NovelToon NovelToon
Aku Mencintaimu

Aku Mencintaimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: Teteh Aini

penasaran dengan cerita nya lansung aja yuk kita baca ...

Yuk kita ramaikan ...

Up setiap hari...

Sebelum lanjut baca jangan lupa follow , like, subscribe, komen , gift dan vote....

Apapun yang terjadi tetaplah bahagia jangan lupa tersenyum...

Selamat membaca....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Teteh Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Ini adalah hari terakhir Haris di Cirebon, itu arti nya besok Haris sudah bisa pulang dan bertemu dengan Syifa.

"Assalamualaikum, selamat pagi ustad Haris."

Haris kaget.

Tiba-tiba Bu Andin muncul dari arah yang berlawanan dan langsung menyapa Haris dengan lembut nya.

"Waalaikumsalam, Bu Andin. "

Haris kini melanjutkan langkahnya ,dia bahkan tidak menawari untuk berangkat bersama walau hanya sekedar basa-basi , padahal bu Andin udah ngarep banget bisa jalan bareng sama ustad Haris.

"Ustad Haris tungguin dong. "

Bu Andin berjalan cepat untuk mengimbangi langkah Haris.

"Ustad Haris gak capek ya jalan nya cepet-cepet kayak gitu."

"Ini jalan nya biasa kok, kalau cepet-cepet itu berarti saya sedang di buru-buru waktu, tapi pagi ini saya nggak lagi buru-buru bu Andin."

"Tapi kenapa saya tertinggal terus kalau jalan sama Ustad Haris."

"Ehem, maaf Bu Andin saya tidak bermaksud meninggalkan Bu Andin tapi saya hanya menjaga jarak dengan orang yang bukan mahram saya."

Bu Andin hanya mengangguk kan kepalanya.

_Oh jadi itu alasan nya._ Ucap Bu Andin dalam hati

Kini mereka hanya fokus berjalan Bu Andin pun tidak lagi banyak bicara. Dia tak ingin kalau tingkah nya yang berlebihan akan membuat Haris semakin jaga jarak dengannya. Dia harus lebih berhati-hati untuk mendekati Haris supaya tidak dipandang salah di mata seorang Ustaz sepertinya.

Semalam Syifa tertidur sangat nyenyak sampai pagi ini dia baru bangun membuka matanya di jam 10.00 , berhubung masih cuti bulanan Syifa bebas tidur sepuasnya tanpa jeda di waktu subuh.

Syifa bangun dari tempat tidurnya, kemudian dia berjalan membuka gorden jendela kamarnya dia disambut dengan sinar matahari yang cerah. Dia menggerakkan kedua tangannya ke atas dan ke bawah lalu ke kiri dan ke kanan dia melakukan gerakan tersebut beberapa kali agar ototnya tidak kaku.

Setelah itu Syifa berjalan masuk ke kamar mandi.

Setelah mandi dan mengenakan pakaian, Syifa mengambil hp-nya yang terletak di tempat tidur , saat melihat ada sebuah pesan masuk dari Haris Syifa langsung bersemangat untuk membacanya

(Assalamualaikum sayang, hari ini terakhir saya tugas di Cirebon Insya Allah besok saya pulang dan akan langsung jemput kamu dan sampaikan juga salam untuk Abi dan Umi.)

Syifa mulai mengetik kalimat untuk membalas pesan itu kemudian Syifa berjalan keluar dari kamar dia masuk ke dapur dan mendapati Umi di sana.

"Umi lagi buat apa?"

"Iya Sayang, kamu sudah bangun."

Lalu Umi melihat Syifa tersenyum padanya.

"Sudah Umi , tapi maaf ya aku bangunnya kesiangan."

"Gak papa sayang, besok kalau kamu udah pulang sama Haris pasti gak bisa bangun siang kayak gini kan makanya umi biarin aja kamu tidur."

"Umi... Umi itu memang orang tua yang puaaaling terbaik dan selalu ngertiin anaknya. Makasih ya Umi".

Syifa memeluk Uminya dengan tingkah manjanya yang seperti anak kecil.

"Iya sayang sama-sama"

Syifa melepaskan pelukannya dan berjalan ke arah kulkas. Dia mengambil susu lalu menuangkannya ke dalam gelas.

"Oh iya umi tadi dapat salam dari mas Haris. "

"Waalaikumsalam, kapan dia selesai dari pekerjaannya sayang?"

"Katanya sih hari ini dan besok Mas Haris akan pulang."

"Alhamdulillah kalau begitu, berarti pekerjaannya berjalan dengan lancar."

"Iya Umi, tapi aku sedih karena besok harus ikut mas Haris pulang , aku masih mau di sini."

"Sayang kamu nggak boleh sedih gitu dong kamu harus ikut sama suami kamu kasihan nak Haris kalau kamu tinggal di sini lalu siapa yang mengurusnya di sana? "

"hem "

Syifa sedih karena harus berpisah lagi dengan orang tuanya sebenarnya dia masih ingin tinggal di rumah orang tuanya tapi apalah daya kalau suami yang memintanya dia pasti tidak bisa menolak.

"Iya sudah kamu makan dulu Udah siang lho ini . Ntar kamu masuk angin!"

"Iya iya."

Lalu kemudian Syifa mengambil nasi dan lauk yang sudah tersedia di meja makan . kemudian memakannya dengan lahap.

"Umi, nanti aku mau pergi sama Nadia boleh kan?"

"Mau pergi ke mana lagi? Kemarin kan sudah pergi?"

" Kemarin pas aku nonton, aku melihat pengumuman pameran busana Hari ini. Aku mau lihat sekaligus belajar Siapa tahu suatu hari nanti aku bisa menampilkan busana hasil rancangan aku sendiri. "

"Umi nggak melarang kalau niat kamu itu untuk hal yang positif, tapi kamu harus izin sama suami kamu dulu."

"Iya Umi tenang aja aku pasti izin kok sama mas Haris."

Syifa begitu bersemangat untuk segera pergi . Dia buru-buru menghabiskan makanannya lalu pergi ke kamar untuk bersiap.

Syifa juga gak lupa mengirimkan pesan kepada Haris. Karena kalau ditelepon pasti gak diangkat karena sibuk kerja.

(Assalamualaikum mas Haris aku pamit aku izin pamit keluar sebentar sama temen ya temennya cewek kok namanya Nadia . Makasih ya Mas udah Izinkan aku hehehe)

Syifa langsung mengirim pesan tersebut.

Kemudian dia berpamitan pada Umi.

"Umi nanti tolong sampaikan sama Abi ya kalau aku pergi sama Nadia!"

"Iya nanti pasti Umi sampaikan kalau habis sudah pulang dari pesantren , kamu hati-hati ya jangan ngebut-ngebut di jalan bahaya."

"Oh ya Umi aku berangkat dulu ya, Assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Setelah sekitar 30 menit perjalanan Syifa dan Nadia pun sampai di sebuah Mall. Mereka berjalan kaki dari parkiran menuju ke dalam mall.

"Syifa kayaknya kita beli minum dulu deh aku haus banget."

"Ya udah ayo, tapi minum sambil jalan aja ya."

"ya ampun parah banget sih . Masa minum sambil jalan, duduk dulu lah sekalian ngadem kek."

"Gak lah ntar malah keenakan duduk jadi ketinggalan lihat acaranya."

"Iya udah deh iya , daripada harus menahan haus mending minum sambil jalan."

"Nah itu baru pilihan yang tepat."

Syifa menjawab Sambil tertawa , begitupun dengan Nadia, dia juga ikut tertawa mendengar jawaban Syifa.

Mereka terus berjalan menuju supermarket untuk membeli minuman dan beberapa cemilan . Setelah itu baru mereka lanjut melihat pameran busana muslim yang sudah dinantikan oleh Syifa.

Mereka menonton acara tersebut sampai selesai.

Tidak terasa sekarang sudah jam 17:30.

Mereka terlalu asik menonton dan tak menghiraukan waktu yang sudah hampir magrib.

"Sumpah itu tadi pakaiannya keren-keren banget , cantik dan kekinian banget. "

"Iya bener aku juga jadi pengen jadi perancang busana sekaligus pintar menjahit kayak kamu Fa"

"Bisa kok, asalkan kamu niat dan mau belajar , aku juga masih banyak belajar supaya suatu hari nanti bisa kayak mereka tadi."

"Pokoknya aku dukung kamu sampai sukses Ma, kalau perlu ntar aku deh yang jadi modelnya."

Hahaha mereka tertawa bersama sambil terus berjalan menuju parkiran.

Setelah mengantar Nadia ke rumahnya. Syifa langsung pulang ke rumah. Dan alangkah terkejutnya dia ketika melihat sepatu Haris ada di depan pintu.

"Itu kan sepatu mas Haris kok ada di sini? bukannya mas Haris baru akan pulang besok, tapi kenapa sepatunya ada di depan pintu."

Syifa menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nafasnya. Kemudian dia membuka pintu dan betapa terkejutnya dia ketika melihat Haris sudah berdiri di depan pintu dengan tatapan matanya yang serius .

----------------

 

1
Ainain Cantika
/Rose//Rose//Rose/Mari merapat dan ramaikan
Abiel Davisa
kali² kasih pelajaran hehe
Annisa Rahman
good
Lailan Najmi
ceritanya bagus dan tidak membosan kan
Sugiharti Rusli
wah kisah tentang perjodohan antar anak" ustadz nih,,,
Suren
bandel benar kamu Syifa. dibilang suami suka tdk dengar🤭😁🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!