NovelToon NovelToon
Om Aslan Ini Ketiga Anakmu

Om Aslan Ini Ketiga Anakmu

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Penyesalan Suami / Menikah Karena Anak / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayumarhumah

Anika seorang gadis yang tidak pernah membayangkan jika dirinya harus terlibat dalam malam panas dengan seorang pria beristri.

Cerita awal, ketika dirinya menginap di rumah sahabatnya, dan di saat itu pula dia tidak tahu kalau sudah salah masuk kamar, akibat keteledorannya ini sampai-sampai dirinya harus menghancurkan masa depannya.

Hingga beberapa Minggu kemudian Anika datang untuk meminta pertanggung jawaban karena dia sudah dinyatakan hamil oleh dokter yang memeriksanya.

Akan tetapi permohonannya di tolak begitu saja oleh lelaki yang sudah membuatnya berbadan dua.

Apakah Anika mampu membawa benihnya itu pergi dan membesarkan sendirian?? Temukan jawabannya hanya di Manga Toon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Sembilan Belas

Satu bulan telah berlalu kini hidup Anika merasa sedikit tenang karena tidak ada lagi yang mengusiknya, hari-harinya di penuhi dengan keceriaan polos yang terpancar dari wajah-wajah kecil itu, akan tetapi dirinya sedikit khawatir dengan perubahan si tengah, yang selalu murung kalau ia dekati.

   Di hari libur ini hujan mulai turun begitu deras, anak-anak meminta ijin untuk bermain air hujan di depan rumahnya, Anika mengiyakan saja karena ia sedang sibuk dengan atap genteng yang mulai bocor kemana-mana.

  "Bunda boleh gak kita main hujan di depan rumah saja?" tanya Aruna.

  "Boleh tapi ingat ya, gak boleh ke pantai takutnya pas air laut pasang, Bunda gak mau kalian bertiga kenapa-napa," ujar Anika menasehati.

  "Iya Bu, kalau itu kami sudah tahu," sahut Aruna.

   Anak-anak mulai bermain di halaman rumah, sementara itu Anika sibuk, menadahkan baskom ke titik lantai yang di tetesi air hujan, sungguh kejadian ini sering terjadi di saat musim penghujan seperti ini.

  "Ya Allah semoga besok ada rejeki, buat panggil tukang," pinta Anika sambil menatap keatas.

Satu persatu baskom sudah memenuhi titik-titik tertentu, bukan hanya di ruang tamu saja, akan tetapi kebocoran itu merubah ke kamar anak-anak, di mana nanti anaknya tidak bisa tidur dengan nyaman di karenakan kasur sebagian basah.

   Anika mulai memasang baskom-baskom itu, rasanya ia tidak tega jika melihat ketiga anaknya tidur diantara tetesan air hujan.

  "Sayang, maafkan Bunda ya, sampai sekarang masih belum bisa memberikan tempat yang nyaman," gumam Anika.

   Setelah memastikan semua titik sudah di penuhi baskom, Anika pun mulai mengecek ke depan karena anaknya sedang bermain air hujan, dari sini Anika mulai menatap wajah anak tengahnya yang tidak biasa, meskipun dirinya terlihat menikmati air hujan akan tetapi raut anak itu tidak seceria kedua saudaranya, entah apa yang ada di pikiran anak tengahnya itu.

"Arjun, sana ikut gabung sama Kakak dan Adikmu," suruh Anika, sedangkan Arjun hanya menggelengkan kepala ia memilih menyendiri.

Anika membuang nafas sejenak, harus dengan cara apa lagi membujuk anak tengahnya itu, bahkan sudah satu bulan ini anaknya terlihat murung seperti itu.

*******

Sementara di ibu kota sana Aslan tidak benar-benar meninggalkan mereka berempat, bahkan melalui asistennya Edwin dia bisa tahu kalau saat ini keadaan Anika seperti apa.

Bahkan saat ini Aslan menyuruh Edwin untuk memberikan tempat yang nyaman dan sesuatu yang dibutuhkan oleh ketiga anaknya itu.

"Kalau memang ini hukuman ku tidak bisa melihat anak-anak aku terima, akan tetapi untuk sekarang aku tidak akan membiarkan mereka kekurangan suatu apapun, akan ku usahakan kebutuhan mereka terpenuhi," ucap Aslan, sambil memantau mereka dari kejauhan.

********

Malam harinya hujan sudah mulai reda, Anika baru saja selesai membersihkan rumahnya bahkan menyulap ruang tengah sebagai tempat tidur untuk sementara karena kasur mereka masih basah.

"Anak-anak nanti kita tidur di sini saja ya," ucap Anika.

"Baik Bunda," sahut Aruna sedang kedua adiknya asik bermain robot pemberian dari Marvin satu bulan yang lalu.

Anika mulai melangkah ke ruang tamu untuk sekedar duduk mengistirahatkan tubuhnya yang benar-benar lelah di saat Anika sedang duduk di kursi tamu tiba-tiba saja pintu rumahnya di ketuk seseorang.

"Tok ... Tok ... Tok ....," suara pintu di ketuk.

"Assalamualaikum!" seru suara dari luar sana.

"Walaikum salam," sahut Anika sambil membukakan pintu.

"Eh, Pak RT mari duduk," ucap Anika mempersilahkan RT tersebut duduk di kursi teras rumahnya.

"Terima kasih Bu Anika, oh ya kedatangan saya kemari, ingin menyampaikan suatu hal," ungkap RT tersebut.

"Hal apa Pak?" tanya Anika bingung.

"Begini Bu, bulan lalu aparat desa mengadakan program pembenahan rumah, kebetulan di lingkungan saya ada satu rumah yang terpilih, yaitu rumah Ibu, apakah Ibu bersedia?" tanya Pak RT itu yang membuat hati Anika tersentuh.

"Hah! Pembenahan rumah? Baru dengar sekarang aku Pak," sahut Anika merasa aneh.

"Iya Bu, dan di lingkungan saya yang dapat hanya rumah Ibu, apakah Ibu bersedia?" tanya kembali RT tersebut.

Anika mulai terdiam sejenak, karena selama tujuh tahun tinggal di sini tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah setempat, tapi Qodarullah di saat dirinya kesusahan menghadapi atap rumah yang mulai bocor dan bantuan itu datang dengan cepatnya.

"Baiklah aku terima jika memang pihak aparat desa memperhatikan keadaan kami, dan saya selalu pemilik rumah ini mengucapkan banyak-banyak terima kasih," ucap Anika.

"Iya Bu, akan saya sampaikan, jadi berarti Ibu mau ya, menerima bantuan ini," ucap Pak RT yang diangguki oleh Anika.

Setelah semuanya sudah beres Pak RT pun langsung berpamitan pulang.

"Baiklah Bu, besok akan ada tukang datang dan beberapa material yang datang ke rumah Ibu," ucap Pak RT, lalu mulai memutuskan untuk pulang.

******

Anika menatap penuh senyum kebahagiaan dan rasa syukur entah doanya yang mana yang menembus langit, sehingga dirinya dipermudah untuk mendapatkan bantuan seperti ini, rasanya tidak mungkin dia bisa membenahi atap rumahnya yang sudah lama rusak.

"Ya Allah terima kasih atas bantuan malam ini, semoga setelah ini anak-anak bisa merasakan nyenyak nya tidur di saat hujan turun di malam hari," harapan Anika.

Malam pun mulai larut, Anika masih belum tertidur, karena hujan mulai mengguyur kampungnya kembali, hatinya benar-benar tidak tenang, karena sebagian rumahnya sudah mulai menghasilkan tetesan air dari atap rumahnya.

"Astaga! Ini gimana," ucapnya penuh dengan kecemasan.

Beruntung di dalam kamarnya tidak bocor, sehingga tapa basa-basi wanita cantik itu mulai menggendong satu persatu anaknya ke dalam kamarnya, rasa lelah tidak ia rasakan, bahkan setelah mengangkat tubuh ketiga anaknya wanita itu mulai dihadapkan pekerjaan seperti yang ia lakukan di pagi hari tadi.

Rasa cemas dan khawatir mulai melanda pikirannya, bahkan saat ini tangan kecilnya mulai menaruh baskom ke titik yang terkena tetesan hujan, sungguh miris sekali hidup perempuan ini sehingga dirinya tidak tahu kapan kondisi ini akan berakhir.

"Alhamdulillah semoga setelah ini hujan reda agar air yang di baskom tidak jatuh kemana-mana," ucap Anika lalu mulai menidurkan tubuhnya di lantai samping kasur yang di tiduri oleh anak-anaknya.

Bersambung ....

1
Eka
siap2 saja nanti masuk hotel prodio
Ayu
Kakek Rendy gk tau ya klau anak nya Aslan kembar 3
Ayu
Si kembar mau dpt adik. smg kembar lg baby nya biar tmbh ramai
Ayu
Mgkn kah cewek yg diam2 sk sm Aslan. klau mmg bkn tante nya yg meneror
Ayu
Dalang nya psti tante nya Aslan yg gk sk mereka bersatu
Ayu
Klau di desa itu lingkungan nya sdh gk baik. knp gk pindah ke kota aja tmpt nta Aslan. kan ada rumah yg lbh bsr.
Ayu
Thor.. Aslan kan bos. knp skrg gk prnh ke kantor. betah kah hidup di desa. tk kan rumah nya gk pindah ke 4th mpt Aslan
Eka
masyaalloh somoga anika bisa diselamtkan tunggu kemaran aslan tante tea orang2nya pasti akan ditemukannya
Eka
semoga kel.aslan baik2 saja dan selalu ada yg melindunggi dan menolongnya perkuat penjagannya adlan dan secepatnya penjahat itu ditrmukan
Eka
semoga saja anika dan keluarganya selalu di jaga dan dilindungi dan dijauhkan dari mara bahaya,dan secepatnya kel.tea langsung ditangkap akan kejahatanya yg dilakukan selama ini terhadao anika
Eka
semoga saja kakek rendi menyadari akan kesalahanya dan mi ta maaf datang kerumahnya anika menemui cucunya yg hebat2 itu
Eka
ooo jelas laysk anika bersanding ddngan aslan belum lihat om rendi si jagoannys om aslan yg ganteng2 dan cantiiik baik hatinya maupun prilakunya
Eka
wah memsng tok cer semogs menjadi awal kebahagisn tuk kel.aslan,dan tuk mbok sum dan mbok gina biar tsu rasa jangan seensknya saja samz orsng
Eka
semoga kel.adlan bisa meneri.a anika dengan senyumsn yg tulus dan menetima apa adsnya lsnjut thor
Eka
bagus banget arkan langsung ketemu kesasarannya
Eka
bagus papa aslan langsung tertangkap ßumber yg bikin gosep jahat itu ayooo jangan siberi ampun biar pada tau dia
Eka
critanyz bagus banget thor
Eka
semoga saja secepatnya ditemukan orang2 yg menerornya dan diberi hukuman biar jera enak saja kasihan anak2 yg tidak tau makin sedih saja lanjut tjor
Eka
semoga sepstnya anija bisa senbuh dan brrsatu bersams jel.nya nana jagoanys thor
Ayu
Maaf ya thor.. dr awal aku bc blm dgr kbr orang tua Anika. dia adh yatim piatu kah. apa dia gk punya saudara 1 pun. paman atau Siapa gitu thor
Septi Utami: halo kak, salam kenal
aku Septi Utami dan mau rekomendasiin ceritaku nih judulnya Rasa Diujung Senja
semoga berkenan mampir dan betah bacanya ya...
salam santun dan terimakasih 🙏🏼💫
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!