NovelToon NovelToon
Aku Bukan Pelakor

Aku Bukan Pelakor

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh
Popularitas:877.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: devi oktavia_10

Brakkk.... Apa yang kalian lakukan...!! Bentak Bella melihat sang suami yang bernama Alex, tidur bersama sang Adik Arimbi dengan tidak memakai pakaian sehelai benang pun.


"Dasar kau Arimbi...! gaya mu saja yang memakai kerudung, nyatanya kau seorang ja**** tidak malu selingkuh dengan abang iparmu, aku tidak sudi menikah dengan kau, pernikahan kita batal." bentak Bian dengan wajah marahnya, bukan hanya kekasih dan kakaknya saja yang berada di sana, akan tetapi juga orang tua mereka.


"Cih.... Ja**** sialan rupanya kau ini, untung ketahuan sebelum hari pernikahan kalian, mama ngak mau punya menantu mu rahan seperti kau!" bentak calon mertuanya.


"Aku ngak melakukan apa pun, aku juga ngak tau kenapa ada di sini hiks.... hiks..." bela Arimbi, dia sama sekali kenapa bisa ada di kamar sang kakak, dan ada abang iparnya yang juga tidak memakai apa pun.


Mau tau selanjutnya, yuukkkk.... ikutin, jangan lupa like komen dan votenya ya😘😘😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

"Haaa.... Apa aku masih belum tergantikan dengan orang yang sudah mati itu, kenapa suami dan mertuaku sangat menyukai gadis itu, aku ingin tau seberapa hebat gadis itu, sampai sampai semua orang membelanya." gumam Hesti.

Bagaimana dengan Moza, tentu saja gadis itu mengamuk sampai di rumahnya.

"Mama... Maaa.......!" pekik Moza memanggil sang Mama.

"Ada apa sih Moza, kamu ini teriak teriak di dalam rumah!" kesal sang Mama yang sedang memakai masker wajah, dia sampai terlonjak kaget mendengar suara sang anak.

"Ma... kita di tipu sama tante Hesti, ternyata Alex sudah menikah ma... Aku ngak terim, Alex harus jadi milik ku ma, bantuin aku ma..." pekik Moza sampai dadanya naik turun.

"Kamu ngomong apa sih, tenangin dulu diri kamu baru cerita, nih, minum dulu." ujar Linda memberikan memberikan segelas air minum.

Glek...

Glek...

Dua kali teguk, air minum dalam gelas itu lansung tandas oleh Moza.

"Sudah tenang," tanya sang mama.

"Hmmm... Angguk Moza, tanda sudah bisa bicara baik baik.

"Cerita lah." ujar sang mama sambil duduk santai memakan buah semangka.

"Alex sudah menikah ma..."

Uhuk...

Uhuk...

"Pelan pelan ma, ngak ada yang minta." ujar Moza memberikan segelas air minum.

"Kamu yang bikin mama batuk." kesal Linda.

"Ck..." Moza berdecak kesal dengan sang mama.

"Coba kamu ulang ucapan kamu tadi, mama ngak salah dengarkan?" tanya Linda.

"Alex sudah menikah ma... dia sudah menikah, aku tadi ke kantornya, ternyata di sana ada istrinya, dan aku ngak percaya, aku pergi ke rumahnya, bertanya sama tante Hesti, dan itu memeng benar adanya, bahkan kita tidak di izinkan lagi datang ke rumah mereka." ujar Moza panjang lebar.

"Apa....! ini ngak bisa di biarkan, kamu harus tetap menikah sama Alex, enak saja si Hesti itu membatalkan perjodohan kalian." sungut Linda tidak terima.

"Coba mama telpon rante Hesti." usul Moza.

"Ohhh... Iya, mana hp mama, cari hp mama." ujar Linda, membuka maskernya yang seharusnya belum waktu untuk di buka.

"Haaa... rugi ini satu masker, mana harganya lima ratus ribu satu lembar." ujar Hesti memandang ngenes ke arah maskernya.

"Udah sih mau ih... Nanti klau aku nikah sama Alex, jangankan masker, salonnya bakal aku beliin untuk mama." sombong Moza.

"Janji ya..." ujar Linda dengan wajah berbinar.

"Janji mama...." gemes Moza.

"Ya sudah mama telpon si Hesti dulu, mama juga ngak mau malu sama teman teman mama, soalnya mama juga sudah cerita sama mereka klau kamu dan Alex mau menikah, dan mama juga ngak mau perusahaan kita bangkrut gara gara kehilangan rekan bisnis." oceh Linda.

"Iya... makanya mama cepatan telpon tante Hesti." ujar Moza.

Tuuuutt.....

Tuttt......

"Sial, ngak di angkat sama Hesti." kesal Linda.

Di seberang sana, Hesti lagi pusing karena di cuekin oleh suami dan juga mertuanya, dan melihat ada telpon dari Linda membuat dia kesal, dan mengabaikan telpon tersebut, tanpa mau menjawab sedikit pun.

"Hiiiss.... Ngapain lagi sih dia tlp aku, gara gara dia nih aku di musuhi suami sama mertua ku." kesal Hesti.

"Kenapa itu telpon ngak di angkat, berisik tau." omel sang suami.

"Males pa, itu si Linda yang telpon, pasti mau nanyain Alex lagi, mama males." keluh Hesti.

Sementara orang yang sedang mereka bicarakan, lagi sibuk di butik ternama, mencoba pakaian pengantin.

"Wahhh.... Ini cantik banget sayang." ujar Alex memuji istri dan juga baju istrinya.

Beruntungnya Alex bukan orang yang rewel, ngak boleh ini lah, ngak boleh itu lah, karena sang istri juga tidak menyukai baju yang terbuka, dia memilih baju pengantin yang memakai hijab, tentu saja Alex lansung menyukainya, karena dia tidak suka orang orang melihat tubuh sang istri.

"Yakin, mau yang ini, apa ngak mau pilih yang lain?" tawar Arimbi.

"Ngak lah, ini aja, kasihan kamu sayang, gonta ganti baju mulu, ini pasti berat." ujar Alex dia sudah menyukai pakaian yang di pakai sang istri, di tambah dia tidak ingin istri cantiknya itu kelelahan, karena masih banyak yang harus mereka persiapkan.

"Mbak, tolong high heels yang cocok untuk istri saya mbak, dan jangan terlalu tinggi ya." ujar Alex.

"Baik Tuan." sopan karyawan butik itu.

"Kakak, makin tampan aja pake baju ini." puji Arimbi dengan wajah bersemu merah.

Alex lansung mengembangkan senyumnya, baru kali ini sang istri memuji dirinya, di hati Alex berasa ada ribuan kupu kupu yang sedang berterbangan, saking senangnya di puji sang istri.

"Benarkah Kakak tampan pakai baju ini? apa kakak harus memakai baju ini setiap hari, agar dapat pujian terus sama istri cantik kakak ini hmmm..." ujar Alex memeluk sayang sang istri, dan tidak lupa menghadiahi kecupan kecupan manis di pipi sang istri.

"Kak, malu ih...." omel Arimbi karena malu, sebab banyak orang yang melirik mereka sambil senyum senyum.

"Ngapain malu, kakak meluk istri kakak sendiri kok, bukan orang lain." ujar Alex masa bodo, dia nyaman memeluk sang istri, dan dia ingin mengatakan kepada dunia, klau wanita cantik yang di pelukannya itu adalah milik dirinya seorang, tidak ada yang boleh memilikinya selain dirinya seorang.

Syukur syukur ada yang memvidiokannya, dan itu menjadi viral, Alex akan lebih berterimakasih lagi.

"Maaf Tuan, Nona menggagu waktu anda, maaf ini sepatu yang anda inginkan, bisa di coba dulu, saya membawakan beberapa pilihan." ujar karyawan butik itu tidak enak hati.

"Sudah tau ganggu, ngapain ke sini." cibik Alex.

"Kak, ngak boleh gitu ih..., kan memang kakak yang nyuruh dia nyariin high heels buat aku, sekarang kenapa ngomong kaya gitu, ingat di sini tempat umum." omel Arimbi.

"Iya iya sayang, kakak minta maaf." rengek Alex manja kepada sang istri.

"Bukan sama aku minta maafnya, sama mbak nya itu." ujar Arumbi.

"Iya maaf." ujar Alex datar.

Arimbi hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan sang suami, senyum dan manjanya hanya kepada dia seorang, klau sama orang lain mukanya lansung flet.

"Iya Tuan ngak pa apa." ujar pelayan tidak enak hati.

Arimbi hanya tersenyum manis kepada pelayan tersebut.

"Mana Heelsnya mbak, coba saya lihat." ujar Arimbi lembut.

"Ini mbak, ada beberapa model saya bawain, silahkan di pilih." ujar pelayan ramah.

"Anjir... mbaknya ramah banget, lakinya kek kanebo kering, tapi gue suka cowok kek gini, cuma manja sama istri sendiri, tidak dengan orang lain, suami idaman banget, mana ganteng banget lagi dan kaya raya nilai plus nya." gumam pelayan dalam hati.

"Ini bagus ngak kak?" tanya Arimbi memperlihatkan, kakinya yang memakai heels cantik itu.

"Bagus semua sayang, kamu ambil semuanya aja." ujar Alex santai.

Puk....

"Kebiasaan beli semua, itu mubazir tau ngak." kesal Arimbi.

Alex hanya terkekeh, dia paling tau sang istri tidak akan mau hal seperti itu.

"Ya sudah ambil dua pasang, buat kerja." putus Alex.

"Terserah kakak lah." ujar Arimbi mengalah, dari pada di suruh ngambil semua sepatu itu, lebih baik dia ambil dua saja.

"Tolong bungkus ya mbak, dan kirim ke alamat ini." ujar Alex dan berlalu ke kasir, untuk membayar belanjaan mereka.

"Kemana lagi kak?" tanya Arimbi.

"Ke toko mas sayang, mau ngabil pesanan kakak, tapi sebelum itu ke sana dulu yuk...!" tunjuk Alex ke toko anderwer perempuan, seketika wajah Arimbi memerah melihat apa yang di tunjuk sang suami.

"Ih... Apaan sih, jangan aneh aneh deh." sewot Arimbi.

"Apaan yang aneh, kakak pengen kamu pakai baju itu sayang, kita beli beberapa macam untuk ganti ganti" bisik Alex.

"Itu bukan baju tapi saringan santan." kesal Arimbi, yang mana tetap di seret oleh sang suami ke dalam toko tersebut.

"Mbak aku mau itu, itu dan itu, ya, dan cariin lagi dengan model yang menantang." ujar Alex tanpa malu, Arimbi sungguh ingin menghilang dari sana saat ini juga, suaminya itu benar benar tidak tau malu.

"Baik Tuang, ujar pelayan dengan senyum penuh artinya,"

"Warnanya mau apa saja tuan?" tanya pelayan lagi.

"Merah menyala, hitam, pink, dan warna macan tutul." ujar Alex lancar.

"Dalamnya ngak sekalian Tuan?" tanya peyalan lagi.

"Boleh, aku mau yang sekali tarik lansung lepas." ujar Alex tidak tau mau.

"Astaga, laki gue." gerutu Arimbi ingin kabur dari sana.

"Ukurannya berapa tuang?" tanya pelayan lagi.

"38B." sahut Alex tanpa ragu.

"Wooww... Tuan sosweet benget, sampai hapal ukuran istrinya." kekeh pelayan itu.

"Tentu saja, setiap hari saya mainin." ujar Alex tanpa dosa.

Puk....

"Aiss... sakit Yang, kenapa di pukul suh." keluh Alex mencibik melihat ke arah Arimbi.

"Omongan kakak itu bikin malu tau ngak." kesal Arimbi.

"Dih, bikin malu dari mana sih, yang kakak penggang penggang itu kan halal untuk kakak, dan tau ukuran kamu ya wajarkan, coba laki tetangga yang tau ukuran kamu, wahhh.... minta baku hantam dia." ujar Alex.

Membuat para pengunjung dan pelayan di sana terkikik geli mendengar celotehan Alex itu.

"Tau ah... aku tunggu di sana." kesal Arimbi menahan malu."

"Ooo... Tidak bisa tetap di samping kakak, klau di gondong kucing garong, kakak pusing nyari kamu." cegat Alex.

Arimbi hanya memdelik malas mendengar celotehan sang suami.

"Buru bungkus mbak, nyonya ratu sudah badmood." kekeh Alex.

"Baik Tuan..." ujar pelayan tersebut.

Bersambung.....

1
Trial Ajah
Dasar Bian Bela 2B Baxxxxxx😬
Safa Almira
yey suka
Maria Ulfa
mantap 👍👍👍👍👍
Abdulharis Middini
Luar biasa
Susilo Brama Yumbara Esbeye
ada gitu ya cerita macam sinetron indosiar bgitu?? mkin ksini mkin aneh cerita nya...kira kira ada kh kelakuan g msuk akal di dunia nyata bgitu ya??
Nur Aeni
Luar biasa
Srianni Ritonga
50 rebu sebulan ??? istri manapun ya pasti gak bahagia ... padahal dijodohkan kan? ...hidup realita bukan halu...50 rebu sebulan bisa buat apa ya...jadi mikir keras saya....kalo 50 rebu sehari ...itu masih mending kan?
Liany Aprilia: 50 prharii
total 1 replies
Karlina Sugiharti
buat cerita untuk abang saga dong tor,kih jodoh sm dokter Dian sahabat arimbi.buat dokter arimbi bahagia sm babang saga,kasian liat kisahnya yg bgitu memilukan🙏🙏
Karlina Sugiharti: maksutku buat dokter diana bahagia sm babang saga.
total 1 replies
Nunung Chaniago
Luar biasa
Zieya🖤
mungkin arimbi anak angkat..
kimiatie
cerita yang asyikkkk
kimiatie
mesti lah arimbi mahu dipegang Alex...kan dah halal...bodohnya bian
kimiatie
mahu balik lagi sama Alex ingat macam tukar baju kah...dah mengandung anak bian lagi... perempuan bengang😂😂
kimiatie
nasib arimbi lepas dari lelaki seperti bian
Dwi Hallina
cerita d awal pernikahan bella minta cerai tp gak d kasih bian d karenakan bella lg hamil kok sekang gak ada menyingung masalah kehamilannya, terus si anaknya kmn
Chiing Charlyne
iih... SWEeeeet BANGEeeeet Bian & Bella👍🥰🙏
Chiing Charlyne
TERHARU BANGEeeeeeet DGN MaMa & SMUAaaaa KELUARGA BiAN😿😍🥰🙏🙏SMOGAaa HARMONiiiSss BAHAHiAaaaa SLALUuuuu🙏🥰🙏
rinny
AQ tuh pas baca di awal bayanganku Arimbi itu gadis lugu dan lembut dalam bertutur tapi makin kesini bahasa yg digunakan bahasa gaul dan agak absurd.
Serena Oficall
*nona*
Serena Oficall
*bantal*
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!