NovelToon NovelToon
Istri Pilihan Putri Ku.

Istri Pilihan Putri Ku.

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Buna Seta

Tidak terpikirkan oleh Sabrina lulus kuliah kemudian menikah. Pertemuanya dengan Afina anak kecil yang membuat keduanya saling menyayangi. Lambat laun Afina ingin Sabrina menjadi ibu nya. Tentu Sabrina senang sekali bisa mempunyai anak lucu dan pintar seperti Afina. Namun tidak Sabrina sadari menjadi ibu Afina berarti harus menjadi istri Adnan papa Afina. Lalu bagaimana kisah selanjutnya? Mampukah Sabrina berperan menjadi istri Adnan dan menjadi ibu sambung Afina???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepribadian Ganda.

Keributan antara Bella dengan Davit suaminya masih berlanjut. Sebenarnya David pria baik ia hanya ingin istrinya berubah lebih baik. Namun ternyata sulit sekali, kadang David akan menyerah, tapi ia tidak ingin mempermaikan sebuah pernikahan.

"Aku mohon Bella, jangan ganggu lagi ketentraman mantan suami kamu," kali ini David berbicara lebih halus. David selalu dibuat pusing istrinya ini diajak bicara halus tidak bisa, kasar apalagi, tentu Bella akan menjawab lebih kasar lagi.

"Aku merasa sepi Dav, aku ingin seperti wanita lain, punya anak dan nyatanya kita menikah sudah hampir 4 tahun, tapi belum juga punya anak kan," protes Bella.

"Anak itu titipan Tuhan Bella! Jika kita saat ini belum diberi keturunan mungkin ini adalah ujian dari Tuhan, atau bisa juga ini karma," sindir David.

"Apa?!" Bella menatap suaminya Davil.

"Makanya, kita lebih baik ke dokter memeriksakan kesuburan kita masing-masing, daripada kamu mengharap Afina yang sudah jelas kamu buang!" David berkata ketus.

"Kamu saja Dav, aku sudah pasti subur kok, buktinya aku sudah melahirkan Afina, padahal baru hubungan sekali langsung jadi," kali ini Bella berkata juiur.

"Cek! Kamu itu selalu membenarkan dirimu sendiri Bel, jangan saling menyalahkan, sekarang juga kita harus ke dokter," David tidak mau di bantah.

Dengan rasa ogah-ogahan Bella menuruti kata David. Mereka memesan taksi menuju rumah sakit meninggalkan apartemen.

David terpaksa menyewa apartemen tidak mau tinggal bersama mertuanya jika terjadi perselisihan seperti sekarang, kedua orang tua Bella bukan menengahi melainkan membubui membela putrinya.

********

Sementara Keluarga kecil sudah berangkat bersama, mereka sudah akan menjalani aktifitasnya seperti biasa.

Selama 10 menit menuju kampus keseruan Sabrina dan Afina menjadi ramai. Pertanyaan Afina yang kadang membuat Sabrina tepuk kening namun akhirnya berhasil menjawab. Ternyata benar menurut teori yang dibaca Sabrina menjawab pertanyaan anak kecil lebih sulit ketimbang mengerjakan ujian nasional.

"Kita sampai..." seru Sabrina. Mereka sampai di depan tk Al Inayah.

"Bunda mengantar sampai dalam kelas kan?" tanya Afina ketika sudah berjalan menuju pintu gerbang di gandeng Sabrina.

"Tentu dong..." Sabrina mengantar sampai kelas. Ketika melewati kantor guru. Sabrina tersenyum karena para guru mengangguk santun kepada istri pemilik yayasan Al Inayah.

Sampi di kelas sudah ada beberapa anak yang sedang bermain lari-larian kas anak-anak.

"Fina... ingat ya Nak, jangan kemana-mana, jika Papa atau Bunda belum menjemput," pesan Adnan ternyata setelah parkir langsung menyusul.

"Okay Pa, tapi kalau jemput jangan telat ya," kata Afina.

"IsyaAllah..." Sabrina yang menjawab kemudian meninggalkan Afina yang sudah bergabung dengan teman-temannya.

Adnan sebenarnya agak khawatir bagaimana jika sampai anak nya diculik Bella seperti kemarin.

"Mas... kalau menyetir jangan melamun, bisa bahaya, atau aku saja yang menyetir," saran Sabrina. "Mas sedang memikirkan apa?" tanya Sabrina lembut.

"Mudah-mudahan Bella tidak akan kembali lagi kemari In, pusing aku dibuatnya." kata Adnan ketika mereka menuju kampus.

"Mas... Jangan berkata seperti itu, mana mungkin Mbak Bella tidak kesini lagi? Mas kan tahu, keluarga besarnya disini semua," Sabrina memang benar.

Adnan tidak menjawab.

"Lagi pula... Afina itu anak kandung Mbak Bella, tidak akan mungkin terpisahkan, memang ada bekas suami Istri, tapi tidak ada bekas anak," kata Sabrina diplomatis.

"Tidak! Kamu nggak akan ngerti In!" Adnan tampak kesal, seketika mengerem mobilnya. Membuat Sabrina seketika terkejut melihat perubahan wajah Adnan ketika sedang marah tidak nampak lagi wajahnya yang selalu mengayomi, yang ada justeru tampak menakutkan.

"Maaf... aku mengerti perasaan Mas, jangan marah," Sabrina mengusap pundak Adnan.

Adnan kembali menjalankan mobilnya. Kedua nya lantas diam. Sabrina tahu, jika suaminya ini sangat terluka dan sekarang lah saatnya Sabrina harus bisa mengobati luka hati Adnan bukan malah membuat luka itu semakin parah.

"Sudah sampai Mas, aku turun di sini ya," Sabrina mencairkan suasana. Jarak kampus Sabrina dengan kantor Adnan masih kira-kira 1km. Karena kampus Adnan memang sangat luas jarak kampus tiap-tiap jurusan saling berjauhan.

"Oh iya, sampai tidak sadar," kata Adnan, karena banyak memikirkan sesuatu Adnan tidak menyadari jika sudah sampai di kampus Sabrina.

"Maaf ya" Adnan mungusap kepala istrinya. Sabrina menangkap tangan suaminya lalu di ciumnya lembut.

Wanita cantik nan tinggi semampai kini sudah di antar suaminya sampai di depan kampus.

"Mas, jangan lupa menjemput Fina loh" pesannya berkali-kali.

"Okay... sayang dulu dong," Adnan mengulum senyum kini wajahnya sudah kembali teduh. Tanpa Adnan sadari buku tebal yang dibawa Sabrina menutup wajah nya sebelum akhirnya istri cantiknya menjauh melangkah di pelataran kampus diantara mahasiswa yang lain.

Adnan terkekeh menatap istri nya yang sudah tidak menoleh lagi.

"Cieee.... cieee... pengantin baru," Prily segera meledek Sabrina dengan kata-kata menujurus orang dewasa. "Gemana-gemana? Suami loe?" Prily mencecar pertanyaan.

"Gemana apa nya?" Sabrina melirik Prily yang berjalan di sampingnya bergandengan tangan berjalan menuju kelas dengan tas yang digendong di punggung.

"Suami kamu lah? Maksud gw romantis nggak?" Prily menaik turunkan alis mata.

"Jangan keppo loe masih anak kecil," seloroh Sabrina dan pada akhirinya mereka sampai di kelas.

Jika saat S-1 dulu Sabrina kuliah ambil jurusan ekonomi. Kuliah S-2 kini lebih memilih jurusan guru. Untuk memantapkan diri agar sesuai dengan pengabdian masyarakat yang sudah terlanjur ia cintai yakni menjadi pengajar. Dan juga bertujuan untuk menjadi tenaga pendidik dan pendidikan yang menghasilkan wawasan dan pengetahuan.

Dukungan sang suami tentu membuat Sabrina lebih yakin dengan keputusan yang sudah ia ambil.

********

Jika di kelas Sabrina menjadi kesal karena candaan sahabatnya, tidak ada bedanya dengan Adnan. Ia di goda Bobby habis-habis-san.

"Loe itu jadi cowok katanya orang kaya, tapi nggak modal, ajak kek binik loe itu honeymoon, jika tidak ke luar negri di Indonesia juga banyak," todong Bobby.

"Ngajarin sih loe, ngurusin rumah tangga! Kayak yang sudah pernah kawin saja!" ketus Adnan.

"Jangan loe kira, nikah sih belum tapi kawin sih sering. Hahaha..." Bobby mentetawakan lelucon nya sendiri.

"Jangan macam-macam loe! Kena penyakit baru rasa!" sungut Adnan setengah mengingatkan sahabatnya.

"Canda bro, biar gini-gini gw masih perjaka tinting," jujur Bobby. Kedua pria ini bukan tipikal pria yang suka berbuat yang ke luar dari jalur.

"Awas! Gw mau kerja! Mau menjadi perjaka ting ting, sinting, atau bunting seperti perut gendut loe itu suka-suka loe," Adnan lalu menyalakan computer.

"Iya gw juga mau balik" Bobby segera berdiri merapikan kemejanya bagian bawah yang awalnya ia keluarkan kini di masukkan kembali.

"Loe nggak ke kantor memang?" tanya Adnan kali ini obrolan mereka mulai serius.

"Ini mau langsung ke kantor," Bobby mengangkat tas kerja.

"Oh iya, besok malam jum'at, gw mau syukuran rumah, loe jangan lupa datang," pesan Adnan. Bobby hanya mengacungkan jempol sambil berlalu.

.

1
Andi Bahraeni
Luar biasa
Runik Runma
huh dasar
Soraya
mampir thor
Arin
/Heart/
Vicki Andrian
pengen tk pites adnan
fajar Rokman.
mampir thor
Reni Setia
makasih untuk novelnya
Ria Bionde
Luar biasa
Nining Moo
gengsi,,,genhsi aja Jangan afina yg jadi alasan padal mau🤣
Nining Moo
jangan jangan si alfin bukan anaknya adnan🤔🤔🤔
Samaniah
anak sambung q pun kl manggil q mama,sdgkan manggil ayahnya bapak..
lbh gk nyambung lg 🤣🤣🤣🤣
Samaniah
istri dr jalan,,🤣🤣
Sri Wulan Hazariah
Luar biasa
Sitipatimah
Lumayan
himawatidewi satyawira
waduuh nenek pnh modus
himawatidewi satyawira
111-222 ma anknya..
himawatidewi satyawira
beli asahan linggis di tk bangunan nan..
himawatidewi satyawira
ayoo nan.
hajar bello
himawatidewi satyawira
kl fina sdh ditemukan bakalan ngajak jln" pake mobil baru itu..gitu lho mbak
himawatidewi satyawira
hajar man..suruh berdiri di pojokan, angkat kaki dua"nya jg tngn diikat, mulut dilakban
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!