NovelToon NovelToon
Oh My Savior

Oh My Savior

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:280.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Whidie Arista

Aku menyukaimu! Tapi, Aku tahu Aku tak cukup pantas untukmu!

Cinta satu malam yang terjadi antara dia dan sahabatnya, membawanya pada kisah cinta yang rumit. Khanza harus mengubur perasaannya dalam-dalam karena Nicholas sudah memiliki seseorang dalam hatinya, dia memilih membantu Nicholas mendapatkan cinta sang gadis pujaannya.

Mampukah Khanza merelakan Nicholas bersama gadis yang di cintai nya? Atau dia akan berjuang demi hatinya sendiri?

Ayo ikuti kisah romansa mereka di sini! Di Oh My Savior

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 : Cemburu?

Arra nampak memasang telinganya lekat-lekat dia tak ingin melewatkan satu kata pun jawaban dari Darius. Khanza tersenyum tipis melihat reaksi Arra yang langsung pura-pura melakukan hal lain karena malu kepergok menguping.

"Oh, dia Elma teman kuliah aku dulu." Jawab Darius.

Khanza manggut-manggut, dalam hatinya dia ragu apa harus bertanya lagi atau tidak? Namun, isyarat yang di berikan Arra membuatnya kembali memberanikan diri untuk bertanya, "apa kalian pacaran?" Khanza langsung bertanya pada intinya, membuat Darius seketika menoleh dengan dahi berkerut.

'Aah, sepertinya aku terlalu cepat bertanya, apa dia akan salah faham ya?'

"Maaf, jika aku terlalu lancang, kalau kau tidak mau menjawab tidak papa." Khanza langsung melarat pertanyaannya takut menyinggung perasaan Darius.

Darius terkekeh pelan, "tidak masalah santai saja, dia bukan pacarku. Dia datang untuk memberikan undangan pertunangannya, kami dulu pernah dekat saat kuliah, jadi ya hanya sebatas itu hubungan kami." Darius menjawab tanpa hambatan.

"Bay the way, kenapa sepertinya kamu sangat penasaran dengan wanita tadi? Ada apa nih?" Darius tersenyum jahil.

'Eh, apa dia salah faham ya? Ini semua karena Arra.' gerutu Khanza dalam hati, orang yang di umpatnya hanya tersenyum tipis, di wajahnya tampak begitu lega, seolah beban di pundaknya telah terangkat sempurna.

"Nggak ko, aku cuma penasaran aja." Khanza bingung harus mengatakan apa.

Tanpa di sadari Khanza dan juga Darius, Nic memerhatikan keduanya yang nampak akrab satu sama lain, ada sedikit perasaan tak suka saat Khanza dan Darius terlihat bercengkrama sambil tertawa.

'Ngomongin apa sih mereka seru banget? Si Khanza juga ngapain coba so akrab sama orang baru, mana senyam-senyum lagi, coba kalau sama aku jutek bener,' Nic melempar pandang kesal ke arah mereka berdua.

"Kak Nic, ayo main lagi." Ajak Jade sambil bertingkah manja, membuat Nic terpaksa mengikuti keinginannya. Mata Nic tak henti-hentinya memerhatikan gerak-gerik Khanza, dia takut jika Khanza melakukan hal dia luar batas, pikirnya. Nic meyakini bahwa sikapnya murni karena dia menyayangi Khanza seperti saudara. Namun apa benar begitu? Sedang mereka pernah melakukan sesuatu yang jauh lebih intim dari pada hubungan saudara. Terkadang pertanyaan itu muncul dalam pikiran Nic kala dia tengah sendirian.

"Kak Nic, baloknya datuh agi." Keluh Jade karena balok yang telah dia susun jatuh karena Nic tak fokus.

"Ma-maafkan Kakak Jade, ayo kita susun lagi." Nic berusaha membujuk Jade yang hampir menangis karena balok yang telah Ia susun dengan susah payah jatuh berhamburan kembali ke lantai.

"Gak mau, nanti Kak Nic lusakin lagi. Jade mau main sendili aja." Ucap Jade dengan suara cadelnya.

"Kenapa sih De, sini Kakak bantuin." Arra menghampiri Adiknya yang nampak merajuk pada Nic.

"Kak Nic tuh, hanculin semua." Jade menggerutu dengan nada cadelnya, membuat Nic merasa gemas namun merasa bersalah juga pada bocah kecil itu, menara yang Ia buat hancur berantakan karena Ia terus memerhatikan Khanza dan juga Darius yang tengah mengobrol anteng di sopa yang lumayan jauh darinya, jadi dia tak bisa menguping pembicaraan mereka.

"Kak Nic mau gabung, gih sana." Perintah Arra.

"Hah?" Nic melongo mendengar perkataan Arra, otaknya tiba-tiba hilang koneksi.

"Udah jangan pura-pura pergi sana!" Arra mendorong Nic agar duduk bergabung dengan Khanza dan juga Darius.

"Pura-pura apa?" Nic tak mengerti maksud Arra, namun dia tetap pergi juga. Dia duduk di samping Khanza.

"Kalian lagi ngomongin apaan, seru banget?" Nic menuntut jawaban dari keduanya.

"Nggak ada ko Nic, kita hanya ngobrol biasa." Jawaban Khanza jelas tak membuat Nic puas sama sekali, dia ingin Khanza mengatakan semua isi perbincangan mereka tadi, namun tentu saja keinginan itu Ia telan dalam hati.

Darius ikut mengangguki perkataan Khanza, dia menyatakan bahwa semua yang Khanza katakan benar adanya.

'Mengapa aku merasa seperti di selingkuhi? Padahal ketika Cherry bersama David aku tak merasa keberatan sama sekali, tapi melihat Khanza dengan pria lain rasanya aku tak rela. Ini benar-benar aneh, ada apa denganku?'

Khanza dan Darius kembali bercengkrama jalan pikiran mereka nampak satu frekuensi yang membuat mereka selalu nyambung dalam setiap Carita.

"Khanza, sepertinya aku lupa sesuatu." Ujar Nic tiba-tiba membuat Khanza seketika mengalihkan perhatian terhadapnya.

"Hah, lupa apa?" Tanya Khanza penasaran.

"Ada sesuatu yang harus aku diskusikan dengan Ayahku malam ini juga, ini sangat penting." Ucap Nic meyakinkan.

"Lalu bagaimana?"

"Kita pulang sekarang."

"Hah, ini sudah sangat larut. Terlalu beresiko berkendara malam-malam." Ujar Khanza nampak enggan.

"Tapi ini sangat penting, ini mengenai rapat besok!" Nic kembali meyakinkan Khanza dengan alasan pekerjaan. Khanza nampak berpikir sejenak, namun perkataan Darius mengalihkan perhatiannya.

"Mengapa tidak lewat telpon saja, atau video call." Darius memberi usulan.

"Ya benar kata Darius." Khanza setuju.

"Ti-tidak bisa, ini harus di sampaikan langsung." Nic terus memberi alasan dan karena kegugupannya membuat Khanza sedikit curiga.

Khanza diam sejenak menimbang keputusan, "ya sudah kalau begitu kau pulang saja sendiri, aku masih ingin di sini." Khanza tak ingin menuruti keinginan Nic, kemungkinan besar Nic ingin kembali adalah karena Cherry, memikirkan itu saja membuat Khanza malas menurutinya.

"Yah, masa aku pulang sendiri Za, kamu ikutlah." Nic terus memaksa.

Darius nampak memerhatikan sikap Nic pada Khanza, menurutnya itu sedikit aneh, apa Iya hubungan mereka hanya sebatas teman, sangat jelas jika Nic cemburu melihat kedekatannya dengan Khanza.

"Hah, ya sudah! Aku ambil barang-barang dulu!" Khanza beranjak sambil menggerutu karena kesal. Nic tersenyum tipis misinya akhirnya berhasil.

Darius tertawa seperti sengaja mengejek dan itu tertangkap mata Nic, "apa yang kamu tertawa kan?" Nic merasa kesal dengan ekspresi wajah Darius.

"Aku hanya ingin tertawa, dimana letak kesalahannya?"

"Jangan terlalu dekat dengannya." Nic memperingatkan.

Alis Darius sedikit terangkat, "mengapa aku tak boleh dekat dengannya? Siapa kau, dapat mengatur kehidupan Khanza?"

"Aku temannya dan dia temanku. Kami sudah seperti saudara, aku harus melindungi dia dari orang-orang tak berkepentingan." Kata tak berkepentingan sengaja Ia tekan, dan itu merajuk pada Darius. Darius kembali tertawa sinis.

"Teman? Saudara? Tidak ada teman yang ingin mengatur kehidupan pribadi temannya, tak ada saudara yang akan melarangnya dekat dengan pria lain, seperti kamu ini." Nic mendengus mendengar perkataan Darius.

"Kau menyukainya, itu sudah sangat jelas." Tambah Darius.

Deg... Suka? Nic langsung termenung, perkataan Darius barusan membangkitkan berbagai pertanyaan dalam benaknya. Baru saja Nic hendak membantah suara langkah kaki Khanza terdengar mendekat.

Tap...Tap...Tap...

Khanza pun mendekat dengan sebuah tas yang tersampir di pundaknya, membuat mereka seketika menghentikan perdebatannya.

Nic langsung bangkit sesampainya Khanza di sana.

"Ayo!" Ajak Nic sembari berjalan lebih dulu.

"Darius, lain kali kita berbincang lagi, sampai jumpa. Sampaikan permohonan maaf kami pada Om Daren dan Tante Anna, lain kali kami akan datang lagi." Khanza berpamitan lantas mengikuti langkah Nic keluar dari rumah Daren.

1
Ririn Nursisminingsih
nick ini ceo kok boodinng banget yaa grgeten a
Muna Junaidi
Hadir thor💃💃💃
Whidie Arista 🦋: Terimakasih kak. semoga suka sama ceritanya 😊
total 1 replies
Zikran Zikran
Luar biasa
Madura Sby
akhirnya masalah selesai jugaa
Waseng Susanti
crt yg menarik
Mom Q
super
Ndhut
.
Anonymous
bukannya tes dna biasany bth wkt 2 mgg an kan?
Whidie Arista 🦋: dalam dunia halu apa sih yang gak mungkin kak wkwk🤭
total 1 replies
mudah hartatik
suka ceritanyA... sepertinya bagus..
Nuraeni Nur
menarik
Kadek Bella
terima kasih thoor,,, ceritanya nggak bertele-tele
Whidie Arista 🦋: sama2 kak, makasih juga udah mampir di karya aku 😊
total 1 replies
Devina Siregar
top
Nabilah Afifah
min kok gaada novel yg ini
Whidie Arista 🦋: kalau minta Kakak bisa baca nove aku yang lain, terima kasih🙏
Whidie Arista 🦋: Mohon maaf ya Kak🙏 novel ini gak jadi aku lanjutin jadi aku hapus🙏😊
total 2 replies
Doraita Veriani
aku padamu Risa....meleleh air mataku
Agus Tina
Luar biasa
Tris Santini
bonchap nya thor
Rus Siana
pPpPpppppPpp
Uswatun Hasanah
lanjut cerita yg lain dong
Whidie Arista 🦋: kalau bikin sekuel novel ini kayanya belum ada ide kak Wkwk
Whidie Arista 🦋: Cerita yang lain yang mana Kak?
total 2 replies
Anonymous
Terima kasih thor 😍🥰
Whidie Arista 🦋: sama2 Kak😊 Makasih juga buat Kakak yang sudah mendukung novel aku yang satu ini🙏
total 1 replies
Uswatun Hasanah
tamat tamat ending
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!