"Lahirkan anak Untukku. Dan aku akan memberimu 10 milyar!!"
.
.
Aster adalah seorang gadis yang terlahir ditengah-tengah keluarga sederhana. Dia hanya memiliki Nenek dan Ayahnya. Ibunya meninggal karena sakit. Sementara kakaknya entah pergi kemana.
Demi memenuhi kebutuhan keluarganya dan juga melunasi hutang-hutang ayahnya. Aster harus bekerja keras banting-tulang. Namun dari gaji yang dia dapatkan tentu saja tak mampu untuk melunasi semua hutang-hutang ayahnya pada rentenir. Sampai akhirnya laki-laki itu datang dan menawarkan sebuah batuan. Tentu saja dengan sebuah syarat, laki-laki itu ingin agar Aster melahirkan seorang anak untuknya dengan imbalan 10 milyar. Akankah Aster menerimanya, atau justru menolaknya?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Akan Selalu Melindungimu
"Keanu, apa yang terjadi pada matamu?!"
Leon tak bisa menahan keterkejutannya saat melihat Keanu datang dengan sebelah mata di perban. Darah tampak pada permukaan perban itu yang menandakan jika lukanya masih baru.
Kemudian Keanu mendaratkan pantatnya disebelah Leon lalu mengambil sebatang rokok kotaknya lalu menyulutnya. "Lagi-lagi aku dapat teror dari orang tak di kenal. Mataku mengalami cidera ringan akibat ledakan kecil saat kejadian." Terangnya.
"Benarkah, apa kejadiannya di rumah ini? Tapi kenapa aku tidak mendengar suara bising apapun, apalagi suara ledakan. Atau mungkin saat aku tidak sengaja tertidur, ya?" Ucap Leon kebingungan.
Karena saat tidur, Leon seperti orang pingsan. Dia tidak akan terusik oleh suara sebising apapun. "Kadang aku berpikir, sebenarnya kau itu tidur atau mati!!" sahut Keanu menimpali.
Leon mempoutkan bibirnya mendengar kata-kata tajam Keanu. "Dasar manusia kejam!! Apa kau tidak bisa menyaring dulu kata-katamu sebelum bicara?!" gumam Leon setengah menggerutu.
Dia benar-benar tidak tau. ketika hamil dulu kakaknya ngidam apa sampai-sampai melahirkan anak yang dingin dan bermulut tajam seperti Keanu. Karena saat bicara, dia tidak pernah ada manis-manisnya.
"Yakk!! Kulkas dua pintu, lagi-lagi aku ditinggalkan. Kau sudah bosan hidup ya?!" teriak seseorang dari arah teras depan.
Perhatian mereka berdua sontak teralihkan. Terlihat Aster memasuki ruangan dengan muka kesal. Bagaimana dia tidak kesal, Keanu meninggalkannya begitu saja di dalam mobil tanpa berniat membangunkannya. Aster ketiduran saat dalam perjalanan pulang.
Mungkin saja Keanu ingin membalas dendam karena Aster sudah mengerjainya habis-habisan. "Salahmu sendiri jadi orang seperti kebo!! Sebenarnya kau itu tidur atau pingsan!!" jawab Keanu menimpali.
"Yakk!!" teriak Aster. "Aisss... sebenarnya kesalahan apa yang telah aku lakukan di masa lalu sampai-sampai harus bertemu dengan manusia menyebalkan sepertimu!!"
Keanu hanya memutar jengah matanya. Tanpa berkata apa-apa dia melenggang pergi menuju kamarnya. Meninggalkan Aster dan Leon berdua di ruang keluarga. "Kau adalah gadis yang dinikahi oleh, Keanu?" tanya Leon dan mengalihkan perhatian Aster dengan seketika.
Sontak dia menikah dan menatap laki-laki itu dengan kesal. "Bukan!!" ucapnya dan pergi begitu saja.
Leon tengkuknya yang tidak gatal. dia pun menjadi bingung. Tapi Leon sangat yakin jika perempuan yang dinikahi oleh Keanu adalah dia. Tapi karena kesal dengan sikap Keanu, makanya dia mengatakan bukan ketika ia bertanya.
Dan Leon mengenal Keanu dengan sangat baik, dia bukanlah tipe playboy yang suka gonta-ganti pasangan apalagi mengencani wanita lebih dari satu. Dan selama ini, hanya ada satu wanita yang berhasil merebut hati Keanu, tapi sayangnya wanita itu meninggalkan Keanu begitu saja tanpa ada alasan dan kejelasan.
.
.
BRAKK ..
Dobrakan keras pada pintu mengalihkan perhatian Keanu. Laki-laki itu menoleh dan mendapati Aster memasuki kamar mereka. Wajah cantiknya terlihat kesal, Aster terlihat mempoutkan bibirnya.
Aster melepas sepatunya dan melemparkannya kearah Keanu. Beruntung laki-laki itu bisa menangkapnya dengan cepat, jika meleset satu detik saja. Sepatu itu pasti sudah mendarat mulus di mukanya.
Kemudian Keanu membuang begitu saja sepatu itu ke lantai, dia menatap Aster dengan marah.
"Apa lihat-lihat?!" sinis Aster dengan ketus.
Keanu memutar matanya dengan jengah. Dia malas jika harus berdebat dengan Aster, karena ujung-ujungnya dirinyalah yang kalah. Karena Aster tidak pernah mau mengalah.
Ponsel Aster yang tiba-tiba berdering mengalihkan perhatiannya. Alisnya saling bertautan melihat uname 'Papa' tertera di layar ponselnya yang menyala terang. Kenapa ayahnya menghubunginya, Aster pun segera menerima panggilan itu.
"Ya, halo, Pa. Ada apa, tumben sekali kau menghubungiku. Apa terjadi sesuatu pada Pala dan nenek?"
"Aster ini, Nenek. Papamu terluka dan masuk rumah sakit. Kakakmu tiba-tiba pulang dan membuat keributan, dia juga melukai ayahmu. Nenek membawanya ke rumah sakit karena dia mengalami cidera pada bahu kanannya akibat ulah kakakmu!!"
Kedua mata Aster sontak membulat sempurna setelah mendengar apa yang neneknya katakan. "Nenek, di rumah sakit mana Papa di rawat?! Aku akan segera ke sana sekarang," Aster mengakhiri sambungan teleponnya begitu saja.
Tanpa menghiraukan Keanu sedikit pun. Dia bergegas pergi ke rumah sakit tempat ayahnya di rawat. "Aster, tunggu!!" dan Keanu pun tak tinggal diam setelah mendengar percakapan Aster dengan neneknya. dia bergegas mengejar Aster yang baru saja pergi tanpa berpamitan padanya.
Keanu menarik lengan Aster lalu menariknya masuk ke dalam mobil. "Aku akan mengantarmu," ucap Keanu dan dibalas anggukan oleh Aster. Aster tak menolaknya. Dia membaurkan Keanu mengantarkannya. Karena dengan begitu, dia bisa tiba di rumah sakit lebih cepat.
.
.
"Nenek, bagaimana keadaan, Papa?"
Aster dan Keanu tiba di rumah sakit. Dia menghampiri neneknya yang sedang duduk di ruang tunggu untuk memastikan keadaan ayahnya.
"Aster, kau sudah datang. Dokter mengatakan jika cedera papamu tidak terlalu parah, untuk sekarang dokter menyarankan agar kita tidak menemuinya dulu supaya Jovan bisa beristirahat." Jawab Nenek Marta.
Dan Aster pun bisa menghela nafas lega setelah mengetahui bagaimana keadaan ayahnya. "Syukurlah jika begitu. Aku benar-benar takut sesuatu yang buruk terjadi pada, Papa. Lalu bagaimana dengan, Aldo? kemana lagi bajingann itu pergi?" tanya Aster.
Nenek Marta menggelengkan kepala. "Nenek, juga tidak tau. Dia pulang untuk meminta uang, Karena Jovan tidak memberinya. kemudian dia marah lalu menciderai ayahmu. Setelah itu Aldo pergi begitu saja, Nenek sendiri tidak tahu kemana lagi dia pergi." Jawab Nenek Marta.
"Bajingann itu benar-benar, ya. Nenek, aku akan mencarinya dan memberi pelajaran padanya!! Nenek, aku titip Papa." Aster tidak akan melepaskan kakaknya itu.
Dia akan memberikan pelajaran pada Aldo, dan Aster tidak akan pernah melepaskannya karena ini bukan pertama kalinya Aldo membuat masalah. Namun Nenek Marta menghentikannya. "Tidak Aster, Nenek tidak mengijinkan mu pergi!!" tegas Nenek Marta sambil menggelengkan kepalanya.
"Tapi, Nek. Jika sesekali tidak diberi pelajaran, bajingann seperti dia tidak akan berhenti membuat masalah," ucap Aster.
"Nenek tahu, Aster. Jovan saja di lukai, apalagi kamu!! Kita sama-sama tahu jika Aldo sangat berbahaya. Jadi Nenek tidak akan mengambil resiko dengan membiarkanmu pergi," tegas Nenek Marta sekali lagi.
Aster menghela napas. "Nenek, dengarkan aku. Aku bukan anak kecil lagi, dan aku bisa melindungi diriku sendiri. Jadi Nenek tidak perlu cemas," ucap Aster sambil menggenggam tangan Neneknya.
Kemudian Keanu menghampiri mereka berdua. "Kau tenang saja, ada aku bersamanya. Aku akan melindunginya, dan
ku pastikan dia tidak akan bisa menyentuhnya!!" sontak Aster menoleh dan menatap Keanu dengan pandangan yang tak terbaca. "Aku pasti akan melindungi mu!!"
.
.
Bersambung.