"Lucy,kau harus mengambil minuman yang diberikan untuk papa ku. Jangan sampai papa meminum itu,tolong aku "
Bisik hendri saat hendri melihat Lucy sedang berdiri di balkon aula hotel itu dan menghirup udara malam dari sana, lucy terkejut melihat kehadiran Hendri tapi dia tak bisa mengatakan apa pun .
Lucy yakin kalau minuman itu pasti mengandung sesuatu yang bisa menjebak Pak Hadinata, hingga akhirnya lucy berjalan cepat ke arah pak hadinata dan mengambil gelas yang berada ditangan pria tua itu.
"Lucy,apa yg kau lakukan ? " tanya Hadinata
Lucy bingung,dia menatap semua orang yang berada didekat mereka saat ini . Lucy tidak menjawab dan langsung meminum nya ,kemudian dia pergi dari sana.
Hendri melotot melihat apa yg dilakukan oleh Lucy,lucy ngak perlu meminum nya sehingga saat ini terlihat tubuh lucy yang mulai kepanasan.
Hadinata yg melihat gelagat ngak benar dari lucy,dia pun mengikuti lucy hingga akhirnya dia melihat Lucy yang berjalan menuju lorong kamar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲
Lucy lagi membuka ponsel nya, melihat harga taksi online. Ngak mungkin dia memesan motor online,dia harus naik mobil . Tiba-tiba Maria dan Regina datang dan duduk bersama nya disana, membuat Lucy terkejut.
Padahal awal nya Lucy ingin pulang setelah semua makanan nya habis,tapi kini seperti nya dia tidak akan bisa pergi dari sana karena kedatangan teman nya. Walaupun mereka atasan Lucy ,tapi mereka selalu saling memberikan dukungan dan bekerja sama jika di perusahaan.
"Hei.....ngelamunin apa sih? Pak Hadinata ?" tanya Regina yang sudah duduk di samping Lucy
"Apaan sih ?" ucap Lucy dengan kesal,dia jadi ingat bagaimana ciuman yang baru saja diberikan oleh Hadinata
"Ha...ha....jangan berkecil hati,kalau memang jodoh pasti akan bersatu walaupun badai menghadang " ucap Maria dengan pelan,dia yang sudah mengalami hal itu dan merasakan nya .
Perbedaan usia antara dirinya dan suami nya tidak membuat kedua nya merasa berjauhan dan malah semakin dekat hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah,pernikahan yang selalu dia ingin kan selama ini .
"Ya.....kalau kau menjadi istri nya pak Hadinata, maka kau akan memanggil Regina dengan nak...ha...ha..." ucap Maria lagi dengan tawa yang menggelegar
"Ya....ibu Maria ada benar nya ,aku akan menjadi menantu mama lucy nanti ha...ha..." ucap Regina yang ikut tertawa.
"Udah ah,hal itu ngak mungkin terjadi. Ngak akan ada yang mau sama wanita miskin seperti si Lucy ini . Apalagi beliau yang sempurna dengan harta dan kedudukan nya, jika ada pun yang mendekati beliau maka beliau akan mengatakan kalau wanita itu gila status dan harta nya . Bukan karena cinta yang tulus " ucap Lucy yang tersenyum kecil,hati terasa sakit mengingat ucapan dari Hadinata yang mengatakan kalau diri nya hanya ingin harta dan status saja .
Maria juga Regina terlihat bersalah karena sudah menyinggung perasaan Lucy,mereka pun mengalihkan pembicaraan mengenai pekerjaan. Masih ada pekerjaan yang harus mereka selesaikan bersama ,makanya mereka ngak ingin membahas mengenai urusan hubungan Lucy dan Hadinata hingga akhirnya Hendri datang .
Teriakan Hendri membuat Maria dan Lucy tertawa,mereka senang dengan hubungan Hendri dan Regina. Regina terlihat malu ,wajah nya sudah memerah apalagi kini Hendri duduk di dekat nya .
Tatapan Regina mengarah pada Vara yang juga ikut bergabung dengan mereka,baik Lucy ataupun Maria mengernyitkan dahi nya . Mereka memperhatikan keberadaan Vara disana, karena memang mereka belum mengenal Vara sama sekali.
Regina yang menyadari hal itu langsung tersenyum dan mengenalkan Vara pada kedua teman nya. Lucy dan Maria menganggukan kepala nya ,mereka senang ternyata Vara adalah adik sepupu nya Hendri dan terlihat sekali kalau Regina juga dekat dengan nya.
"Hhmmm.....aku ingin minta tolong pada mu,tolong jaga Vara" ucap Hendri akhirnya ,membuat vara dan Regina mengernyitkan dahi nya karena Vara terbilang sudah dewasa.
"Ada apa hhmmm?" tanya Regina yang penasaran,sementara Vara hanya bisa manyun dengan kesal .
"Seperti nya Gita merencanakan sesuatu,aku harus mencari tau " jelas Hendri dengan tegas, membuat semua yang ada disana semakin penasaran .
"Maksudnya ? Apa berhubungan dengan pak Hadinata ?" tanya Regina sambil melirik ke arah Lucy,tapi Lucy seolah tak ingin ikut campur.
"Aku belum tau,tapi seperti nya begitu " jawab Hendri ,dia ikut melirik ke arah Lucy .
"Baiklah,biar Vara disini saja bersama kami . Kau cepat lah cari kebenaran nya " ucap Regina,dia sangat tau seperti apa Hendri.
Hendri ngak akan mengatakan sesuatu yang tidak benar jika memang dia sudah mengetahui sesuatu,Regina yakin jika hendri akan berusaha membuat semua nya jelas.
Hendri pun mulai berjalan masuk ke pesta pernikahan,dia mencari keberadaan pelayan pria itu . Dia ingin mengajak pelayan itu untuk negosiasi dan meminta pelayan itu untuk berpura pura melakukan nya agar pelayan itu ngak akan berurusan dengan Gita,tapi dari tadi hendri memperhatikan sekeliling nya tapi tak juga terlihat wajah pelayan pria itu sama sekali .
Hendri terus mencari sambil menyapa beberapa rekan bisnis yang dia kenal atau dia yang disapa oleh mereka,dia cukup lelah berkeliling dan memperhatikan papa nya yang dari tadi duduk bersama teman teman nya. Karena dia yakin kalau semua nya yang di rencanakan oleh Gita berhubungan dengan sang papa.
Mata Hendri pun tak lepas dari Gita hingga akhirnya dia melihat wanita itu mengangguk dan tersenyum ke arah lain,dia mengikuti arah mata itu hingga akhirnya dia melihat pelayan yang tadi berbicara dengan Gita.
Mata nya membulat sempurna saat pelayan itu menghampiri mereka dengan gelas ditangan nya, dia ingin menghentikan pelayan itu tapi tidak mungkin bisa segera sampai karena posisi nya terbilang cukup jauh hingga akhirnya dia melihat pelayan itu memberikan gelas berisi jus buah yang disukai oleh papa nya .
Rasa curiga nya semakin jelas pada Gita,karena saat gelas itu berada di tangan papa nya. Gita tersenyum lebar penuh kemenangan,membuat nya langsung berpikir ke arah mana dia harus berlari.
Hendri berjalan cepat menuju balkon, dia sudah dapat menduga rencana yang akan dilakukan oleh Gita pada papa nya . Dia ngak mau memiliki ibu tiri seperti Gita,licik dan tidak berperasaan.
"Lucy,kau harus mengambil minuman yang diberikan untuk papa ku. Jangan sampai papa meminum itu,tolong aku "
Bisik hendri saat hendri melihat Lucy sedang berdiri di balkon aula hotel itu dan menghirup udara malam dari sana, lucy terkejut melihat kehadiran Hendri tapi dia tak bisa mengatakan apa pun .
Sedangkan yang lainnya masih terkejut dengan kehadiran Hendri yang tiba tiba datang mendekati lucy,dia belum bisa menjelaskan pada Regina karena memang dia harus menyelamatkan papa nya lebih dulu.
Hendri menjelaskan pada Lucy apa yang dilakukan oleh Gita,dia yakin kalau minuman itu berisikan sesuatu. Dia ingin liat yang mengambil minuman itu segera,agar papa nya tidak terjebak dengan permainan Gita.
Lucy juga yakin kalau minuman itu pasti mengandung sesuatu yang bisa menjebak Pak Hadinata, hingga akhirnya lucy berjalan cepat ke arah pak Hadinata dan mengambil gelas yang berada ditangan pria tua itu.
"Lucy,apa yg kau lakukan ? " tanya Hadinata yang terkejut dengan kehadiran Lucy disana.
Lucy bingung,dia menatap semua orang yang berada didekat mereka saat ini . Lucy tidak menjawab dan langsung meminum nya ,kemudian dia pergi dari sana.
Lucy juga ngak tau harus bagaimana, tapi dia harus menyelamatkan pria yang dia cintai itu dari wanita seperti Gita. Lucy sangat tau bagaimana kelakuan Gita dan apa yang dibuat wanita itu untuk mendapatkan apa yang dia ingin kan,dia ngak mau Hadinata terjebak oleh wanita ular seperti Gita .
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘