NovelToon NovelToon
Love Of The Gonzalu Beach

Love Of The Gonzalu Beach

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Filychia Lala

Liburan yang Gina nanti-nantikan untuk mengunjungi salah satu kota indah di ujung Timur Indonesia yakni Larantuka NTT membuat dia bertemu dengan dua orang pria yang sama-sama baru saja dia kenal, Randy yang di atur oleh calon kakak iparnya (Rully) untuk menggantikan Rully dan Gina untuk pergi liburan bersama Gina. Sedangkan Ega yang karena keisengan Randy pada Gina, dia mendahului Gina berjalan dan akhirnya wanita itu tertinggal lumayan jauh di belakangnya, kejadian naas tiba-tiba menimpanya, secara tidak sengaja Ega menabrak Gina saat pertama kalinya menginjakkan kaki di kota budaya Larantuka.
Cerita tentang mereka pun akhirnya dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Filychia Lala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Interogasi.

Ega mengendarai mobilnya dengan diam, lima belas mennit kemudian mereka tiba di depan rumah Ega yang sangat besar nan mewah.

“Di mana ini Ega? Rumah siapa ni? Tanya Gina setellah mobil yang dikendarai Ega telah terparkir dengan rapih di depan rumahnya. Nampak seorang petugas keamanan telah berdiri di samping pintu kemudi.

“Rumahku.” Jawab Ega santai.

“What? Rumah kamu?” Gina kaget. Dia menatap tidak percaya pada pria yang ada di sampingnya ini, pertanyaan terngiang di kepala Gina, kenapa pria ini membawahnya ke rumah mewah ini, untuk apa?

“Ayo turun!” ajak Ega.

“Katanya mau ke GOR untuk olahraga, kok malah ke sini?” Gina keberatan untuk turun dari dalam mobil.

“Kita olahraga di GOR rumahku saja yah? Supaya kita bebas berekspresi, kalau di tempat umum yang ada kita tidak puas main karena harus berebutan dengan orang lain.” Jelas Ega. “Mau kan?” Tanya Ega menunggu jawaban Gina.

“Baiklah.” Gina menurut permintaan Ega walaupun dalam hati dia gugup, secepat ini Ega membawahnya ke rumahnya. Entah di dalam sana dia akan bertemu dengan siapa.

“Ayo turun!” Ajak Ega yang turun duluan dari mobil, dia memutari bagian depan mobil menuju ke pintu mobil samping dan membukakan pintu untuk Gina.

Seturunnya dari mobil, Ega di sambut sang petugas keamanan yang menyapahnya, mengambil kunci mobil Ega dan memarkirkan mobil tersebut di tempat yang seharusnya.

“Makasi.” Gina menyambut tangan Ega yang menuntunya turun dari dalam mobil.

“Di rumah ini hanya ada aku dan beberapa orang yang bekerja merawat rumah. Anggap saja seperti di apartemen di Larantuka.” Jelas Ega.

Mendengar perkataan Ega, hati Gina menjadi legah. Ternyata tidak ada satupun keluarga Ega yang ada di rumah se besar itu.

Akhirnya mereka masuk ke dalam rumah, dan ternyata benar di dalam rumah itu ada kolam renang di bagian belakang dan di sampingnya ada tempat untuk berolahraga seperti aula.

Sampai jam sebelas siang mereka bermain badminton di tempat itu.

“Wah Gina, kamu hebat banget.” Seru Ega, dia duduk di lapangan setelah poin terakhir Gina dapat pada permainan set terkahir.

“Tidak juga kok, biasa saja.” Gina menghampiri Ega dan duduk di sampingnya.

“Sudah siang, kita istirahat yuk!” Kata Ega.

“Oke.” Respon Gina singkat.

“Kamu mandi di kamar itu, setelah mandi kita makan siang di sini dulu baru aku antar kamu pulang.” Ega menunjuk salah satu kamar yang ada di lantai bawah dekat dengan ruang olahraga.

“Baik.” Gina menurut dan langsung menuju ke kamar yang dimaksud oleh Ega, pria itu pun sama, dia menuju ke kamar pribadinya untuk mandi.

Tiga puluh menit kemudian Gina keluar dari dalam kamarnya menuju ke ruang tamu, Ega telah siap menunggunya duduk di sofa ruang tamu.

“Ega, Gina!” Panggil Richi yang tiba-tiba datang, pria itu mendekati mereka.

“Richi?” Ega dan Gina kaget melihat pria itu.

“Uda lama yah Gin?” Tanya Richi basa-basi.

“Lumayan, tadi habis main badminton.” Jawab Gina. “Kamu gimana kabarnya? Kok beberapa hari ini tidak kelihatan?” Tanya Gina.

“Aku lagi ada kesibukan sedikit, ada beberapa hal yang sedang aku urus, jadi aku pulang ke rumah untuk menyelesaikannya.” Jawab Richi.

“Lanjut di ruang makan saja diskusinya yah? Aku udah lapar banget nih.” Potong Ega.

“Tau aja sih kamu kalau aku juga lapar. Ayo!” Dengan penuh semangat Richi mendahului Gina dan Ega menuju ke ruang makan.

Selesai makan, mereka bertiga kembali menuju ke ruang tamu untuk sekedar bercerita.

“Selesai dari sini kalian mau ke mana?” Tanya Richi memulai pembicaraan di raung tamu.

“Aku sih terserah Gina, aku ikut saja.” Jawab Ega.

“Waduh, gawat nih. Jangan-jangan aku jadi obat nyamuk nih buat kalian.” Richi bercanda.

“Apa sih obat nyamuk.” Gina membalas perkataan Richi.

“Lagian sih, Ega katanya ngikut kamu. Takutnya aku jadi pengganggu di antara kalian yang mungkin saja pingin berdua.” Jelas Richi dan jelas saja perkataan nya membuat wajah Ega dan Richi berubah ekspresinya memerah.

“Berdua apanya?! Biasa aja kali.” Bantah Gina.

“Sudahlah, kalian berdua nih ngomong apa sih.” Ega memotong pembicaraan mereka.

“Aku sih jadi bingung yah Ega, kamu yang ngikut Gina apa Gina yang ngikut kamu? Bukannya kamu yang nyetir mobil?” Lanjut Richi yang masih tidak mau diam.

“Terserah kamu saja!” Kata Ega.

“Lebih baik kita jalan sekarang yuk! Kasihan kak Agatha, dia pasti nyariin aku.” Ajak Gina.

“Mau ikut nggak?” Tawar Ega pada Richi.

“Emangnya aku boleh ikut? Tidak mengganggu kebersamaan kalian berdua kan?” Selidik Richi.

“Ngapain sih ngomong gitu? Ayo!” Kata Ega lagi.

Mereka bertiga langsung saja menuju rumah Gina menggunakan mobil milik Ega. Dalam perjalanan ada banyak hal yang mereka bicarakan.

“Gin, kakakmu itu punya pacar nggak?” Tanya Richi.

“Kenapa? Naksir yah?” Tanya Ega usil.

“Dulu sih ada pacarnya, tapi sekarang tidak lagi.” Jawab Gina.

“Kok gitu?” Richi penasaran.

“Yah putuslah pastinya.” Sambar Ega ceplas ceplos.

“Iya, maksudnya putus karena apa gitu!” Tambah Richi.

“Bukan urusan kamu!” Bantah Ega.

“Kalian berdua bisa nggak sih ngomongnya yang enak saja.” Kata Gina yang sedikit jengkel dengan kedua pria yang ada bersamanya itu.

“Kamu naksir yah sama Agatha?” Lanjut Ega yang masih belum puas beradu pertanyaan dengan Richi.

“Ngasal aja loe!” Bantah Richi.

“Jujur saja bro, kamu pasti naksir kan? Kelihatan banget kok dari ekspresimu.” Ega semakin menjadi.

“Emang kenapa dengan ekspresiku? Perasaan biasa aja.” Lanjut Richi.

“Biasa aja? Terus kenapa kamu tanya-tanya tentang Agatha?” Desak Ega.

“Sebenarnya aku lagi mikirin Aldi, entar lagi kan dia datang ke Jakarta tuh, dia belum punya pacar kan selama ini, yah nggak ada salahnya kalau nyomblangin dia sama Agatha kan?” Jelas Richi.

“Woow pinter banget kamu ngeles. Kamu sendiri gimana? Di mana pacarmu selama ini?” Tambah Ega.

“Aku masih pingin sendiri.” Jawab Richi spontan. “Terus kalian berdua gimana? Pacarnya di mana?” Tanya Richi tanpa berpikir.

Ega dan Richi saling berpandangan, entah siapa di antara mereka yang akan menjawab pertanyaan tiba-tiba dari Richi.

Gina sangat berhati-hati untuk menjawab, apakah dia akan mengakui hubungan mereka yang baru saja di mulai itu atau menyangkalnya. Dia lebih memilih menunggu Ega yang menjawab. Sementara Ega yang sibuk di balik kemudi lebih santai dan tidak merasa gugup sama sekali.

“Sekarang aku dan Gina pacaran.” Jawab Ega santai.

“What? Pacaran?” Richi kaget, dengan suara besar berteriak di telinga Ega.

“Biasa aja Richi, telingaku sakit tahu.” Bentak Ega spontan.

“Be-benar kah? Ka-kaliaan pacaran?” Tanya Richi terdengar seperti dia tidak percaya.

“Apa kelihatannya kurang benar gitu?” Ega balik bertanya.

“Kapan kalian jadian?” Tanya Richi lagi.

“Kamu mau interogasi kami?” Ega pun masi membalas Richi dengan pertanyaan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!