NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Muridku.

Terpaksa Menikah Dengan Muridku.

Status: tamat
Genre:Komedi / Tamat / Badboy / Nikahmuda
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: bundew

Anandita putri Yasmin tidak menyangka akan mengalami kejadian yang tak terduga malam itu.
Karena sebuah kesalah pahaman dengan pemuda bernama Gavin putra Bagaskara mereka berdua harus menanggung konsekuensi dinikahkan malam itu juga oleh penduduk kampung karena dikira melakukan perbuatan asusila.
Anandita baru tahu setelah mereka menikah bahwa Gavin adalah murid disekolah tempat dia mengajar.
Bagaimanakah kisah perjalanan cinta mereka,akankah hubungan yang dimulai oleh sebuah salah paham bisa menjadi langgeng.
Silahkan dibaca reader tercinta semoga karya autor yang ini bisa menjadi teman kehaluan kalian.
Jangan lupa untuk meninggalkan like dan komen agar autor semangat untuk updatenya nanti.
Happy Reading reader semua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20.Rahasia Gavin.

Anandita menghela nafas sambil berjalan keluar dari unit Apartemen yang ditempatinya bersama Gavin.

Sudah lebih dua minggu dia dan Gavin jarang berangkat ke sekolah bersama,alasan Gavin dia sibuk,awalnya mungkin hanya saat pulang sekolah Gavin menyuruh Anandita pulang sendiri,tapi sudah hampir satu minggu ini,Gavin jarang pulang ke Apartemen mereka.

Meskipun pulang,paling hanya untuk mengambil baju ganti,setelah itu pergi lagi dengan naik motor.

Seperti pagi ini,Anandita berharap saat bangun tadi pagi akan melihat wajah Gavin di dalam Apartemen, tapi ternyata sama seperti kemarin kemarin,Gavin tidak pulang lagi tadi malam bahkan dia juga tidak mengirim pesan seperti biasa pada Anandita.

Sepi itu yang dirasakan Anandita saat melangkah keluar dari Apartemennya.

Dia mencoba menghubungi nomor ponsel Gavin, tapi hanya operator yang menjawab sedang diluar jangkauan.

Sambil berjalan keluar untuk menunggu jemputan Ojek online yang dipesannya,Anndita masih berusaha beberapa kali lagi menghubungi nomor ponsel Gavin tapi jawabannya tetap sama.

Akhirnya Anandita memasukkan ponselnya kedalam tasnya saat dilihat transportasi yng dipesannya sudah datang.

Sampai di lingkungan sekolah suasana hati Anandita semakin buruk saat tau Gavin hari ini juga tidak masuk sekolah.

Anandita bertanya pada Aldo yang dia tahu satu satunya teman dekat Gavin disekolah tapi jawaban Aldo juga ambigu.

"Aldo kamu tau kenapa Gavin hari ini nggak masuk?"tanya Anandita setelah dia selesai memberikan materi di kelas Gavin.

"Gavin tidak masuk biasa bu Dita,dulu dulu juga sering seperti ini,kenapa bu Dita bertanya kangen ya sama Gavin?!"goda Aldo.

"Itu...,ah sudahlah!"ucap Anandita lalu pergi meninggalkan Aldo.

"tunggu bu Dita,kalau ibu memang pengen ketemu Gavin datang aja ke Apartemennya"ucap Aldo dengan ekspresi menggoda.

Mendengar apa yang dikatakan Aldo itu Anandita semakin mempercepat langkahnya meninggalkan Aldo,tapi sebelum Anandita jauh Aldo kembali berteriak padanya.

"kalau tidak di Apartemen Gavin biasanya tinggal di kafenya!"teriak Aldo yang membuat Anandita langsung menghentikan langkahnya dan berbalik mendekati Aldo lagi.

"kau tau dimana Alamat kafenya?"tanya Anandita tampak tidak sabar menunggu jawaban Aldo.

"di Orange kafe"jawab Aldo.

"jadi dia bekerja disana tanya Anandita lagi pada Aldo.

Karena meskipun Anandita orang yang tidak pernah main main ke kafe,tapi nama kafe besar seperti Orange kafe yang disebutkan Aldo tadi dia pasti tau,karena beberapa waktu lalu Gavin mengajaknya makan di Orange Kafe itu.

"bukan , itu Kafe milik Gavin!"ucap Aldo.

Mendengar jawaban Aldo tadi Anandita terkejut.

"jadi...Gavin.."

"Bu Dita kaget ya tau Gavin ternyata orang tajir,itu belum seberapa bu masih banyak lagi..."Aldo belum selesai berbicara tapi Anandita sudah pergi meninggalkannya sendirian di lorong kelasnya.

Anandita berjalan gontai menuju kantornya,apa yang baru saja dikatakan Aldo cukup membuatnya terkejut.

Pantas saja Anandita selalu merasa bahwa Gavin bukan anak sekolah biasa karena dari apa yang dilihatnya selama tinggal bersama Gavin,terasa ada yang menganjal hatinya,dari tempat tinggal mewah,mobil bagus,barang barang bermerek,yang dimiliki suaminya itu sebenarnya sudah membuat Anandita merasa aneh dimiliki oleh pemuda seumur Gavin yang hanya mengandalkan uang saku dari orang tuanya,pikir Anandita.

Tapi,sebenarnya siapa orang tua Gavin kenapa hampir dua bulan mereka menikah Anandita tidak pernah mendengar atau melihat orang tua Gavin.

kalau Bundanya Gavin bilang sudah meninggal ,tapi ayahnya Anandita benar benar tidak pernah mendengar Gavin menyebut soal sang Ayah padanya.

Saat Anandita sedang sibuk memikirkan tentang Gavin,tiba tiba ada yang memanggilnya dari belakang membuat Anandita terkejut.

"Dita!"panggil orang itu padanya.

"eh!,om Bagas"ucap Anandita sambil berjalan menghampiri laki laki berumur diatas 40 tahun yang masih sangat gagah itu.

"bagaimana khabarmu?"tanya Bagaskara,pria yang memanggil Anandita.

"baik om,om sedang apa disini?"tanya Anandita.

"om ada urusan dengan pak Markus,bagaimana kau betah menjadi guru disini?"

"ya,saya cukup betah disini,om sudah mau pergi?"tanya Anandita.

"ya urusanku sudah selesai,kamu masih sibuk?"

"tidak setelah ini jam mengajar saya sudah tidak ada lagi,ada apa om?"

"kalau begitu bagaimana kalau kau ikut om makan siang diluar, sekalian nanti om antar pulang!"

"baiklah kalau begitu"

"ayo,".

Anandita mengikuti langkah Bagaskara kearah parkiran mobil khusus para pegawai.

"masuk"ucap Bagaskara sambil membukakan pintu mobilnya untuk Anandita.

"om menyupir sendiri"tanya Anandita berbasa basi karena tidak dilihatnya supir yang akan membawa mereka.

"aku tidak terlalu suka menggunakan jasa supir"jawab Bagaskara,sambil menyuruh Anandita untuk memasang sabuk pengamannya.

Setelah melihat Anandita selesai memasang sabuk pengamannya Bagaskara mulai menjalankan mobilnya menuju Mall besar dikota itu.

"kau tidak papa kita makan disini?"tanya Bagaskara sambil mengajak Anandita masuk ke sebuah Restoran terkenal di Mall itu.

"Ya,tidak papa om"jawab Anandita sambil duduk di kursi yang ditarikkan Bagaskara untuknya.

Suasana restoran yang mereka datangi siang itu cukup sepi,mungkin karena bukan weekend jadi jam segitu orang masih sibuk untuk bekerja.

"kau mau makan Apa?"tanya Bagaskara sambil menyodorkan buku menu yang diberikan pelayan pada mereka.

"apa saja om,kalau bisa nasi,karena saya tidak sempat sarapan tadi "jawab Anandita jujur.

Karena biasanya setiap pagi yang menyiapkan sarapan untuk mereka Gavin tapi tadi pagi Gavin tidak pulang otomatis Anandita juga belum makan.

Dia berencana untuk makan dikantin saja waktu makan siang ,tapi sebelum jam istirahat datang dia malah bertemu dengan Bagaskara dan diajaknya keluar.

Bagaskara menyebutkan pesanan mereka kepada pelayan,sambil mengembalikan buku menu kepada pelayan yang berdiri disamping meja mereka.

"jadi,bagaimana selama sebulan ini kau bekerja disana?"tanya Bagaskara memulai percakapan dengan Anandita.

"saya cukup betah jadi guru disana"ucap Anandita sambil menarik piring dan minuman yang sudah diantarkan pelayan ke meja mereka.

"jadi kau pasti sudah bertemu dengan anakku kan?"tanya Bagaskara lagi.

"saya tidak terlalu memperhatikan setiap murid saya,tapi saya mungkin tahu"jawab Anandita merasa tidak nyaman karena dia melupakan pesan Bagaskara yang memintanya untuk mengawasi anaknya nanti saat dia sudah mengajar.

"benarkah,apa kau belum pernah mendengar cerita dari para guru disana tentang kelakuan anakku?"

"saya,tidak terlalu mendengarkan rumor yang dikatakan orang,saya lebih suka menilai orang dari apa yang saya kenal tentangnya,bukan karena ucapan orang yang belum tentu benar membicarakan orang itu"ucap Anandita.

"jadi kau pasti sudah pernah bertemu dengan putraku,bagaimana penilaianmu tentang Gavin?"

Seketika Anandita tersedak minuman yang sedang diminumnya.

"jadi putra om,itu Gavin!"tanya Anandita tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya dari apa yang baru saja dikatakan oleh lelaki didepannya itu, yang ternyata Ayah Gavin suami dadakannya,dan berarti pria ini adalah mertuanya.

1
Shifa Burhan
author yang terhormat
seandai di balik, gavin yang marah tidak jelas karena omongan orang lain, dan minta cerai pada anadita, dia terus marah, membentak apakah kau akan anggap juga itu masalah biasa apakah kau juga akan adil jika membuat malah mengemis cinta seandai diperlakukan gitu oleh gavin

stop selalu menganggap kesalahan pemeran utama wanita (sudut pandangmu) adalah hal biasa dan tidak perlu dibesarkan

karena fakta nya yang dilakukan anadita adalah kesalahan serius dan fatal
*karena orang lain suami yang kena imbasnya
*minta cerai, fatal dan laknat
*marah, membentak, kurang ajar, dan durhaka,
*mau pergi dari rumah

ini semua sudah kesalahan serius,

begitu aja thor jika kau diperlakukan kayak gitu oleh suamimu, hanya karena omongan orang lain suami marah2, membentak, dan minta cerai dan mau pergi dari rumah apakah kau Terima begitu saja

thor jadi wanita jangan selalu hanya melihat sudut padang istri saja karena itu membuat kau sangat egois, lihat juga sudut pandang pria (suami)

sampai disini pahamkan
Gina Savitri
Makanya amelia nikah jangan sama kakek tua cuma bisa dapet harta nggak dapet kepuasan 😏
Gina Savitri
Dih..gak tau malu amelia udah punya suami berniat merayu gavin 😏
Gina Savitri
Bodoh dita nggak sadar juga klo terlalu perhatian sama orang lain bisa membuat semua salah paham walaupun maksudnya baik
Gina Savitri
waduh..bu dita koki nya alamat ngambek ini..
Gina Savitri
Parah dita nggak peka lagi klo gavin cemburuan
Gina Savitri
Kok markus bukan udah ganti darius kepala sekolah nya
Gina Savitri
Gavin anaknya dapet pasangan yg lebih tua, bagaskara ayahnya malah dapet yg lebih muda 😅
Gina Savitri
Oppa bagas seminggu nggak ketemu gercep minta di temenin tidur, gak sadar ada cello
Gimana klo tengah malem cello kebangun 😁
Gina Savitri
Oppa bagas gengsi dapet yg lebih muda dari anaknya, makanya bentengin diri sama perasaan sendiri
Gina Savitri
Oppa bagas mulai sweet sama omma cinta 😁
Gina Savitri
Hahaha..mas bagas di tantang istri sendiri ketakutan gitu 😂
Gina Savitri
Hahaha..gimana nggak nafsu langsung cium, lah cinta istrinya yg terlupakan 😁
Gina Savitri
waduh enak banget ya gavin dan dita pergi anaknya nggak di bawa 🙄
Gina Savitri
Lah kan oppa bagas punya istri kecil dikota B knp nggak suruh jaga aja cucunya 😂
Gina Savitri
dita bodoh, klo nggak mau di omongin orang ya harusnya keluar nggak jadi guru di sekolah gavin setelah tau dia adalah gurunya 😥
Gina Savitri
Akhirnya..kirain om bagas juga suka sama dita 😅
Gina Savitri
Waduh..jangan sampai bapak dan anak merebutkan cewek yg sama.. takut pak bagas membantu anindita karna suka 😅
Gina Savitri
Hahaha..segampang itu dapet jodoh nya..
Harris Arrayan
Nurut gitu gk usah bantah knp Dit..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!