NovelToon NovelToon
The Regent'S Cute Wife

The Regent'S Cute Wife

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa / Masuk ke dalam novel / Fantasi Wanita / Transmigrasi
Popularitas:1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Risa Jey

Awalnya Su Lingyu adalah penggarap spiritual dari zaman modern. Namun karena sebuah kecelakaan konyol, ia terpaksa memasuki sebuah dunia novel percintaan zaman kuno, menjadi selir Pangeran Bupati Bo Mingchen sekaligus karakter penjahat wanita yang akan berakhir menyedihkan.

Su Lingyu tidak mau berakhir menyedihkan. Jadi dia dengan patuh menandatangani perjanjian perceraian lalu pergi. Dengan tubuh koi nya yang makmur, Su Lingyu berhasil melalui semua masalah yang timbul setelah bergesekan dengan pemeran utama wanita.

Namun, kenapa rasanya ada yang salah dengan plotnya? Dan apa yang salah dengan Bo Mingchen yang perlahan menipunya kembali ke istana pangeran bupati?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Jey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melaporkan Harta Kekayaan

"Selamat pagi, Nona Su." Lu Tian menyapa sopan.

"Pagi." Su Lingyu mengangguk ringan. Lalu naik kereta setelah Bo Mingchen memberi perintah.

Ia memegang kotak berisi barang yang akan diberikannya pada Kaisar Bo. Ketika kereta kuda melaju sepanjang jalan, Bo Mingchen penasaran dengan isinya.

"Gadis pelit, kamu tidak memberi kaisar barang rusak bukan?" tanyanya.

Su Lingyu cemberut. "Tentu saja tidak. Aku memilih barang yang lebih berguna dari pada barang antik tua itu."

Ia memperlihatkan isi kotak yang terbuat dari kayu cendana itu padanya. Di dalamnya ada ginseng yang cukup besar dengan akar-akar utuh. Diletakkan dengan hati-hati.

Bo Mingchen terkejut dalam hatinya. Ia tidak tahu jika di antara tumpukan hadiah itu, ada ginseng juga.

Diperkirakan, usia ginseng ini mungkin sudah lebih dari lima abad lamanya. Memang benar apa kata Su Lingyu, ginseng lebih berharga dari pada barang antik.

Ginseng bukan hanya obat untuk memelihara tubuh, atau dijadikan obat, tapi dipercayai juga sebagai ramuan umur panjang.

Kaisar mana yang tidak ingin umur panjang?

"Ginseng ini juga tidak buruk. Kaisar pasti akan senang dengan hadiah ini," katanya seraya mengangguk.

"Tentu saja tidak buruk. Ginseng berumur seribu tahun, dari mana lagi kamu bisa mendapatkannya?"

Su Lingyu benar-benar meremehkan pengetahuan Bo Mingchen sebagai seorang pangeran terpelajar.

Napas Bo Mingchen sedikit tercekat. "Seribu tahun? Kamu yakin?" tanyanya ragu.

"Tentu saja. Betapa sulit bagiku bisa melepaskan ginseng ini hanya untuk dijadikan hadiah secara cuma-cuma."

"...."

Bo Mingchen yang awalnya hanya penasaran dengan rahasia Su Lingyu akhir-akhir ini, kini tampaknya berubah curiga.

Su Lingyu tidak memberi tahu Bo Mingchen yang sesungguhnya. Di antara harta yang ada di ruang bawah tanah itu, sebenarnya tidak ada ginseng yang berumur seribu tahun. Paling-paling hanya ratusan tahun saja.

Ginseng yang ia jadikan hadiah berasal dari ruangnya sendiri. Terpelihara dengan baik. Ia hanya berharap ginseng ini digunakan untuk sesuatu yang benar.

"Benarkah ginseng ini berusia seribu tahun?"

"Tentu saja! Jika kamu tidak percaya, periksa. Jika itu benar, kamu berutang uang padaku."

"..." Bo Mingchen tidak mengatakan apa-apa lagi.

Perjalanan menuju istana kekaisaran cukup memakan waktu. Kebetulan, jalanan cukup ramai kali ini. Su Lingyu sesekali akan melihat pemandangan dari jendela kereta.

Hingga akhirnya, matanya tertuju pada makanan berkuah yang berisi mie daging.

"Bisakah kita makan sesuatu?" tanyanya.

"Apakah kamu belum makan apa pun?" Bo Mingchen menaikkan sebelah alisnya.

"Sudah, tapi tidak banyak. Aku pikir akan terlambat jika makan banyak. Nafsu makanku besar."

Tapi ketika melihat kedai makanan, ia tak bisa menahan diri untuk menelan salivanya.

Bo Mingchen tidak memprotes. Ia meminta Lu Tian menghentikan kereta. Tidak buru-buru untuk pergi ke istana.

"Turunlah dan makan apa yang ingin kamu makan. Aku akan membayarnya."

Mungkin karena ia membuat gadis itu tidak senang dengan mentraktir nya kemarin siang, Bo Mingchen sedikit tidak nyaman.

Keduanya keluar dari kereta kuda dan langsung mendapatkan tatapan dari beberapa orang. Su Lingyu sedikit canggung. Ia tidak terbiasa dengan tatapan mereka.

"Apakah tidak apa-apa?" tanyanya.

"Denganku, siapa yang berani mengatakan hal buruk?" Bo Mingchen tidak mempermasalahkannya.

Orang-orang yang mengetahui Bo Mingchen pun segera memberi ruang untuk lewat.

Akhirnya, Su Lingyu bisa makan mie daging yang enak hingga perutnya penuh. Bo Mingchen tidak suka makan di luar sehingga ia tidak makan apa pun, hanya menemaninya.

Melihat gadis itu makan, membuatnya kenyang.

Setelah selesai makan, keduanya keluar kedai. Su Lingyu tak sengaja melihat keberadaan Ling Hua yang berdampingan dengan Chang Leyu.

"Ada apa?" Bo Mingchen belum melihatnya baik, tidak senang.

"Aku melihat nona Ling. Tampaknya dia diganggu lagi oleh pria bernama Chang Leyu itu."

Bo Mingchen mendengkus. "Apa hubungannya denganku? Cepat naik!"

"..." Su Lingyu teringat dengan plot baru di buku novel itu.

Sepertinya Bo Mingchen tidak lagi peduli dengan Ling Hua?

Apakah Ling Hua itu menyinggung pemeran utama pria?

......................

Keduanya dengan cepat tiba di istana kekaisaran. Su Lingyu mengikuti Bo Mingchen beberapa langkah di belakang.

Ekspresi beberapa pelayan yang ada di sana berbeda-beda. Entah itu mencemooh dan lain sebagainya. Yang jelas bukan hal baik. Pemeran wanita jahat dalam novel memang tidak pernah memiliki cerita yang baik.

Ia tahu kesombongan para pelayan istana kekaisaran. Mereka merasa lebih tinggi dari pada pelayan biasa dari keluarganya bangsawan.

Bo Mingchen bertemu dengan kasim yang menjaga gerbang aula istana kekaisaran. Kedatangannya segera dilaporkan pada Kaisar Bo.

"Oh, keponakan ku datang? Biarkan dia masuk." Kaisar Bo sangat ramah. Dia tersenyum seraya mengelus janggut panjangnya.

Di sampingnya juga ada Permaisuri De, istri kaisar yang anggun dan memakai gaun kuning keemasan. Tidak memakai perhiasan mencolok selain mahkota yang cukup berat di kepalanya.

Keduanya tahu jika Bo Mingchen sudah bercerai dengan Su Lingyu. Gadis yang tidak layak untuknya menurut kaisar dan permaisuri. Namun saat melihat Bo Mingchen dan Su Lingyu datang bersama, keduanya terkejut.

Bukankah kabarnya Bo Mingchen dan gadis bernama Ling Hua itu akur? Kenapa kini bersama Su Lingyu lagi. Meski demikian, keduanya tidak menunjukkan ekspresi kesal atau tidak senang. Hanya bingung.

Bo Mingchen memberi hormat pada Kaisar Bo dan Permaisuri De. “Paman Kaisar, Bibi Kaisar,” sapanya sopan.

Keduanya mengangguk ringan. Kaisar Bo bertanya lebih dulu. “Kenapa kamu datang ke sini dan … membawanya?”

Mungkinkah keduanya meminta untuk bersama kembali? Jika itu tujuannya, ia pasti tidak akan setuju. Bahkan jika disetujui pun, Su Lingyu hanya bisa menjadi selir samping belaka.

Namun tanpa diduga, tebakan keduanya salah. Karena sekarang, Bo Mingchen menyatakan maksud kedatangannya.

“Paman Kaisar, kedatanganku ke istana saat ini untuk menjadi perantara tentang pembaruan harta kekayaan milik Su Lingyu.”

Kaisar Bo dan Permaisuri De saling melirik. Harta kekayaan Su Lingyu?

Memangnya berapa banyak harta kekayaan milik gadis itu setelah meninggalkan Istana Pangeran Bupati?

Jika Bo Mingchen memberikan sebagian dari kekayaannya pada Su Lingyu sekali pun, itu hanya akan dikategorikan sebagai orang kelas menengah ke bawah.

Kaisar Bo tampak penasaran. Kekayaan sejenis apa yang membuat Bo Mingchen harus datang dan melapor padanya.

Kemudian, Bo Mingchen menceritakan tentang rumah yang diberikan padanya sebagai hadiah perceraian. Dan gadis itu beruntung menemukan sebuah ruang bawah tanah. Di dalamnya terdapat harta benda yang ditinggalkan oleh pemilik rumah sebelumnya.

Kebetulan, pemilik rumah adalah pedagang yang sangat kaya raya pada masanya. Dan rumah itu juga bukan rumah baru tapi telah mengalami beberapa renovasi.

Saat Kaisar Bo dan Permaisuri De mendengar berapa banyak harta itu dan apa saja barang-barang antik yang ditinggalkan, tidak bisa berkata-kata.

“Sepertinya aku teringat jika kakekku dulu berkata bahwa seorang pedagang yang sangat kaya memiliki banyak harta benda dan pernah bercanda ….”

'Siapa pun yang bisa menemukan semua harta yang kusimpan ketika aku meninggal nanti, maka dialah yang akan menikmatinya ….'

Begitulah kata-kata yang diucapkan kakek dari Kaisar Bo sebelumnya. Sudah lama sekali.

Mungkinkah ….

1
risa nisa
🤣🤣
risa nisa
sumpah ngakaak
licaa
👍👍
al
Luar biasa
ER
kalo kak risa buat novel pastii selalu ada pria cantik dengan kipas 🤣 udah ngikutin kak risa dari 2019 selalu kangen sama cerita2 selanjutnyaa 😍
ikha
Luar biasa
ikha
Kecewa
Felieani Hoo
Luar biasa
Aurora79
Awal yang menarik...🍻
NIA DJOHAN Djohan
terimakasih thor sudah menghjbur/Smile/
Wy Ky
keren
Annisa Wibowo
Poor Kiwi/Facepalm//Facepalm/
Annisa Wibowo
kasihan kulit pisangnya
Annisa Wibowo
kalo sampek lu jatuh cinta, gue sumpahin keselek kuah seblak level 15 ya luuuu
al
Luar biasa
al
pamannya kurang ajar 😭🤣🤣🤣
K ᴀ s ɪ ʜ 🌸
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
K ᴀ s ɪ ʜ 🌸
maap thor, aku baca namanya singkong /Smirk//Pray/
Sharon
Kebakaran jenggot bupati😀
Sharon
🤭😀😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!