NovelToon NovelToon
Rewrite You!

Rewrite You!

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / mengubah sejarah / Angst / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Milady El

Dengan perasan sedih yang masih tersisa dan melebamkan jiwa, aku membuka mataku. Menyaksikan sebuah kamar putih mewah yang berhiaskan ukiran-ukiran indah. Selimut ini terasa tebal dan lembut. Ini bukanlah kamarku...
Aku memutuskan untuk bangkit dan berdiri mengamati sekitar. Cermin? Siapa gadis cantik yang ada di cermin itu? Apa itu....
AKU?

Aku berpindah masa ke masa lalu yang ada di buku sejarah yang telah ku baca. Dewa Vattarius mungkin telah memberikanku kesempatan untuk menyelamatkan Clyde, sosok penjahat yang hidup dengan sangat menyedihkan. Aku akan menarik Clyde keluar dari kegelapan itu dengan menjadi apa yang ia cari seumur hidupnya.

Tapi, mengapa Dewa Vattarius seperti mengirimku ke masa ini untuk menjadi luka Clyde yang baru lagi? Apa yang sebenarnya Dewa Vattarius inginkan dari kisah ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Milady El, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Katakan Padaku Keinginanmu!

“Duduklah dulu!” Ujarku pada Seraphina sembari membantunya untuk duduk.

Dengan tubuhnya yang masih lemah akibat asap opium, Seraphina sedikit bergetar ketika mencoba untuk duduk. Bahkan ia masih sedikit kesulitan bahkan walaupun aku membantunya. Ya, tidak heran juga. Gadis lemah seperti dia ini pasti tidak akan kuat mengkonsumsi narkotik. Meskipun yang ia konsumsi hanya kepulan asap yang ku hembuskan di dalam kamarku.

Setelah membantu Seraphina duduk, aku berjalan ke meja yang berada di sisi ranjang yang satunya. Sebelumnya, Fynn telah menyiapkan air minum seperti yang ku perintahkan. Aku membawakan segelas air minum tersebut ke hadapannya.

“Minumlah dulu agar kamu merasa lebih baik!” Perintahku padanya.

Seraphina meraih gelas tersebut, meminum airnya dengan perlahan. Setelahnya dia menatap jendela yang masih terbuka dan membuat sinar matahari pagi masuk dengan bebas ke dalam kamarku ini. Cukup lama ia melihat ke arah luar.

Tanpa sadar aku jadi terus memperhatikan dirinya, termasuk ketika pandangannya beralih ke arahku. Matanya hijau kekuningannya yang lembut itu melihatku dengan pandangan yang terlihat sedih dan air mata yang kembali sedikit menumpuk di ujung matanya.

Ugh! Mengapa aku jadi salah tingkah seperti ini melihat tatapannya tersebut? Kira-kira apa yang sedang dipikirkan oleh kepala kecilnya itu? Aku ingin sekali membedahnya untuk mengetahui isi pikirannya. Aku ingin tahu apa alasannya terus membuat ekspresi sedih seperti itu.

......................

~~ SERAPHINA POV ~~

Ini sudah pagi dan sekarang Clyde masih berada di sisiku seperti ini. Ia masih berdiri di hadapanku dengan rapih. Pakaiannya yang berwarna biru muda masih bersih tanpa ada noda. Tubuhnya pun tidak bermandikan darah setetes pun. Sepertinya ia memang benar-benar tidak melangkah keluar dari kamar ini.

Syukurlah jika apa yang ku lihat tadi hanyalah bagian dari mimpi-mimpiku yang lainnya tentang Clyde. Aku sangat bersyukut karena ia tidak melakukan seperti apa yang telah ku lihat sebelumnya. Aku berhasil merubah takdirnya malam tadi.

Rasa kelegaan di hatiku ini lagi-lagi menjelma menjadi air mata yang tidak dapat ku tahan. Aku menyeka air mataku dengan tanganku agar tidak terjatuh bebas dari kelopak mataku.

“Maafkan aku, Tuan Count Grimwald.” Ujarku saat menyeka air mataku.

Aku menatap lagi wajahnya ketika selesai menyeka air mataku. Tapi, ekspresinya nampak berubah. Ia menjadi terlihat sangat dingin dan datar.

Kenapa? Kenapa wajahnya nampak seperti terganggu saat ini? Apa dia marah padaku? Tentu saja, dia pasti marah padaku karena aku telah seenaknya datang ke kediamannya di tengah malam seperti itu.

Bagaimana sekarang aku harus menjelaskan semua ini kepadanya? Apa yang harus aku lakukan, Dewa Vattarius?

......................

~~ CLYDE POV ~~

“Maafkan aku, tuan Grimwald.” Ujar Seraphina saat ia menyeka air matanya.

Apa? Apa dia memanggilku dengan sebutan formalku lagi?!

Baru beberapa menit lalu tadi dia memanggilku dengan nama depanku. Bahkan ia melakukannya sebanyak dua kali. Dan sekarang dia memanggilku dengan sebutan tuan Grimwald lagi. Dia berubah lagi. Dia berubah dengan sangat cepat.

Aku benar-benar sudah tidak tahan dengan segala permainan yang sedang ia lakukan ini.

Apa yang sekarang harus aku lakukan padamu, Seraphina?

“Maafkan aku, tuan Grimwald. Aku pasti telah mengejutkan dirimu kemarin di tengah malam karena tiba-tiba saja aku datang ke kediamanmu.” Ujarnya seperti seorang gadis polos yang tak berdosa.

Aku meraih gelas minum yang masih ia genggam dengan tangannya. Aku membawa gelas tersebut dan berjalan menjauhinya. Aku meletakkan gelas itu kembali ke meja di sisi ranjang.

“Kemarin tengah malam? Yang benar adalah hari ini. Kamu datang lewat tengah malam. Saat dini hari kamu menerobos masuk ke dalam kamarku dan tidak ingin keluar.” Jelasku memberikan gadis ini informasi yang lebih akurat.

Aku berjalan mendekatinya lagi dengan langah yang tegas dan pasti. Aku menatapnya tajam hingga dia tersentak dan sedikit bergetar.

Aku berdiri di hadapannya dan menunduk untuk memandangnya yang masih duduk di ranjangku. Aku sudah sangat terganggu oleh dirimu dan semua hal yang kamu perbuat sejauh ini, Seraphina. Aku akan pastikan kamu mengucapkan sendiri maksudmu yang sebenarnya!

“Sekarang katakan padaku! Apa maksud dan tujuanmu? Apa yang sebenarnya kamu inginkan dariku?” Tanyaku dengan sangat tegas.

Tapi, aku tidak mendapatkan jawaban seperti apa yang ku inginkan dan harapkan dari mulut gadis ini. Dia memutuskan untuk tetap terdiam seribu bahasa. Matanya menatap kesana kemari berusaha mencari-cari sesuatu. Tingkahnya yang kikuk membuatku menjadi semakin tidak sabaran.

Jadi, aku memutuskan untuk meraih kedua lengannya yang lemah itu. Dengan satu kali sentakkan, aku mendorong tubuhnya dengan sedikit kasar untuk berbaring di atas ranjangku. Aku menempatkan kaki kiriku diantara kedua kakinya memastikan bahwa ia tidak bisa kabur. Aku bertumpu pada kedua lutut dan tanganku yang tetap memegang kedua pergelangan tangannya.

Aku pastikan ia tidak dapat melawan diriku saat ini.

“Aku bertanya sekali lagi padamu. Katakan padaku! Apa yang sebenarnya kamu inginkan dari diriku?” Tanyaku sekali lagi dengan suara yang rendah.

“Tidak ada... Aku tidak menginginkan apapun dari kamu...” Jawabnya dengan gugup.

Lagi-lagi dia mengalihkan pandangannya dari wajahku. Nampak sangat jelas bahwa ia sedang berusaha mencari-cari alasan.

Aku sangat tidak menyukai ini. Aku lepaskan tangan kiriku dari pergelangan tangan kanannya. Lalu, tangan kiri ku menyelusup ke belakang kepalanya dan mengarahkannya untuk melihatku. Aku semakin merapatkan jarak antara wajahku dan wajahnya hingga hidung kami hampir bersentuhan. Aku dapat dengan jelas merasakan setiap hembusan nafasnya yang menerpa wajahku.

Dengan begini, gadis nakal ini tidak bisa lagi mengalihkan pandangannya dari diriku.

“Jangan alihkan pandanganmu! Aku ingin kamu menatapku!” Perintahku padanya.

Wajah Seraphina nampak sangat terkejut ketika aku melakukan itu. Mungkin ia merasa tidak nyaman dan tidak menduganya. Tapi, aku tidak peduli. Aku hanya menginginkan jawaban yang jelas dari dirinya.

“Kamu datang begitu saja ke kediamanku di lewat tengah malam. Kamu hanya ditemani oleh seorang pelayan wanita. Terlebih kamu hanya memakai pakaian tidur dan mantel panjang yang terbuka. Lalu, dengan itu semua kamu menahanku, menggenggam tanganku dan meminta aku untuk tetap bersama kamu semalaman. Setelahnya kamu menangis di pagi hari, tepat di hadapanku. Apa sebenarnya yang kamu inginkan?” Jelasku dengan suara yang lebih dalam dan dingin.

Aku menatap dalam mata gadis manis ini dan dia masih hanya tetap terdiam tanpa berbicara apapun. Baiklah, sepertinya aku harus menggodanya lebih lagi daripada ini. Aku mengarahkan wajahku ke telinga kanannya dan meniupnya dengan hembusan yang lembut.

Wajahnya langsung memerah ketika aku melakukan hal itu padanya. Ia memejamkan matanya. Tubuh mungilnya bahkan sedikit bergidik. Sepertinya tubuh gadis ini jauh lebih jujur dari mulutnya.

“Cepat katakan saja apa mau mu! Apa yang sebenarnya kamu inginkan dari diriku?” Bisikku dengan suara yang menggoda di telinganya.

1
Nani Kurniasih
coba Seraphina punya kekuatan sihir gitu
Milady: Biar bisa menghajar Clyde, ka? •́⁠ ⁠ ⁠‿ ,•̀
total 1 replies
Nani Kurniasih
gaya penulisannya bikin gak rela kalo loncat paragraf
Milady: Terimakasih banyak ka... (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)
total 1 replies
Nasa Wiko
😭
Milady
Sebuah kisah tentang pengorbanan demi mengubah takdir orang lain.
Kamu akan merasakan roller coaster perasaan saat membacanya.. /Chuckle/
Stefhany Anhai Rivera Maco
Padat dan menguras perasaan.
Milady: Terimakasih atas dukungannya, kakak!
total 1 replies
Nasa Wiko
penasaran lanjutannya, semangat author/Smile/
Milady: Terimakasih atas dukungannya, kakak!
total 1 replies
Nasa Wiko
intronya sad :') penasaran gimana nasib si anak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!