Guardian Of Nature

"Fei'er, kemana kau akan membawaku?

Di tengah keramaian kota, terlihat seorang wanita yang sedang menarik tangan seorang pemuda di belakangnya. Wanita itu berjalan cepat menelusuri kota yang cukup besar tersebut sementara pemuda di belakangnya hanya dapat pasrah mengikuti.

Wanita dan pemuda itu tidak lain adalah Xiao Fei dan Feng Yun. Mereka sudah berkeliling kota hampir tiga jam, namun belum berhenti sampai sekarang. Entah apa yang dicari oleh Xiao Fei hingga membuatnya berkeliling Kota Zhangjie tanpa henti.

"Itu dia!" Mata Xiao Fei pun kini cerah seperti melihat harapan di depannya. Kemudian ia mempercepat langkahnya hingga sampai didepan sebuah toko.

"Toko Pakaian?" Feng Yun mengerutkan keningnya ketika sampai di depan toko tersebut. Kemudian tatapannya beralih ke arah Xiao Fei yang tepat berada di sampingnya untuk menunggu penjelasan.

"Aku merasa prihatin melihatmu berpenampilan seperti gelandangan, jadi aku berencana memberikanmu sebuah pakaian" Ucap Xiao Fei sembari tersenyum.

Aku? Gelandangan? Berbagai pertanyaan pun kembali muncul di dalam benak Feng Yun. Sebelumnya ia berencana untuk pergi ke sebuah restoran, namun saat hampir sampai, tiba-tiba Xiao Fei menarik tangannya dan membawanya ke tempat ini.

"Ayo masuk!" Ajak Xiao Fei, kemudian lagi-lagi ia menarik tangan pemuda tersebut dan masuk ke dalam toko.

"Kring!"

"Selamat datang!*

Lonceng yang ada di pintu masuk pun berbunyi dan tak berselang lama, suara perempuan tak lain sang penjaga toko menyapa pembeli pun terdengar.

Dengan segera Xiao Fei melangkahkan kakinya ke depan meja kasir dan berbicara kepada penjaga toko tersebut.

" Permisi nona, aku ingin membeli pakaian untuk kakakku" Kata Xiao Fei kepada penjaga toko.

"Silahkan nona, pakaian seperti apa yang anda butuhkan?" Tanya si penjaga toko dengan sopan.

"Aku ingin pakaian yang paling bagus dan paling mahal di toko ini, apakah ada?" Jawab Xiao Fei dengan penuh semangat.

"Tentu saja ada nona, mohon tunggu sebentar! Saya akan mengambilkannya untuk anda" Kata si penjaga toko, kemudian ia pergi meninggalkan Xiao Fei dan Feng Yun sendiri.

"Fei'er, untuk apa kau memberikanmu pakaian? Dan kau minta yang paling mahal? Siapa yang akan membayarnya?" Baru beberapa saat ditinggal oleh si penjaga toko, Feng Yun langsung menghujani Xiao Fei dengan banyak pertanyaan. Ia sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan pakaiannya yang sangat buruk itu.

"Gege tenang saja! Aku punya banyak harta kok! Lagi pula aku tidak tega melihat penampilan gege yang sangat lusuh" Jawab Xiao Fei tenang.

Akhirnya Feng Yun pun hanya bisa pasrah kembali dan mengikuti saran Xiao Fei meski masih berat hati.

Beberapa saat kemudian, penjaga toko sebelumnya pun kembali sembari membawa beberapa setel pakaian yang di gantung di hanger.

"Silahkan dipilih nona... Ini merupakan pakaian pakaian terbaik yang kami miliki" Kata penjaga toko tersebut sembari membeberkan tiga setel paksian.

"Hmmm... Mana yang akan kau pilih, ge?" Tanya Xiao Fei sembari memegang pipinya dengan tangan kanan sedangkan tangan kirinya menopang tangan kanannya.

"Huhh... Baiklah jika kau memaksa, aku akan ambil yang berwarna hijau" Jawa Feng Yun dengan nada rumit. Ia sedikit tidak enak dengan Xiao Fei.

"Baiklah kalau begitu, aku akan mengambil semuanya" Bukannya mengambil pilihan Feng Yun, Xiao Fei malah membeli ketiga stel pakaian tersebut tanpa ragu.

Sementara itu, Feng Yun membuka rahangnya lebar lebar hingga hampir copot karena mendengarkan perkataan Xiao Fei.

"Baik nona, total harga ketiga pakaian ini yaitu 320 keping emas saja" Kata penjaga toko tersebut sembari memberi tau harga ketiga pakaian itu.

Tanpa ragu, Lagi-lagi Xiao Fei melakukan tindakan yang membuat Feng Yun menggelengkan kepalanya. Pasalnya sekarang Xiao Fei memberikan uang tersebut yang keluar dari cincin ruangnya.

"Dari mana kau memiliki harta sebanyak itu Xiao Fei?" Tanya Feng Yun sedikit penasaran.

"Apakah gege ingat dengan sesosok badjingan bernama Lao Sha?" Jawab Xiao Fei yang bertanya balik kepada Feng Yun.

Feng Yun tampak berfikir sejenak dan kemudian ia membelakakan matanya tak percaya.

"Badjingan itu ternyata memiliki banyak harta" Ucap Xiao Fei kembali dengan nada benci.

Lagi-lagi ia menghela nafas melihat tingkah laku jelmaan burung Vermilion itu yang menurutnya tidak sesuai dengan wujudnya yang berumur dewasa.

"Silahkan nona, Terima kasih karena telah berbelanja di toko saya" Ucap pe jaga toko dengan senyuman ramahnya sembari menyodorkan sebuah kantung belanjaan yang berisi pakaian.

Xiao Fei menerima kantung belanjaan tersebut dengan suasana hati yang sangat bahagia. Kemudian ia menyuruh Feng Yun untuk mengenakan pakaian yang sebelumnya dipilih olehnya di ruang ganti. Tentunya mereka meminta izin terlebih dahulu kepada penjaga toko untuk menggunakan salah satu ruang gantinya.

Selang beberapa menit, Feng Yun pun keluar dari ruang ganti dan pergi menemui Xiao Fei yang ternyata sedang berbincang dengan penjaga toko.

"Fei'er!" Panggil Feng Yun.

Xiao Fei yang merasa dirinya terpanggil langsung menoleh ke sumber suara dan segera menemukan sesosok pemuda tampan berkarisma sedang berdiri di hadapannya. Mata Xiao Fei bahkan sampai tidak berkedip memandang wajah pemuda itu yang ternyata memiliki wajah yang sangat menawan.

Tak jauh berbeda dengan Xiao Fei, bahkan penjaga toko pun terkesima melihat ketampanan pemuda tersebut yang tampak cukup dewasa.

Meski begitu, di dalam jiwa Xiao Fei sendiri ada sebuah perintah yang menyuruhnya agar tidak terlalu lama memandang pemuda itu dan segera berlutut di hadapannya.

"Hei berhentilah menatapku seperti itu!" Tegur Feng Yun yang sedikit tidak nyaman di tatap seperti itu.

"Ah, maafkan aku gege! Aku hanya sedikit kagum dengan ketampananmu" Kata Xiao Fei ketika sudah sadar akan perbuatannya dan segera membalikkan tubuhnya untuk menyembunyikan rasa malunya.

Sementara itu, si penjaga toko malah masih menatap Feng Yun dengan tatapan kosong, ia masih belum tersadar dari teguran Feng Yun.

"Sudahlah, ayo kita ke restoran! Aku sudah mulai agak lapar" Kata Feng Yun mengajak Xiao Fei yang masih memunggunginya.

"Okei, kalau begitu kami pamit dulu ya! Sampai jumpa lagi.. " Ucap Xiao Fei kepada oenjaga toko kemudian pergi keluar toko duluan dan diikuti oleh Feng Yun.

Ketika keduanya sudah keluar, kini menyusahkan si penjaga toko yang masih menatap kosong ke arah depan. Hingga tak lama ia pun sadar ketika mendengar suara lonceng masuk berbunyi kembali menandakan ada seseorang yang masuk ke tokonya. Dengan segera ia pun menenangkan diri dan menyapa pelanggannya seperti biasa.

***

"Fei'er, mau kemana lagi kita?" Tanya Feng Yun untuk ratusan kalinya. Sekarang perjalanan Feng Yun berubah untuk yang kesekian kalinya.

"Gege sebaiknya ikuti aku saja dulu, setelah ini barulah kita ke restoran untuk makan siang" Jawab Xiao Fei tanpa menoleh ke belakang.

Berbeda dari sebelumnya, kini Xiao Fei berjalan santai dan tidak tergesa-gesa seperti sebelumnya. Ia juga berjalan di paling depan dan jarang sekali menoleh ke belakang sehingga membuat Feng Yun kebingungan.

"Wanita itu memang aneh" Batin Feng Yun, meski begitu, ia tidak terlalu memperdulikannya. Ia lebih memilih menikmati pemandangan kota yang ramai penduduk. Jika di ingat-ingat, ini merupakan kali pertamanya mengunjungi sebuah kota, sehingga ia tak mau menyia-nyiakan waktunya.

Setelah menghabiskan waktu berjalan ratusan langkah, mereka pun kembali berhenti di sebuah bangunan lain yang tampak cukup besar dengan dua lantai.

"Ini tempat apa?" Gumam Feng Yun kecil. Ia merasa asing dengan bangunan di hadapannya karena tidak pernah melihat ataupun tau tentang bangunan seperti itu.

Di hadapan mereka, terlihat sebuah bangunan dengan dua lantai dengan papan nama yang hanya ada sebuah dekorasi raksasa berbentuk gunting dengan sisir disilangkan. Banyak orang juga yang berlaku lalang masuk ke dalam tempat itu, baik itu laki-laki maupun perempuan.

"Ayo kita masuk" Ajak Xiao Fei kembali, lalu ia meraih tangan Feng Yun dan menariknya masuk ke dalam bangunan itu.

"Tunggu.. "

"Kriyettt.. "

Feng Yun sebenarnya ingin bertanya terlebih dahulu tentang tempat tersebut, namun ia tidak di beri kesempatan untuk bertanya karena Xiao Fei menarik tangannya dengan cukup kencang ketika di tahan. Hingga akhirnya mereka pun masuk ke dalam bangunan tersebut.

"I-ini... "

---------------

Bersambung>>>

bonuss