NovelToon NovelToon
AKU BISA MEMBUATMU JATUH CINTA, TUAN

AKU BISA MEMBUATMU JATUH CINTA, TUAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hany Honey

Seri kedua Kau Curi Suamiku, Kucuri Suamimu. (Hans-Niken)
(Cerita Dewa & Fitri)
Masih ada secuil tentang Hans-Niken, ya? Juga Ratu anak kedua Hans.

Pernikahan yang tak diharapkan itu terjadi, karena sebuah kecelakaan kecil yang membuat warga di kampung Fitri salah mengartikan. Hingga membuat Fitri dan Dewa dipaksa menikah karena dituduh melakukan tindak asusila di sebuah pekarangan dekat rumah Fitri.
Fitri berusaha mati-matian supaya Dewa, suaminya bisa mencintainya. Namun sayangnya cinta Dewa sudah habis untuk Niken, yang tak lain istri dari Papanya. Dewa mengalah untuk kebahagiaan Papanya dan adik-adiknya, tapi bukan berarti dia berhenti mencintai Niken. Bagi Dewa, cinta tak harus memiliki, dan dia siap mencintai Niken sampai mati.
Sayangnya Fitri terus berusaha membuat Dewa jatuh cintai padanya, meski Dewa acuh, Fitri tidak peduli.
"Aku bisa membuatmu jatuh cinta padaku, Tuan!"
"Silakan saja! Cinta tidak bisa dipaksakan, Nona! Camkan itu!"
Apakah Fitri bisa menaklukkan hati Dewa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 19 - Lepaskan Dia, Jika Tidak Bisa Membuatnya Bahagia

Dewa lebih dulu sampai di rumah Bi Ratna. Dia segera membersihkan diri, lalu menyuruh adik kembarnya juga cepat-cepat membersihkan diri. Setelah itu, Dewa mengajak adik-adiknya untuk makan siang bersama, tanpa mengajak Fitri yang entah ke mana dengan Tama. Mereka belum pulang sampai tiba waktu makan siang. Dewa tidak menghubungi mereka sama sekali, meski hatinya jengkel istrinya dibawa pergi sepupunya yang katanya sangat mencintai istrinya.

“Ini gak nunggu Kak Fitri dulu, Kak?” tanya Putri.

“Gak usah deh, kayaknya Tama memang lagi ada perlu sama Fitri. Jadi biarlah gak usah ditunggu,” jawab Dewa.

Siang ini Angkasa dan Mega ingin makan Kentucky, jadi Dewa dan Fitri harus menuruti apa mau adik kembarnya itu. Kalau tidak diturutin sudah pasti mereka ngambek.

Dewa dengan adik-adiknya langsung pergi ke tempat di mana adiknya ingin makan siang. Mereka sekarang sedang berada di sebuah Mall, dan langsung menuju ke restoran di mana adik kembarnya mau.

Saat sedang memesan menu makanan, Dewa sepintas melihat Fitri dan Tama memasuki restoran yang sama. Tapi, mereka tidak melihatnya. Dewa membiarkan saja, terserah mereka mau bagaimana, asal melihat Fitri tersenyum bahagia seperti itu, Dewa bahagia.

“Kak itu Kak Fitri sama Tama, kan?” tanya Putri.

“Iya, biar saja,” jawab Dewa.

Setelah memesan makanan, mereka langsung kembali ke tempat duduknya. Angkasa dan Mega pun melihat Fitri dan Tama masuk ke dalam.

“Kak Fitri!” seru Angkasa.

“Mana Kak Fitri?” tanya Dewa pura-pura tidak tahu.

“Itu sama Om Tama. Yeay Kak Fitri nyusul, sini kak!” teriam Angkasa yang membuat Fitri terpaksa mendekati mereka.

“Kalian di sini?” tanya Fitri.

“Iya, tadi aku minta makan di sini sama Kak Dewa. Benar kata Kak Dewa, pasti nanti Kak Fitri sama Om Tama nyusul. Eh ... nyusul beneran?” ucap Mega.

“Kalian sudah pesan?” tanya Tama.

“Sudah Om, tadi Kak Dewa yang pesan.”

Dewa hanya diam, tidak mau bicara apa-apa. Takutnya malah dirinya salah bicara dan membuat Fitri sakit hati lagi.

“Ehm ... Kak Dewa ada urusan sebentar, kalian nanti pulang sama Om Tama dan Kak Fitri, ya?” ucap Dewa pada adik-adiknya.

“Kok mendadak, Kak?” tanya Angkasa.

“Iya, ini ada masalah kantor, Sayang. Kakak pulang dulu gak apa-apa? Nanti Angkasa sama Mega dan Kak Putri bareng sama Kak Fitri dan Om Tama, ya?” ucap Dewa.

“Iya, gak apa-apa. Kita sama Tama saja, Kak. Kalau misal Tama sama Kak Fitri masih ada urusan lain, kita bisa pakai taksi kok,” ucap Putri yang tahu perasaan kakaknya saat ini.

“Biar mereka nanti sama aku, Wa. Kalau kamu ada urusan,” ucap Tama.

“Iya, makasih, Tam. Ya sudah aku tinggal, ya?” pamit Dewa, tanpa melihat ke arah Fitri sedikit pun.

Fitri bingung sendiri dengan sikap Dewa yang dari tadi setelah Tama datang dia terus menghindarinya. Padahal sebelum Tama datang, Dewa bersikap biasa saja dengan Fitri, bahkan dia perhatian sekali.

“Kenapa sih, sejak tadi Tama datang dia diam saja? Biasanya dia ribut, dan gak ngebolehin Tama deket aku? Ini malah dia pergi? Eh tapi kan memang Dewa begitu kalau denganku? Tapi, semalam dia seperti benar-benar menyesalinya, lalu kenapa setelah Tama datang dia berubah?” batin Fitri saat melihat Dewa pergi.

“Ayo, Kak duduk,” perintah Putri pada Fitri yang masih berdiri dan bengong saja setelah Dewa pergi.

“Ah iya.”

Fitri duduk di sebelah Tama. Lalu dia merasakan ponselnya bergetar. Fitri melihat siapa yang mengirimkan pesan padanya. Tidak ia sangka ternyata Dewa yang mengirimkan pesan padanya.

[Kamu pulang sama Tama ya, Fit. Aku pulang dulu, soalnya ada pekerjaan mendadak yang harus aku selesaikan. Bilang sama Putri juga Angkasa dan Mega, besok pulang sama Tama saja sekalian.]

Hanya itu pesan yang Dewa kirimkan pada Fitri. Ada rasa tidak enak hati pada diri Fitri setelah mendapat pesan dari Dewa. Dewa seperti sedang menghindari dirinya, dan juga Tama. Padahal kemarin saja ribut sekali saat Tama mendekati dirinya, hari ini Dewa malah seakan menjauh dari Tama, supaya tidak ribut lagi.

Dewa memukul setir mobilnya saat ia melajukan mobilnya dengan kecepatan cukup tinggi. Ia meluapkan emosinya di dalam mobilnya. Mengumpat dan menjerit di dalam mobilnya. Dewa benar-benar sakit hatinya melihat kedekatan Fitri yang terlihat bahagia dengan Tama. Ia jadi ingat dulu saat pertama kali mengenal Fitri, pun dia begitu akrab seperti itu.

Sayangnya Fitri salah mengartikan tidakan baik dari Dewa. Menganggap Dewa menaruh hati padanya, padahal Dewa sayang dengan Fitri karena menganggapnya adik. Toh Niken juga menganggap Fitri sebagai adiknya, sama dengan Rio pun begitu.

Tenyata sekarang malah dirinya yang ingin mengulang hal seperti dulu, setelah beberapa tahun ini Dewa mengacuhkan Fitri.

“Kau ini bodoh, Dewa! Bodoh sekali! Harusnya kamu marah melihat Fitri diperlakukan Tama begitu! Dia istri kamu Dewa! Dia istri kamu! Ah tidak, kamu jangan malu-maluin dirimu sendiri di depan mereka, karena selama tiga tahun kamu tidak pernah menganggap Fitri ada, Dewa. Kamu tidak malu kalau kamu sampai marah-marah dengan Tama? Kamu malu, kan? Kamu marah, kan? Kamu menyesal? Dewa ... Dewa ... bodohnya kamu!”

Dewa mengumpat, merutuki dirinya sendiri di dalam mobil. Ia benar-benar melampiaskan kemarahannya di dalam mobil, sambil melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

^^^

Dewa sudah berada di rumahnya. Iya, rumah di mana Fitri juga tinggal di sana. Mulai sekarang Dewa memutuskan untuk tinggal dengan Fitri, dan menjual unit apartemennya itu. Dia tidak mau lagi pisah rumah dengan Fitri, karena ingin memperbaiki semuanya dengan Fitri. Entah Fitri mau memaafkannya dan menerima dia suaminya atau tidak nantinya, Dewa tidak peduli. Dia ingin membuktikan kalau dirinya pasti bisa mencintai Fitri, dia akan belajar untuk itu. Belajar mencintai Fitri, dan membuang jauh cinta untuk Niken.

Sudah dua hari Dewa di rumahnya itu, tapi Fitri belum pulang juga ke rumah. Padahal Putri, Angkasa, Mega sudah pulang. Karena kemarin Papa dan Mamanya pulang. Ingin rasanya Dewa tanya kabar Fitri, tapi dia takut kalau itu malah akan mengganggu dan akan membuat hal tidak nyaman untuk Fitri.

Sejak kemarin Dewa pun tidak konsentrasi bekerja, hingga membuat Hans yang menerima laporan Dewa sedikit heran. Biasanya Dewa tidak pernah melakukan kesalahan sebanyak itu, tapi kali ini Dewa benar-benar hampir fatal kesalahannya.

“Bisa kamu ke kantor, Papa? Papa mau bicara dengan kamu!”

Dewa mengernyikan dahinya. Tumben sekali papanya menyuruh dia ke kantor papanya. Yang cukup jauh dan memakan waktu hampir dua jam dari kotanya. Tapi, Dewa menuruti perintah papanya itu. Dia langsung ke sana sendiri, menemui papanya.

“Ada apa, Pa?” Tanya Dewa yang baru saja masuk ke ruangan Papanya.

“Cek semua email yang Papa kirim ke kamu sekarang!” perintah Hans.

Hans sedikit marah, karena dia hampir saja kehilangan klien besarnya karena ulah Dewa. Dewa kaget, papanya tiba-tiba seperti orang yang sedang marah pada dirinya. Dewa langsung membuka iPad nya, lalu melihat beberapa email dari Papanya.

Dewa mengernyikan dahinya. Bisa-bisanya dia membuat laporan salah kaprah begitu? Pantas saja Papanya marah dengan dirinya, dan menyuruh menghadapnya.

“Sudah tau kenapa papa panggil kamu ke sini?” tanya Hans.

“I—iya, Pa. Aku sudah tahu kenapa.”

“Ada apa sih kamu? Tumben sekali ngerjain laporan begini saja salah kaprah? Papa mau semua itu kamu perbaiki sekarang! Harus sekarang, Papa tunggu!”

“Iya, Pa, iya. Maaf akhir-akhir ini Dewa banyak pikiran.”

“Tumben kamu punya pikiran? Biasanya kamu gak pernah mikir? Banyak pikiran apa emangnya? Istri saja gak kamu pikirkan? Malah dia sering sama Tama. Sudah ceraikan saja istrimu, biar dia hidup bahagia sama Tama!”

“Pa, jangan bicara begitu dong?”

“Lalu harus bicara apa? Kamu saja begitu? Kalau tidak bisa membuat Fitri bahagia, biarkan dia dengan yang lain. Jangan mengikatnya dengan ikatan yang tidak jelas, Dewa!”

1
Nafeeza_🎈🎈
q manut author nya gmn kisah mereka.. hahahahha
redmi cepoko
aku kok jadi kurang greget .segitu gampangnya dia luluh sama dewa....
aulia siagian
Makasi upnya thorrrr
Gak sabar lihat respon papa dewa dan mama niken 😂
hansen
sebaiknya hadirkan orang baru untuk ratu..kerana banyak hati yang akan merasa canggung kelak,.masa pernah menjadi suami ibu mu walau pn ibu sambung menjadi suami sendiri..
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
nahh tam mundur alon2 wae lah
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
nahh gitu teruskn wa
Nafeeza_🎈🎈
urusan Lo apa tamaaa dia suami istri wajar lah.. gedek ama Tama iih
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
makin seru aja ini
1 nya berusaha mencintai 1 nya lagi mlh berusaha meminta restu 🤣🤣🤣
adelina rossa
lanjut kak...
Nafeeza_🎈🎈
kasian dewa siih , kasian Fitri juga , tp q mau mrka sama2 gmn donk,, tp LBH kasian q yg baca nungu up lgi. hahhahahaha lanjut author cantikkkkkkkuuuu
Hany Honey: wkwkwkkw kasihan nungguin yak? bentar ye....
total 1 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
kapok mu kapan kannn mkne yg tegas dong wa
hansen
ehm kasihan juga tahu jadi dewa..apa perlu seperti itu Fitri, emang dewa punya salah mengabaikan dirimu 3 tahun tp bukan bermaksud kamu boleh merasa nyaman juga kali sama Tama apa lagi tama itu sepupu dewa...kalau Masih punya rasa cuba la menerima dewa kembali..bukan dengan membuat jarak dan membandingkan kebaikan Tama dan dewa
redmi cepoko: Bagus fitttt .dewa jadi tau rasa di abaikan...biarkan dewa menyesal sedalamnya biarkan merasakan mencintai sendirian...emang enaaakkrasanya cemburuu.itu yang di rasakan Fitri ketika dewa masih mencintai mama Niken tapi Fitri hanya pendamsendiri ...lanjut thorrrr jangan up lama lama bikin greget banget....
total 1 replies
Nafeeza_🎈🎈
wohooooooooo... lanjut author cantiiikkuuuuu lanjuuutt... muach mucahh
Hany Honey: okeeee
total 1 replies
aulia siagian
Makai updatenya Thorrr
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
nahhh gtu dewa lnjut
redmi cepoko
bakar lagi fitt biar ngebul asap di kepala jangan lemah karna cinta ...
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
🤣🤣🤣🤣
kann tau to rasane coba aja klo bener2 di diemin ma fitri apa g kebakaran jengot
Ervina T
Luar biasa
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
lah dewa2 knp masih sulit skli sihh apa kmu g nyadar fti juga baik lho
Febria Jasmine
itu baru cakep fit jadi cewek jangan mau di jadikan pelampiasan aja di deketin kalau ada maunya aja...keenakan dewanya..buat dia menyesal fit karna telah membuat kamu sakit hati...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!