Fabrizio Argantara seorang CEO Diamon Group terpaksa harus menikahi Putri dari orang yang ia tabrak hingga meninggal.
Fabrizio menikahi Jihana Almayra hanya demi sebuah tanggung jawab semata, hingga suatu hari salah satu diantara mereka memiki perasaan mencintai.
Mampukah Fabrizio dan Jihan mempertahankan pernikahan mereka saat badai rumah tangga mereka hadir disaat mereka sudah saling yakin untuk mencintai satu sama lain ?
Yuk simak selengkapnya novel "Istri Siri CEO" karya Dewi KD.
Jangan lupa untuk dukung author dalam bentuk Like & Comment 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MALAM MINGGU
Hari berubah menjadi malam Jihan duduk dibalkon seorang diri. Tiba-tiba Zio datang duduk disebelah Jihan dengan membawa gitar.
Jihan menatap suaminya itu, dia memainkan gitarnya sambil sesekali tersenyum pada Jihan.
Zio tahu kalau Jihan masih dalam mode ngambek padanya. "Kau bisa bernyanyi kan ?" tanya Zio.
"Tidak bisa" bohong Jihan padahal dirinya disekolah pernah mendapatkan juara dua dalam perlombaan pentas seni.
"Aku pernah melihat pialamu waktu itu, kau pernah mendapatkan juara kedua dalam bernyanyi. Ayolah Jihan bernyanyilah aku akan memainkan gitarnya" bujuk Zio.
"Tidak mau" Jihan kekeh dengan pendiriannya.
"Kau mau bernyanyi atau mau aku cium ?" ucap Zio agak mengancam Jihan dengan sebuah pilihan.
Jihan membulatkan matanya saat Zio memberikan pilihan padanya. Kemudian ia mengalah lebih baik dirinya bernyanyi dari pada dicium oleh Zio. "Baiklah aku akan bernyanyi" lirihnya.
Tenggelam, jiwaku dalam angan
Tersesat, hilang, dan tak tahu arah
Ku terjebak masa lalu yang kelam
Tak kulihat lagi cahaya cinta
Dan kamu hadir coba bawa bahagia
Ketika ku masih mati rasa
Dia yang pertama membuatku cinta
Dia juga yang pertama membuatku kecewa
Kamu yang pertama menyembuhkan luka
Tak ingin lagi ku mengulang keliru akan cinta
Jadi kisah yang sempurna....
Zio menghentikan petikan gitarnya. Jihan dan Zio saling tatap kemudian keduanya sama-sama melemparkan senyuman. Zio kembali memainkan gitarnya kali ini ia yang benyanyi dan hanya Jihan mendengarkannya.
Dia indah meretas gundah
Dia yang selama ini ku nanti
Membawa sejuk memanja rasa
Dia yang selalu ada untukku
Di dekatnya aku lebih tenang
Bersamanya jalan lebih terang
Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu
Kau milikku ku milikmu
Bila di depan nanti
Banyak cobaan untuk kisah cinta kita
Jangan cepat menyerah
Kau punya aku ku punya kamu selamanya kan begitu...
Zio menghentikan nyanyian dan petikan gitarnya dirasa Jihan sudah tidak merajuk lagi padanya. Zio mulai membuka obrolan.
"Jihan ini malam apa ?" tanya Zio basa basi.
"Malam minggu" Jihan menjawab sambil mengunyah snack kentang goreng.
"Kau tahu saat aku masih SMA aku sering sekali keluar dimalam minggu bersama teman-temanku, kami sering menghabiskan waktu dengan nongkrong dan bermain gitar."
Jihan mendengarkan Zio "Lalu..?"
"Dulu pergulanku hanya sebatas itu saja, tapi semenjak Rayyan ikut tinggal bersama kami aku jadi berubah menjadi laki-laki yang diluar batas"
"Kak Ray, pernah tinggal dirumah Mama Papa ?" tanya Jihan penasaran karena baik Mama ataupun Papa tidak pernah memberitahu Jihan kalau Ray pernah tinggal disana.
"Iya dia tinggal bersama kami saat masuk kelas XII" jawab Zio "Dulu kupikir Ray anak yang baik ternyata aku salah, dia sering merokok, minum-minuman keras, dan bermain perempuan"
"Benarkah ? tapi dia sangat baik Mas, mana mungkin dia seperti itu" sangkal Jihan karena ia tak percaya dengan ucapan Zio.
"Jangan tertipu dengan tampilan luarnya, diluar dia mungkin baik tapi aslinya dia sangat buruk."
"Aku mengenal rokok, minuman dan juga sexs bebas karena mengikuti dia. Tapi satu yang aku sesali dari diriku padanya aku tak mempercayai perkatannya tentang Cindy."
"Waktu itu dia pernah bercerita padaku kalau Cindy itu mantan simpanan lelaki hidung belang, belum lagi Cindy mendapatkan popularitasnya karena berhubungan dengan bosnya sendiri"
"Aku tidak mempercayai itu semua karena aku sangat mencintai Cindy. Tapi ternyata Ray benar apa yang dikatakan oleh Ray benar adanya dia tidak berbohong sama sekali" lirih Zio merasa menyesal karena tidak percaya pada Ray dahulu.
aku jg sering mkn mie bareng ayah ku🥹
Al Fatihah ayah🤲