Grizella yang sangat menantikan ulang tahun ke 6 nya di hari itu, malah menjadi hari dimana adik yang sangat ia sayangi meninggal dunia, menjadikan papa dan mama Grizella tidak lagi menyayanginya, bahkan mereka membenci Grizella, hanya karna satu kesalah pahaman yang tidak ia perbuat.
Sampai dimana Grizella yang sedang di hukum oleh keluarganya dengan di tinggalkan di gubuk kecil yang ada di tengah hutan.
Disana, Grizella bertemu dengan Clarissa, yang akan mengubah semua kepribadian buruk Grizella saat ini.
Tetapi, Clarissa yang sudah membangun kepribadian Grizella menjadi lebih kuat dan sudah banyak berjasa padanya, malah pergi meninggalkan Grizella untuk selamanya.
Clarissa meninggalkan banyak kenangan, jasa, dan organisasi mafia yang sudah ia bangun.
Karna Clarissa sang pemimpin sudah tidak lagi memimpin organisasi itu, Grizella lah yang menjadi orang kepercayaan Clarissa untuk menggantikannya, menjadi the next Queen.
ikuti kelanjutan ceritanya yukk (つ≧▽≦)つ
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deby Dindarika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19 Tornado
Nathaniel mengajak Grizella menuju wahana kereta yang akan membawa mereka mengelilingi ruangan yang seolah mereka berada di tempat yang sedang berperang.
Mereka menaiki kereta, lalu kereta itu mulai berjalan, dimulai dari layar besar dihadapan mereka yang menampilkan tulisan tentang sejarah peperangan yang mereka lewati ini, diikuti suara yang membacakan tulisan itu.
Sret.
AAHKK ....
Suara dari ruangan itu yang seolah ada seseorang yang terkena sayatan pedang dari lawan, diikuti sebuah manequin yang sudah berlumuran darah jatuh di samping kereta.
Disana tidak hanya ada Grizella dan yang lainnya, melainkan ada juga pengunjung lain yang satu kereta dengan mereka, karna kereta kecil itu bisa memuat sampai 15 orang.
Bugh.
Bugh.
Sret.
Suara pertarungan melalui speaker dari boneka-boneka yang ada di sepanjang jalan kereta itu, beriringan dengan suara yang menceritakan sejarah peperangan itu.
Brukk.
"AAAAKK ...."
Sampai tiba-tiba cairan yang menyerupai darah itu muncrat ke sisi-sisi kereta, membuat semua orang yang berada di kereta itu berteriak histeris karna terkejut.
Kecuali rombongan Grizella, mereka terlihat biasa saja, mereka sudah sering melihat pertarungan berdarah, dan itu nyata, juga mereka yang langsung turun tangan.
Tidak seperti sekarang, mereka hanya menonton.
"Biasa aja anjir, kok pada histeris sih."
"Yang better-an dikit kek pilih wahana tuh, ini gak asik ah," ucap Ganendra dan Fairel yang merasa jika wahana yang mereka naiki ini sangat tidak seru.
"Aelah, nikmatin aja dulu," ucap Nathaniel yang kesal kepada dua kunyuk dibelakangnya itu.
"Strawberry," celetuk Grizella yang mencium wangi strawberry dari cairan yang menyerupai darah itu.
Akhirnya wahana itu pun selesai, Grizella dan yang lainnya sudah keluar dari ruangan itu.
"Lanjut aja yang ekstrim yuk," ajak Ganendra.
"Iya, biar seru."
"Yaudah ayok," ucap Nathaniel menyetujui ajakan dari Ganendra.
"Lo udah gapapa Niel?" tanya Jack yang khawatir jika Nathaniel kenapa-kenapa.
"Udah aman, gas aja lah." Nathaniel berjalan lebih dahulu, sembari merangkul pundak Fairel yang sedikit lebih pendek darinya.
Grizella hanya terkekeh melihat tingkah mereka, ia akan selalu bahagia dan tertawa lepas jika bersama mereka.
"Tornado kuy."
"GAS!"
"Ayoo!"
Wahana yang mereka pilih berikutnya adalah tornado, kalian pasti sudah tidak asing dengan nama wahana itu.
"Ken, mau kemana?" tanya Clara yang melihat Ken bejalan menuju wahana yang sama yang Grizella naiki.
"Naik tornado," jawab Ken datar.
"Iihh gausah, jangan, nanti kamu pusing," ucap Clara yang sebenarnya ingin ikut dengan Ken, namun ia takut menaiki wahana itu.
"Terserah gue,"
"A-aduh ... Kepala aku sakit, Ken." Drama Clara, berharap Ken tidak jadi menaiki wahana itu.
"Ck, udah gue bilang, Lo jangan ngerepotin gue," ucap Ken berdecak, karna Clara yang tiba-tiba sakit kepala.
Ken menuntun Clara ke stand minuman yang ada disana, menyuruh Clara untuk duduk di bangku yang ada disana, membeli jus mangga untuk Clara.
"Nih minum, gue mau liat Grizella," ucap Ken ingin pergi dari sana.
"Tunggu, gue takut sendirian disini," tahan Clara mencegah Ken untuk tidak meninggalkannya.
"Ck, ngerepotin."
Sedangkan ditempat lain, Grizella sangat antusias menaiki wahana itu, ia mengayun-ayunkan kakinya, tidak sabar menunggu tornado itu terbang.
"AAAAAKK ...."
Wahana itu mulai mengayun, diikuti suara teriakan orang-orang yang menaiki wahana itu.
Teriakan itu semakin histeris kala wahana itu mulai memutar menjungkir balikkan mereka.