NovelToon NovelToon
Ex'S Tears

Ex'S Tears

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cerai / Wanita Karir
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: mermaidku

Mencari uang saat sudah menjadi seseorang yang tumbuh dewasa sangat melelahkan, di tambah lagi bona harus menjadi istri sah mantan pacarnya hanya untuk mendapatkan warisan.

Dengan uang 1m, bona akhirnya menyetujuinya. tapi di balik itu, hidupnya mulai tak terarah dan hancur di penghujung hubungannya dengan javier.


"hanya 100 hari?" tanya bona dengan mata memerah.

"setelah kita menikah mungkin 1 bulan aku sudah bisa dapatkan warisan itu. Jadi jika kau merasa tak cocok kita bisa bercerai sesegera mungkin,"

"apa kesepakatannya?"

"kau minta bayaran berapa?"

"berapa yang kau tawarkan?"

"1m kurasa cukup karena pernikahan kita tak lebih dari 100 hari. Habiskan hubungan kita di hari putih, lagipula kurasa 1m sudah sangat banyak,"

"apa kau sudah tak mencintaiku?" tanya bona berharap.

"aku tak pernah mengijinkan dirimu berfikir jika aku masih mencintaimu, aku hanya membutuhkanmu untuk warisan itu. Bukan untuk apapun, aku sudah tak mencintaimu sekarang, besok juga tidak,"

next>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mermaidku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 20

Damian tengah berkutat pada pekerjaannya, ia malas menunda pekerjaan walaupun ia sangat bisa melempar pekerjaannya pada bawahannya. Apalagi lusy berpihak padanya, namun damian bukan orang yang seperti itu.

"damian?"

"hmm?"

"aku minta tanda tanganmu, kau bisa baca dulu," ucap violet sambil menyodorkan berkas.

"tak ada masalah saat aku pergi?"

"tidak ada, semuanya baik baik saja,"

"bagus," damian menanda tangani berkas tersebut dan kembali memberikannya kepada violet.

"damian, apa kau dekat dengan nona lusy? Tidak menyangka haha,"

Damian terkekeh, "pergilah siapa tau besok aku harus membaca surat pengunduran dirmu,"

"kejam sekali,''

Tak berselang lama lusy masuk ke ruangan damian dengan pakaian yang lumayan terbuka, ia duduk di depan damian sambil menyodorkan kopi.

"kenapa bekerja sangat keras?"

"masih miskin,"

"siapa yang baru datang?"

"jangan pecat dia, dia hanya meminta tanda tangan. Tidak menggoda dan melakukan apa apa,"

"kau melindunginya?" kesal lusy.

"jika kau memecat semua orang yang berbicara padaku, perusahaan akan rugi banyak. Dan aku harus keluar dari sini, mau aku tinggalkan?"

"tidak tidak, aku tak akan memecat orang lain lagi hehe,"

"datang ke kantor pakai pakaian sexy, mau menggoda atau pergi ke club?" sindir damian, ia masih fokus pada layar komputernya.

Lusy tersenyum, "aku akan ganti nanti, ayo makan dulu,"

"tidak usah keluar jika pakai baju seperti itu, aku akan membuangmu ke jalan agar di pungut orang lain,"

Lusy makin senang karena damian mulai perhatian dan posesif padanya, "baik baik aku ganti sekarang," lusy mengecup pipi damian dan berlalu pergi untuk berganti pakaian.

"mudah di kendalikan," gumam damian.

......................

Bona dan javier berada di rumah nyonya lu, bona sibuk memilih baju padahal hanya akan tidur.

"kenapa?" tanya javier saat melihat bona memilih 3 piyama yang ia taruh di atas ranjang.

"menurutmu mau pakai yang mana?"

"hanya mau tidur, tidak perlu berdandan,"

"ck!"

"yang pink saja," ucap javier pasrah.

tok...tok....

"sebentar," ucap javier sambil berjalan menuju pintu.

"ibu, ada apa?"

"dimana bona?"

"ada di dalam sedang berganti baju, ada apa?"

"jika sudah selesai suruh dia turun, aku ingin bicara dengannya,"

"ibu, mau bicara apa lagi? Jangan racuni otaknya," larang javier saat melihat ibunya bersikap aneh.

"hanya mau bicara tentang perawatan kulit, sibuk sekali jadi pria. Pokoknya aku tunggu di bawah,"

"ada apa?" tanya bona.

Javier berbalik, ia melihat bona yang sudah berganti baju tidur. Javier terpaku pada tubuh bona yang langsing dan putih bersih.

"ibu minta kau turun, katanya ingin bicara,"

"ohh yasudah, kau bisa tidur lebih dulu," ucap bona sambil mengikat tali tipis di rompi piyamanya.

Javier memegang bahu bona, ia makin menunduk ingin mencium bibir bona, "sebentar,"

Bona membalas ciuman javier, ia meremas baju yang di kenakan suaminya. Tidak berharap lebih karena pasti javier tak akan menidurinya.

"aku ke bawah dulu," pamit bona gugup.

"iya,"

Bona berjalan cepat menuju lantai satu untuk menemui nyonya lu, "ibu, ada apa?"

"kemari kemari," ucap nyonya lu bersemangat.

Bona ikut duduk di ruang santai, "ada apa?"

"sudah tidur dengan javier?"

"belum, aku rajin pakai pakaian sexy bahkan saat siang hari. Tapi dia tak menyentuhku, hanya menciumku saja. Tidak lebih, tapi dia sering cemburu jika kakakku atau sahabatku menemuiku,"

Nyonya lu tampak sedih, "kasihan sekali, wanita cantik ini tidak bisa menikmati hubungan pernikahan,"

"aku sudah bilang tidak ingin punya anak, sudah mengutarakan isi hati dan pikiran ku jika aku takut hamil, aku tidak mau punya anak. Tapi javier tetap tidak menyentuhku. Ibu, sepertinya dia bukan mandul tapi gay," bona bersandar dengan lesu di sofa.

"tidak mungkin, atau mungkin dia malu. Bagaimana jika kau yang mulai," saran nyonya lu.

"tapi aku akan terlihat seperti wanita murahan di diskotik,"

"tidak tidak, mulai saja memeluk dan menciptakan suasana panas,"

"ibu sepertinya aku ingin mabuk saja dengannya,"

"ide bagus," ucap nyonya lu girang.

"tapi dia sepertinya tak minum alkohol,"

"sebentar," nyonya lu pergi ke dapur untuk mengambil beberapa alkohol untuk di bawa ke kamar bona.

"ini ini," nyonya lu membawa dua botol miras.

"banyak sekali, satu saja,"

"tidak tidak, kau minum satu ini sekarang. Lalu yang satu kau bawa ke atas untuk merayu javier,"

"aku akan tidur disini sebelum sampai ke atas ibu, satu saja," bona mengambil satu botol miras dan dua gelas sloki.

"aku akan berusaha," ucap bona bangga.

"cepat cepat, harus kabari aku besok,"

Bona berlari ke atas menuju kamarnya, saat masuk ia melihat javier yang sedang bermain ponselnya.

"mau minum?"

Javier mengerutkan keningnya, "sejak kapan kau suka minum?"

"sejak putus denganmu, hidupku benar benar berantakan," bona duduk dikarpet bawah, ia membuka botol miras nya dan menuangnya ke dalam sloki.

2 gelas sudah bona habiskan, namun javier masih diam menatap istrinya yang seperti orang gila. Ia belum ingin bergabung jadi ia memutuskan menunggu bona mabuk berat.

"javier apa kau punya yang lain? Ini kurang enak," ucap bona sambil menenggak mirasnya.

Javier terkekeh, "bilang tidak enak tapi masih di minum,"

Satu jam berlalu, javier dan bona benar benar mabuk berat. Javier memberikan satu botol anggur mahal untuk di coba bona, namun keduanya malah terbawa suasana dan berakhir mabuk.

"suamiku," panggil bona sambil berusaha bangun dari lantai.

"hmm?" javier juga terlentang di atas karpet sambil menutup matanya.

"bukankah kita harus melakukannya sebelum rasanya hilang?"

"apa?"

"hubungan badan, iyakan?" tanya bona sambil merangkak mendekati javier.

"hubungan badan? Bagaimana caranya?"

Bona ambruk di sebelah lengan javier, "javier...."

"hmm?" javier berbalik dan memeluk tubuh bona.

"dimana suamiku? Harusnya dia membawaku untuk tidur di atas ranjang yang empuk,"

Javier duduk, ia melihat bona yang sibuk mengoceh tak tau arah, "mau melakukannya?"

"mau,"

Javier tersenyum, "ayo,"

Javier melepas rompi piyama milik bona, lalu ia menarik bona untuk naik ke ranjang, "kau kecil tapi berat sekali, aku ingin jatuh rasanya,"

Bona tertidur di ranjang dengan piyama tipis, ia sudah tak kuat membuka matanya. Sedangkan javier kembali duduk di lantai dan bersandar di ranjang, "tidak yakin,"

Javier juga menginginkannya bahkan miliknya sudah mengeras di balik celananya. Namun ia tak ingin gegabah, ia takut timbul masalah baru jika ia nekat melakukannya.

"javier," panggil bona.

"hmm?"

"tidak jadi melakukannya?"

"kau sedang mabuk, takut besok menyesal,"

"tidak, kenapa menyesal. Kau kan suamiku, memangnya kenapa?"

"tidak ada, tidurlah. Lain kali kita bersenang-senangnya, sekarang tidur dulu. Sudah hampir pagi,"

Javier ikut tidur di ranjang, ia memeluk bona dengan erat. Sangat kesal menahan gejolak nafsunya yang sudah memuncak, namun ia harus menahannya dan pergi tidur.

...••TBC••...

1
jenny
siap kak... meluncur ke sana.
Rina Zulkifli
sesuai judul 🥺😭
mksh ka ceritanya,. keren..

terus berkarya
Anonymous
keren
jenny
Semoga Damian mendapatkan jalan keluar untuk menjauhkan Javier ataupun Bona dari kelicikan Lusy.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!