NovelToon NovelToon
We Are RPL 1 ...

We Are RPL 1 ...

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: bubun ntib

Diajeng, Gadis remaja yang mulai memasuki dunia Sekolah menengah Kejuruan.
Merasakan pengalaman yang baru dan jauh dari saat ia masih SD, dan SMP.
Pengalaman sehari - hari yang menceritakan tentang kehidupan sekolah menengah kejuruan yang di penuhi dengan intrik persahabatan, persaingan, permusuhan dan CINTA

WARNING: berisi sedikit cerita bubun dulu yang dibumbui dengan khayalan.
bijaklah dalam membaca, kesamaan nama dan kota sedikit - sedikit nyerempet, mohon di maklumi.
tidak untuk menyinggung oknum - oknum terkait, HAPPYREADING🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

panen padi

Luas sawah milik keluarga Radin hampir 1 hektar. Sekitar 700 meter persegi ditanami Padi dan sisanya ditanami dengan tanaman musiman seperti jagung dan juga sayuran buncis dan kacang panjang.

Untuk Padi, keluarga Radin menanam yang jenis hibrida. Padi ini merupakan jenis padi yang terbanyak di tanam di negara I ini karena bisa menghasilkan hasil yang maksimal dalam sekali panen lebih daripada padi jenis lokal.

Padi hibrida adalah jenis padi yang dihasilkan dari persilangan dua varietas padi yang berbeda secara genetik. Perkawinan silang ini bertujuan untuk menggabungkan sifat-sifat unggul dari kedua varietas induknya, pengembangan padi hibrida memberikan peluang untuk menaikan produksi padi.

Hari ini, hampir tengah hari Ajeng dan teman – temannya memanen padi milik Radin. Sudah hampir 500 meter persegi lahan yang mereka panen. Semangat bocah – bocah remaja tanggung ini cukup membanggakan. Meskipun harus diselingi dengan guyonan agar mereka tetap waras di bawah gempuran sinar matahari yang semakin terik.

Jam setengah 11 tadi, para gadis pulang ke rumah Radin untuk membantu menyiapkan makan siang untuk semuanya.

Kali ini menunya cukup merakyat, makanan khas rumahan yang pastinya sangalt familiar di lidah para remaja ini.

Adalah Bothok atau pepes sayuran lengkap dengan kleman atau sayuran rebus sebagai lalapan. Bothok sendiri adalah campuran dari kelapa yang diparut, pepaya/labu siam yang diparut kasar potong panjang – panjang, daun bawang dan bumbu – bumbu lainnya. jangan lupakan ikan teri kecil – kecil.

( sumber: google )

( ck ck, ngiler lagi dong...)

Ada nasi tiwul, nasi putih, sayur santan kacang merah yang pedas. Ibu Radin juga menyajikan sambalado ikan cui dengan daun kemangi, dan kerupuk udang. Jangan lupakan sambel ikan teri yang merah menggoda juga.

( sumber gambar : google )

Minumannya Radin membuatnya dengan teman – temannya, ada es kelapa muda yang di dapat dari kebun belakang dengan bantuan seorang pak lik yang tinggal di samping rumah Radin yang kebetulan sedang pulang dari sawahnya juga. Maklum, hari – hari ini hampir tetangga Radin juga sedang melakukan panen raya.

Karena hal ini pulalah, Radin dan keluarga tidak bisa mempekerjakan orang untuk memanen sawah milik mereka.

Ajeng sedikit melamun ketika menu sudah mulai di tata di alas tikar yang digelar saat sarapan tadi, matanya menatap ke arah Sawah milik Radin, dimana saat ini Rinjani dan Ranata sedang memanggil teman – teman mereka, parah bocah lakik untuk kembali makan siang dan istirahat sholat terlebih dahulu.

“ Kenapa mbak?” tanya Pratiwi yang membawa air kobokan untuk makan siang bersama nanti.

“ Kita bakal kelar jam berapa ya?” tanya Ajeng yang masih menatap lurus ke arah sawah. Pratiwi ikut melihat ke arah pandangan Ajeng, ia mulai mengukur sesuai dengan prediksinya.

“ Ya kalau emang bener – bener kelar sampai angkut hasil panen ya mungkin sekitar jam 4 nan lah,” jawab Pratiwi sambil melihat hasil dari panenan mereka yang dibawa pulang sedikit demi sedikit tadi oleh para lakik dengan bantuan gerobak milik Radin.

“ Hmm,, untuk proses ayaknya, keluarga Radin juga pasti akan mengalami kesulitan, bukan?” guma Ajeng lagi.

“ Itu sudah pasti, “ angguk Pratiwi yang setuju dengan pemikiran Ajeng.

“ Kita bisa datang lagi besok, Jeng,” celetuk Novi dan Desi yang muncul di samping Ajeng sambil tersenyum lebar. Ajeng menghela nafas lega dan tersenyum sumringah menatap mereka berdua.

Adalah kekhawatiran kedua Ajeng jika tidak ada yang membantu Radin untuk proses ayakan besok.

“ Kalian tidak perlu khawatir, kami punya mesin untuk mengayak padi,” suara Radin memecah keheningan yang terjadi diantara 4 ciwi – ciwi. Rupanya Radin tadi sudah berada di belakang mereka semua, mendengarkan apa yang dibicarakan oleh teman – teman kelasnya.

Hatinya menghangat ketika mendengar apa yang dijadikan bahan obrolan teman yang baru kenal dengan dirinya 3 bulan yang lalu. Mereka semua yang peduli dengan kesusahan keluarganya dan tidak malu untuk membantunya.

“ Hei, apakah benar apa yang kamu ucapkan?” tanya Desi yang tak ingin Radin merasa terbebani dengan usulan Novi dan dirinya untuk kembali datang keesokan harinya.

“ Uhm, kami punya 4 mesin, biasa disewakan juga jika saat musim panen datang. Lumayan bukan, biaya sewanya bisa untuk kami membeli bibit padi,” jawab Radin sambil bergurau dan mengedipkan matanya.

“ Syukurlah, kami hanya takut jika tidak segera diayak malah jadi rusak nantinya,” ucap Pratiwi yang diangguki oleh Ajeng.

Hampir jam setengah 12 siang, rombongan para lakik sudah datang dengan hasil panen mereka yang terakhir.

Mereka ngaso sebentar dan menghilangkan keringat sembari menunggu adzan berkumandang. Hingga saat sudah ada Adzan, Wahid memimpin barisan para lakik itu untuk berjalan menuju mushola kecil dekat rumah Radin sementara para ciwi memilih untuk menjalankan ibadah di rumah Radin secara bergantian.

“ Asih sama Rinjani biarin jaga Umi di halaman belakang aja, kan mereka nggak sholat. Sekalian jagain makan siang kita,” pinta Novi memberi instruksi. Ajeng, Pratiwi dan Radin menjadi kloter pertama yang sedang menjalankan ibadah.

“ Hmm, okelah. Ayo dedek kecil nan imut, ikut sama kakak cantik,” ucap Kurniasih sambil menggoda Umi yang terkekeh sambil bertepuk tangan.

Hampir 15 menit, para Lakik datang dan mereka semua menyantap makan siang. Mata mereka kembali dimanjakan dengan suguhan didepan mereka. Tanpa Ba Bi Bu lagi, Radin segera memimpin teman – temannya untuk makan siang.

Jam 1 tepat mereka semua selesai makan, 15 menit mencerna makanan dan mereka kembali bertempur dengan lumpur – lumpur di sawah lagi.

“ Kak, kita bisa ambil belut nih,” celetuk Adi kepada Wahid yang sudah saling berdekatan. Kini lahan sawah milik Radin sudah hampir selesai di panen, menyisakan sisa – sisa batang Padi yang sudah terpangkas rapi di lumpur.

“ hmmm, boleh juga tuh. Lumayan kan bisa digoreng, ditumis nantinya,” setuju Wahid dengan usulan Adi. Remaja tanggung yang sempat ia musuhi karena hampir saja membonceng Ajeng? Meskipun sekarang mereka berbincang Ria, wahid tetap saja khawatir jika nanti bocah tanggung ini berbalik dan tertarik kepada Ajeng.

Ck ck ck, rupanya Wahid masih saja bersikap defensif kepada para lakik teman – teman Ajeng dikelasnya.

Ayolah, Wahid, mereka semua adalah teman sekelas Ajeng dan sudah seperti keluarga saja. Hilangkanlah keparnoanmu ini.

.

.

.

.

.

.

.

Note: Panen padi adalah momen yang begitu berarti bagi para petani. Bukan hanya karena mereka akan mengambil hasil jerih payah mereka. Bahkan ada sebuah tradisi yang dilakukan sebelum prosesi panen padi. Tradisi itu adalah Tradisi methik pari merupakan salah satu tradisi yang dilakukan menjelang panen padi. Tradisi ini dilakukan dengan harapan agar dapat menyuburkan tanaman padi serta dapat membuat hasil panen menjadi berlimpah. Hal ini terjadi karena masyarakat percaya bahwa tanaman padi berasal dari tubuh Dewi Sri.

Methik pari itu sendiri adalah bentuk ucapan rasa syukur mereka kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan banyak rezeki berlimpah-ruah. Shomad (2020) menjelaskan bahwa tradisi methik pari ditujukan untuk keselamatan sekaligus sebagai wujud syukur petani kepada Tuhan

( sumber : google )

1
ig@Siskamarcelina048
widiihh jauh nian say...
ig@Siskamarcelina048
naaahh bener yg ini permainannya,, ada juga dg gambar kek orang yg make rok,, tapi tetep dg pola petak2 gitu..
ig@Siskamarcelina048
oohh itu,, kalo waktu aku dulu nama estafet..
bukan estafet olahraga yaa say...
ig@Siskamarcelina048
eeehhh tapi dulu waktu sekolah pasti kita mikirnya kalo para guru itu pasti berkata buruk d dalam hatinya... truss ga ada tuhh guru yg baik.. hanya ada 1 dari 20 guru yg jasi favorit,, itupun karena guru nya gampang d tindas murid...
evi
diraih oleh Ajeng 🤣🤣🤣
bubun ntib: yaaaahhh... gk jd kejutan lah🤣🤣
total 1 replies
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
bersaing tentang apa ni.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
sudah terjawab sudah gara2
cowok, tapi Ng tau flashback nya.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
ada masalah apa Novi sama
Monika, masalah cowok,gadun
apa maknya novi pelakor.
dah lah pusing gua,mana pensnya
Fuji sama pensnya keluarga gledek
sedang panas.padahal barusan
selesai mikirin Toriq haji dua bulan.
thanks mbak 💪💪
bubun ntib: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
pasti seru banget.penisirin gua.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
Alhamdulillah, dobel update
thanks mbak 💪💪
evi
kok dobel kak
Baek chanhun
kayaknya tentram, damai,lihat
padi di sawah apalagi hembusan angin sepoi-sepoi.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
penisirin gua
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!