NovelToon NovelToon
EXCHANGE LOVERS

EXCHANGE LOVERS

Status: tamat
Genre:Tamat / Karir / Persahabatan / Pihak Ketiga
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pansy Miracle

Event bertukar kekasih telah dimulai! Event yang diadakan setahun sekali ini membuat hati Velvet ragu.

Ketika ia mendapatkan undian bahwa ia hanya akan bertukar kekasih dengan sahabatnya, Lyora, hati Velvet pun lega. Namun, siapa yang menyangka bahwa event tersebut akan membawa pengkhianatan bagi Velvet, yang dilakukan oleh kekasih serta sahabatnya sendiri.

Bahkan setelah event itu selesai, mereka tetap masih berhubungan secara diam-diam, hingga akhirnya semua kebenaran perlahan terkuak. Keduanya bahkan tak segan-segan untuk menjatuhkan Velvet dan membuat wanita itu mengalami depresi dan trauma.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#20

“Kamu dipanggil oleh Tuan Allan, Vel,” kata Timo.

“Tuan Allan? Untuk apa?” tanya Velvet pura-pura tidak tahu. Sudah beberapa hari sejak presentasi waktu itu, Allan selalu mencoba untuk menemui Velvet. Namun Velvet selalu bisa menghindari.

“Bawa ini,” Timo menyerahkan sebuah map berisi perhitungan biaya proyek Hotel di Paris yang sudah mereka kerjakan bersama, “sepertinya Tuan Allan tidak sabar untuk melihat biaya-biaya ini.”

Velvet akhirnya mengambil map tersebut, “Baiklah, aku akan segera ke sana.”

Velvet mengambil ponsel yang ia letakkan di dalam laci meja, kemudian berjalan menuju lift untuk pergi ke ruangan Allan dengan sebuah map di tangannya. Velvet menekan angka tujuh yang menjadi lantai di mana ruangan Allan berada.

Saat berada di depan ruangan Allan, Velvet menghela nafasnya dan mengumpulkan keberaniannya. Ia tak ingin lemah lagi seperti dulu. Lagipula, bukankah ia kembali ke sini untuk membalaskan semua yang pernah ia rasakan.

Tokk tokk tokk

“Masuk.”

Velvet membuka pintu dan nampak sosok Allan yang duduk di belakang meja sedang menandatangani beberapa dokumen.

“Anda mencari saya, Tuan?” tanya Velvet.

Allan langsung bangkit dan mendekati Velvet, “duduklah dulu, Vel. Bisakah kamu tidak bersikap terlalu formal padaku?”

“Ini rincian serta total biaya yang anda butuhkan, Tuan,” kata Velvet meletakkan map yang tadi dibawa-nya ke atas meja.

“Vel, izinkan aku menjelaskan semuanya,” kata Allan lagi.

“Maaf, sudah kukatakan bahwa jangan mencampur-adukkan urusan pribadi dengan urusan kantor.”

“Kalau begitu, makan siang bersamaku. Aku ingin bicara empat mata denganmu.”

Velvet terdiam sesaat. Ia berpikir sesuatu, kemudian menatap manik mata Allan.

“Baiklah.”

“Terima kasih,” kata Allan sambil menggenggam tangan Velvet secara tiba-tiba. Velvet langsung menatik tangannya dan membuat Allan tersadar.

“Maaf, maafkan aku. Aku terlalu senang karena kamu mau menerima ajakan makan siangku,” kata Allan.

“Kalau begitu saya permisi dulu,” pamit Velvet.

“Aku tunggu di cafe seberang kantor jam 12 siang, Vel. Aku akan memesan ruang VIP,” ujar Allan sebelum Velvet benar-benar keluar dari ruangan.

**

Allan dan Velvet kini duduk berhadapan di dalam sebuah ruang VIP cafe yang terletak tak jauh dari Perusahaan Romano.

“Vel …”

“Cepat katakan, aku harus kembali ke kantor,” kata Velvet.

“Makanlah dulu, aku sudah memesan makan siang untuk kita.”

Tak lama, pelayan datang membawakan makanan untuk keduanya. Di hadapan Velvet, tersaji makan siangnya.

Ia tak melupakan makanan kesukaanku. - batin Velvet.

“Aku masih mengingat semuanya, Vel. Maafkan diriku yang bodoh ini,” kata Allan dengan nada sendu.

Tak ingin ikut bersedih atau pun mengenang yang telah lalu, Velvet memilih untuk menyantap makanan di hadapannya. Akan sayang sekali jika ia menyia-nyiakan makanna yang sudah disiapkan, bukan?

Setelah mereka selesai, Velvet kembali menatap Allan tepat di mata pria yang adalah mantan kekasihnya itu. Ia harus terus mengumpulkan keberanian.

“Aku ingin minta maaf atas semua yang telah kulakukan di masa lalu, Vel. Aku tahu itu pasti sangat menyakitimu.”

Tak ada satu patah kata pun yang keluar dari mulut Velvet untuk menjawabnya. Bagi Velvet, kesalahan Allan dan Lyora tak termaafkan. Mereka menyakiti hati Velvet yang berimbas pada Mom Faira. Jadi ia tak akan menjawab ucapan maaf dari Allan.

“Aku ingin kita bisa dekat lagi, Vel. Setidaknya sebagai sahabat. Aku tak akan meminta lebih, tapi jika nanti kamu bisa mencintaiku lagi, aku sungguh sangat bahagia,” kata Allan.

Mencintaimu lagi? Dalam mimpimu! Tak akan pernah aku kembali padamu, apalagi mencintaimu. Jika itu terjadi, itu akan kulakukan karena dendamku yang sangat besar. Aku pastikan kamu akan merasakan apa yang kurasakan dulu. - batin Velvet.

Keduanya diam dan pandangan matanya saling mengunci. Tak ada yang tahu apa yang ada di dalam pikiran keduanya saat ini.

“Baiklah, kita bisa berteman,” kata Velvet sambil menyodorkan tangannya, mengajak berjabatan.

Senyum langsung memgembang di wajah Allan. Ia tak menyangka akan lebih cepat dan mudah meyakinkan Velvet.

Aku yakin kamu pasti masih mencintaiku, Vel. Kalau tidak, tak mungkin dengan mudahnya kamu memaafkan aku. Aku pastikan akan meraihmu kembali. - batin Allan.

**

Hari demi hari dilewati keduanya dengan lebih rileks, tanpa ada ke-kaku-an seperti saat mereka bertemu. Bahkan Allan sudah meminta nomor ponsel Velvet agar mereka bisa saling bertukar pesan singkat.

Hubungan keduanya membuat tanda tanya di antara para pegawai. Pasalnya, Velvet adalah seorang pegawai baru dan Allan sendiri sudah bertunangan. Kasak kusuk pun terjadi.

“Vel, ada hubungan apa kamu dengan Tuan Allan? Sepertinya belakangan ini kalian dekat,” tanya Timo.

“Ooo, Tuan Allan adalah seniorku waktu di kampus dulu,” jawab Velvet.

“Kamu sebaiknya hati-hati, Vel. Tuan Allan itu sudah bertunangan dan Lyora bukan wanita yang mudah dihadapi,” ujar Julian.

“Aku tidak berbuat macam-macam dan aku tahu batasannya,” kata Velvet.

“Tapi banyak sekali yang membicarakanmu. Mereka sepertinya iri,” kata Timo.

“Biarkan saja, lagipula aku tidak berbuat hal-hal yang aneh.”

Telepon di ruangan mereka berbunyi. Zen yang berdiri tak jauh darinya pun mengangkat telepon tersebut.

“Halo. Iya, Tuan. Baik, akan segera saya sampaikan.”

Zen meletakkan telepon itu, kemudian menatap ke arah Velvet.

“Tuan Allan memanggilmu, Vel. Katanya ia ingin membicarakan finalisasi biaya sebelum menyerahkannya untuk tender sore ini,” kata Zen.

“Baiklah, aku tak akan lama,” Belvet pun segera bangkit dan berjalan menuju lift.

Di tempat lain,

“Ly, bagaimana persiapan pernikahanmu?” tanya salah seorang di divisi sekretaris.

“Sudah 50 persen.”

“Baru setengahnya? Apa tidak terlalu lambat?”

“Pernikahannya masih dua bulan lagi, jadi masih dalam kategori aman,” jawab Lyora.

“Kamu tahu gosip yang sedang beredar, Ly?”

“Gosip?”

“Iya, tentang Tuan Allan, calon suamimu.”

Lyora menautkan kedua alisnya, “gosip apa?”

“Kamu terlalu sering keluar dan melimpahkan pekerjaan pada kami karena rencana pernikahanmu. Seharusnya Tuan Allan ikut membantumu, bukan malah bersenang-senang dengan wanita dari divisi perencanaan.”

“Apa maksudmu?” Lyora seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. Tak mungkin Allan bermain-main dengan wanita lain, bukankah ia selalu memberikan apa yang Allan mau, terutama kehangatan.

“Di divisi perencanaan ada pegawai baru, kalau aku tidak salah namanya Velvet. Mereka sering erlihat bersama saat jam makan siang,” ujar rekan kerja Lyora itu.

“Makan siang bersama?” Belakangan ini Lyora memang sedikit mengendurkan perhatiannya pada Allan karena ia sedang fokus pada persiapan pernikahan mereka.

“Ya, bahkan barusan aku dengar dari seseorang, bahwa keduanya kini sedang bersama di dalam ruangan Tuan Allan. Kira-kira apa yang akan mereka lakukan di dalam sana?” Ia berusaha memanas-manasi Lyora.

Lyora langsung keluar dari ruangan divisi sekretaris dan menuju ruangan Allan.

Velvet? Apa kamu kembali untuk mengambil Allan dariku?

🌹🌹🌹

1
Anonymous
k
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Karya yang bagus untuk dinikmati ceritanya, ngga bosan dengan alur ceritanya dan setiap hari selalu menanti kelanjutannya.
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Senang rasanya berakhir dengan indah ... 🥰🥰
Soraya
lanjut bca
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
aduh Thor, kenapa aku jadi ikut deg degan ya ... padahal aku bukan Velvet 🙄🙄🙄
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Oalah Lyora ... bocah gemblung 😡😡
Lenni Namora
Luar biasa
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
maksudnya Rektor ya ini Thor ?
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Kasihan Velvet, dikhianati oleh kekasih dan sahabatnya... yang kuat ya Vel 🥺
Fajar Ayu Kurniawati
.
Noorjamilah Sulaiman
mantap
Noorjamilah Sulaiman
c cordnya mn?
Yaser Levi
wah ..awas ada juri tu..mulai menilai
moral hazard
karya yg keren
Pansy: Thank you Kak 🙏🏻🌹🥰
total 1 replies
Maya A
novelnya singkat, padat, jelas. tanpa bertele-tele 👏
Ira
m
Siti Masitah
ulah emily si cupu setan
Siti Masitah
dasar lyora kutu kupret...ulet keket..
Siti Masitah
si allan...bulshit..
Siti Masitah
sahabat rasa setaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!