NovelToon NovelToon
Queen Of Hell Necklace

Queen Of Hell Necklace

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Mafia / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dakilerr12

Seorang gadis mafia bernama liu Mei-yin yang terkenal kejam dan sadis pada abad ke 22, kini harus meregang nyawa ditangan musuh bebuyutannya dalam suatu pertarungan. yang dimana dia melawan ratusan orang sementara disisinya hanya seorang diri.

Namun, itu belum sepenuhnya jalan akhir dari Liu Mei yin melainkan awal dari kisah hidup dan perjuangannya di dunia baru, untuk mencari orang tuanya dan keluarganya.

setelah kematiannya dia ditakdirkan untuk bangkit kembali, sebagai anak yang terlantar dan hidup sebatang kara di tengah hutan kematian yang penuh dengan siluman dan monster menyeramkan lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dakilerr12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab.19

Liu Mei yin saat ini sudah keluar dari desa wanzeng, setelah mengganti pakaiannya di sebuah sungai dekat perbatasan desa, saat ini dia memakai hanfu berwarna hitam dengan sedikit motif bunga berwarna putih di ujungnya, tak lupa topeng yang dia beli tadi siang di salah satu toko di desa wanzeng untuk menutupi wajah cantiknya.

Sebelumnya dia meneliti aura misterius yang berasal dari topeng tersebut, namun setelah meneliti dia tidak menemukan sesuatu yang istimewa, jadi dia mengesampingkannya dan menganggapnya sebagai topeng biasa.

Liu mei yin memutuskan untuk melanjutkan perjalannya menuju ke arah barat daya yang di tunjukan oleh Qiulong, sebentar lagi matahari mulai tenggelam dia bergerak lebih cepat ke arah hutan mencari tempat untuk bermalam.

***

Setelah menempuh perjalanan kaki selama 3 jam lebih, dia akhirnya sampai di pinggir hutan yang sangat berbeda dari hutan kematian, suasana hutan yang tidak berkabut namun masih dengan pepohonan yang tinggi sejauh mata memandang.

"Sebaiknya aku cari tempat istirahat untuk malam ini," ucap Liu mei yin lalu berjalan mencari pohon yang pas untuk dia tempati.

Selama perjalanannya kali ini, dia lebih suka untuk sendiri tanpa Qiulong, karena Qiulong sedang menjalankan tugas dari Liu mei yin yaitu menjaga tanaman dan merawatnya hingga tumbuh subur.

Liu mei yin juga tak mungkin mengizinkan Qiulong keluar, karena identitas dan rupanya yang mencolok mudah untuk di tebak oleh orang lain, Dia ingin menghindari masalah yang merepotkan oke.

Setelah menemukan sebuah pohon yang cukup bagus untuk dia tempati, Liu mei yin melompat ke dahan pohon lalu duduk bersandar di batang pohon besar tersebut, kemudian dia mengeluarkan makanan yang dia beli tadi siang di desa wanzheng.

Namun saat akan memakan makanannya, dia mendengar suara orang bertarung tak jauh dari tempatnya istirahat, karena pendengaran yang tajam sangat mungkin untuk dia mendengar suara yang jauh sekalipun.

"Siapa malam-malam seperti ini bertarung, ckk mengganggu saja." ucap Liu mei yin yang akan makan harus terhenti karena suara itu semakin dekat dari tempatnya, mau tak mau Liu mei yin mengurungkan niat awalnya untuk makan.

"Tuan, saya merasakan dua aura sedang mendekat." ucap Qiulong lewat telepati.

"Hmm saya juga merasakannya," ucap Liu Mei yin masih dengan ekspresi datarnya dia sudah merasakan dari sebelumnya.

"Berhati-hatilah tuan." ucap Qiulong lewat telepati.

"Hmm," ucap Liu Mei yin singkat

Tak lama kemudian tiba-tiba seorang pemuda tengah terbang dengan kecepatan yang tidak terlalu cepat, bisa Liu Mei yin lihat dari samping bahwa pemuda itu tengah terluka.

Kemudian Dari arah pemuda itu datang tiba-tiba datang seorang pemuda lainnya, sepertinya sedang mengejar pemuda tampan yang pertama tadi.

Liu Mei yin hanya menonton dari samping tak berniat menolong ataupun membantu salah satunya, dia ingin melihat situasi terlebih dahulu baru bergerak jika dibutuhkan.

Liu Mei yin yang saat ini sedang memakan makanannya, namun matanya masih menatap kearah pemuda yang terluka ntah apa yang dia pikirkan.

"Ha ha ha mau kabur kemana kau Lan Zao, lebih baik serahkan pedang suci itu kepadaku, sekarang kau tak bisa melarikan diri lagi." ucap pemuda berjubah hijau yang mengejar pemuda tadi, dengan angkuhnya dia menatap pemuda yang kini tengah tergeletak di tanah dengan darah mengalir dari perutnya, namun pemuda tersebut masih memegang sebuah pedang di pelukannya.

"Tidak.. akan pernah.. kamu tidak berhak, ini pusaka keluarga lan, karena ulah kau keluargaku mati." ucap pemuda bernama Lan Zao sambil menahan rasa sakit dari lukanya.

"Ha ha ha....aku sangat kasihan padamu, bagaimana kau yakin bahwa aku yang membunuh keluargamu? Sementara kau tak punya bukti apapun untuk menangkapku." ucap pemuda berjubah hijau tersebut dengan acuh.

"Bedebah, buktinya kau mengincar pusaka keluargaku, tak ada yang mengetahui tentang pusaka ini kecuali keluarga lan, aku sudah tahu semuanya ulahmu, dan kau... Bukan keluarga lan." ucap pemuda bernama Lan Zao dengan ucapan penuh penekanan.

"Kau sangat lucu Lan Zao, bukankan aku sudah menjadi bagian keluarga lan? Ha ha ha.." ucap pemuda itu dengan sombongnya.

"Sialan!, akanku bunuh kau." ucap Lan Zao lalu menyerang pemuda didepannya.

Terjadilah pertarungan kembali antara pemuda bernama Lan Zao dengan pemuda berjubah hijau, Lan Zao mengeluarkan elemen airnya dan membuat sebuah senjata dari elemennya lalu menyerang pemuda didepannya, namun dengan mudah di tangkis oleh pemuda berjubah hijau dengan elemen kayunya.

Pemuda berjubah hijau kembali mengeluarkan elemen tumbuhannya, lalu dari arah kiri dan kanan muncul akar pohon yang bergerak, kemudian mengikat tubuh Lan Zao yang berusaha menyerangnya.

Lan Zao yang sedang terluka dan sudah kehabisan qi, tak mampu melepaskan diri dari ikatan pemuda berjubah hijau itu, dia sudah kehilangan banyak darah, satu-satunya yang bisa dia lakukan hanya tetap mempertahankan kesadarannya dia berteriak kesakitan.

Akhhrrr...

Pemuda berjubah hijau tak menyia-nyiakan kesempatan dia membuat Sebilah pedang dari kayu lalu menusuk perut Lan Zao.

Kini pemuda bernama Lan Zao terjatuh kebelakang setelah terlepas dari ikatan pemuda berjubah hijau.

Dia sangat kesakitan lalu memegangi perutnya, sekuat tenaga dia berusaha menahan agar tidak kehilangan kesadarannya, namun seperti melihat keajaiban tiba-tiba dia melihat siluet seseorang yang berada di atas pohon saat dia terlentang tak sadarkan diri.

Sementara Liu mei yin yang asik menonton dari samping sambil memakan makanannya, seakan sedang menonton film di bioskop. Dia terkejut, Liu mei yin samar-samar mendengar suara dari pemuda bernama Lan Zao itu sebelum dia pingsan "to..long tolong saya ku mo..hon aku akan mem..berikan apapun yang kau ingin...kan" ucapnya menatap Liu mei yin di atas pohon.

"Hmm?" Liu Mei yin bingung bagaimana dia bisa melihatnya sedangkan posisinya lumayan tertutup beberapa pohon, jadi tak mungkin dia dilihat dengan mudah oleh pemuda tersebut, dia masih dalam posisi kebingungan tapi buyar seketika mendengar suara Qiulong.

"Tuan apakah kau tak akan membantunya? Ku rasa kau membutuhkan seorang pelayan bersamamu." ucap Qiulong dengan seringai dari dalam cincin permata dewa.

***

Pemuda berjubah hijau yang saat merasa sangat senang dengan keadaan Lan Zao yang sudah tak sadarkan diri dan sekarat, kini dia mendekat dan ingin mengambil pedang yang berada di dekapan Lan Zao.

Tapi sebelum dia sempat menyentuh pedang tersebut, tiba-tiba terdengar suara tertawa dari atas pohon.

"Ha ha ha.." suara tawa yang datar dan dingin itu menggema di malam yang gelap, lalu muncullah bayangan orang berpakaian hitam pemuda berjubah hijau itu samar-samar bisa melihat dengan bantuan cahaya bulan, orang itu memakai topeng hitam dengan motif naga berwarna putih di sebelah kirinya, yang kini tengah berdiri di belakangnya.

"Siapa kau? Jangan ikut campur urusanku."

ucap pemuda berjubah hijau itu, setelah menoleh dia menatap tajam ke arah gadis di depannya.

Gadis itu adalah Liu mei yin yang saat ini berjalan mendekat ke arah lan Zao dan pria berjubah hijau dengan santainya.

"Siapa aku? Kau bukan orang penting yang berhak mengetahui siapa diriku." ucap Liu mei yin dengan suara khasnya yang dingin dan datar, dia berhenti ketika tinggal 3 meter dari pemuda berjubah hijau tersebut.

"Kau...!!" Ucapnya tertahan karena amarahnya lalu tanpa aba-aba dia menyerang Liu mei yin dengan elemen kayunya sama seperti sebelumnya.

Liu mei yin yang selalu siap siaga jika musuh menyerang dengan tiba-tiba, sudah menebak serangannya lalu dia menghindar dengan jungkir balik kebelakang.

"Sialan, terima ini!." ucap pria berjubah hijau, lalu dia kembali membuat sebuah tali dari akar pohon, dia ingin mengikat Liu mei yin agar dia lebih mudah menyerangnya sama seperti menyerang Lan Zao sebelumnya.

Liu mei yin tersenyum miring melihat itu semua, jika ingin menghancurkan kayu maka gunakan api, dan kalian pasti tau apa yang akan Liu mei yin lakukan, dia mengeluarkan elemen apinya yang berwarna hitam pekat seperti malam dari telapak tangannya.

Saat akar kayu akan sampai pada tubuh Liu mei yin, dengan mudahnya Liu mei yin membakarnya menjadi abu hanya dengan satu jentikan api dari jarinya.

Pemuda berjubah hijau itu terkejut ketika melihat elemen dari lawannya. 'ini bisa gawat ternyata dia memiliki elemen api, tapi aku yakin kultivasiku jauh lebih tinggi dari gadis kecil ini, walaupun dia memiliki elemen api tapi jika kultivasinya rendah maka percuma saja melawanku ha ha ha, batin pria tersebut dengan senyum mengejek di bibirnya ketika melihat Liu Mei yin mengeluarkan api.

"Ternyata elemen api ya... kau cukup beruntung bisa bertarung denganku karena aku akan bermain secara pelan dengan seorang gadis kecil sepertimu." ucapnya mengejek.

"Oh? Bukankah kau yang cukup beruntung karena aku tak langsung membunuhmu?" Tanya Liu mei yin mengejek dengan nada datarnya.

"Kau...jala*g lebih baik mati saja!!." Teriak pemuda tersebut lalu mengeluarkan energi Qi yang sangat banyak, dia mengalirkannya ke dalam kekuatan elemennya kemudian membentuk seribu pedang kayu yang sangat tajam, dia sangat ingin membunuh Liu mei yin, karena sudah berani ikut campur urusannya. apalagi dia sudah merasa terhina oleh kata-kata Liu mei yin.

"Wooden sword...."

Teriak pemuda itu lalu muncullah beribu pedang kayu yang muncul dari akar pohon-pohon di sekitar dan bergerak dengan cepat menyerang Liu mei yin.

Liu mei yin masih santai seperti sebelumnya dia menunggu serangan tersebut, dia penasaran bagaimana kekuatan pemuda itu, setelah memeriksa kultivasi pemuda tersebut, tiba-tiba ekspresi wajah Liu mei yin menjadi tersenyum mengejek.

"Golden core tingkat 7." ucap Liu mei yin singkat.

Saat serangan seribu pedang kayu akan mengenai tubuh Liu mei yin tiba-tiba saja pedang-pedang kayu itu hangus seketika saja, raut wajah pemuda berjubah hijau itu langsung memucat 'bagaimana ini bisa terjadi, kenapa serangan terkuatku sangat mudah di hancurkan? Siapa orang ini' batin pemuda bejubah hijau lalu dia mundur selangkah demi selangkah hingga tepat di depan tubuh lan zao.

"Jangan mendekat atau akan ku bunuh orang ini!." ucap pemuda tersebut mengancam Liu Mei yin.

"CK aku tidak suka diancam, dan.. siapa orang itu aku tidak perduli, jika kau ingin membunuhnya silahkan, toh aku tak mengenalnya sama sekali ha ha ha." kali ini Liuei yin tertawa dengan suara yang menyeramkan memecah keheningan malam.

"Kurang ajar..." Lalu pria berjubah hijau itu ingin melarikan diri dia sudah lupa tujuan awalnya, yang terpenting untuk saat ini adalah menyelamatkan nyawanya.

Dia akan terbang, namun sebelum kakinya melayang sebuah tali sudah mengikat kakinya, dia berbalik dan menemukan bahwa ada tali yang sama persis seperti elemen kayunya, yang kini mengikat kedua kakinya.

"Kau.. elemen ganda?" Dia terkejut hingga lupa untuk melarikan diri.

Liu mei yin tersenyum miring, lalu mengikat tubuh pemuda itu hingga terlentang di tanah dia mengikatnya hingga tak mempu mengeluarkan suara karena terlalu kencang.

"Apakah kau ingin melarikan diri? Tapi sayangnya itu tidak mungkin." ucap Liu mei yin tanpa menunggu pemuda itu menjawab.

Setelah mengikat tubuh pemuda berjubah hijau itu di tanah, Liu mei yin mendekati tubuh pemuda bernama Lan Zao dia memeriksa denyut nadinya, untungnya belum mati jika telat semenit saja maka nyawanya sudah melayang.

Setelah itu Liu mei yin mengeluarkan buah berwarna jingga dari cincin interspatialnya, lalu dia memegang mulut pemuda tersebut hingga terbuka, lalu tangan sebelahnya dia gunakan untuk memeras buah untuk ia minumkan sebagai obat.

Saat tetesan terakhir, Liu Mei yin mengalirkan Qi ke dalam tubuh Lan Zao agar dia menyerap efek buahnya.

setelah 15 menit lan Zao yang saat ini dalam keadaan pingsan perlahan mengerjapkan matanya, hal pertama yang dia lihat adalah seorang gadis memakai topeng hitam di wajahnya.

Namun dia ingat sebelum dia pingsan dia meminta tolong kepada gadis tersebut, dia langsung tau bahwa nyawanya diselamatkan oleh gadis didepannya.

"Ukhkk...Terimakasih telah menolong saya nona." ucap pemuda bernama Lan Zao dengan sedikit terbatuk.

"Hmm." ucap Liu Mei yin singkat lalu berbalik melihat tubuh seorang yang sedari tadi dia hiraukan.

"Oh aku lupa, mau kau apakan orang ini?." Tanya Liu Mei yin lalu menatap pemuda yang ia tolong.

Lan zao cukup terkejut dengan keadaan Lan Xiang yang tak bisa bergerak oleh tali yang mengikatnya, hingga dia tak mampu berbicara, hanya Geraman tertahan yang dia dengarkan.

"Biarkan aku yang mengurusnya." ucap Lan Zao lalu mencoba berdiri lalu berjalan dengan perlahan mendekati tubuh Lan Xiang yang kaku akibat tali yang mengikatnya.

"Ka...u... Jang...an men..dekat." ucap Lan Xiang terbata-bata saat ini dia benar-benar melihat kematian di depan matanya, dia berusaha melepas ikatan yang melilitnya namun ikatan itu sangat kuat.

Setelah sampai di depan tubuh Lan Xiang, Lan Zao membuat sebuah pisau dari elemen airnya dia menyayat perutnya berkali-kali. "terima ini karena kau ibu dan ayahku mati padahal mereka menyayangimu dengan kasih sayang melebihi kasih sayang kepadaku anak kandungnya, sedangkan kau hanya anak angkat yang di temukan di tengah hutan, terima ini, terima ini." ucap Lan Zao dengan Isak tangisnya.

Akhhhhrr....

Akhhhrrr'..

Kesadaran Lan Xiang mulai meredup, rasanya dia ingin segera mati saja daripada disiksa seperti ini.

"Gara-gara ulahmu kakekku, sepupuku, paman dan bibikku membenciku dan kini mereka sudah mati kamu meracuni mereka, itu semua karena ambisimu menguasai pedang suci. ini rasakan betapa sakitnya!!." ucap Lan Zao dengan menggebu-gebu, dia terisak sambil tertawa dengan apa yang dia lakukan sekarang.

Liu mei yin hanya menyaksikan dari samping, dia tau betapa sakitnya jika berhadapan dengan pembunuh kedua orang tua kita sendiri, namun Liu mei yin tak bisa membiarkan ini terus berlanjut, lalu dengan sekali tebasan dia memenggal kepala Llan xiang.

"Sudah cukup." ucap Liu mei yin.

"Hikss hikss hikss," tangis lan Zao pecah dengan kerasnya dia tertunduk menutup wajahnya.

Karena naluri, Liu mei yin mendekati lan Zao lalu menepuk pundaknya, "hei bukankah kau tak tahu malu menangis di depan seorang gadis?" Tanya Liu mei pelan namun masih terdengar dingin.

Lan Zao menoleh ke arah Liu mei yin yang sedang menepuk pundaknya, seketika itu menjadi malu, kemudian dia mengusap air matanya dengan bajunya, namun setelah itu dia kembali menutup wajahnya.

Liu nei yin hanya memutar matanya malas, lalu berbalik dan pergi dari sana setelah membakar mayat Lan xiang.

Lan Zao yang menyadari jika gadis penolongnya pergi, lalu membuka kedua tangan dari wajahnya.

"Nona bukankah aku berhutang Budi kepadamu." ucap Lan Zao lalu segera mengejar langkah Liu mei yin.

Mendengar suara itu Liu mei yin berhenti hingga muncullah wajah ceria di depannya, siapa lagi kalau bukan pemuda tadi.

"Nona perkenalkan namaku Lan Zao ying dan nona?." Ucap Lan Zao memperkenalkan diri lalu membungkuk hormat.

"Liu mei yin." ucap Liu mei yin singkat tanpa membungkuk.

"Nona, sekali lagi saya berterimakasih kepada nona." ucap Lan Zao ying.

Liu mei yin hanya diam tak menjawab ucapan Lan zao ying, saat ini ntah apa yang dia pikirkan Liu mei yin.

"Nona, bagaimana jika pedang suci ini untuk nona saja, karena nona sudah menolong saya bahkan menyelamatkan nyawa saya, jadi sebagai ucapan terimakasih tolong terima pedang ini." ucap Lan zao ying lalu membungkuk seraya menyerahkan pedang di tangannya, dia berkata dengan sungguh-sungguh.

Namun setelah sekian lama menunggu tapi pedang di tangannya tak kunjung berpindah, akhirnya dia mendongakkan kepalanya dan betapa terkejutnya melihat mata gadis didepannya berwarna hitam dan putih seperti yin dan yang.

Dia baru memperhatikan setelah melihatnya dari dekat, tanpa sadar dia terus menatap mata Liu mei yin tanpa bergerak sedikitpun.

"Ekheemm." deheman Liu mei yin menyadarkan lamunan Lan zao ying yang sekarang menggaruk kepala bagian belakangnya.

"Saya tidak memerlukan pedang mu, lagipula saya sudah memiliki pedang." ucap Liu mei yin dengan acuh.

Merasa pemberiannya tak di terima Lan zao ying berfikir bagaimana cara dia membalas Budi, dia tak ingin berhutang Budi apalagi berhutang nyawa dengan orang lain.

"Jika kau ingin membalas budi, maka ikutlah denganku." ucap Liu mei yin seakan tahu pikiran lan zao.

"Haa apa?" Ucap Lan zao ying bingung.

"Aku tak suka mengulang kata-kataku kembali." ucap Liu mei yin lalu berlalu melewati Lan zao ying yang masih tergugu mendengar ucapan Liu mei yin.

Tanpa berfikir panjang Lan zao ying langsung berdiri di depan Liu mei yin dan berlutut menyatakan janji untuk setia mengikuti Liu mei yin, dirinya juga tak ada tujuan setelah ini. jadi, apa salahnya mengikuti gadis yang menolongnya, ntah kenapa dia merasa yakin akan pilihannya.

Liu mei yin tersenyum tipis melihat rencananya berjalan sesuai rencananya.

Sebenarnya ada alasan dibaliknya dia mengajak pemuda tersebut ikut dengannya. Disamping dia melihat dari pemuda tersebut terpancar kebaikan dan kesetiaan, sama dengan seseorang dimasa dia dulu sebelum bertransmigrasi.

Dibalik pohon yang rindang sepasang mata menatap ke arah Lan zao ying dengan tatapan kesal, namun saat melihat Liu mei yin matanya berubah memanjakan dia tersenyum sekilas, lalu berbalik dan menghilang di balik kegelapan malam.

1
Murni Dewita
👣
Fhitria Indriani
next Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!