Baby Girl CEO Genius

Note :

Sebenarnya aku menginginkanmu, namun aku memilih diam.

Sebenarnya aku jatuh hati padamu, namun aku memilih diam.

Sebenarnya aku ingin ada di sampingmu, namun aku memilih diam.

Sejujurnya aku mencintaimu, namun aku memilih diam.

Aku pilih diam memendam rasa. Aku pilih diam, memintamu melalui doa.

Ku biarkan waktu yang akan menuntun ku menuju mu atau menjauh darimu.

Biarkan aku memaknai rasaku dalam diam. Hingga aku yakin untuk mengungkapkannya langsung di hadapanmu.

DawnLover (ig:_dawnlover011)

.

.

Kepulangan Claudia ke Indonesia menjadi berita bahagia sekaligus haru untuk ayah Agam dan bunda Lara, mereka sungguh menantikan kehadiran puteri kesayangan mereka ketika Claudia memberitahu kepulangannya lewat sambungan ponsel. Dan di sinilah Claudia sekarang di perusahaan ia bekerja walaupun secara WFH. Claudia menyerahkan segala dokumen dan data penting selama ia bekerja sekaligus menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada bu manajer.

Ketika Claudia keluar dari ruangan HRD, Clau bertemu dengan Matteo yang tengah berdiri dan bersandar di dinding seakan menanti Claudia keluar dari ruangan HRD.

“Kenapa lama sekali” tanya Matteo pada Claudia.

“Tadi kami berbicara sebentar, ada apa pak? Apa bapak mencari saya?” tanya Clau pada atasannya.

“Iss kau itu, jangan terlalu formal aku sungguh tidak suka” gemas Matteo pada Clau yang langsung mengelus manis pucuk kepala Claudia.

“Ayo ke ruangan ku, ada hal penting yang ingin ku bicarakan?” Matteo langsung menarik tangan Clau, namun dengan cepat Clau menepis dengan halus.

“Jangan begitu, aku tidak nyaman” jujur Claudia pada Matteo.

“Oh sorry” Matteo langsung mengangkat kedua tangannya ke atas. Sungguh Matteo benar-benar kelepasan.

“It’s okay, no problem”.

Mereka kemudian berjalan menuju lantai 17 ke ruangan sang presdir, Matteo.

Dan disinilah mereka sekarang Matteo dan Clau sedang duduk berdampingan tapi dengan jarak 50 cm.

“Ada apa Matt, apa yang ingin kau bicarakan?” tanya Clau memulai obrolan.

“Cia, aku sudah memutuskan bahwa aku ingin menemani kepulanganmu di Indonesia dan aku akan tinggal juga di Indonesia” jawab Matteo pada Claudia.

“Maksudmu?” Clau bingung pada jawaban Matteo. Tidak mungkin kan Matteo ke Indonesia hanya untuk menemani Claudia. Dan apa katanya lagi, ingin tinggal di Indonesia?

“Aku akan ikut kamu ke Indonesia” jawab Matteo dengan singkat.

“What? Are you crazy?” Sungguh Clau sangat kaget dengan keputusan Matteo ini.

“Yes. I’m crazy because of you”

“Matt, jangan aneh deh. Aku tidak suka dengan keputusanmu itu” Clau sungguh tidak habis pikir jalan pikiran Matteo. Dia tinggal di Indonesia? Apa alasannya tinggal di Indonesia semata-mata hanya karena Clau? Yang benar saja. Sungguh benar kata orang, jika cinta masuk dalam pribadi seseorang, akal dan logikanya kadang jadi tidak berfungsi dengan benar.

“Aku ke Indonesia juga sekalian mengurus bisnis Cia, sekalian aku ingin dekat dengan kamu. Bukan kah kamu sudah memberi aku kesempatan agar aku bisa memperjuangkanmu” Matteo memandang Clau dengan dalam.

“Ta-tapi tidak seperti itu juga Matt. Pikirkanlah kembali. Mungkin saja keputusanmu ini tidak di setujui oleh om Adof dan tante Alle” Claudia tidak ingin keputusan Mateo ini menjadi masalah bagi Matteo dan imbasnya bisa juga kena dalam kehidupan Claudia.

Claudia tidak ingin om Adof dan tante Alle berprasangka buruk kepadanya. Mungkin saja mereka bisa berpikir bahwa Clau lah yang menghasut Matteo agar ia tinggal ke Indonesia. Pada hal selama ini hubungan dan komunikasinya dengan kedua orang tua dan adik-adik Matteo sangatlah baik. Keluarga Matteo menerimanya dengan baik, bahkan latar belakangnya sebagai janda tidak mereka permasalahkan. Bahkan mereka simpati kepada Clau karena apa yang terjadi pada rumah tangganya yang sudah karam. Ketika Clau melahirkan, keluarga Matteo lah yang menemaninya, apa lagi tante Alle. Ia menjadi sosok ibu bagi Clau. Mereka juga sangat menyayangi Leonore seperti cucunya sendiri

Lalu bagaimana jika om Adof dan tante Alle mendengar keputusan Matteo itu yang akan pergi ke Indonesia bahkan tinggal di sana, apa itu tidak masalah, secara Matteo lah pewaris utama dari orang tuanya dan hanya dia lah putra dari om Adof dan tante Alle.

Melihat wajah Claudia yang sepertinya berpikir keras dan terdapat juga garis kecemasan di wajahnya, membuat Matteo kembali membuka suara.

“Santai saja Cia, kekhawatiranmu itu tidak akan terjadi. Dad dan Mom sudah memberiku izin untuk aku tinggal di Indonesia”

“Tapi Matt”

“Tidak ada tapi-tapian Cia, kau tenang saja. Jangan berpikir yang tidak-tidak. Aku ke Indonesia juga karena ingin mengurus cabang perusahaan di sana” jelas Matteo lagi pada Claudia.

Claudia hanya diam saja ketika Matt mengatakan itu. Entahlah pikirannya jadi ambyar saat ini.

.

.

Saat ini Clau berada di mansion Matteo, ia berencana ingin pamitan kepada om Adof dan tante Alle.

“Om, tante. Clau izin pamit akan kembali ke Indonesia beberapa hari ke depan. Terimakasih untuk semua yang telah kalian berikan pada Clau. Dan maaf juga jika seandainya ketika Clau hadir di kehidupan om dan tante, Clau banyak salah dan terus merepotkan kalian” Clau memandang dua orang tua itu bergantian. Ada perasaan sedih ketika berpisah dengan orang yang telah banyak membantu dan memberinya support ketika ia sedang rapuh oleh permasalahan rumah tangganya.

“Jangan berkata seperti itu sayang, kami dengan senang hati membantumu. Kamu sudah kami anggap sebagai bagian dari keluarga kami” ucap tante Alle dengan lembut. Tante Alle kemudian memegang kedua tangan Claudi dan memandangnya dengan penuh harap.

“Cia, bisakah kau berjanji pada kami, ketika Matteo tinggal di Indonesia kau akan menjaganya untuk kami”

Mendengar itu Clau tersenyum manis kepada tante Alle

“Aku akan menjaganya untukmu tante”

“

4 hari kemudian

Jakarta, Indonesia

“Jadi Clau akan kembali ke Indonesia besok” tanya seorang pria berwajah tampan dengan aura dingin sedang duduk di ruangannya. Di mejanya bertulis Chief Executive Officer. Ia sedang memegang dan memandang sebuah foto kecil yang di dalamnya ada dua orang perempuan beda generasi. Kedua perempuan itu tengah tertawa manis bermain gelembung.

“Ya Tuan, kami sudah memastikannya” jawab orang suruhan itu dengan mantap.

“Bagus. Pastikan kepulangannya tidak ada kendala sama sekali”

“Tapi Tuan, ada yang perlu saya sampaikan juga tentang kepulangan Nyonya”

Mendengar itu, pria yang sedang memandang foto itu melihat kepada orang suruhannya dengan mata tajam.

“Katakan apa itu, tapi aku tidak menerima kabar buruk soal Claudia” Ia menggertakan giginya di sertai dengan wajah yang datar nan dingin.

“Maaf sebelumnya Tuan, tapi dari info yang kami selidiki. Tuan Matteo akan ikut dengan Nyonya di Indonesia, bahkan Tuan Matteo berencana tinggal ke Indonesia dengan dalih mengurus cabang perusahaan mereka” Pria itu menunduk setelah mengatakan itu.

Brakkk..

Murka pria berwajah dingin itu ketika mendengar info yang di sampaikan suruhannya. Ia bahkan sampai memukul meja dengan keras.

“Shiittt”umpatnya. Ia berusaha menenangkan gejolak di hatinya. Ia harus bisa mengontrol emosinya. Hinga sampai pri itu membuka suara dengan dinginnya

“Terus awasi gerak gerik mereka terlebih Claudia jangan sampai lengah. Begitu juga dengan Matteo, telusuri lebih lanjut tujuannya ke Indonesia, dan juga kirimkan aku foto anak gadisku tentang kegiatannya hari ini” Titah pria itu lalu berdiri dari kursi kebesarannya.

Ia kemudian berjalan mendekati dinding kaca di ruangannya yang memperlihatkan situasi kota Jakarta. Matanya menerawang jauh dan di wajahnya tersemat senyuman tipis.

“Akhirnya kau kembali setelah kau berdiam diri dan menepi 3 tahun terakhir ini”

.

.

.

Hallo selamat malam kakak²😊🤗

Semoga klian suka ya ceritanya...

Jangan bosan untuk menantikan kelanjutan ceritanya🤗

jgn lupa like, comment, vote, subscribe, favoritkan dan hadiahnya juga ya😁😁😁😜✨

dan yg terakhir author mau ucapin

"Selamat beristirahat, semoga kita selalu dalam lindungan yang kuasa❤️❤️"