthie ... makasih loh lak
total 2 replies
Uthie
suka ceritanya 👍👍👍
Uthie
tertarik mampir 👍👍🤗
Risman Afandi
Biasa
Fareed Feeza: tks kak ... tapi btw novelnya belum tamat ya
total 1 replies
Mukmini Salasiyanti
hahhhhhhhh
ini nih slh satu org Kufur..
Tdk bersyukur...
Fitria Syafei
waduh Martin, kau akan menyesal 😏 KK kereeen 😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!