NovelToon NovelToon
Dia Yang Tak Biasa

Dia Yang Tak Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyelamat / Duniahiburan / Wanita perkasa / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Showbiz / Cintapertama
Popularitas:28
Nilai: 5
Nama Author: Adrina salsabila Alkhadafi

​Lina adalah pewaris kekuatan supranatural Dorong & Tarik yang hebat, sebuah energi kinetik yang hanya mengalir di garis keturunan perempuan keluarganya. Jika Lina fokus, ia bisa memindahkan truk. Tapi karena ia ceroboh, ia lebih sering menghancurkan perabotan rumah, membuat Ayah dan adiknya, Rio, selalu waspada.
​Kekuatan yang harus ia sembunyikan itu, ia gunakan secara terlalu ikhlas untuk membantu seorang kakek mendorong gerobak rongsokan, yang menyebabkannya melesat kencang di jalanan.
​Insiden konyol ini ternyata disaksikan oleh CEO Aris, seorang pebisnis jenius nan tampan yang sedang diburu musuh misterius. Aris langsung terobsesi dan merekrut, apa yang terjadi di kehidupan lina Bersiaplah mengikuti drama komedi supranatural ini.lerstgooo

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrina salsabila Alkhadafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19: Perburuan di Gurun Gobi

​Jet militer kecil itu terasa sempit, pengap, dan jauh dari kata mewah. Lina duduk di kursi co-pilot, jantungnya berdebar antara panik dan terhibur. Di sebelahnya, Aris, sang CEO yang biasanya duduk di kursi kulit mewah, kini mengenakan headset pilot dan memegang kendali.

​“Aris, kamu yakin bisa menerbangkan benda ini? Ini bukan private jet yang ada kulkas anggur premium-nya,” tanya Lina, menahan tawa.

​“Bodyguard Lina, aku adalah lulusan MIT, CEO, dan, sejak 30 menit lalu, pilot militer darurat. Aku bisa menerbangkan apa pun. Tapi aku tidak bisa berjanji akan ada kopi dingin,” balas Aris, fokus pada radar.

​“Radar menunjukkan Unit Extraction Nova Prime sudah mendarat di pinggiran Gobi. Mereka lebih cepat dari kita. Kita harus turun di titik koordinat yang kurahasiakan,” Aris menunjuk layar yang berkedip.

​“Kenapa kamu rahasiakan?”

​“Karena kamu gampang panik. Dan kalau kamu panik, kamu bisa Dorong kinetik besar-besaran, dan jet ini akan kita Dorong ke langit antah berantah,” Aris menyeringai.

​Lina merengut. “Aku punya Kontrol Total sekarang! Aku akan membuktikan Sentuhan Mikro Udara-ku! Aku akan menciptakan badai pasir palsu yang menipu Nova Prime!”

​“Terserah, Ratu Kinetik. Tapi tolong, jangan buat kelembaban di kokpit ini nol persen. Tenggorokanku sudah kering,” Aris bercanda.

​Tiba-tiba, headset Aris berbunyi nyaring. Panggilan darurat terenkripsi.

​“Siapa yang tahu saluran ini?” Aris mengangkat alisnya.

​Suara yang sangat familiar terdengar, penuh gema dan kepanikan: “ARIS! LINA! JAWAB! KENAPA BAN MOBILKU KEMPES SATU? INI PASTI KERJAAN KAU, ARIS! AKU AKAN TANGKAP KAU ATAS PENCULIKAN WANITA LUGU!”

​Lina tertawa terbahak-bahak. “Oh, itu Detektif Dika! Bodyguard Lina savage!”

​Aris mematikan saluran itu. “Pelecehan on-duty dari Detektif Gila. Oke, fokus. Kita turun, Bodyguard. Bersiaplah untuk panas, pasir, dan bad guy.”

​Jet mendarat dengan guncangan keras di sebuah lembah tersembunyi. Begitu pintu terbuka, gelombang panas Gurun Gobi langsung menyengat.

​Lina mengenakan jubah stylish Aris. Aris mengenakan combat suit anti-panas.

​“Suhu 45 derajat. Tidak ada setetes air pun di radius 50 kilometer,” Aris melaporkan, memeriksa termometer digital. “Nova Prime ada di balik bukit itu. Mereka pasti sudah menemukan dukun itu.”

​“Aku yang di depan,” kata Lina. “Aku akan buat Badai Pasir Palsu!”

​Lina fokus. Ia membayangkan molekul air di udara gurun. Dengan Sentuhan Mikro, ia mencoba menarik molekul air dan mendorongnya untuk menciptakan pusaran angin.

​Ia melepaskan kekuatannya.

​WUSSSHHH...

​Hasilnya? Tidak ada badai pasir. Hanya sebatang kaktus yang tiba-tiba bergetar aneh, dan sehelai daun kering yang terbang 50 meter ke arah timur dengan kecepatan lambat.

​“Ulangi,” kata Aris, menahan senyum.

​Lina mencoba lagi, kali ini dengan fokus yang lebih intens. Ia membayangkan air, air, air.

​SRK!

​Kali ini, sebotol air mineral yang dibawa Aris di saku combat suit-nya tiba-tiba membeku di tempat.

​“Lina! Itu air minumku! Aku butuh ini untuk bertahan hidup!” Aris mengeluh, mengeluarkan botol beku itu.

​Lina frustrasi. “Sial! Kenapa di Eropa aku bisa membuat lapisan es, tapi di sini cuma bisa membuat kaktus gemetar dan air membeku?”

​“Karena di Gurun Gobi, kelembaban berkhianat,” jelas Aris, sambil memeluk Lina dari belakang, mengarahkannya ke depan. Momen flirting di tengah krisis.

​“Dengarkan aku, Ratu Kinetik. Jangan cari air. Air tidak ada di sini. Kau harus memanipulasi apa yang ada: Pasir. Pasir itu adalah mineral. Gunakan Sentuhan Mikro-mu untuk menarik mineral silika di udara. Itu akan menciptakan badai pasir yang lebih efektif dan tidak terlalu membuang energimu.”

​III. Pertarungan Sentuhan Mikro vs. Anti-Kinetik

​Lina mengangguk. Dia mengikuti instruksi Aris, memfokuskan Tarik Kinetik pada butiran pasir yang sangat halus.

​WUUUSSHH!

​Badai pasir kecil dan lokal tercipta, hanya dalam radius 10 meter di sekeliling mereka. Cukup untuk menutupi pergerakan.

​“Bagus! Itu dia! Badai Pasir Fiksi!” seru Aris.

​Mereka bergerak cepat. Di balik bukit, Nova Prime sudah mengepung seorang wanita tua berpakaian tradisional, duduk tenang di atas batu. Itulah sang Dukun.

​“Serahkan dirimu, Pewaris Kinetik! Kami tahu kau memegang formula rahasia klanmu!” teriak Pemimpin Unit Extraction Nova Prime, yang dilindungi oleh gelombang Anti-Kinetik biru yang lebih kuat dari sebelumnya.

​Wanita tua itu tersenyum tenang. “Kekuatan tidak bisa dicuri. Kekuatan hanya bisa dirasakan.”

​Lina harus bertindak. Dia tidak bisa menggunakan pasir, karena akan melukai dukun itu. Dia harus kembali ke Sentuhan Mikro Inti.

​“Aris, aku butuh Distraksi!” bisik Lina.

​“Distraction? Aku tidak punya kembang api, Bodyguard!”

​Lina menatap Aris. Flirting adalah distraksi terbaik.

​“Cepat, cium aku! Sekarang!” Lina berbisik.

​Aris terkejut, tapi sigap. Ia melepaskan topi Lina, menciumnya dengan intens dan tegas di tengah badai pasir buatan. Ciuman itu adalah Titik Nol Lina.

​Saat Aris menciumnya, Lina fokus total, mengabaikan dunia. Dia mengarahkan Sentuhan Mikro Inti ke pergelangan tangan Pemimpin Unit Nova Prime. Ia tidak mendorong armor, tapi menarik kawat kecil di dalam sistem navigasi armor itu.

​SRRK!

​Tiba-tiba, semua perangkat Anti-Kinetik Nova Prime mati bersamaan! Gelombang biru hilang!

​“Sekarang!” teriak Lina, mendorong Aris menjauh setelah ciuman singkat itu.

​Wanita tua itu tersenyum lebar. Dia mengangguk pada Lina. “Kau pewaris yang cerdas. Kau bergerak bukan dengan kekuatan, tapi dengan cinta.”

​Tiba-tiba, wanita tua itu bangkit. Dia tidak menggunakan Dorong Kinetik. Dia hanya menghentakkan kakinya ke tanah.

​BUMMM!

​Pasir di sekeliling Unit Nova Prime mencair seketika menjadi lumpur panas. Para prajurit Nova Prime tenggelam hingga pinggang, panik.

​“Aku adalah Dukun Kinetik! Aku mengendalikan Bumi!” seru wanita tua itu, tertawa.

​Nova Prime marah. Pemimpin unit mereka mengambil pistol energi dan menembakkannya ke arah Lina.

​“Lina! Awas!” teriak Aris.

​Lina tidak sempat menghindar. Dia hanya bereaksi, secara naluriah. Dia mengarahkan Sentuhan Mikro-nya ke udara di depan peluru.

​SRK!

​Peluru energi itu berubah arah sedikit, hanya sepersekian derajat, tetapi cukup untuk meleset dan menghantam batu di belakang Lina.

​“Luar biasa! Kau membelokkan peluru!” seru Aris.

​“Aku hanya mengubah kepadatan udara di depannya,” balas Lina, bangga. “Sentuhan Mikro Udara yang Sejati!”

​“Dukun, ayo pergi! Mereka akan memanggil bantuan!” seru Aris.

​“Tidak, Nak. Aku harus meninggalkan pesan,” kata Dukun itu.

​Wanita tua itu menoleh ke arah Nova Prime yang berjuang di lumpur. Dia tersenyum misterius, lalu menatap Lina. “Lina, kau dan dia… Kalian adalah Liga Kinetik Sejati.”

​Dukun itu menghilang tanpa jejak di tengah bukit pasir.

​Lina menyadari: Dia tidak butuh bodyguard di Gobi. Dia yang harus melindungi Dukun itu.

​“Aris! Bersiaplah untuk turbulensi!”

​Lina melepaskan Kontrol Kinetik Total-nya, memanipulasi pasir di seluruh lembah. Pasir yang tadinya diam, kini berputar kencang, menelan semua.

​WUUUSSHHHH!!!

​Badai Pasir Total tercipta. Nova Prime tertutup pasir, komunikasi mereka terputus.

​Lina dan Aris berlari ke jet militer, menembus badai buatan mereka.

​Di dalam jet, mereka terengah-engah. Wajah Lina penuh debu, rambutnya kusut.

​Aris menghela napas lega, menyalakan mesin jet. “Kontrak Gobi berhasil. Aku resmi mencalonkanmu sebagai Ratu Badai Pasir Sedunia.”

​Lina menyeka debu dari wajah Aris. “Aku hanya ingin menyelesaikan Kontrak Hati kita, Direktur Taktis. Kau bilang ciuman adalah Titik Nol-ku. Itu benar.”

​Aris tersenyum, lalu menarik Lina ke dalam pelukan yang penuh debu dan kelelahan. Ciuman mereka di jet yang kotor itu jauh lebih tulus dan penuh chemistry daripada kencan mewah mana pun.

​“Oke, Ratu Kinetik. Destinasi berikutnya: Tokyo. Kita akan mencari gamer paranoid di tengah gemerlap lampu neon. Aku butuh Sentuhan Mikro yang lebih halus di sana,” bisik Aris.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!