NovelToon NovelToon
Admiral Of Bismarck: The Second War Rises In Another World

Admiral Of Bismarck: The Second War Rises In Another World

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Summon / Barat
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Akihisa Arishima

Bismarck telah tenggelam. Pertempuran di Laut Atlantik berakhir dengan kehancuran. Kapal perang kebanggaan Kriegsmarine itu karam, membawa seluruh kru dan sang laksamana ke dasar lautan. Di tengah kegelapan, suara misterius menggema. "Bangunlah… Tebuslah dosamu yang telah merenggut ribuan nyawa. Ini adalah hukumanmu." Ketika kesadarannya kembali, sang laksamana terbangun di tempat asing. Pintu kamar terbuka, dan seorang gadis kecil berdiri terpaku. Barang yang dibawanya terjatuh, lalu ia berlari dan memeluknya erat. "Ana! Ibu kira kau tidak akan bangun lagi!" Saat melihat bayangan di cermin, napasnya tertahan. Yang ia lihat bukan lagi seorang pria gagah yang pernah memimpin armada, melainkan seorang gadis kecil. Saat itulah ia menyadari bahwa dirinya telah bereinkarnasi. Namun kali ini, bukan sebagai seorang laksamana, melainkan sebagai seorang anak kecil di dunia yang sepenuhnya asing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Akihisa Arishima, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali ke Drachenburg

Pagi ini adalah hari terakhir mereka di kota Ehrenheim. Setelah sarapan bersama di ruang makan, Lucy menatap Anastasia dan August dengan senyum lembut.

"Karena kalian akan kembali siang ini, bagaimana kalau kita pergi ke pusat perbelanjaan dulu? Kalian bisa membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang," usul Lucy.

"Ide yang bagus! Aku ingin membawa beberapa camilan untuk Ayah dan Ibu," ujar August dengan antusias. "Aku juga mau membeli sesuatu. Dan... kalau ada buku sihir tambahan, aku pasti akan membelinya," tambahnya bersemangat.

"Aku akan melihat-lihat saja. Jika ada yang menarik, mungkin aku juga akan membelinya," ucap Anastasia santai.

Lucy tertawa kecil mendengar antusiasme keduanya. "Baiklah, ayo kita berangkat sekarang sebelum waktunya pulang."

Mereka bertiga, ditemani Bismarck yang tetap menjaga jarak di belakang, berjalan menuju pusat perbelanjaan utama kota Ehrenheim. Jalanan ramai dipenuhi penduduk dan pelancong. Aroma roti panggang dan rempah-rempah khas kota itu terasa di udara, menambah suasana hidup di sekitar mereka.

"Kota ini selalu terasa menyenangkan," ujar August sambil mengamati toko-toko yang berjejer di sepanjang jalan. "Rasanya aku ingin tinggal lebih lama di sini."

"Ehrenheim memang pusat pengetahuan dan budaya sihir. Tidak heran banyak orang yang betah di sini," Lucy menjawab, suaranya penuh kebanggaan terhadap kampung halamannya.

Di sebuah toko makanan ringan, mereka membeli beberapa camilan khas, seperti manisan bunga ether dan roti kering dengan wadah sihir yang dapat menjaga kesegarannya selama berminggu-minggu. August tampak sangat tertarik pada manisan berbentuk kristal biru yang berkilauan di bawah cahaya.

"Aku yakin Ibu akan menyukai ini," katanya sambil mengambil beberapa bungkus.

Setelah puas membeli oleh-oleh, mereka berlanjut ke toko pakaian. Di dalamnya terdapat berbagai model baju dari yang sederhana hingga yang mewah. Anastasia berjalan mengitari rak-rak baju sampai matanya tertuju pada satu setelan unik.

Anastasia menarik sebuah jas hitam dari rak, matanya berbinar penasaran. Jas itu memiliki potongan tegas dengan kerah tinggi dan bahu yang sedikit lebar, memberi kesan gagah dan formal. Ban lengan berwarna merah melingkari lengan kiri, dihiasi lambang perak berbentuk sayap yang melambangkan kekuatan dan ketertiban.

"Eh? Ini..." gumamnya, mengamati detailnya lebih saksama. Di bagian depan, terdapat deretan kancing logam berwarna perak yang berkilau di bawah cahaya, berjajar rapi dari atas hingga ke pinggang. Sabuk kulit hitam dengan gesper besar menambah kesan militer yang kuat.

Matanya menyipit, mengingat sesuatu dari kehidupannya sebelum bereinkarnasi. "Bukankah ini terlihat seperti seragam tentara dari Jerman di masa perang?" bisiknya pelan, sedikit tercengang oleh kemiripan yang begitu nyata.

Penjaga toko, seorang pria paruh baya dengan rambut cokelat rapi, melirik Anastasia dengan ramah. Ia memperhatikan jas yang dipegang gadis itu, lalu tersenyum kecil.

"Ah, Anda memiliki selera yang bagus, Nona," ujarnya sambil mengangguk kagum. "Jas ini terinspirasi dari seragam militer klasik. Biasanya dibuat untuk pria, tapi kami bisa menyesuaikannya sesuai keinginan Anda."

Anastasia mengangkat jas itu lebih dekat, mengamati detailnya sekali lagi. "Bisakah celananya diganti dengan rok?" tanyanya, suaranya terdengar yakin meski masih ada sedikit keraguan di wajahnya.

"Tentu saja." Penjaga toko membungkuk sopan. "Kami memiliki rok lipit hitam berkualitas tinggi yang cocok untuk setelan ini. Panjangnya bisa disesuaikan sesuai preferensi Anda—apakah Anda menginginkan yang sedikit di atas lutut, atau lebih panjang?" tanyanya sambil mengambil sebuah katalog kecil dari bawah meja.

Anastasia berpikir sejenak. "Yang sedikit di atas lutut saja," jawabnya. "Aku ingin terlihat nyaman bergerak, tapi tetap elegan."

"Pilihan yang bagus," pria itu tersenyum puas. "Jika Anda bersedia menunggu sebentar, saya akan menyiapkannya untuk Anda." Dengan cekatan, ia berjalan menuju ruang belakang sambil membawa jas dan mencatat ukuran Anastasia.

August, yang berdiri di sampingnya, menyandarkan tangan di pinggang sambil tersenyum kecil. "Aku juga mau setelan yang sama, tapi biarkan celananya seperti biasa," ujarnya, tampak tertarik dengan model jas tersebut.

Penjaga toko mengangguk dengan semangat. "Baiklah, Tuan Muda. Anda juga akan terlihat sangat gagah dengan setelan ini."

Tak lama kemudian, pria itu kembali membawa rok yang sudah disesuaikan. "Silakan periksa di ruang ganti," katanya, mempersilakan Anastasia masuk ke bilik kecil di sudut ruangan.

Ketika Anastasia keluar, jas hitam itu terpasang sempurna di tubuhnya. Epaulet di bahu memancarkan kesan tegas, sementara rok lipit hitam yang jatuh tepat di atas lutut memberikan sentuhan anggun. Dengan sepatu hak pendek yang dipakainya, ia terlihat seperti seorang komandan muda yang penuh percaya diri.

Lucy, yang sejak tadi mengamati dari dekat, tersenyum kagum. "Kau terlihat luar biasa, Anastasia. Rasanya seperti kau memimpin sebuah pasukan."

Anastasia tersipu kecil, namun matanya berbinar puas. "Aku hanya ingin mencoba sesuatu yang berbeda," ujarnya, sambil memutar tubuhnya sedikit untuk memeriksa tampilan dari berbagai sudut.

August terkekeh pelan. "Kalau kau jadi komandannya, aku pasti jadi wakilnya," ujarnya bercanda, membuat Lucy yang berdiri di belakang mereka menahan tawa kecil.

Bismarck, yang berdiri di sisi Anastasia, menimpali dengan nada datarnya. "Anda benar, Tuan August. Nona Anastasia memanglah koman—" Ucapannya terhenti mendadak saat Anastasia meliriknya tajam, memberikan kode halus agar ia tidak melanjutkan. Menyadari isyarat itu, Bismarck segera mengalihkan pembicaraan dengan tenang. "—Pakaian ini memang memiliki desain yang tegas dan berkelas."

Akhirnya, mereka memutuskan membeli setelan yang sama, hanya berbeda di bagian bawah—August dengan celana panjang dan Anastasia dengan rok pendek yang tetap memberikan kesan gagah namun elegan.

Saat matahari mulai meninggi, mereka mengakhiri perjalanan di pusat perbelanjaan dan pergi ke restoran untuk makan siang terakhir di Ehrenheim. Makanan khas seperti sup rempah dan daging panggang disajikan hangat di depan mereka.

"Terima kasih sudah mengajak kami ke sini, Lucy," ujar Anastasia sebelum menyuap makanannya. "Aku belajar banyak, dan perjalanan ini benar-benar menyenangkan."

Lucy tersenyum lembut. "Aku senang bisa membawa kalian. Tapi ingat, perjalanan kalian baru saja dimulai. Jika ingin masuk ke akademi sihir, kalian harus terus berusaha."

August mengangguk penuh semangat. "Aku pasti akan menjadi murid terbaik dan membuat Ayah dan Ibu bangga!"

Setelah makan siang, mereka kembali ke rumah Lucy. Di halaman depan, dua kereta kuda telah disiapkan. Beberapa pelayan sedang memeriksa perlengkapan perjalanan, sementara beberapa petualang yang sudah menunggu terlihat berbincang di dekat kereta.

Lucy berjalan menghampiri seorang pria berambut cokelat dengan jubah petualang. "Terima kasih sudah bersedia menemani mereka kembali ke Drachenburg, Clyde."

Clyde tersenyum. "Tidak masalah, Nona Lucy. Lagipula perjalanan akan lebih aman jika kita bergerak dalam kelompok."

Setelah memastikan semua siap, Lucy berbalik ke arah Anastasia dan August. "Jaga diri kalian di perjalanan. Aku berharap bisa bertemu lagi di lain waktu."

"Terima kasih, Lucy!" kata mereka bersamaan sebelum naik ke kereta.

Saat kereta mulai bergerak meninggalkan kota Ehrenheim, August melambai dari jendela hingga sosok Lucy menghilang di kejauhan.

Perjalanan panjang kembali ke Drachenburg dimulai. Mereka melintasi hutan lebat saat senja mulai turun, menyelimuti jalan dengan cahaya keemasan. Di dalam kereta, August bersandar di kursi, memandangi pemandangan di luar dengan tatapan tenang.

Saat malam tiba, mereka memutuskan berhenti di tengah hutan untuk beristirahat. Clyde bersama para petualang lain mulai mendirikan tenda, sementara Bismarck membantu seorang gadis petualang menyiapkan makan malam.

Di bawah langit malam yang bertabur bintang, suasana di sekitar api unggun terasa hangat dan akrab. Setelah menyelesaikan makan malam, mereka mulai saling berbagi cerita untuk mengusir rasa lelah dan kantuk.

Clyde mulai bercerita dengan nada santai, berbagi pengalamannya menghadapi serangan serigala bayangan di perbatasan, menambah ketegangan di antara mereka. Sementara itu, Bismarck hanya mendengarkan dalam diam, sesekali mengamati sekitar dengan waspada. Meskipun ia tidak banyak bicara, kehadirannya memberi rasa aman bagi semua orang. Tawa ringan dan percakapan hangat terus mengalir hingga api unggun mulai meredup, menandakan bahwa sudah waktunya mereka beristirahat untuk melanjutkan perjalanan esok hari. Anak-anak dan para wanita pergi tidur untuk beristirahat, meninggalkan Bismarck dan Clyde yang berjaga di malam yang sunyi.

Sesaat, hening menyelimuti mereka sebelum Clyde membuka suara. "Hei, Bismarck," panggilnya pelan, memastikan tidak membangunkan yang lain.

Bismarck menoleh sedikit, ekspresinya tetap datar seperti biasanya. "Iya?"

Clyde menghela napas kecil, tampak ragu sejenak sebelum akhirnya bertanya, "Kau benar-benar tidak lelah? Dari tadi kau berdiri seperti patung. Bahkan aku sudah menguap berkali-kali."

Bismarck tetap tenang, matanya masih memperhatikan area sekitar. "Aku tidak memerlukan banyak istirahat," jawabnya singkat.

Bismarck menoleh padanya sejenak sebelum kembali mengarahkan pandangannya ke kegelapan hutan. "Tugasku adalah melindungi Nona Anastasia dan Tuan August. Itu prioritas utamaku," jawabnya datar, seolah itu adalah fakta yang tak terbantahkan.

Clyde tertawa kecil, menggeleng pelan. "Kau benar-benar berdedikasi, ya? Kalau aku jadi kau, mungkin aku sudah tertidur sejak tadi."

"Aku tidak memiliki kemewahan untuk bersantai," balas Bismarck singkat.

Clyde menatapnya beberapa detik sebelum akhirnya tersenyum tipis. "Kau orang yang menarik, Bismarck. Kalau aku dalam masalah, aku ingin punya seseorang sepertimu di sisiku."

Bismarck tidak menanggapi, hanya berdiri tegak dengan postur sempurna, memastikan tidak ada ancaman yang mendekat. Dalam keheningan malam yang semakin dalam, hanya suara api yang berderak pelan dan angin hutan yang berbisik di antara pepohonan, menemani kedua penjaga yang berbeda sifat namun berbagi tujuan yang sama—menjaga keamanan kelompok mereka.

Keesokan paginya, mereka melanjutkan perjalanan. Saat matahari mulai meninggi, gerbang besar Benteng Drachenburg akhirnya terlihat di kejauhan. Para penjaga menyapa mereka dengan ramah dan membukakan gerbang besar.

August menghela napas lega. "Akhirnya kita sampai di rumah."

"Perjalanan yang panjang, tapi sangat berharga," ujar Anastasia sambil tersenyum kecil.

Setelah berpisah dengan para petualang, Anastasia, August, dan Bismarck kembali ke kediaman Heinrich. Dengan hati penuh tekad, mereka tahu bahwa perjalanan menuju impian mereka baru saja dimulai.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!