anak seorang tukang becak
Nisa adalah seorang anak sangat baik, namun sayangnya dia memiliki kehidupan keluarga yang sangat miskin, sehingga keluarga dari ibunya pun tak mau mengakui mereka karena merasa malu jika memiliki keluarga miskin seperti Nisa hingga dia harus di paksa dewasa oleh keadaan di kala usianya menginjak angka sebelas tahun Di usia yang terbilang masih sangat muda itu dia harus di paksa dewasa oleh keadaan di kala usianya menginjak angka sebelas tahun harus mengurus kedua adiknya yang masih kecil, dan merelakan masalah kecilnya yang tak seindah teman-teman yang lain, bapaknya hanyalah seorang pria tua yng bekerja sebagai tukang becak Namun kehidupan Nisa berubah setalah bertemu dengan seorang pria kaya raya tempat Nisa mengikuti sebuah kompetisi, akan kah hubungan mereka mendapat restu dari keluarga sang pria ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
19
Beberapa bulan pun berlalu, hubungan Rio dan nisa pun semakin lengket, dan terlihat selalu bersama
Rio mengajak nisa ke sebuah mall untuk berbelanja pakaian, sepatu dan tas. Mereka
akan menghadiri acara pernikahan teman Rio seminggu lagi, makanya Rio mengajak nya memilih pakaian yang cocok untuk mereka berdua
" Sayang, habis ini kamu ikut mas ya" ucap Rio merangkul Nisa sembari berjalan menuju salah toko pakaian yang berada di mall orangtuanya
" Kita mau kemana emang mas?" Tanya Nisa
" Mas mau meeting, kamu ikut ya, biar aku bisa semangat kalo ada kamu" jawabnya
" Lalu sekarang ini kita mu ngapain di sini?" Tanya Nisa lagi
" Mau pilih pakaian buat kita, biar serasa aja, hehehe" jawabnya sembari tertawa memamerkan gigi putihnya pada kekasihnya
" Ohhh gitu, ya udah dimana tokonya mas?"
" Tuh di depan, ayo sini mas anterin " jawab Rio masih merangkul sang kekasih
Setelah sampai di toko yang di tuju, Rio membiarkan Nisa untuk memilih pakaian yang dia suka
" Mbak, tolong layani calon istri saya. Beri semua yang dia mau, Dan jangan ada yang masuk ke ruangan ini sebelum calon istri saya selesai" pinta Rio pada seorang karyawan
" Baik pak rio" jawab sang karyawan
Sementara nisa memilih pakaian, suara gaduh terdengar di luar toko
" Lo gak tau siapa gw? Minggir gak atau gw laporin Lo semua" Ucap wanita tersebut yang tidak lain adalah Jasmin
" Maaf Bu, tapi kami lagi sedang melayani tamu VVIP kami, mohon ibu bersabar sebentar" jawab karyawan lain
" Gw juga tamu VVIP di sini, Mana manager kalian, suru menghadap gw sekarang" bentaknya pada karyawan
Tak lama manager pun datang menghampiri mereka
" Selamat siang Bu, maaf apakah ada yang bisa saya bantu"
" Ibu, ibu, kamu pikir saya ibu kamu apa? Kamu manager di sini?"
" Iya mbak, saya manager yang bertanggung jawab di sini"
" Bawahan kamu ini melarang saya untuk masuk ke dalam. Apakah kalian tak tahu siapa saya? Saya ini calon menantu keluarga Rismoyo dan anak pemilik mall ini adalah calon suami saya, Ngerti kalian?"
Bentak Jasmin pada karyawan dan menejer di sana
Manager dan para karyawan saling pandang, Seketika sang manajer merubah mimik wajah nya menjadi lebih tegas
" Maaf mbak, kalau mbak hanya ingin cari keributan tolong segera pergi dari sini sebelum saya panggilan keamanan"
" Maksud Lo? Lo gak percaya kalau gw calon istri Rio Rismoyo? Baik saya akan segera menelpon nya" ucap Jasmin mencoba menghubungi Rio
Rio menatap ponselnya yang berdering dan menampilkan nama Jasmin di layar, Rio
" Gimana mbak? Apa anda sudah bisa membuktikan ucapan anda?" Tanya manajer
Raut wajah Jasmin terlihat sangat gugup
" Mbak, sebaiknya mbak gak usah mengaku sebagai calon istri pak rio, karena karyawan kami di dalam sedang melayani calon istri pak rio, dan pak Rio sendiri yang mengantarnya kesini" ucap menejer di sana
Jasmin serasa mau gila, mendengar ucapan manajer
" Gw gak percaya" ucap Jasmin kembali menghubungi rio dan akhirnya di jawab oleh rio
" Halo Rio , kamu dimana? Rio aku lagi di mall keluarga kamu tapi mereka bilang aku gak boleh masuk karna sudah ada wanita lain di sini yang mengaku sebagai calon istri kamu, pasti wanita udik itu lagi kan yang mengaku sebagai calon kamu?" ucapnya panjang lebar
Seketika mata Jasmin seperti ingin keluar karna melihat pemandangan yang ada di depan nya sekarang
" Yaaah,, orang udik ini memang sedang bersama pak Rio " ucap nisa menjawab pertanyaan Jasmin melalui ponsel rio yang ada di tangan nya, sedangkan Rio sedang berjalan di samping dan merangkul nisa
" Aku calon istri yang di akui mas rio, jadi kenapa kamu tak tau malu mengaku sebagai calon istrinya mas rio? Apakah pria lain tak ada yang tertarik padamu? Sehingga kamu menjatuhkan harga diri di depan orang orang dengan mengaku punya hubungan denga mas rio? Kasihan
sekali kamu Jasmin" Ucap nisa tersenyum mengejek pada Jasmin atas arahan Rio
" Sayang.. ayo kita pulang, gak usah meladeni orang yang gak penting, buang buang waktu saja" ucap Rio menggenggam jemari nisa dan segera berlalu
Jasmin nampak sangat malu karna para karyawan kinii menertawakan tingkah jasmin yang hanya bisa mematung, jasmin merasa sangat kesal pada Nisa sebab dia merasa bahwa Nisa telah mengambil tempatnya di hati Rio
" Tunggu saja kamu nisa" gumamnya mengepalkan tangan
******
Di dalam butik miliknya, jasmin masih merasa kesal pada nisa, dia mengepalkan kedua tangannya.. kemudian dia mengambil ponsel ingin menghubungi omah lidia, namun ketika mencari kontak ponsel omah, matanya tertuju pada story WhatsApp Rio, yang memperlihatkan foto dirinya bersama pak yunus dan kedua adik nisa, serta foto dirinya bersama nisa yang sedang berada di dalam mobil dengan pose yang sangat romantis dengan
di bubuhi kata ( Kamu tidak sempurna, tapi hidupku sempurna bersama mu )
Jasmin beralih ke foto profil WhatsApp rio, yang sudah terganti dengan sebuah foto
sepasang tangan bergenggaman dan memperlihatkan cincin couple mereka
Braaaak.....
Jasmin membanting ponselnya ke arah kaca, hingga kaca pecah berkeping-keping.. hatinya sangat panas dan rasanya ingin menjadi gila karena merasa telah kalah oleh wanita udik itu
" Sialan kamu nisa,,, tunggu saja, aku gak akan tinggal diam".. Jasmin mengambil tasnya dengan kasar dan memasuki mobilnya untuk ke rumah Rio bertemu omah lidia dengan perasaan yang sangat terbakar oleh api cemburu
******
Jasmin memutuskan ke rumah keluarga Rio untuk mengaduh pada omah, namun tak lama jasmin sedikit berubah pikiran dan segera ke kantor dimana papanya bekerja
Papa nya yang bernama Agus adalah seorang polisi yang memiliki pangkat lumayan tinggi, Namun pak agus kadang
melakukan hal yang tak pantas dan Selalu memanfaatkan posisinya
" Kamu kenapa sayang, kok bete banget mukanya" ucap papah agus pada Jasmin putrinya yang baru sampai di ruangan papahnya dan menampilkan wajah cemberut
" Pah, aku kesal sama cewek udik itu pah"
" Cewek udik yang mana sayang?"
Jasmin lalu menceritakan tentang nisa pada papah nya dan berhasil papah agus terlihat sangat tidak suka pada cerita putrinya
" Tinggal dimana wanita udik itu Jasmin?" tanya pak agus terlihat marah
" Keluarganya tinggal di kampung baru pah, kalau si udik itu tinggal di rumah yang di sediakan oleh hotel Rismoyo pah"
" Kamu tau gak rumahnya yang di kampung?"
" Jasmin gak tau, tapi Jasmin punya kenalan yang tau rumah si udik pah"
" Kamu hubungi kenalan kamu itu, lalu besok kita akan ke sana memberi pelajaran pada keluarganya, Enak saja dia mau merebut rio dari kamu"
" Iya pah nanti Jasmin hubungi dia"
" Kamu harus ingat Jasmin, kamu itu harus berhasil jadi menantu satu-satunya keluarga Rismoyo, Kehidupan kita akan terjamin sampai mati jika kamu jadi bagian keluarga mereka, Jadi apapun itu akan papah lakukan untuk kamu bisa menjadi milik Rio"
" Terima kasih papah, Jasmin janji akan menjadi menantu kesayangan keluarga pak Rismoyo" ucapnya segera pamit dan berlalu berniat menemui omah lidia
Sampai di rumah keluarga rio, Jasmin segera mencari omah
" Omaaaah".. teriak jasmin
" Jasmin? Kapan kamu datang sayang?
" Baru saja omah"
" Kamu gak ada kerjaan apa Jasmin, sering banget sekarang datang ke sini, Kayak ada urusan aja sama keluarga ini" sindir mama Tiara pada Jasmin
" Tiara.....!!!" Bentak omah pada mama Tiara
" Gimana dengan butik kamu sayang? Tanya omah lembut pada Jasmin
" Lancar kok omah, Oiya omah aku mau ngomong sama omah berdua aja tapi ya" bisik Jasmin pada omah
" Ya udah kita ke depan aja ya" ajak omah
" Omah, papah sama aku mau ke rumah keluarga si udik itu omah, Papah mau kasi pelajaran buat keluarga nya si udik, biar mereka tau diri dan menjauhkan diri dari Rio omah, Omah mau ikut gak? Seru loh omah..
" Emang kenapa kamu mau ke sana? Masalah apa lagi yang di buat oleh wanita udik itu?"
Jasmin mengeluarkan ponselnya
" Omah lihat ini, ternyata rio udah ketemu sama keluarganya si udik, lihat kan mereka makan malam bersama, trus coba omah lihat cincin yang mereka pakai, itu cincin pasangan omah" ucapnya
" Dan omah tau gak, tadi aku ke mall dan di sana ada Rio bersama si udik itu, Dia ngaku ke semua orang kalau dia itu calon istri nya rio omah, gimana aku gak kesal coba" ucapnya berbohong
" Kurang ajar sekali wanita udik itu, Oke Jasmin omah mau ikut, omah akan beri pelajaran juga pada keluarganya agar mereka bisa sadar diri" tutur omah terlihat sangat marah
" Baik omah, nanti Jasmin kabarin ya" ucapnya dan Jasmin pun pamit dan kembali ke butiknya
Jasmin mengirim pesan pada Aura
[ Aura, gw sama papah dan omah mau ke rumah si udik, mau kasi pelajaran buat keluarga nya, gw minta Lo temenin gw]
[ Oke, besok gw bantuin buat kasi pelajaran juga buat mereka]
*****
Beberapa hari pun berlalu, Jasmin segera menjemput omah, dan kemudian segera ke kampung nisa, Di sana aura telah menunggu dan tak sabar ingin memberi pelajaran pada keluarga Nisa, Tak lama jasmin pun tiba dengan bantuan aplikasi GPS
" Lo aura kan?"tanya Jasmin
" Iya mbak"
" Mana rumahnya wanita kampung itu" tanya papah agus
" Itu om yang jelek banget trus ada becak tua terparkir" jawab aura
Aura segera berjalan ke rumah pak Yunus dan di ikuti oleh ketiga orang itu, dengan tatapan penuh rasa jijik mereka menatap rumah nisa
" Paman... Buka pintunya" teriak aura
" Mbak aura? Ada apa mbak? Tanya aulia yang sedang membuka pintu
" Heee... bocah bapakmu mana? Tanya aura lagi
" Ada apa nak aura? Tanya pak yunus keluar menghampiri mereka
" Aura mereka siapa, sini ajak masuk duduk dulu tamunya nak aura" sambung pak yunus
" Heee pak tua, kamu menyuruh kami duduk di kursi usang yang penuh debu itu? Bisa gatal gatal seluruh badan ku yang ada" ucap omah
" Maaf Bu, kami memang hanya punya kursi ini"
" Paman, langsung aja mereka datang dari kota ke sini karena ingin bertemu paman, mereka ingin agar paman memberi tahu pada nisa untuk tidak lagi merayu rio" jelas aura
"Tapi nisa tak pernah merayu nak Rio , nak Rio sendiri yang mengatakannya"
" Iya karena nisa itu jual diri pada pak Rio paman" Ucap aura santai
" Auraaaaa...!!!! Jaga ucapan mu, Nisa itu masih adik kamu kenapa kamu tega bicara seperti itu aura?" Ucap pak yunus
" Kamu yang harus menjaga dan mengajari anakmu, Asal kamu tau rio itu calon suami anak saya, tapi anak kamu merayu dan menawarkan diri padanya, Tidak mungkin jika Rio jatuh cinta pada anak tukang becak dan miskin seperti anak kamu itu, jika tidak di berikan sesuatu secara gratis, menawarkan tubuhnya bisa jadi" ucap pak agus menunjuk wajah pak Yunus
Bu haji yang melihat keributan di rumah pak Yunus segera menghubungi pak RT, Bu haji sudah berada di depan rumah pak yunus dengan merekam diam diam kejadian tersebut melalui ponselnya
" Tuan jaga tolong jaga ucapan anda, anak saya tidak mungkin melakukan itu, Sebaiknya anda segera pergi dari sini, saya tak ingin mencari masalah dengan anda" ucap pak yunus
Buuugghhh ..
Satu hingga tiga pukulan mendarat di wajah pak Yunus, hingga mengeluarkan darah dan tak sadarkan diri
Aulia yang melihat ayahnya jatuh terkapar menangis dan segera meminta tolong pada aura, namun aura dengan kasar mendorong tubuh aulia hingga terhempas dan terkena batu di bagian kepalanya hingga mengeluarkan darah dan tak sadarkan diri
Bu haji dengan segera mengangkat tubuh aulia masuk ke dalam rumahnya, Sementara pak RT segera melarikan pak yunus ke rumah sakit
Untung saja arya masih berada di sekolah hingga dia tak merasakan serangan para orang sombong tersebut
Sementara warga lain telah mengusir mereka pergi dari kampung, namun sayang becak milik Yunus telah rusak karena di hancurkan oleh pak agus
Warga tak berani melaporkan kejadian itu pada polisi, karen pak agus sengaja menggunakan pakaian seragam polisi yang terdapat bintang di pundaknya, mereka tau akan tetap kalah jika
melaporkan nya
Dengan tangan bergetar bu haji segera menghubungi jihan
" Assalamualaikum Bu haji"
" Wa'alaikum salam, nak nisa, itu nak bapakmu" jawab Bu haji gugup dengan suara gemetar
" Kenapa dengan bapak saya Bu haji?"
" Bapakmu masuk rumah sakit nak"
" Bapak ku sakit apa Bu haji?"
" Bapakmu babak belur di hajar seorang polisi nak, ibu juga gak jelas masalahnya apa, bentar ibu kirim video dulu yang tadi sempat ibu rekam" ucapnya kemudian Bu haji segera mengirim video
Nisa memperjelas penglihatan dan pendengaran nya, dan hati nya sangat sakit ketika melihat bapaknya di hajar dan adik nya Aulia di dorong oleh aura, Nisa menangis dan ingin segera pulang ke kampung nya
" Bu haji adik saya gimana Bu?"
" Aulia ada sama ibu, dia masih belum sadar juga nak, Sebaik nya kamu pulang saja nak, kasihan bapak mu"
" Baiklah Bu saya akan pulang sekarang juga" ucap Nisa segera mengakhiri panggilan telepon bu haji
Tanpa pamit pada teman-temannya Nisa segera berlari ke rumahnya untuk mengemas semua pakaian nya, sampai dia tak memikirkan rio lagi, bahkan nisa tak sadar jika ponselnya pun tertinggal di dalam lemari karena terlalu tergesa-gesa