NovelToon NovelToon
Penjara Cinta Tuan Malvyn

Penjara Cinta Tuan Malvyn

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Windii Riya FinoLa

Aisyah Hadirah Nazifa seorang gadis cantik yang sering di sapa Aish datang ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan di salah satu Universitas ternama. Tetapi, saat hari pertama kuliah harus dipertemukan oleh pria dewasa berwajah bule bernama Malvyn Carlson Abraham dalam sebuah kejadian yang mengharuskan Aisyah masuk ke dalam penjara pria itu.

Penjara yang tidak mampu membuat Aish keluar begitu saja.

Mau tahu kelanjutan nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windii Riya FinoLa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

"Kamu darimana?!!"

Malvyn bangkit lalu mendekati Aisyah yang masih berdiri di belakang pintu. Ia memindai pandangan melihat penampilan Aisyah, di putar tubuh istrinya yang mungil itu.

"Kenapa kamu pakai baju begini?" tanya Malvyn tak suka.

Aisyah menunduk memerhatikan apa yang salah dengan penampilan nya. Pakaian sudah cocok dengan tempat yang dikunjunginya tadi, pikirnya.

"Memangnya kenapa? baju ini juga ada di lemari, banyak warna lagi. Toh aku juga gak salah tempat pakai baju gym ini," sahut Aisyah yang masih kesal pada Malvyn.

Malvyn mengerutkan dahi mendengar sahutan Aisyah. "Kamu dari mana?" tanyanya hanya memastikan.

"Nge-gym lah. Sudah tahu aku pakek baju gym, masa iya aku ke mall pakek beginian!"

Benar dugaan Malvyn. "Aku sediakan baju itu bukan untuk kamu pergi gym sendiri," gerutu Malvyn membuat Aisyah bingung.

"Jadi maksudnya harus bareng sama bapak, begitu? kita saling ngobrol saja jarang dan pasti di tinggal pergi. Jangan kayak suami sedang cemburu, deh!" Aisyah menghentakkan kaki karena kesal langsung berlalu menuju kamar meninggalkan Malvyn.

"Aarrgghh,," sentak Malvyn mengacak rambutnya frustasi.

*

*

Aisyah masuk ke dalam kamar mandi. Tidak lupa ia menguncinya. Tubuhnya bersandar di balik pintu dengan tangan nya berada di dada.

Sebenarnya sangat takut melawan Malvyn tadi. Dirinya memang sering bertentangan dengan larangan-larangan papi Askar ataupun Satria. Tetapi ketika tahu kesalahan nya tidak akan berani untuk melawan.

Aisyah berjalan dan berdiri di hadapan cermin besar di kamar mandi itu. Memerhatikan penampilan nya.

"Ini memang terlalu seksii walau sudah pakai jaket begini," gumam Aisyah. Seketika rasa bersalah menyeruak masuk ke dalam hatinya.

Ingatan nya kembali pada tempat gym beberapa saat lalu. Begitu banyak mata pria menatap ke arahnya. Bahkan beberapa pria itu mencoba mengajak ngobrol, meminta kontak ponsel nya. Beruntung ada Meta yang selalu menjaganya.

Karena merasa risih pula membuat mereka memutuskan untuk pulang.

"Apa aku terlalu kasar tadi? seharusnya wajar genderuwo bule itu memarahiku," gumamnya lagi kemudian memilih segera membersihkan diri.

Butuh waktu cukup lama Aisyah menyelesaikan mandi nya karena harus berendam air hangat untuk menyegarkan tubuhnya. Tidak mudah baginya mengerti alat-alat kamar mandi yang serba modern itu.

Setelah berpakaian, Aisyah naik ke atas tempat tidur dan memilih memejamkan matanya.

Tetapi, sudah mengubah posisi, beguling kesana kemari matanya tidak dapat tertidur. Akhirnya Aisyah menyerah, ia keluar kamar dengan tujuan mencari keberadaan Malvyn.

Apartemen itu terlihat sangat sepi. Ia pun keluar apartemen mnoleh ke kanan dan ke kiri.

"Suusstt.. Pak!"

Jhon dan Johan serempak menoleh ke arah pintu. Secepat kilat mereka berdiri tegak di hadapan Aisyah guna menghalangi langkah Nyonya muda nya agar tak pergi lagi.

"Kami tidak akan bisa dibohongi nyonya muda, lagi!"

Aisyah mencebik. Mana mungkin dirinya pergi lagi sementara sudah mengenakan baju tidur motif Spongebob Squarepants.

"Ck. Kalian! aku mau tanya dimana suami aku. Bukan mau kabur lagi," cebik Aisyah.

Tetapi agaknya kedua pengawal itu belum dapat mempercayai Aisyah begitu saja. "Sebaiknya nyonya muda masuk saja daripada tuan marah," Johan maju selangkah otomati membuat Aisyah mundur, kemudian Johan menutup pintu apartemen itu.

Aisyah melongo melihat perlakuan kedua pengawalnya itu. "Hiisshh, nyebelin!" ia menghentakkan kaki lalu berbalik badan.

Ketika berbalik badan, Aisyah terkejut dengan kehadiran Malvyn berdiri di hadapan nya dengan wajah datar.

"Mau pergi lagi?" tanya Malvyn dingin.

"Ma-mana ada, pak!" entah mengapa keberanian Aisyah hilang terlebih ingin meminta maaf tadi.

"Terus? kenapa disini? ini sudah larut malam, tidur!"

Tanpa menjawab apapun lagi, Aisyah berlari naik ke lantai dua dan masuk kamar menuruti apa yang dikatakan Malvyn.

Sementara Malvyn menuju dapur membuat kopi dan masuk ke ruang kerja nya.

*

*

Pagi ini adalah kali pertama Aisyah membuat sarapan. Jangan katakan karena dirinya berasal dari kampung menjadikan nya ahli dalam bidang memasak.

Bagi Aisyah, mungkin mudah mengenali mana yang di sebut bawang merah, bawang putih, cabai sesuai warna. Tetapi sulit baginya mengenali jahe, kencur, ketumbar, dan lain nya.

Belum lagi masalah alat masak yang tersedia di dapur Malvyn serba modern semua. "Ini kompor nyalain nya gimana?" tanyanya sendiri melihat kompor listrik.

Karena stok kesabaran Aisyah sangat tipis tentu saja membuatnya kesal dan akhirnya menyerah. "Sudahlah. Sarapan ini saja," cicitnya kesal di tambah dapur sudah berantakan karena ulahnya.

"Kata si genderuwo ada bibi yang masak. Tapi kenapa sampai sekarang belum datang juga," gerutunya lagi kemudian mencuci tangan, setelahnya itu kembali ke kamar melihat apakah Malvyn sudah selesai bersiap atau belum.

Aisyah berkerut melihat Malvyn duduk di sofa belum memakai dasi dan jas kerja nya. "Kok belum bersiap?" tanya nya.

Malvyn mendongak lalu berdiri, pria itu menarik pelan pergelangan tangan Aisyah menuju depan meja rias yang terdapat cermin besar disana. Kemudian ia memberikan sebuah dasi kepada istrinya.

"Apa?" tanya Aisyah tidak mengerti walau dasi sudah berada di tangan nya.

"Mulai sekarang pakaikan dasi setiap aku akan pergi kerja," sahut Malvyn masih dengan wajah datar walau berbicara tidak sedingin malam tadi.

Aisyah mencebik. "Nunduk dikit, dong!" protesnya karena Malvyn sangat tinggi sekali.

Malvyn menghela nafas panjang kemudian tanpa mengatakan apapun, ia meraih pinggang Aisyah dan mengangkatnya naik ke atas kursi rias.

"Kyaaa.. Kalau mau gendong bilang-bilang dong!" Aisyah mengomel tetapi tangan nya mulai memakaikan dasi.

Tetapi sama seperti tadi. Bagaimana bisa Aisyah memasang dasi sementara dasi yang di pegangnya adalah kali pertama.

"Ribet, tahu!" katanya mulai menyerah.

Malvyn menghela nafas tetapi sabar nya masih setia. "Aku kasih contoh hanya sekali. Kamu harus perhatikan baik-baik, kalau salah maka aku akan menghukum mu, Nyonya muda Malvyn Carlson Abraham!"

Tanpa mereka sadari, mereka sudah tidak berbicara seformal kemarin-kemarin.

Aisyah menelan saliva menelan saliva nya kemudian mengangguk. Ia benar-benar serius memerhatikan apa yang dilakukan Malvyn. Tetapi tetap saja karena kemampuan daya otak nya tidak sehebat kedua kakak nya, apalagi suaminya ini.

Terakhir, Aisyah hanya berpura-pura fokus saja.

"Sekarang coba pasang!"

Aisyah mengangguk kemudian memegang kedua sisi dasi.

"Aakkhh.. Sakit," ungkap Malvyn.

"Kamu harus di hukum," ucapnya lagi kemudian menarik tengkuk leher Aisyah dan terjadilah pertempuran bibir untuk sesaat.

Karena sudah siang. Malvyn memakai dasi sendiri. "Mulai hari ini kamu harus pulang lebih dulu, menunggu ku pulang, dan harus kamu sambut. Kalau tidak maka aku akan menghukum mu lebih dari ini," kata Malvyn kemudian keluar kamar menuju dapur.

Sementara Aisyah hanya bisa menghentak kaki saja kemudian menyusul Malvyn.

"Aisyaahh.. Apa yang kamu lakukan dengan dapurku? " pekik Malvyn membuat Aisyah segera berlari menuruni anak tangga menuju dapur.

Astaga, istriku!!

1
Rizky Rahma Aulia Akbar
Luar biasa
purnama aja
novelny sngat bagus sekali...., trima kasih author...
purnama aja
Buruk
Alvia Inayati
Luar biasa
Dede Exis
gileeee kuat ee si jessy
Dede Exis
Luar biasa
Rita susilawati
smoga bahagia ya ais
Alif
bagus banget .
malvyn emang genderuwo bule nyebelin ..bilangnya cinta tapi terus menyakiti Aisyah ..
Alif
bagus bangeett......
Alif
bagus bangeett......
Lina Syah
tetap semangat Thor dalam berkarya 💪💪 dan sukses selalu buat author sudah membuat karya yang bagus..tetap jaga kesehatan nya... ditunggu karya selanjutnya da..da ✋✋✋✋🌹🌹🌹😍😍😍😍😍😍😍
Lina Syah
seru 😬😬😬
Lina Syah
ya nggak jadi malam pengantinnya lagi datang tamu 🤭🤭🤭🤭🤭
Lina Syah
cie² yang mau nikah 😬😬😬😬😬💞💞💞💞💞
Lina Syah
akhirnya om jadi juga dengan ais pacaran. nih eeeeeee cie² 🥰🥰🥰🥰🥰♥️♥️♥️♥️♥️
Lina Syah
cie _cie jerolin dipanggil papi sama anak Ais🤭🤭🤭
Lina Syah
yah om yang pengertian 👍👍
Lina Syah
ngak sah tu surat cerainya ais lagi hamil 🤰🤰🤰
Lina Syah
baru tau rasa jesica itu belum seberapa dibandingkan sakit hati Ais😁😁😁😁😁
Lina Syah
wow paman emang hebat dibalas nya seperti itu biar mental nya kena tuh jesica 😏😏😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!