Happiness

Semalam adalah malam yang sangat kacau. Puluhan polisi menerobos masuk ke dalam rumah dan membawa paksa tuan besar pergi bersama mereka.

Saat itu Fahri sedang tidak ada di rumah karena diajak pergi oleh Taufik ke luar. Keadaan benar-benar tegang karena puluhan polisi itu menyusuri ke seluruh ruangan termasuk kamar Aruna dan ibunya.

Aruna sama sekali tidak mengerti apa yang sedang terjadi saat itu. Sementara ibunya hanya menyuruhnya untuk tenang. Seolah ibunya sudah tahu hal ini akan terjadi.

Mereka berdua lalu dibawa ke ruang tengah bersama dangan penghuni lainnya rumah ini, bahkan termasuk penjaga keamanan. Aruna melihat sudah ada nyonya besar bersama dengan seorang pria yang Aruna tidak kenali di sana.

Tuan besar digiring oleh beberapa polisi dari lantai atas. Rama berteriak marah kepada polisi-polisi yang menyeretnya paksa.

“Apa maksud dari semua ini hah?!” teriak Rama lantang ketika sampai di ruang tengah. Dia menatap tajam pada Ayunda dan Rian.

Ayunda mendengus geli sembari menunjukan sebuah isi berkas yang kemarin Taufik berikan padanya. Rama menatap tidak percaya berkas yang ditunjukan oleh mantan istrinya itu.

Berkas yang dipegang oleh Ayunda adalah berkas asli kepemilikan perusahan Mahendra company yang telah dipalsukan oleh Rama bertahun-tahun lalu.

Padahal pemilik dari perusahaan itu adalah kedua orang tua Ayunda. Karena sifat serakahnya pria itu mencoba segala cara hingga akhirnya perusahaan itu jatuh ketangannya.

Disaat seperti itu, Ayunda berjuang untuk

mempertahankan perusahaan milik kedua orang tuannya. Dibantu oleh Rian yang merupakan pria yang dulu kedua orang tuannya hendak jodohkan dengan dirinya tapi Ayunda menolak dan lebih memilih bersama dengan Rama.

Dengan liciknya Rama menuduh Ayunda telah berselingkuh dengan Rian dan menceraikan wanita itu. Ayunda mengalami stress apalagi dia tidak diperbolehkan oleh Rama untuk datang ke rumah.

Pernah Ayunda mencoba menerobos paksa untuk bisa masuk ke rumah dan berakhir dengan dirinya yang harus di usir paksa oleh penjaga rumah. Padahal mereka dulu sangat menghormati Ayunda sebagai nyonya di rumah itu.

Bahkan di sekolah pun Ayunda tidak bisa menemui kedua putranya karena Rama sengaja membayar pengawal khusus agar Ayunda tidak bisa menemui Taufik dan Fahri.

Selain itu juga Ayunda tidak bisa menemui kedua putranya sebagai wali siswa sekalipun. Karena ulah Rama yang sengaja menghapus namanya dari wali siswa anak-anaknya sendiri.

Peraturan dari sekolah elit itupun juga sangat ketat. Sehingga dengan alasan apapun dia tidak bisa sembarangan diperbolehkan menemui siswa di sana tanpa keterangan wali siswa yang jelas.

Dia sangat merindukan kedua putranya. Setidaknya dia harus tinggal bersama dengan kedua putranya. Tapi Ayunda sendiri juga tidak tahu bagaimana caranya.

Selama masa itu dia tinggal bersama dengan Rian dan pria itu selalu memberikan dukungan pada dirinya di masa yang sulit itu. Hingga pada akhirnya mereka berdua memutuskan untuk menikah.

Rian berjanji akan membantu Ayunda untuk mendapatkan kembali perusahaan milik orang tuannya. Juga pria itu akan membantunya agar dapat bersama lagi dengan anak-anaknya.

Sebelum mereka pergi ke luar negeri. Rama sempat memberi Ayunda ijin untuk menemui kedua putranya tapi hanya ada Fahri di rumah. Dia juga menawari Fahri untuk ikut dengannya pergi bersama meski dia tahu Rama tidak akan menyetujuinya.

Apalagi dengan Fahri sendiri yang menolak ajakannya karena tidak terima dengan adanya Rian. Ayunda benar-benar merasakan kesedihan yang teramat sangat karena harus berpisah dari putranya dengan cara seperti itu.

Tak jarang selama di luar negeri Ayunda menangis sendiri ketika mengingat kedua putranya yang berada di Disini. Selama bertahun-tahun Ayunda harus berpisah dengan anak-anaknya yang sangat dia sayangi.

Dia senang bukan main ketika bisa melihat foto-foto putranya di media sosial. Mereka berdua Ayunda rasa sudah sangat dewasa dari saat terakhir dia bertemu.

Tapi dia tidak memiliki keberanian untuk melakukan komunikasi dangan mereka berdua. Karena Ayunda pikir kedua putranya membenci dirinya setelah kejadian waktu itu.

Ayunda menyalin banyak foto kedua putranya di handphonenya. Dengan melihat foto-foto itu setidaknya dapat mengobati rasa rindunya pada mereka berdua.

Dan saat ini adalah kesempatan bagi dirinya untuk mengungkap kebenaran yang selama ini Rama tutupi selama bertahun-tahun lamanya. Malam ini adalah malam dimana berakhirnya sandiwara yang pria itu mainkan berakhir.

“Bagaimana bisa kamu mendapatkannya! Siapa yang memberikan itu padamu! Katakan padaku siapa orangnya!” murka pria itu dengan wajah memerah emosi.

“Taufik yang memberikan ini padaku,” tutur Ayunda dengan senyum penuh kemenangan menatap wajah mantan suaminya itu dengan tatapan tajam.

“Taufik?”

Dahi Rama mengernyit tidak percaya. Bagaimana bisa Taufik melakukan semua ini padanya? Padahal dia sudah sangat percaya pada putra pertamanya itu. Bahkan dia telah menjanjikan akan mewariskan

sebagian besar saham perusahaan pada anaknya itu.

Lalu kenapa Taufik melakukan semua ini? Apa ada alasan lain yang membuat Taufik mengkhianati dirinya. Seharusnya dia tidak terlalu percaya pada anak itu.

“Dulu mereka berdua memilih bersama dengan

denganmu karena kebohongan yang kamu buat. Mulai sekarang mereka akan bersama dengan ku karena kebohongan itu telah terungkap.”

Ayunda mengatakan itu dengan air mata yang mengalir dan senyuman di wajahnya. Akhirnya, saat seperti ini tiba juga dalam hidupnya yang selama ini tenggelam dalam kegelapan karena ulah pria yang sangat dia cintai dan percayai itu dulu.

“Kalian tidak bisa melakukan ini padaku! Aku adalah pemilik perusahaan itu! Kalian tidak bisa merebutnya dariku!” raung Rama ketika polisi-polisi itu menyeretnya pergi menuju ke mobil polisi yang terparkir di halaman depan rumah mewah itu.

Dia tidak berhenti memberontak melawan dan

berteriak histeris ketika polisi-polisi itu mencoba membawanya pergi bahkan hingga sampai ke dalam mobil. Tanpa pria itu sadari air matanya pun keluar mengalir begitu saja.

Ini benar-benar bagai mimpi buruknya. Rama benar-benar tidak terima dengan apa yang terjadi saat ini. Bagaimana bisa, semua hal yang dia lakukan selama bertahun-tahun untuk mencapai posisinya kini berakhir dengan cara menyedihkan seperti ini.

Orang-orang termasuk Aruna dan ibunya keluar rumah untuk melihat tuan besar yang saat ini sudah berada di dalam mobil. Aruna masih belum begitu paham dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Tapi sepertinya tuan besar telah melakukan kejahatan terkait dengan perusahaan. Aruna tidak menyangka orang sebaik tuan besar melakukan hal seperti itu.

Orang yang telah berbaik hati menyekolahkannya dan memberi ibunya pekerjaan bahkan memperbolehkan. Mereka berdua tinggal di rumah ini. Aruna menatap sedih pada tuan besar yang kini telah di bawa pergi oleh mobil polisi.

“Ibu apa yang sebenarnya terjadi pada tuan besar,” cemasnya menatap sendu mobil polisi yang membawa tuan besar.

“Dia memang pantas mendapatkannya Aruna,” terang Tyas merangkul tubuh putrinya lalu mengusap puncak kepala gadis itu.

“Maksud Ibu apa?”

Dalam pelukan ibunya Aruna mengernyitkan dahinya bingung. Kenapa ibunya mengatakan hal seperti itu? Padahal tuan besar sangat baik kepada mereka selama ini.