NovelToon NovelToon
When Mafia Fall In Love

When Mafia Fall In Love

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia
Popularitas:686.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Puput

Setelah gagal berjodoh dengan Ustaz Ilham, tanpa sengaja Zahra bertemu dengan pria yang bernama Rendra. Dia menolong Rendra saat dikejar seseorang, bahkan memberi tumpangan pada Rendra yang mengaku tak mempunyai tempat tinggal.

Rendra yang melihat ketulusan hati Zahra, merasa jatuh cinta. Meski dia selalu merasa kotor dan hina saat berada di dekat Zahra yang merupakan putri pertama pemilik dari pondok pesantren Al-Jannah. Karena sebenarnya Rendra adalah seorang mafia.

Apakah Zahra akan ikut terseret masuk ke dalam dunia Rendra yang gelap, atau justru Zahra lah penerang kehidupan Rendra?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20

Pagi hari itu, Zahra baru membuka matanya. Dia kini berada di sebuah kamar yang cukup luas tapi lagi-lagi ada jarum infus yang terpasang di pergelangan tangannya.

"Aku dimana? Dan siapa yang menolongku?"

Beberapa saat kemudian ada seseorang yang masuk ke dalam kamar dan tersenyum ke arahnya. Dia mengecek aliran infus itu. "Pagi, bagaimana keadaannya?"

Zahra hanya mendongak menatapnya. Apakah dia seorang Dokter? "Anda siapa?"

Pria itu tersenyum. Dia masih terlihat muda dan sangat tampan. "Saya yang menolong kamu. Sebenarnya saya mau membawa kamu ke rumah sakit, tapi tidak jadi karena saya sendiri juga seorang Dokter. Perkenalkan saya Dokter Hendra." Dia mengulurkan tangannya pada Zahra.

Zahra hanya menganggukkan kepalanya tanpa menerima jabatan tangan dari Hendra. "Saya Zahra."

Hendra menarik tangannya lagi karena mendapat penolakan dari Zahra. "Ya sudah, setelah cairan infus ini habis, nanti saya lepas, lalu kamu makan dulu." Hendra membalikkan badannya, tapi kemudian berhenti. "Kamu beri kabar keluarga kamu, agar mereka tidak khawatir sama kamu."

Kemudian Hendra keluar dari kamar itu tanpa menunggu jawaban dari Zahra.

Zahra hanya terdiam. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Badannya sudah sangat lemas. Dia tidak mungkin kembali ke rumah Bu Titik seorang diri.

Apa aku harus beristirahat sesaat di sini. Tapi apakah Dokter Hendra benar-benar orang baik.

Beberapa saat kemudian ada seorang suster yang masuk ke dalam kamar itu. "Mari saya bantu ke kamar mandi."

Zahra hanya menganggukkan kepalanya. Dari kamarnya terlihat seperti ini rumah biasa tapi mengapa perlengkapan medis dan juga suster ada di rumah ini juga?

Dengan bantuan suster, Zahra akhirnya ke kamar mandi. "Saya bisa sendiri, Sus."

"Baik saya tunggu diluar ya."

Zahra kini membersihkan dirinya di dalam kamar mandi. Ada sebuah baju ganti juga yang sudah tersedia di dalam kamar mandi. Setelah selesai berganti pakaian, dia keluar dari kamar mandi dan masih dibantu suster untuk berjalan.

"Sebentar saya ambilkan sarapan dulu." kata suster itu sambil membantu Zahra naik ke atas ranjang lalu dia keluar dari kamar itu.

Zahra masih saja mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar itu. Kemudian dia berdiri dan duduk di kursi yang berada di dekat sebuah jendela yang besar dengan tirai yang sudah terbuka. Barulah dia tahu, kini dia berada di lantai dua, saat dia melihat pemandangan di bawah, ada beberapa anak kecil yang duduk di atas kursi roda dengan ditemani suster.

Sebenarnya ini tempat apa? Mengapa ada banyak anak kecil. Sepertinya mereka semua sedang sakit.

Beberapa saat kemudian Hendra masuk ke dalam kamar itu sambil membawa satu nampan makanan. "Kamu sarapan dulu." katanya sambil meletakkan makanan itu di samping Zahra.

"Iya, terima kasih banyak." Zahra mengambil makanan itu lalu mulai memakannya.

Hendra masih berdiri di dekat Zahra sambil menatap pemandangan yang ada di bawah sana. "Kamu sudah menghubungi keluarga kamu?"

Zahra menggelengkan kepalanya pelan.

"Ya sudah nanti kalau kamu sudah sehat, saya antar ke rumah kamu."

Zahra menghentikan makannya. Bukan hanya karena nafsu makannya yang menghilang tapi dia juga bingung harus kemana lagi.

"Kenapa? Kamu gak nafsu makan? Tidak apa-apa, tidak usah dipaksa. Kamu bisa minum vitamin dulu. Nanti seiring badan kamu yang semakin sehat, nafsu makan pasti akan kembali lagi."

Zahra menganggukkan kepalanya lalu dia meminum air putih beberapa teguk. Setelah itu dia mengikuti pandangan Hendra. "Apa sebenarnya tempat ini rumah sakit?"

Hendra menggelengkan kepalanya. "Tidak, ini rumah kanker. Sebuah yayasan untuk mereka para pengidap kanker. Terutama untuk anak-anak yang membutuhkan bantuan. Sebisa mungkin yayasan ini mengobati mereka sampai sembuh secara gratis."

Zahra juga baru tahu ada sebuah yayasan untuk penderita kanker di daerah ini. Selama ini dia hanya berkutat di wilayah pondok pesantren tanpa tahu dunia luar. Dia mengira, hidupnya sudah sangat bermanfaat saat mengajar anak didiknya di pondok, tapi ternyata diluar pondok banyak orang hebat seperti Rendra yang memberi banyak pekerjaan pada siapa saja yang membutuhkan dan juga Dokter Hendra yang benar-benar membantu hidup orang lain.

"Hebat."

Hendra hanya tersenyum. "Aku belum benar-benar hebat. Aku masih terus berusaha demi kesembuhan mereka, meski nyatanya ada beberapa di antara mereka yang telah berhenti berjuang dan tiada. Lagipula yayasan ini bukan hanya aku sendiri yang membentuk, ada beberapa teman yang membantu, baik secara materi dan juga non materi. Aku juga bukan Dokter hebat jadi aku juga harus bekerja sama dengan Dokter hebat lainnya."

Zahra mengangguk pelan. "Apa aku boleh membantu di tempat ini? Aku belum bisa pulang karena aku masih ada masalah dengan keluarga aku."

Seketika senyum Hendra merekah. "Of course. Kamu bisa mengajari anak-anak mengaji juga. Mereka pasti senang sekali. Nanti setelah kamu sembuh bisa langsung ke kantor yayasan untuk membicarakan masalah gaji."

Zahra menggelengkan kepalanya. "Tidak usah digaji, tidak apa-apa. Tapi izinkan saya tinggal di tempat ini untuk sementara waktu."

"Baik, kebetulan kamar ini kosong. Kamu boleh menempati kamar ini." Hendra terus tersenyum dalam hatinya.

Rendra, kamu pikir, kamu saja yang bisa menemukan ukhti cantik. Aku juga bisa.

Tiba-tiba saja Zahra menutup hidungnya.

"Kenapa?" tanya Hendra saat melihat hidung Zahra mimisan. Dia segera mengambil tisu dan mengusapnya. "Jangan ditekan. Cukup diusap secara perlahan. Apa kamu sering mimisan seperti ini?"

"Dulu waktu saya masih kecil sering mimisan tapi setelah itu sembuh. Baru kemarin dan hari ini mimisan lagi."

Hendra menatap serius Zahra. "Apa kamu merasa pusing, lemas, dan tidak nafsu makan?"

Zahra menganggukkan kepalanya.

"Semalam aku cek tensi kamu sangat rendah. Nanti aku cek hb kamu juga, kemungkinan hb kamu juga rendah semoga saja masih bisa di doping dengan makanan."

"Hem, kalau menurut pemeriksaan Dokter sebenarnya saya sakit apa?"

Hendra terdiam. Dia ragu untuk menjawab pertanyaan Zahra. Meskipun dia sudah bisa mendiagnosa dari ciri-ciri yang ditunjukkan tapi dia masih butuh tes lab untuk memastikannya. "Nanti sekalian saya ambil darah untuk tes lab. Semoga saja tidak ada penyakit serius di tubuh kamu."

Zahra hanya menganggukkan kepalanya. Apakah dia mempunyai sakit yang serius di tubuhnya?

💞💞💞

.

Rendra vs Hendra.. 😌

.

Like dan komen ya...

1
nuraeinieni
ceritanya bagus dan luar biasa
Anjelie Sharma
di tunggu cerita azam nya
jgn lama2
critanya bnyk bngt cobaan nya
Anjelie Sharma
seorang ustad tp ngerti ga di pake
Nifatul Masruro Hikari Masaru
muncul lagi musuhnya
Surati
bagus
kristi hartati
Luar biasa
kristi hartati
Lumayan
afifah aefa
Luar biasa
Ina Karlina
wah sepertinya tanda tanda Hamidin Alhamdulillah 🥰🥰🌹🌹🌹
Ina Karlina
semoga aja ga ada ulat bulu yang menggangu mereka
Ina Karlina
beruntung nya Zahra mendapatkan laki laki sebaik Rendra.. semoga bahagia
Hani hana
Lumayan
Hani hana
Kecewa
Ina Karlina
ha ha ha ayooo siapa cepet dia dapet... semangat ya kalian 🤣🤣🤣🤣
Ina Karlina
idih seorang kiyai tapi pikiran nya sangat picik ..tidak bisa menilai ..dan berpikir bijak😡😡😡
nada Tsani
Luar biasa
RossyNara
ustad cuma gelar tetap dia cuma manusia biasa yang bisa egois, tapi sangat di sayangkan abi husen seperti lilin bisa menerangi org lain tapi tak bsa menerang diri sendiri.
RossyNara
Zahra trauma sama perjodohan abi, ilmu. yang terbaik menurut orang tua belum tentu terbaik bagi si anak.
Aize Ze🗝️🥀°_°
kak buat cerita anaknya Zahra Ama Rendra donk Thor penasaran sama kelanjutan nya
MPit Mpit MPit
Iyah ih inih pak ustad bikin kesel meresahkan...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!