NovelToon NovelToon
MENIKAHI ANAK BOS PAPAKU

MENIKAHI ANAK BOS PAPAKU

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda
Popularitas:165.9k
Nilai: 5
Nama Author: Henny

Giska adalah anak dari seorang sopir di sebuah perusahaan. Ia terkejut saat ayahnya mengatakan bahwa Giska akan menikah dengan anak dari bos tempat papanya bekerja. Giska kaget saat tahu kalau lelaki itu dingin, sombong, arogan. Ia berkata : "Kita menikah, kamu harus melahirkan anak laki-laki untukku lalu kita bercerai."
Mampukah gadis berusia 19 tahun itu menjalani pernikahan seperti ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasanya Gila!

Tangan Alka yang memegang tengkuk Giska memperdalam ciuman diantara mereka. Sebuah ciuman yang sedikit gila menurut Giska karena dengan Deo, dia tidak pernah melakukan ini.

Ada sesuatu yang panas mulai Giska rasakan. Sesuatu yang baru pertama ia rasakan. Perlahan Giska mengakhiri ciuman diantara mereka.

"Kelly sudah pergi!" kata Giska di ujung bibir Alka.

Alka merasakan napasnya yang sedikit tengah-tengah. Ia menatap Giska lalu menyeka bibir gadis itu dengan ibu jarinya. "Maafkan aku. Aku tak bermaksud mengambil keuntungan. Namun Kelly harus tahu kalau aku dan kamu adalah pasangan yang sejati."

"Kenapa Kelly harus tahu kalau....."

Kalimat Giska terhenti karena Alka kembali menciumnya. "Ada papa." bisik Alka saat melepas ciumannya sesaat lalu kembali mencium gadis itu lagi.

Tangan Giska memegang pinggiran kaos Alka. Ia memejamkan matanya. Sungguh gila saat Giska ingin mengakui kalau ciuman ini menimbulkan sesuatu yang lain di sekujur tubuhnya.

Ciuman itu berhenti karena keduanya membutuhkan pasokan oksigen.

"Ayo masuk ke dalam rumah. Kalau uncle James yang keluar, haruskah kita berciuman lagi?" Giska pura-pura melotot pada hal ia sebenarnya sedang malu.

Alka hanya tertawa. Ia menarik hidung mancung Giska. " Hei bocil, kamu pintar juga ya berciuman." katanya lalu segera menggenggam tangan Giska. "Ayo kita masuk sambil bergandengan tangan. CCTV papa ada di mana-mana."

Giska menurut. Saat mereka masuk, ada paman Dedi yang membukakan pintu samping.

"Paman, tolong bereskan yang ada di gazebo paling ujung ya?"

"Siap nyonya."

Giska dan Alka melangkah menuju ke lift. Sesampai di lift, Giska langsung melepaskan tangannya. Mereka pun naik ke atas.

"Kamu nggak cuci muka dulu sebelum tidur?" tanya Giska saat melihat Alka yang langsung naik ke atas ranjang.

"Aku malas." jawab Alka lalu memejamkan matanya.

Giska pun segera ke kamar mandi. Ia menggosok giginya lalu mencuci wajahnya. Saat ia keluar kamar, di lihatnya Alka sudah bangun dan duduk di tepi ranjang.

"Ada apa, Alka?" tanya Giska sambil mendekat.

"Kamu mau tidur di mana?"

"Di sofa."

"Tidurlah di ranjang ini."

"Aku nggak mau. Nanti aku tak tidur nyenyak karena kamu peluk aku agak kencang."

Alka menarik tangan Giska dan membuat gadis itu duduk di sampingnya. "Giska, bagaimana menurutmu kalau aku punya anak?"

"Kamu menyukai anak-anak nggak?"

"Aku nggak suka. Mereka berisik." Alka menggeleng.

"Tidak semua anak itu berisik."

Alka menatap Giska. "Kalau semua anak seperti kamu, pasti berisik."

"Nggak juga. Dulu aku pendiam."

"Eh, kamu belum jawab pertanyaan ku tadi."

Giska membalas tatapan Alka. "Kamu punya anak dari salah satu wanita mu?"

Alka mengangguk.

"Astaga....!" Giska menggeleng tak percaya. "Kamu baru tahu? Dan itu yang membuatmu stres beberapa hari ini?"

Alka menarik napas panjang. "Aku punya hubungan dengan seorang wanita di masa lalu. Wanita bersuami. Aku juga tak tahu apakah itu cinta atau obsesi belaka. Dia cantik dan sangat menggoda. Aku terbuai dalam balutan hasrat dan rasa kasihan karena melihat penderitaannya. Dan kini dia kembali."

"Dia mengatakan padamu kalau kalian punya anak?"

Alka menggeleng. "Suaminya mengatakan kalau ia tahu istrinya selingkuh karena ia sudah melakukan tes DNA pada anak itu. Dan itu bukan darah dagingnya."

"Alka, itu sesuatu yang mengerikan."

Alka menatap Giska. "Kamu pasti menghujat aku kan?"

Giska menggeleng. "Itu masa lalumu. Kamu sudah memutuskan hubungan diantara kalian kan?"

"Ya. Hampir 4 tahun yang lalu." Alka mengusap wajahnya kasar. "Aku bingung harus bagaimana."

Giska meraih tangan Alka dan menggenggamnya erat. "Jangan takut. Hadapilah dengan tenang."

"Bagaimana bisa tenang saat aku tahu kalau aku punya seorang anak?"

"Kamu memang pernah melakukan kesalahan, Alka. Namun kamu kan sudah menyadarinya. Lagi pula salah wanita itu yang menyembunyikan darimu."

"Aku takut jika perselingkuhan kami dulu diketahui." Alka meremas tangan Giska yang menggenggam tangannya.

Giska tak pernah melihat Alka seperti ini. Cowok itu biasanya tegar, kelihatan arogan dan sedikit sombong. Namun kali ini terlihat seperti orang yang kehilangan arah.

"Kelly. Dia wanita itu kan?"

Alka terkejut. "Kamu tahu?"

"Sebenarnya aku belum mengerti apa yang ku lihat sejak kemarin. Namun saat tadi kamu langsung mencium ku saat ada Kelly, aku langsung menghubungkan dengan apa yang ku lihat. Bagaimana cara Kelly menatapmu. Aku beberapa kali memergoki dia melihatmu dari jauh dengan tatapan seperti orang yang sedang rindu. Entahlah, aku pikir aku salah."

Tangan Giska yang ada digenggaman Alka diangkat lelaki itu ke dadanya. "Giska, menurut mu aku harus bagaimana?"

"Aku tak tahu. Tapi menurut ku, kamu jangan panik. Kita tunggu apa yang akan Kelly mainkan."

"Please, bantu aku ya?"

"Aku akan bantu kamu. Asalkan jangan main cium segala."

Alka terkekeh. "Bibir mu manis."

"Kamu ini!" Giska menonjol bahu Alka.

"Ayo tidur. Besok kamu ada kuliah pagi kan?"

Giska mengangguk. Ia hendak beranjak namun Alka menahan tangannya. "Mau kemana?"

"Tidur."

"Di sini saja."

"Nanti dipeluk."

"Aku janji malam ini nggak akan minta peluk."

"Janji ya?"

Keduanya pun tidur bersama. Ada jarak yang jauh diantara mereka. Namun menjelang tengah malam, keduanya jadi begitu dekat dan entah siapa yang memulai, keduanya sudah saling berpelukan.

*********

Pagi ini, Alka berangkat kerja bersama Giska. Ia sengaja menunggu istrinya itu untuk pergi supaya semakin menunjukan kemesraan diantara mereka.

"Berhenti di sini saja." kata Giska saat mereka mulai mendekati kampus.

"Kok di sini?" Alka bingung.

"Aku nggak mau dilihat teman-teman ku dan mereka mulai bertanya-tanya."

Alka menghentikan mobilnya. "Selesai kuliah jam berapa?"

"Jam 3 sore. Kenapa memangnya?"

"Aku jemput lagi ya?"

"Jam kerjamu kan sampai jam setengah lima sore."

"Hari ini tak banyak pekerjaan. Pokoknya aku tunggu di sini sekitar jam setengah empat."

"Terserah kamu, deh." Giska membuka sabuk pengamannya dan segera turun. Ia melangkah menuju ke arah gerbang kampus. Alka pun melanjutkan perjalannya ke kantor. Jarak dari sini sebenarnya tak begitu jauh.

Sebenarnya Giska tak ada kuliah pagi ini. Ia sengaja datang lebih awal karena tak ingin berpapasan dengan Deo. Namun sepertinya Dewi Fortuna tidak berpihak kepadanya. Saat Giska akan menaiki tangga menuju ke fakultasnya, Deo justru sedang menuruni tangga. Keduanya saling bertatapan sejenak dan langkah keduanya sama-sama terhenti.

Ayolah Giska, bersikap dewasa, bisik hatinya. Giska baru saja akan berbicara saat dilihatnya April dari tangga atas.

"Deo, botol minuman mu ketinggalan." April menyerahkan botol minuman Deo.

Deo menerimanya. "Terima kasih."

"Sama-sama." April tersenyum manis. "Eh, Giska." Ia melambaikan tangannya. Giska pun terpaksa memasang tampang wajah manis. Ia menaiki tangga.

"Hai ....!" sapanya pelan. Entah untuk siapa.

April menatap Deo yang nampak masih diam. "Gis, kamu ada jadwal kuliah pagi? Kelas kita kan nanti jam 11."

"Ada sesuatu yang harus aku kerjakan di perpustakaan. Aku pergi dulu ya?" Giska pamit. Hatinya sakit. Secuek itukah Deo padanya? Apa yang dilakukan Deo dan April di kampus sepagi ini?

Di perpustakaan, Giska akhirnya menemukan jawabannya. Ternyata ada acara yang dilakukan oleh mahasiswa fakultas kedokteran. Acara musik kampus yang melibatkan mahasiswa dari fakultas lain juga. Pastinya April hadir dan menemani Deo.

Giska tersenyum miris. Namun ia berusaha menguatkan hatinya. Ia harus kuliah dengan serius agar bisa menyelesaikan kuliahnya.

**********

Hujan turun sangat deras selama jam kuliah terakhir. Untungnya setelah itu mulai mereda.

"Gis, kita makan bakso di cafe yuk!" ajak April saat dosen mereka sudah keluar.

"Aku nggak lapar. Lagi pula aku harus segera pulang." Giska beralasan.

"Kamu kok kesannya menghindar dari aku sih? Ada apa?" April nampak cemberut.

"Aku bukan menghindar. Aku hanya ingin memberi banyak waktuku untuk bersama ayah. Kamu kan tahu ayahku sakit."

"Maaf ya. Kamu kan sahabat baik aku. Aku saja yang terlalu sensitif."

Giska tersenyum lalu mengeluarkan payungnya. "Hujan kayaknya sudah mulai berhenti. Aku pergi dulu ya?"

"Eh, aku ikut sampai depan ya?" April langsung berdiri di samping sahabatnya itu. Giska pun dengan terpaksa mengangguk.

Keduanya pun menuruni tangga menuju ke tempat parkiran.

Beberapa mahasiswa ada di pendopo dekat tempat parkiran. Dan Giska dapat melihat kalau Deo dan teman-temannya ada di sana. Merry melambaikan tangan untuknya dan Giska membalasnya.

"Aku tunggu jemputan papa di sini saja ya?" pamit April dan segera menuju ke pendopo.

Giska hanya mengangguk. Ia terus melangkah sampai akhirnya ada sebuah motor yang melaju dengan sangat kencang. Motor itu dengan cepat menyerempet lengan Giska dan membuat gadis itu terjatuh.

"Giska.....!" Deo berlari sangat kencang saat dilihatnya Giska yang terjatuh.

"Aow ....!" Giska meringis saat dirasakannya lengan dan kakinya sakit.

Tanpa diduga, Deo langsung mengangkat tubuh Giska. "Merry, tolong bukakan pintu mobilku."

Merry yang berlari setelah Deo pun segera membuka pintu mobil Deo. Ia segera membawa Giska ke rumah sakit.

April terpana. Ia tak menyangka kalau perhatian Deo begitu besar untuk Giska. Pada hal, semalam, Deo tertawa bahagia bersamanya.

**********

Alka nampak kesal. Telepon Giska tak diangkatnya. Ini sudah jam 4 lewat dan Giska entah dimana.

Alka merasa cemas. Adakah sesuatu yang terjadi dengan Giska?

1
Jana
April kyknya suka sm Deo
Jana
katanya bukan typemu Al.. tp nyosor aj 🤪
اختی وحی
lama² males baca, mbulet ceritanya muter² gk kelar
Bahari Sandra Puspita
Karya yg bagus mak, selalu setia menanti tiap karyamu..

walopun di awal2 bab sedikit gemes dg karakter Alka yg super duper cuek, tapi pada akhirnya berubah jadi super bucin ke Giska..
finally happy ending.. saya suka.. saya suka..
Akhirnya mereka bisa mewujudkan impian kedua ortu masing2, walopun pada akhirnya hanya papa Geo yg bisa melihat langsung anak Alka-Giska dan itupun hanya sebentar..
benar2 perjuangan yg luar biasa ya papa Geo..

tetep berbau "bule" ya mak, walopun cuma blasteran..
secara visual benernya lebih suka sama Rudi, hehe.. tapi itu kan preferensi masing2..
seneng banget deh bisa reunian sama Juragan Wisnu-Naura..
kangennya lumayan terobati..
jujur, karya2 awal (alias para sesepuh) menurutku yg paling ngena di hati..
mulai dari empat sekawan Faith-Ezekiel, Ben-Maura, Edward Kim-Lerina, Arnold Manola-Fairy, trus jgn lupakan Giani-Geronimo dan yg khas nusantara tentunya juragan Wisnu-Naura..
semuanya karyamu aku suka mak, tapi kisah mereka yg paling tak terlupakan..

anyway, semoga sehat selalu ya mak..
tetap semangat berkarya apapun yg terjadi dan semoga sukses selalu baik di dunia halu dan nyata.. 💪🏻😘😍🥰🤩
ᶜᵃˡˡ ᴹᵉ ᴶⁱⁿᵍᵍᵃ😜
daging ayam kak hen...
Eka ELissa
ahir nya yg awalnya pnuh drama kini brahir bhgia....mksih Mak udh bikin crita yg bgus berasa ikutan msuk dlm crita sat baca ../Kiss//Kiss//Rose//Rose/
Eka ELissa
GK papa neng...dri pada mirip tetangga kn lbih baik mirip BP nya lah ...
Fitria Syafei
sukses ya Emak cantik 👌 terimakasih 🥰🥰
gia nasgia
Terimakasih kak Hen untuk kebahagiaan Algis 😍😍siap kepoin karya baru Kak 😘✌👍💪
Diana Oktavia
wahhh giska alka udah punya 4 anak.. makasihh makk ceritanya baguss bgt🥰 sehat selalu mak
Bunda Bagus
sm gue jg deg² an .....
gia nasgia
pantas Papa Geo pergi karena apa yg selama ini di harapkan sdh terwujud , ihhh candu nya papa Alka 😂🤣
Novi
trimakasih y Mak, ceritanya luar biasa bangettt dahhh.... sehat² selalu y Mak 🙏🏻😇🤗
Apriyanti
waah endhing nya bagus bgt,,semangat trus Thor 🙏💪😘
Veronica Tri Susanti
Mksih thor.. /Pray/
altanum
akhirnya benar2 tamat dengan hepi ending...
alur cerita menarik dengan alur yg lambat dan terkadang juga cepat dengan mengalir dan tidak muter2.
terimakasih atas bacaannya yang menarik thor.
terus semangat berkarya...❤️❤️
Kinara Widya
Ahir yg bahagia...terima kasih kak..🥰🥰🥰🥰
Angga Gati
bagus ceritanya..
nonik
trimakasih jga mami sdah menghibur kita semua..dn trimakasih jga akhirnya giska dn alka diselesaikn meski byak drama kesibukn jga dri dunia nyata mami🙏🙏🙏
Selvy Nuraini
wiiihhhh 4 anak.bahagia selalu yaaa alka & Giska 😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!