Ayana Frandrika harus diusir oleh kedua orangtuanya karna ia kedapatan hamil dengan posisi masih menjadi
siswi disalah satu sekolah Negeri disebuah kota. tak ingin menanggung malu, orangtua Ayana dengan tega menyuruh Ayana pergi dan mencari pria yang telah menghamilinya.
Ayana terpaksa datang pada Kelvin, kekasihnya yang juga termasuk ayah biologis dari calon anak yang dikandung Ayana.
Namun karna keadaan ekonomi Kelvin yang pas-pasan, membuat Kelvin selalu menyalahkan Ayana yang harus hamil diusia mereka yang masih sangat muda. Pernikahan bahagia yang diimpikan Ayana selama ini jika bersama Kelvin ternyata hanya sebuah mimpi saja. pada kenyataannya Ayana harus teraniaya dan tersakiti terus-terusan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Leo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dasar pria gila
Bab 20
.
.
.
Davian sangatlah terkejut. "Ayana sakit apa kak ??"
"Kau kenal dia ??" Tanya Eretha balik.
"Iya. Dia temanku."balas Davian.
"Gejala Fertigo. Tadi dia sempat hampir terjatuh. Dan suaminya yang gila itu malah membentaknya."tutur Eretha.
Davian hendak beranjak dari duduknya namun dengan cepat David mencegahnya. "kau mau kemana ??!"
"Melihat kondisi Ayana kak, Aku kawatir dia kenapa-kenapa."balas Davian
"tidak usah. Disana ada suaminya, akan menjadi salah faham nanti jika kau mengunjungi dia."Timpal David dengan tegas.
"Tapi kak -" .
"Davian !! Ingat, status dia istri orang. Mau seperti apapun niat baikmu, tidak akan dibenarkan !!" tutur David.
Davian tak berani lagi menjawab, Kakaknya adalah pengganti Alm, papanya. Sudah tentu Davian tidak akan berani melawan.
Davian terduduk kembali disofa disisi kakak iparnya.
Eretha yang cukup kasihan pada Davian membisikkan sesuatu pada adik iparnya itu. "Sebentar lagi aku mengunjungi dia. Ikutlah jika hanya ingin menjenguk." bisik Eretha
Davian seketika menoleh kearah kakak iparnya yang dibalas anggukan serta senyum kepastian dari Eretha.
David hanya memperhatikan gerak gerik Davian dan juga istrinya.
.
.
"Terimakasih ya kakak ipar. Kau baik sekali mau membantuku."Ucap Davian sewaktu mereka akan menuju ruangan Ayana.
"Kau senang sekali bisa mengunjungi dia. Aku curiga kau bukan hanya teman biasanya wanita itu."balas Eretha.
"Kenapa kakak bicara begitu ?? Kami memang care seperti ini dari dulu."timpal Davian.
Eretha hanya bisa diam dan mempercayai ucapan Adik iparnya itu.
Ketukan pintu diberikan Eretha saat akan masuk keruangan Ayana.
Lalu ia segera masuk dengan Davian dibelakangnya.
Sesuatu yang mengejutkan kembali terjadi, Ayana dipaksa turun oleh Kelvin tapi Ayana nampak sekali kesakitan.
Davian yang reflek saat melihat hal itu segera berlari mencegah. "Kelvin !! Apa yang kau lakukan !!"
Dengan keberaniannya Davian mendorong Kelvin hingga pria itu terbentur tembok.
Eretha segera membantu Ayana berbaring kembali, Dan membenahi infus dilengan Ayana.
"Kau ?!!! Jangan ikut campur urusanku !!" bentak Kelvin dengan emosi.
"aku tidak ikut campur urusanmu !! Aku hanya membantu Ayana yang mau kau lukai !!" Balas Davian dengan tegas.
"Dia istriku terserah aku mau diapakan !!" Timpal Kelvin berapi-api ia malah mendekati Davian lalu melayangkan tinjuan.
Namun Davian yang gesit langsung menghindar, ia membalas pukulan Kelvin dan tepat mengenai pipi Kelvin.
Bukkk !!!
"Sialan !!!" Murka Kelvin.
"Dasar pria gila !!? sebenarnya apa maumu ?? Ayana itu sedang sakit, kenapa kau ngotot sekali membawa dia pulang ??!" ucap Davian yang malah turut emosi.
"Bukan urusanmu !! Ayana istriku dan aku berhak membawanya kemanapun !!" Balas Kelvin dengan kembali melawan Davian.
Diruangan rawat Ayana Davian terus menghindari serangan-serangan dari Kelvin. Kelvin malah yang beberapa kali terkena tendangan dan pukulan dari Davian.
"Suami macam apa yang tega dengan istrinya seperti ini.."Davian mengunci lengan Kelvin hingga pria itus meringis kesakitan.
"Akkhhh !!! Lepaskan !!!" teriak Kelvin.
"Pergilah sana !!!" Davian mendorong tubuh Kelvin kearah pintu.
Karna selalu kalah, Kelvin memilih segera keluar dari ruangan itu. "Awas saja kau !!" ancam Kelvin.
Davian hanya bisa membalas dengan tatapan tajam tanpa takut.
Ayana yang bisa mendengar namun tubuhnya masih sangat lemah hanya bisa menitikkan air mata. Bagaimana mungkin suaminya malah ingin mencelakainya.
"Ayana.. Kau baik-baik saja ?? Apa kepalamu semakin sakit ??" tanya Eretha dengan perlahan.
Ayana hanya bisa menggangguk pelan. Bahkan matanya tak mampu terbuka.
"Baiklah.. Sekarang tenangkan fikiranmu, Suamimu sudah tidak disini. Kau aman bersama kami. Tenang ya, istirahatlah.. Jika bisa tidurlah.."Nasehat eretha mencoba menenangkan Ayana.
Davian sangat prihatin dengan keadaan Ayana. "Kasihan sekali kau Ay.."Gumamnya seraya menatap nanar Ayana yang hanya bisa menjawab dengan anggukan.
.
.
.
Belum sadar juga?
Trauma tapi sering tu ciuman dg Davian bahkan sering curi ciuman lagi.Waras gak si