Pernikahan jarak jauh yang semula harmonis berubah seketika saat Alena membaca pesan yang tak sengaja dibaca saat suaminya sedang mandi.
Bunyi pesan penuh kerinduan dari wanita bernama Clara ,membuat pernikahan mereka retak seketika saat Bagaskara mengakui bahwa Ia telah menikah dan punya anak laki-laki diluar kota.
Dan yang lebih menyakitkan lagi untuk Alena adalah pengakuan suaminya yang tidak bisa hidup seorang diri diluar kota sana,padahal Alena bukan tidak mau mengikuti suaminya,tapi ada Ibu mertua yang Alena harus rawat karena sakit.
Sejak saat itu,Alena mati rasa dengan suaminya.Bagaimana akhirnya Alena menjalani pernikahannya?Apakah Ia akan memutuskan untuk bercerai?
Ikutin kisahnya disini ya
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebusukan Laura terbongkar
Bagas dan Laura langsung dateng saat menerima telpon dari Clara bahwa Ibunya pingsan.
Mereka masuk kedalam restoran itu dan terkejut dengan banyaknya orang yang dia kenal diruangan itu.
Laura melirik tajam pada Calvin dan Clara yang memasang wajah sinisnya.
"Kalian apakan Ibu saya hah!!Kenapa Ibu saya bisa sampai pingsan?",marah Laura saat Ibunya masih belum sadar juga.
Clara mendekatinya dan melemparkan apa yang Ia punya."Ibumu sudah tau kalau kamu jalang,mungkin dia kaget anak kesayangannya ternyata jalang diluaran sana,bahkan jadi duri dirumah tangga Kakaknya sendiri",jawab Clara sinis.
Calvin juga tak mau kalah,Ia menceritakan apa yang Ia perlihatkan kepada Ibunya Laura.
PLAKKK PLAKKKK
"Brengsek kalian berdua!!kenapa kalian memberitahukan semuanya kepada Ibuku,harusnya kalian jika marah sama aku,sakitilah aku,lakukan apa yang ingin kalian lakukan hanya kepadaku,kalian nggak berhak memberitahukan kepada Ibuku,kalian jahat!!",teriak Laura dengan air mata yang mulai mengalir.
Clara mendekat dan menatap sinis adiknya itu."Jahat katamu!!kamu sama Ibumu yang lebih dulu jahat sama aku,bahkan bukan 1 atai 2 kali,tapi ratusan kali kalian jahat sama aku,ini belum seberapa Laura,jadi jangan merasa bahwa aku yang paling jahat saat ini".
Bagas yang melihat keduanya bersitegang memilih diam,Ia malu karena ada Alena dan juga Bara yang juga menatapnya dengan tajam.
Tak lama kemudian Ibunya Laura terbangun dari pingsannya dan langsung menampar Laura didepan semuanya.
PLAKKKK PLAKKKK
"Dasar anak kurang ajar!!Mama selama ini menyanyangimu agar kamu bisa membahagiakan Mama tapi apa yang Mama dapatkan,kamu justru jadi wanita seliar itu diluaran sana,bahkan saat Ayahmu sedang berjuang untuk hidup aja kamu senang-senang dengan iparmu sendiri,malu Laura,Mama malu,sekarang hiduplah dengan caramu sendiri diluaran sana,Mama nggak mau lagi tinggal serumah sama anak yang hanya bikin malu orang tuanya aja".
Laura berusaha mengggenggam tangan Ibunya,tapi langsung ditepis dengan kasar.
"Maafin Luara Ma....,Laura menyesal,Laura nggak mau pisah dari Mama,Laura janji akan memperbaiki semuanya,Laura akan jadi anak baik setelah ini",ucap Laura dengan tangisannya yang masih mengalir.
Namun Ibunya Laura terus menolaknya dan tidak menatap Laura yang terus menangis,Clara yang melihatnya merasa puas saat anak yang selama ini dibangga-banggakan ternyata tak ubahnya menjadi jalang diluaran sana.
Bahkan jika Clara ingin membuka semuanya,Laura lebih jalang dari yang Ia kira sebelum mengetahui kebenarannya.
Akhirnya Ibunya Laura memilih meninggalkan restoran itu dengan amarah yang masih berkobar,Ia menulikan telinganya saat Laura menangis dengan suara kencangnya berharap Ibunya tidak akan meninggalkannya begitu saja.
"Sudahlah Laura....,Ibumu hanya sedang marah dan kecewa,nanti aku yang akan menemui Ibumu untuk menceritakan semuanya,kamu tenang aja ya,masih ada aku yang akan selalu disampingmu",ucap Bagas dengan membelai rambut Laura dengan lembut.
Clara yang melihatnya merasa muak melihat keduanya,bukan karena cemburu tapi karena jijik dengan tingkah Bagas dan Laura yang menebar kemesraan saat suasana sedang penuh amarah.
Bagas akhirnya membawa Laura pergi karena tangisannya mengganggu pengunjung yang mulai berdatangan.
Tapi Calvin mencekalnya dengan keras sebelum Ia benar-benar pergi dari hadapan wanita yang Ia sentuh pertama kalinya.
"Inget ya Laura!gimana rasanya terbuang?nggak enak bukan?itulah akibatnya kamu terlalu menuruti hawa nafsumu diluaran sana,makanya jangan sok suci jadi orang,sekarang kamu merasakan bagaimana Ibumu membuangmu begitu saja karena tingkah lakumu,dan untuk kamu Bagas!!nikahilah dia,mungkin dia akan hamil beberapa minggu lagi,aku tau semuanya apa yang kalian lakukan selama ini,kalian berdua bener-bener menjijikan".
Bagas melepaskan pelukannya pada Laura karena marah mendengar Calvin yang mengejeknya.
BUGH BUGH BUGH
"Diam kau bocah!kamu nggak tau apapun soal kita,jadi lebih baik diam jika tidak mau babak belur ditanganku",ucap Bagas tegas.
Bara yang melihat keduanya saling baku hantam melerai keduanya dengan kedua tangannya agar tidak lagi saling memukul.
"Lebih baik kalian selesaikan urusan kalian diluaran sana,kalian sudah sama-sama dewasa buat saling baku hantam seperti ini,apalagi hanya karena wanita",ucap Bara dengan tegas melerai keduanya.
Bagas pergi begitu saja dengan menggandeng Laura,begitu juga Calvin yang juga pergi kearah yang berbeda.
Bara kembali mendekati Alena dan Dini yang bingung dengan kejadian didepan matanya tentang Bagas yang terbelenggu dalam lingkaran perbuatan menyakiti seorang wanita.
Clara akhirnya pamit dengan semuanya dan meminta maaf atas kejadian yang tak mengenakan yang harus Alena liat.
3 orang yang masih tersisa direstoran itu hanya bisa menghela nafas melihat semuanya tadi.
"Kita pergi aja dari sini yuk Pak,Bu....,pusing juga melihat drama kehidupan orang lain",ucap Dini mengajak Pak Bara dan Alena pergi.
Akhirnya mereka pergi dengan Bara yang mengendarai mobilnya,Bara mengajak keduanya untuk masuk kepusat perbelanjaan.
"Kita mau ngapain Pak kesini?,tanya Alena saat tau mereka masuk keparkiran sebuah Mall.
Bara hanya tersenyum tipis dan tetap masuk memarkirkan mobilnya.
Mereka jalan beriringan menuju sebuah toko jam tangan mewah,Bara mengajak Alena untuk membantunya mencari kado untuk Ayahnya Bara yang sebentar lagi akan berulang tahun.
Bara meninggalkan Alena dan Dini ditoko jam tangan mewah itu dengan alasan akan pergi ketoilet,padahal yang terjadi Bara sedang membeli sebuah cincin yang akan Ia berikan pada Alena sebagai bentuk keseriusan perasaannya.
Bara tersenyum lebar saat cincin yang akan dia berikan pada Alena sudah ada ditangannya,namun Bara membungkusnya dengan sebuah paper bag toko roti ternama dan ada pesan tertulis yang Bara sisipkan.
Saat Bara kembali menemui Alena dan Dini,Bara langsung membayar jam tangan mewah yang Ia akan hadiahkan kepada Ayahnya dan pergi meninggalkan toko itu.
Bara berpamitan dengan keduanya dengan alasan akan kembali keibukota,Bara menyerahkan paper bag kepada Alena dengan tersenyum tipis.
"Diterima ya,hati-hati membukanya,Maaf nggak bisa mengantar kalian berdua,kabari ya jika sudah sampai",pamit Bagas buru-buru seolah dia akan pergi ke Ibukota saat itu juga,padahal Ia hanya menghindar sebentar dan ingin tau apa reaksi Alena saat tau bahwa Bara memberinya cincin.
Sampai saatnya Alena dan Dini sampai di Apartmentnya,Alena membuka paper bag yang Bara berikan.
Sebuah pesan dari tulisan tangan dan sebuah kotak cincin menjadi pemandangan pertama saat Alena membukanya.
Alena terkejut dan membuka kotak cincin itu yang berisi cincin berlian yang sangat indah,Alena juga membaca pesan yang Bara tulis dengan tangannya sendiri.
"Alena....,Cincin ini aku berikan sebagai bukti bahwa ucapan yang aku sampaikan itu benar dan tulus,Aku tau kamu masih sulit mempercayainya,tapi aku berharap dengan adanya cincin ini kamu dapat percaya bahwa apa yang aku katakan adalah kebenaran,bukalah hatimu Alena,aku mencintaimu".
