"Aku hanya jadi seorang pemeran pembantu! tidak... aku maunya jadi pemeran utama yang cantik bukan wanita dengan muka yang mengerikan ini. "
Mei Yi yang seorang dokter jenius tiba-tiba mendapati dirinya berada di dalam cerita Wattpad yang sedang di bacanya. Ia menjadi Luo Yi Seorang anak jendral yang tak di anggap dan di kucilkan karena penampilannya.
Karena kebiasaannya, yang tak pernah membaca dengan teliti dan suka men skip bagian adegan pentingnya Mei Yi kebingungan dengan jalan cerita Wattpad itu. Ia harus bisa menentukan nasipnya sendiri , dan tak ia sadari bahwa dalam cerita Wattpad itu banyak adegan berbahaya yang bisa mengancam nyawanya.
Akankah Mei Yi bisa melewati adegan berbahaya itu dan berakhir bahagia?
Mau tau kelanjutan ceritanya? jangan lupa baca sampai akhir ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uswatun Kh@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19-Pengantin yang tertukar
Malam seharusnya dipenuhi gairah cinta, kini berubah menjadi pertarungan tatap mata yang menegangkan. Luo Yi, jantungnya berdebar-debar, tak percaya pangeran kedua, Xiao Ming, adalah lelaki yang pernah ditolongnya. Ia merapikan hanfu-nya, gugup.
"Kau...?" Luo Yi menunjuk Xiao Ming, suaranya bergetar. "Kenapa kau di sini?"
Xiao Ming melangkah masuk, aura keangkuhan mengepul. Ia meraih tangan Luo Yi, menggenggamnya kuat.
"Kenapa? Ini kamarku. Pertanyaan yang seharusnya kuajukan padamu, Nona Luo Yi. Bukankah Putri Mei Na yang seharusnya ada di sini?" Suaranya dingin, menusuk.
Luo Yi menarik tangannya yang terasa terluka dari genggaman Xiao Ming. "Lepaskan! Dia menolakmu, jadi akulah penggantinya!"
Xiao Ming menyilangkan tangan, matanya menjelajahi tubuh Luo Yi, membuat wanita itu merinding.
"Berani sekali kau menipu Kaisar... Tak takut kah kalian pada Kaisar? Dan relakah kau melihat lelaki yang kau cintai menikah dengan wanita lain?"
Luo Yi menatap tajam. "Aku siap menghadapi kemarahan Kaisar. Toh aku juga akan mati jika menolak pernikahan ini!" Ia menarik napas. "Dan aku tidak mencintai Pangeran Jian Ming lagi, tampan sih... tapi itu masa lalu."
Xiao Ming berbalik, tatapannya menusuk. "Lalu kenapa kau mau menikah denganku? Tak takut padaku? Kau pasti sudah mendengar tentangku, bukan?"
Luo Yi tersenyum, senyum yang menyimpan kesedihan dan tekad. "Aku terpaksa, Mari kita bekerja sama. Setelah beberapa saat, kita berpisah. Pangeran bisa menikah dengan wanita yang kau cintai, dan aku bebas pergi. Setuju, Pangeran?"
"Jadi, kau mengajukan tawaran?" Xiao Ming tersenyum tipis, matanya menyiratkan sesuatu yang tak terbaca. "Menarik..."
"Ini menguntungkan kita berdua. Kau juga tak menginginkan pernikahan ini, kan? Kita hanya perlu berpura-pura sebentar."
"Baiklah," Xiao Ming berkata, suaranya berat. "Tapi ada syarat. Jangan pernah mendekati sayap kanan istana ini. Kau akan menyesal jika melanggarnya." Matanya memerah, ancaman tersirat dalam nada bicaranya.
Luo Yi mengangkat bahu, acuh tak acuh. "Hanya itu? Setuju."
Xiao Ming menarik Luo Yi hingga duduk di pangkuannya. Mata Luo Yi membulat terkejut. Xiao Ming cepat-cepat menutup mulut Luo Yi, matanya melirik ke arah pintu sesosok bayangan mengintip.
Luo Yi mengerti. Ia menyingkirkan tangan Xiao Ming.
"Ah, Pangeran... genit sekali!" Luo Yi berteriak manja, membuat Xiao Ming tercengang. "Ah... ah... Pangeran, ternyata andal juga di ranjang!"
Luo Yi menarik kelambu, membaringkan Xiao Ming, lalu duduk di atasnya, mendesah pelan. "Ah... Pangeran..." Sesekali, matanya melirik ke pintu.
Kasim Honghui, yang ditugaskan Kaisar untuk memata-matai mereka, tersenyum puas sebelum pergi. Kaisar sebenarnya menyayangi Xiao Ming, tapi demi melindungi putranya dari pengaruh Permaisuri, ia mencoba menjaga jarak. Pernikahan ini direncanakan agar Xiao Ming menikah, karena selama ini ia menolak mendekati wanita mana pun. Kaisar takut putranya tak punya gairah pada wanita.
Honghui pergi, senang...karena Pangeran akhirnya berhubungan dengan wanita. Xiao Ming, terbaring, menatap Luo Yi dengan heran. Ia tak menyangka Luo Yi seberani ini, tapi... ada sesuatu yang menarik pada wanita itu.
Luo Yi segera turun dari tubuh Xiao Ming, mereka duduk dengan suasana kikuk.
"Malam ini kamu tidur di bawah, nanti Jin Ling akan membawakan kasur dan selimut untukmu tidur. "Xiao Ming segera merebahkan tubuhnya membelakangi Luo Yi.
"Apa? aku tidur di bawah, tidak! aku tidak mau... "
"Jangan membantah, aku ini pangeran... bagaimanapun ini tempat tidurku, atau kamu sengaja ingin tidur denganku. " Xiao Ming berbalik dan menatap Luo Yi.
Tanpa aba-aba Luo Yi segera turun dari dalam ranjang, ia mendekap dadanya erat.
"Jin Ling! masuk. "
Jin Ling masuk ke dalam kamar, ia membawa kasur lantai dan selimut. Ia menatanya di atas kursi panjang yang ada di sebrang ranjang. Setelah selesai menata, Jin Ling segera meninggalkan mereka berdua.
Walaupun enggan Luo Yi terpaksa menerima jika dirinya harus tidur di kursi. Ia merebahkan tubuhnya, ia melirik ke arah Xiao Ming namun mata Xiao Ming sudah terpejam. Luo Yi mencoba untuk menutup kedua matanya.
.
.
Sementara di kamar yang terpisah Jian Ming juga terkejut mendapati Mei Na yang ada di dalam kamarnya, ia mengira itu adalah Luo Yi, walaupun ia membenci Luo Yi tapi entah mengapa Jian Ming merasa kecewa saat mengetahui Mei Na lah yang kini menjadi istrinya.
Ia mengepal kuat, matanya membulat. Ia menatap tajam ke arah Mei Na, "Dimana Luo Yi! kenapa malah jadi kamu yang ada di dalam kamarku... " Suaranya menggema memenuhi ruangan itu.
Mei Na terkesiap, ia menatap Jian Ling dengan gugup. "Maaf pangeran...Luo Yi enggan menikah dengan pangeran...hingga ia mengancam saya dan meminta saya untuk menggantikan posisinya. "
Padahal sebelum mereka berdua memasuki kereta kuda, Mei Na mengancam akan mengakhiri hidupnya jika ia tak menikah dengan Jain Ming. Ia lebih memilih mati dari pada menikah dengan Xiao Ming, ia ingin menjadi ratu hingga dia nekat ingin menikah dengan Jian Ming.
Tak ingin semua keluarga menderita, Luo Yi bersedia bertukar posisi dengan Mei Na. Karena mereka berdua mengenakan penutup wajah, maka tidak ada yang mengenali mereka saat prosesi pernikahan berlangsung.
Seketika Jian Ming merasa kesal, ia memukulkan tinjunya ke meja yang ada di sampingnya. "Kurang ajar! harusnya aku yang menolaknya, tapi ini...dia yang seakan membuangku. Padahal aku berencana membuatnya menderita, tapi tak apa...lagi pula dia juga pasti menderita bila berada di samping Xiao Ming. "Jian Ling tersenyum puas.
Jian Ming segera berjalan menuju pintu namun Mei Na meraih tangannya. " Pangeran mau kemana? ini kan malam pernikahan kita pangeran? "
Jian Ming melepas tangan Mei Na dengan kasar."Kamu jangan berharap lebih padaku, karena aku tidak menyukaimu... "
Ia berlalu begitu saja meninggalkan Mei Na yang terkejut mendengar perkataannya. Mei Na langsung terduduk di lantai, ia terkulai lemas. Ia membayangkan malam yang indah bersama sang pangeran, namun nyatanya pangeran terang-terangan menolaknya.
Ia menendang-nendang ke lantai, bahkan ia juga memukul-mukul lantai hingga tangannya berdarah.
"Ahhhkkkk..." Ia berteriak kuat hingga Jia Li segera berlari menghampiri.
"Nona kenapa? "
Ia meraih tangan Mei Na yang terluka, "Nona tenang... Nona jangan marah lagi, ya? "
Ia meraih tubuh Mei Na, membimbingnya untuk duduk di atas ranjang.
"Dia meninggalkan aku, Jia Li. Di malam pernikahan kita dia pergi begitu saja, dia bilang tidak menyukai ku... baru kali ini aku di tolak. Kamu kan tau sendiri, aku ini di sukai banyak pria bangsawan, aku ini cantik... tapi... tapi kenapa pangeran bahkan tidak melirik ku. " Suaranya teredam oleh isakan.
Jia Li segera mengambil kain dan membalut luka di tangan Mei Na. "Sabar Nona... semua ini pasti gara-gara Nona Luo Yi. Nona harus memberinya pelajaran, karena sekarang posisi Nona lebih tinggi dari Nona Luo Yi. "
Mei Na segera menghapus air matanya. " Yang kamu katakan benar juga. "Tatapannya tajam" Liat saja kamu Luo Yi... aku akan membalas semua penghinaan ini! "
lanjut Thor 💪💪💪😘😘😘