Level Up Milenial mengisahkan Arka, seorang guru muda berusia 25 tahun yang ditugaskan mengajar di SMA Harapan Nusantara, sekolah dengan reputasi terburuk di kota, dijuluki SMA Gila karena kelakuan para muridnya yang konyol dan tak terduga. Dengan hanya satu kelas terakhir yang tersisa, 3A, dan rencana penutupan sekolah dalam waktu setahun, Arka menghadapi tantangan besar.
Namun, di balik kekacauan, Arka menemukan potensi tersembunyi para muridnya. Ia menciptakan program kreatif bernama Level Up Milenial, yang memberi murid kebebasan untuk berkembang sesuai minat mereka. Dari kekonyolan lahir kreativitas, dari kegilaan tumbuh harapan.
Sebuah kisah lucu, hangat, dan inspiratif tentang dunia pendidikan, generasi muda, dan bagaimana seorang guru bisa mengubah masa depan dengan pendekatan yang tak biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Rifa'i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Misi Kacau, Untung Maksimal
Setelah kesuksesan Reza membuat konten, Pak Arka memberi tantangan kepada Deri ia siapa punya ide bisnis bisa mendapat modal sepuluh juta. Kali ini, giliran Deri yang maju.
Deri sebenarnya bukan murid yang dikenal serius. Ia sering tertidur di kelas, suka ngelawak, dan terkenal pintar berbisnis, Akan tetapi kepintarannya dalam strategi marketing membuatnya jago dalam bisnis. Semua tak menyangka, ia datang dengan proposal yang bikin seisi kelas bengong.
"Dina, aku mengandalkan mu membuat desain baju." ucap Deri.
Deri melanjutkan."sedangkan Amira, aku mengandalkan mu untuk membuat kata-kata mutiara yang bijak."
Mereka setuju dan bekerja sama. Jaka menyetujui kerjasama mereka."kerja sama kita dalam kelas harus, seperti pertahanan Negara."
"Apa ide desain yang ingin kamu mau ?" tanya Dina.
"Gue mau bikin bisnis... Jasa Ngakak Kilat," katanya di depan kelas. "Kita bikin orang ketawa dalam 5 menit atau uang kembali. Tapi tenang, Pak. Bisnis utamanya bukan itu. Itu cuma pemikat buat jualan produk utama: merchandise meme, kaos, stiker, dan aksesoris lucu."
Satu kelas tertawa. Tapi Pak Arka, justru tertarik.
"Baiklah, Andi. Kamu punya ide, kamu dapat modal. Tapi kamu harus kelola ini dengan serius, walaupun konsepnya kocak. Setuju?"
Arkan menatap Jaka dan menepuk pundaknya. "sekarang kau adalah jendral di kelas ini, perlakukan prajuritmu untuk bertempur melawan masa depan."
"siap laksanakan." ucap Jaka Hormat.
"Deri, aku serahkan uang 10 juta hasil konten kita, kau memiliki otak bisnis yang baik, bapak percayakan kepadamu." ucap Arkan.
"Siap, Pak!" kata Deri memberi hormat tersenyum.
Hari pertama, Deri langsung membentuk tim yang ia namai Kreasi Ketawa Corp. Isinya adalah Reza, sang editor meme; Amira bagian desain; dan Reza lagi-lagi jadi dokumenter alias kameramen sekaligus social media manager.
Mereka mulai dengan membuat stiker-stiker kocak hasil tangkapan layar ekspresi kepala sekolah dan murid saat ujian. Slogan mereka: “Kita bawa lucu ke dompetmu.”
Stiker pertama yang viral adalah wajah Pak Arka sedang menatap tajam papan tulis dengan caption: “Kalau gak ngerti, jangan pura-pura nyatet.”
Tak lama, kaos dengan tulisan absurd seperti “Lulus Boleh, Gagal Harus Gaya” mulai diburu siswa sekolah lain. Mereka jual lewat media sosial, dan bahkan menyewa booth kecil di dekat toko pinggir jalan sekolah SMA harapan Nusantara.
"konyol sekali, apa yang mereka lakukan sebenarnya." ucap siswa sekolah SMA 2 Negri Nusantara.
Tapi tak semua berjalan mulus.
Di minggu kedua, Deri salah kirim satu kotak stiker ke alamat Kepala Sekolah SMA sebelah pak Yono yang terkenal galak. Isinya? Meme wajah pak Arkan dengan rambut diedit jadi landak.
"apa-apaan ini." ucap pak Yono memegang baju itu sambil melihat gambar nya.
Besoknya, ada surat teguran. Tapi ajaibnya, sang kepala sekolah pak Darman justru memesan kaos secara diam-diam, pak Darman me request baju dengan gambar keluarganya dan meminta kata-kata mutiara, 'keluarga ku adalah semangatku' dan 'love Meri'.
"Gue rasa, semua orang butuh ketawa, Pak," ujar Deri sambil menyusun pesanan.
Reza, tentu saja, tak mau ketinggalan. Ia membuat vlog serial berjudul “Bisnis Ngakak: Dari Kaos ke Kantong”. Setiap episodenya menampilkan kekonyolan proses produksi Andi dan tim.
Salah satu episode paling lucu adalah saat mereka mencoba sablon kaos sendiri. Alih-alih tulisan "Cuma Cengengesan Tapi Cuan", hasilnya jadi "Cuma Cengeng Tapi Cuan", karena sablon kebalik.
"Gak apa-apa, itu edisi salah cetak. Limited edition!" seru Deri sambil tetap menjual kaos itu dengan harga dua kali lipat. Dan… laku.
Sebulan berjalan, mereka mencatat omzet 16 juta dengan laba bersih hampir 5 juta. Mereka menyusun laporan yang isinya tak kalah lucu: grafik keuntungan berbentuk emoticon tertawa, dan catatan pengeluaran dengan catatan kaki seperti, “Uang bensin naik karena motor ngambek.”
"Pak. lapor, keuangan kita meningkat." ucap Deri sang pembisnis dengan gaya keren.
Pak Arka membaca laporan itu sambil tertawa.
"Kalian ini gila... tapi terstruktur. Dan jujur, ini salah satu laporan keuangan paling jujur dan kreatif yang pernah saya lihat."
Dinas pendidikan yang awalnya tak percaya, kini makin penasaran. bahkan ikut Bu Arin berkunjung untuk melihat langsung produksi meme mereka.
"Ini... pendidikan karakter dalam bentuk paling kekinian," ujar petugas itu sambil mengenakan kaos bertuliskan “Senyum Adalah Investasi”.
Di akhir presentasi semester, Andi berdiri dengan percaya diri.
"Kami bukan cuma jualan barang, Bu. Kami jualan suasana. Sekolah ini dulu penuh tekanan. Sekarang, orang mulai senyum. Dan senyum itu, membuat mereka geli."
Arin tersenyum kepada Arkan."jujur, anda adalah guru termuda yang bisa merangkul mereka." ucap Arin kagum.
Tepuk tangan menggema. Bahkan Deri, si pebisnis serius, ikut angkat topi.
"Gue pikir gue pinter cari cuan, tapi Deri... lu jual ketawa dan bikin orang rela bayar. Gokil."
Dan di antara tawa-tawa itu, aku tahu satu hal, bahwa pendidikan yang menyenangkan, bisa jadi kunci membuka semangat belajar. Dan kadang, bisnis paling sukses... justru dimulai dari satu candaan.
Dengan pengikut yang banyak di akun tiktok milik Reza beberapa orang me-request gambar wajah mereka sendiri dan pasangan nya, Dengan kata-kata mutiara.
semua berkomentar positif dan negatif. Reza tak ambil pusing dengan komentar dari siswa yang lain, salah satunya adalah komentar dari siswa SMA 2 harapan Nusantara. "sekolah konyol, pantas saja akan di tutup."
Deri hanya tertawa dan menyinggung mereka dengan kata-kata 'loe jual gue beli.' membuat siswa SMA 2 negeri Nusantara panas.
mereka merencanakan agar menyingkirkan sekolah itu secepatnya dan menebas isu yang jelek kepada mereka. "apa kita harus melancarkan serangan ?" ucap siswa SMA 2 Negeri Nusantara.
"jangan buru-buru sobat, kita cari kesalahan mereka dan baru menyerangnya."
...----------------...
"pak, penghasilan kita bertambah, video yang kita buat kembali viral." ucap Reza.
"bagus !" ucap pak arkan senang.
"apa aku boleh ikut ambil tugas pak." ucap Lia dengan dingin.
"Lia, kau akan aku daftarkan seni teater berteman horor." ucap Arkan dengan serius.
Mendengar itu Lia tertawa melengking dan kegirangan."benarkah !"
"Jaka !" teriak arka.
"siap pak !" teriak Jaka memberi hormat.
"panggil Amira dan susun naskah untuk Lia." ucap pak Arkan dengan tegas.
"siap komandan !" teriak Jaka.
"sedangkan kau andi, lomba olimpiade kimia akan segera datang, kau akan terjun ke Medan tempur." ucap Arkan.
Andi yang sedang memegang jarum suntik tiba-tiba menoleh Arkan."benarkah pak, aku sangat senang."
Andi belajar dengan giat ia menghapal semua rumus-rumus kimia dan melakukan praktek dengan bermodalkan YouTube dan bantuan Arkan.
Sedangkan Lia dengan mahir memerankan peran sebagai hantu. Mereka berdua akan segera memasuki Medan tempur di tingkat kecamatan.
"Amira bagaimana denganmu ?" tanya Arkan.
"bapak tak perlu khawatir, aku sudah menyiapkan puisi terbaikku dan membawa nama sekolah ini ke tingkah nasional." ucap Amira dengan percaya diri.
"baiklah, mohon kerjasamanya." ucap Arkan.