Jangan lupa mampir ditempat ini...!
Menceritakkan seorang cewek ceria dan kocak masuk ketubuh sahabat jauh setelah pergi dan jarang bertemu.
bagaimana kisahnya, dan mampukah dia menerima jadi diri barunya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon THAN PUR2507, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19.
Mendengar suara wanita dari arah belakang dan terdengar seperti sedang memarahinya, Jihan menolehkan wajahnya kesamping dengan cepat.
Memperhatikan wajah wanita disebelahnya dengan tatapan bingung dan heran. Kenapa wanita ini bilang kalau tempat ini adalah kamarnya, bukankah ini kamar miliknya.
"Kamar lo, ini kamar gue tahu. Gue udah sewa kamar ini tiga bulan yang lalu kenapa lo ngaku-ngaku ini kamar lo hah?."ujar Jihan juga ikut kesal
Pasalnya ia sudah membayar tiga bulan untuk tinggal disini. Kenapa wanita ini mengaku kalau kamar ini adalah milik wanita itu.
"Tapi ini udah jadi kamar gue sekarang, lo nggak bisa ambil kamar ini dari gue."ujarnya masih tetap mengakui kalau pemilik kamar ini adalah dirinya sendiri
"Apa, siapa yang biarin lo masuk kekamar ini hah?."tegas Jihan menanyakan siapa yang mengizinkan wanita ini mengunakan kamarnya selagi ia tidak ada
Wanita itu mengerakkan bola matanya bingung dan mulai kehabisan akal. Tetapi ia harus mempertahankan kamar kosong milik Shela ini yang sudah dibayar tiga bulan itu.
"Udah gue bilang ini kamar gue, terus lo siapa juga ngaku-ngaku kalau ini kamar lo segala, atau lo mau rebut kamar ini juga."ucap wanita itu balik menuduh
Karena setahunya pemilik kamar ini adalah Shella bukanlah wanita ini. Lagipula ia baru pertama kali bertemu dengan wanita ini berada disekitar sini.
Menyadari kalau dirinya bukanlah Shella, Jihan tersadar sedikit bingung harus mengatakan apa supaya wanita ini bisa menyerahkan kamar ini padanya lagi.
"Gue temannya Shella, dan gue disuruh buat tinggal disini sementara waktu."ucap Jihan berusaha menipu wanita didepannya ini
"Bohong, pasti lo bohongkan supaya gue percaya sama omongan lo. Gue tetap nolak karena ini kamar gue dan bukan kamar punya Shella itu."ujarnya tidak percaya dan menduga wanita ini sedang membohonginya
"Gue kagak bohong, kembalikan kamar gue nggak."ancam Jihan lalu berniat ingin menampar wanita didepannya karena tak kuasa menahan kesal
Akan tetapi entah darimana suara mereka sontak membuat orang yang tinggal ditempat ini keluar dari kamar mereka. Mendekati mereka berdua dengan wajah terkejut.
"Apa yang terjadi, Aulia dia siapa?."tanya seorang wanita yang mulai bertanya pada temannya itu
Mereka semua jadi terkejut saat melihat pertengkaran tanpa diketahui penyebabnya ini.
"Dia berusaha rebut kamar gue, dan ngaku-ngaku kalau ini kamarnya."ucap Aulia menjelaskan awal permasalahan
Tetapi Jihan yang tetap mempertahankan kamarnya itu, berusaha supaya kamar ini menjadi miliknya lagi. Ia tidak rela uang yang sudah ia bayar ditempati oleh orang lain.
"Dia bohong, cewek ini yang rebut kamar Shella duluan. Berani pakai kamar Shella sahabat gue tanpa izin."ucap Jihan ikut ngegas merebut miliknya
"Lo yang bohong, ini memang bener kamar gue. Gue udah tinggal disini semenjak Shella pergi."ujar Aulia menyakinkan semua orang kalau ini memang kamarnya
"Apa kalian punya bukti apa gitu supaya kita bisa selesaikan masalah ini dengan baik. Siapa pemilik asli kamar ini."ucap Shena wanita berkacamata disebelah Jihan berusaha menyelesaikan permasalahan
Mendengar kalau mereka harus menunjukkan bukti bahwa memang ini adalah kamar diantara mereka. Aulia menjadi terdiam dan tidak tahu harus melakukan apa lagi sebab ia tidak memiliki bukti untuk membenarkan omongannya.
Tapi lain dengan Jihan, ia mengeluarkan ponselnya dari saku celananya lalu menunjukkan bukti sewanya yang sudah ia salin melalui ponselnya dan pembayaran sewa kamarnya untuk tiga bulan.
"Gue punya bukti transaksi pembayaran sewa kamar ini."ujar Jihan lalu menunjukkannya pada semua orang kalau dialah pemilik kamar ini
Walaupun mengatas namakan Shella, didalam tulisan disana. Begitu foto transaksi sewa ditunjukkan. Mereka semua menjadi terdiam dan tidak mengerti.
Apakah benar wanita ini pemiliknya, bukankah wajahnya sangat berbeda dari Shella yang mereka kenal itu.
"Kalau kamu Shella, kenapa wajah kalian berbeda."tanya wanita lain bingung dan sama herannya
Bagaimana wanita ini memiliki transaksi sewa kamar ini, sedangkan dengan orang yang berbeda?.
"Gue temannya Shella, dia lagi pulang kampung daripada kosong dia nyuruh gue buat tempatin kosnya selagi dia pulang."ucap Jihan mencoba membohongi mereka
Terlihat mereka saling memandang satu sama lain. Namun tatapan mata Shena tertuju pada Jihan dengan tatapan tajam penuh kecurigaan.
"Kita nggak bisa izinkan kamu masuk meski kamu temannya Shella, kami juga menduga kamu juga sama seperti Aulia yang juga ingin tinggal dikamar ini juga."ucap Shena serius mengambil keputusan yang bijak
"Tapi ini beneran gue serius."ujar Jihan menyela perkataan Shena
Kalau bukan ditempat ini kemana lagi ia harus tinggal. Didalam hati Jihan hanya bisa menerima nasib apes menjadi Jihan sekarang.
"Gue nggak bakal serahin kamar ini pada kalian berdua, gue bakal amankan kamar ini sampai Shella datang. Kalian boleh pergi dari sini sekarang."ucap Shena telah mengambil keputusan
Lagipula Shena tidak berhak menentukan satu diantara mereka, lebih baik meminta mereka untuk tidak pakai kamar ini lebih bagus.
Daripada harus ribut-ribut merebut kamar ini dan mengaku pemiliknya aslinya. Lebih baik menunggu Shella pulang kampung terlebih dahulu.
Dengan kesal Jihan keluar dari kosnya berada, kata makian terus terucap dibibirnya lantaran sebal dan kesal pada wanita tadi.
"Gue harus kemana lagi sekarang, kamar gue juga nggak bisa dipakai. Apes juga rupanya gue masuk ketubuh Jihan."gumam Jihan sambil menendang batu kecil disetiap langkahnya
Melampiaskan kekesalannya kepada batu dipinggir jalan dengan asal. Ketika Jihan sedang kesal karena tidak berhasil mendapatkan kamarnya kembali.
Tiba-tiba ia teringat seseorang yang mungkin bisa membantunya, siapa lagi kalau bukan Iryan teman rekan kerjanya.
Yang sudah ia anggap sebagai saudaranya sendiri itu. Dengan wajah semangat dan tak marah, Jihan bergegas menemui Iryan yang mungkin sedang bekerja diresto tempatnya bekerja.
Jika Jihan butuh sesuatu atau bantuan, Iryan yang selalu ada disampingnya dan selalu membantunya dengan tulus.
******
Malam hari pun mulai tiba, dengan perasaan penuh harapan dan keyakinan. Jihan telah sampai ditempat dulu ia bekerja yaitu Hotel Dion Rajaya.
Ia juga menganti pakaiannya yang sebenarnya, menjadi lebih rapi dan sopan. Karena yang dipakai sebelumnya hanyalah pakaian tidur.
"Gue harus cari Iryan sekarang. Biasanya dijam segini dia lagi istirahat dibelakang."ujar Jihan bicara pada dirinya sendiri sambil berjalan masuk menginggat ia harus pergi kemana sekarang
Setiap lorong Jihan lalui menuju kebelakang, Jihan terlihat bingung ketika memperhatikan banyaknya orang dari keluarga kaya datang kehotel ini.
Ia berpikir mungkinkah ada acara besar dihotel ini, sampai mendatangkan tamu-tamu penting untuk datang malam ini.
Tetapi Jihan tak ambil pusing, ia harus menemui Iryan sekarang. Sebelum jam istirahat selesai dan ia juga tidak akan bisa memiliki waktu untuk menemui Iryan hari ini.
Jihan juga menyesal karena dulu tidak menanyakan tempat tinggal Iryan. Jadi repot ceritanya kalau ia tidak tanya lebih awal saat itu.