NovelToon NovelToon
ISTRIKU BUKAN WANITA MANDUL

ISTRIKU BUKAN WANITA MANDUL

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:15.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

"Jordan, sebaiknya kita bercerai saja. Aku bukan wanita yang sempurna untukmu, aku mandul dan tidak bisa memberimu keturunan. Mama, telah mencarikan jodoh yang terbaik untukmu, yang bisa memberimu keturunan, bukan wanita sepertiku yang tidak sempurna." (Celine)

"Bodoh!! Aku tidak peduli dengan opini orang lain tentang dirimu. Memiliki anak dalam rumah tangga memang penting, tapi bagiku tidak ada yang lebih penting daripada dirimu. Jangan menilai sendiri dirimu dengan kalimat-kalimat bodoh seperti itu, kau tidak mandul, hanya saja Tuhan belum mempercayai kita untuk menjaga titipannya. Celine, dengarkan aku, sampai kapanpun aku tidak akan pernah meninggalkanmu!!" (Jordan)

Celine merasakan dunianya runtuh ketika dokter mendiagnosa jika dirinya tidak akan pernah bisa hamil dan melahirkan. Hati wanita mana yang tidak hancur mendengar kabar tersebut. Dengan air mata yang bercucuran, dia meminta Jordan untuk menikah lagi, namun dengan tegas Jordan menolaknya karena dia sangat mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20: Mama, Aku Merindukanmu

Pagi yang cerah menyapa dengan hangat, embun masih setia menggantung di dedaunan. Di balkon kamarnya, Celine menikmati udara sejuk yang begitu alami, menyegarkan setiap tarikan napasnya. Matahari perlahan muncul, menyingkap kabut tipis di kejauhan.

Jordan datang mendekat, lalu memeluk Celine dari belakang dengan lembut. Kehangatan pelukan suaminya membuat momen itu sempurna.

Mereka berdiri dalam keheningan, menikmati keindahan pagi bersama-sama, membiarkan waktu sejenak berhenti. Celine merasakan cinta yang mendalam dan ketenangan yang nyata dalam dekapan Jordan, membuat pagi itu terasa begitu istimewa.

"Ge, pagi ini kau ingin sarapan apa?” tanya Celine, menoleh ke belakang dan menatap Jordan penuh tanya.

Bukannya sebuah jawaban, Celine malah dihadiahi sebuah kecupan lembut pada bibirnya. Jordan tersenyum setelahnya, menatapnya dengan penuh cinta.

"Hm, terserah kau saja, yang penting kenyang." jawab Jordan akhirnya, suaranya lembut.

Celine tersenyum balik, "Baiklah, aku akan menyiapkan sesuatu yang spesial untuk kita," ujarnya. Kemudian dia meninggalkan Jordan sendirian di balkon kamar mereka dan pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

Seketika suasana menjadi hening. Jordan menatap hamparan langit biru yang bersih tanpa awan sedikit pun. Matahari bersinar cerah, sinarnya mulai terasa hangat memayungi bumi. Ia merasakan kedamaian dalam keheningan pagi itu, merenungi betapa beruntungnya memiliki Celine dalam hidupnya.

Tiba-tiba, aroma harum dari dapur menguar, membuat senyumnya semakin lebar. "Aku benar-benar pria paling beruntung," gumamnya pelan.

Jordan berbalik lalu meninggalkan balkon. Dia menuju kamar mandi dan bersiap-siap untuk pergi bekerja. Air hangat dari shower membantu menghilangkan kantuk yang tersisa.

Selesai mandi, dia mengenakan setelan rapi. Di cermin, Jordan memeriksa penampilannya sekali lagi, memastikan semuanya sempurna. Dia mengambil tas kerjanya dan turun menuju dapur untuk menikmati sarapan spesial yang disiapkan Celine.

Celine tersenyum lebar. Dia sudah menunggu Jordan di meja makan. Tak banyak menu yang Celine siapkan untuk sarapan, hanya tiga, dan semuanya adalah makanan kesukaan Jordan.

"Ge, kemarilah. Kita sarapan sama-sama," ucapnya dengan senyum lebar.

Jordan berjalan mendekat, mencium aroma lezat yang menguar dari meja. "Sayang, kau benar-benar tau caranya memanjakan suamimu," katanya sambil duduk di kursi.

Celine tertawa kecil mendengarnya. "Tentu saja, Ge. Kau pantas mendapatkan yang terbaik." Ucapnya sambil tersenyum kecil.

Mereka mulai menikmati sarapan bersama. Jordan memuji masakan Celine sambil mencicipi setiap hidangan. "Ini enak sekali, Sayang. Kau selalu berhasil membuatku terkesan."

Celine tersipu malu. "Aku senang kau menyukainya. Sarapan yang baik akan membuat hari kita lebih baik."

Mereka menikmati momen sarapan itu bersama, berbincang ringan tentang rencana hari ini. Setelah selesai makan, Jordan mencium kening Celine dengan penuh kasih sayang sebelum berangkat bekerja, meninggalkan rumah dengan perasaan hangat dan bahagia.

🌺🌺🌺

Sedan hitam mewah milik Jordan melaju di jalanan yang padat kendaraan. Dia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, menuju kantornya. Berbeda dengan CEO muda lainnya, yang sering menggunakan supir pribadi atau asistennya, Jordan lebih suka mengemudi sendiri.

Tiga puluh lima menit perjalanan berlalu dan Jordan tiba di kantornya. Saat baru keluar dari mobil, tiba-tiba... "Aaahhh," Jordan merintih kesakitan sambil memegangi mata kanannya yang baru saja tertimpa sesuatu.

"Tuan, Anda tidak apa-apa, maafkan putra saya, dia tidak sengaja," ucap seorang wanita mendekatinya, meminta maaf pada Jordan. "Ya Tuhan, Tuan, mata anda..." Wanita itu panik melihat darah segar di sela-sela jari Jordan.

"Hahaha... Paman sakit, ya?" canda seorang bocah laki-laki berusia 7 tahun. "Kau lucu sekali, lihatlah aku hebat karena bisa melukai yang lebih tua dariku!!"

Jordan menatap bocah itu dengan tajam, lalu pandangannya bergulir pada wanita cantik yang ada di depannya. "Ajari anakmu sopan santun, jangan sampai orang lain yang mengajarinya. Dan kau, jangan menganggap remeh karena masih anak-anak. Kali ini kau aku maafkan, tapi jangan ulangi lagi, atau kau akan menghadapi konsekuensinya," ucap Jordan tegas sebelum pergi.

Wanita itu terpaku, terkejut dengan sikap Jordan yang dingin. Sementara anak laki-laki itu menangis ketakutan setelah mendapat teguran dari Jordan.

Wanita itu masih ingin meminta maaf dan membawa Jordan ke rumah sakit, tapi Jordan menolaknya dengan sikap yang tetap dingin.

"Maafkan anak saya, Tuan. Dia masih belajar," kata wanita itu dengan nada memelas.

Jordan menatapnya sekilas, tetapi ekspresinya tetap keras. "Dia harus belajar bahwa tindakannya memiliki konsekuensi, tak peduli seberapa muda usianya," ujarnya dengan nada tegas.

Wanita itu menelan ludah, merasa takut dan sedikit malu. "Baiklah, Tuan. Saya akan mengajari dia dengan lebih baik," jawabnya lalu pergi bersama anaknya.

Jordan menarik napas dalam-dalam, masih merasakan rasa sakit di matanya. Dia masuk ke dalam kantornya dengan langkah tenang, tetap mempertahankan sikap profesionalnya meskipun dalam hatinya masih terasa kesal dan terganggu dengan insiden tadi.

Para karyawan Jordan terperangah saat melihatnya datang dengan luka di wajahnya. Mereka saling bertatapan, mencoba menebak apa yang terjadi tanpa berani bertanya. Meskipun ingin tahu, keberanian mereka terhenti oleh rasa hormat pada bos-nya. Suasana di kantor terasa hening dan penuh tanda tanya, namun semua tetap berusaha menjalankan tugas dengan profesionalisme.

🌺🌺🌺

Celine berjalan pelan di antara deretan nisan, tangannya menggenggam beberapa tangkai bunga lily. Sesampainya di depan makam yang terawat dengan baik, dia berhenti. Ini adalah makam ibunya. Menyusuri tulisan di batu nisan, air mata mulai menggenang di matanya.

"Ma, aku merindukanmu," bisiknya dengan suara bergetar. Dia meletakkan bunga di atas makam, merasakan angin sepoi-sepoi menyentuh wajahnya. "Aku harap Mama damai di sana," ucapnya pelan, mencoba menahan rasa kehilangan yang begitu dalam.

Celine duduk di samping makam ibunya, tangannya mengelus batu nisan dengan lembut. "Ma, aku benar-benar hancur," katanya dengan suara pelan. "Ibu mertuaku sangat keterlaluan. Dia selalu menyalahkanku karena aku tidak bisa memberikan keturunan." Celine menarik napas dalam, mencoba menenangkan diri.

"Aku merasa begitu tidak berharga, Ma Kadang-kadang aku merasa seperti beban bagi Jordan." Dia menatap langit sejenak, air mata mengalir di pipinya. "Aku hanya berharap bisa membuatmu bahagia, meskipun aku tau jika diriku memiliki banyak kekurangan," ujarnya dengan penuh kepiluan.

Celine mendongak menatap langit yang mulai menggelap. Bukan karena hari akan berganti, tetapi karena awan mendung yang tiba-tiba menyelimuti langit biru. Sepertinya langit akan segera menumpahkan tangisnya. Angin dingin mulai berhembus, membawa aroma tanah basah yang khas.

"Ma, lihatlah. Langit seakan mengerti kesedihanku," bisiknya lirih. Dia merapatkan jaketnya, mencoba mengusir rasa dingin yang merayap. "Semoga hujan ini bisa sedikit meredakan hatiku yang gundah," pikir Celine sambil meletakkan bunga lily di atas makam. Dengan langkah perlahan, dia beranjak pergi, meninggalkan tempat itu dengan perasaan yang masih berat.

🌺🌺🌺

Bersambung

1
aca
sweet bgt
Eva Risdaniati
suka sama alur cerita ny yg ngj bertele-tele, semangat untuk cerita selanjut ny,
🍏A ↪(Jabar)📍
up
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Ikuti saran Celine Gee...jng hukum lgsg dl,perlu kasih pelajaran,dng teror biar merasakan ketakutan yg gk sanggup mereka hadapi
🍏A ↪(Jabar)📍
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Keren balas dendam'y...siksa dl Thour mereka ikut gereget q dng sifat mereka
...biar otak'y gk macet,sgl berbuatsn ads konsekuennya
sri hastuti
wah luar biasa, viona dan celine, balas dendam yg luar biasa 👍👍
Dartihuti
Hati q kok ikut sakit😥😥
sella surya amanda
lanjut
sri hastuti
jangan lama2 Thor bersatunya mereka, kasihan, biar Jordan membantu balas dendam thor, kasihan mereka berdua, cinta mereka begitu kuat 🙏🙏
Ellnara: Baik kakak, segera dipersatukan lagi kok
total 1 replies
Dartihuti
Syukuri lo Rosa...jd gak sabar nih lihat penderitaan 3 org maniak otak geser...
Ellnara: Tunggu ya kak, pembalasan akan segera di mulai
total 1 replies
Dartihuti
Tunggu lo Rosa...skrg x'n ber3 sk" ria tapi ingat sisi mengerikan dr Yordan ĺo trima c4 atau lambat😡
Ellnara: Belum lagi pembalasan kejam Celine kak
total 1 replies
Dartihuti
Aduuuh...ngeri banget sih,musuh'y banyak banget!!ibu mertua,ipar,ulet bulu(Rosa)...angin puyuh (Sarah Dani)hbs'y tiba" bikin rusuh ada Thour ...ikut was" ih...jng matii ya Celine
Ellnara: Tenang kak, Sarah sana Danni cuma numpang lewat bentar doang kok
total 1 replies
sri hastuti
kasihan Jordan Thor, ayo segera pertemukan dngn celine, spy bisa membantu balas dendam,
kurang ajar rossa, juga ibunya kakaknya, biar dirasakan pembalasan dr celine 😡😡
Ellnara: Iya kak, pasti di tunggu aja
total 1 replies
Eva Risdaniati
penasaran sma kelanjutan ny,
Ellnara: Ditunggu ya kakak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Jennie...terlalu angkuh sombong merasa dilindungi sama mama'y gali lubang'y + dalam ...bkn ngoreksi sadar eee...sok,nyalain org atas sgl yg dialami
Dartihuti: Betuull...ngeri kl sifat gitu,trimakasih banyak" up'y panjaaaang x cinta deh sekebon😊🤭😘🥰
Ellnara: namanya juga gak tau diri kak
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!