NovelToon NovelToon
Duda Itu Mantan Pacarku

Duda Itu Mantan Pacarku

Status: tamat
Genre:Teen / Tamat
Popularitas:263.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Marselia

"Aduh!!" Lia mengaduh karena ada seseorang yang menabraknya, saat ia menoleh ke belakang ternyata ada anak laki-laki yang terlihat menunduk kemudian Lia mensejajarkan tingginya dengan anak itu

"Hai, apa kamu yang tabrak aku tadi?" Anak kecil itu mengangguk,

"Siapa namamu?" Anak kecil itu mendongak

"Nama aku... " Ucapan anak kecil itu terpotong karena ada yang memanggilnya,

"Kevin!" Lia menoleh ke sumber suara

Deg!

"Kevan?"
"Lia?"
________________________________________

Liana Putri Leonard, gadis yang memiliki senyum manis dan pesona yang dapat mengikat kaum pria. Dia di tinggal menikah oleh kekasihnya, tapi suatu saat setelah sekian tahun dia kembali di pertemukan dengan mantan kekasihnya itu.

Akankah Lia kembali pada mantan kekasihnya?

Penasaran bukan? Yuk baca dan tunggu kelanjutan ceritanya.

Jangan lupa like, komen, vote dan rating 5-nya ya teman-teman. Mohon dukungannya🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marselia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 19

Ayo yang belum baca silahkan baca ya teman-teman, tapi sebelum baca jangan lupa klik likenya dulu yaa😉

Ayo, semakin banyak dukungan dari kalian semakin semangat pula aku buat ceritanya. Jadi jangan lupa dukungannya yaa😊

Terimakasih dan selamat membaca.

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

Setelah mobil Adrian semakin menjauh Lia masuk ke dalam rumahnya dan mengambil ponsel, dia akan menghubungi Vani untuk meminta izin membawa Adrian nanti malam.

Panggilan terhubung,

"Halo Li?"

"Van, nanti malem gue boleh engga bawa teman gue?" Vani terdiam,

"Cewe apa cowo?"

"Cowo Van, kasihan dia mau makan malam tapi engga ada teman, ya sudah gue ajak dia makan bareng kita nanti malam, engga apa-apa kan?"

"Engga apa-apa, lagian makin ramai makin asyik," sebuah senyuman muncul di wajah Lia

"Makasih Van, oh iya lo engga usah jemput gue biar nanti gue kesana bareng sama teman gue."

"Iya berarti langsung ketemu di cafe ya?"

"Iya Van, sekali lagi makasih ya. Ya sudah kalau gitu gue tutup teleponnya, sampai jumpa." Panggilan berakhir

Saat Lia melihat jam ternyata sudah pukul lima sore, ternyata Adrian berada di rumah Lia cukup lama. Lia memutuskan untuk membersihkan rumah dan siap-siap untuk nanti malam.

🌿🌿🌿

Matahari kini sudah berganti dengan bulan, di sebuah kamar ada seorang gadis yang sedang bercermin menilai penampilannya sendiri

"Oke, sudah siap." Dia pun mengambil tas memasukan ponsel dan dompet ke dalam tas itu.

Saat hendak menuruni tangga, bel rumah berbunyi dia pun berjalan ke arah pintu utama dan membuka pintu. Ternyata itu Adrian

"Sudah siap?" Lia mengangguk, Lia mengunci pintu rumah kemudian tangan Adrian terulur untuk menggenggam tangan Lia, Lia membalas uluran tangan itu.

Adrian membukakan pintu mobil untuk Lia, sedangkan Lia di pipinya sudah muncul rona merah. Sungguh ia merasa seperti diistimewakan oleh Adrian. Lia duduk di samping kursi kemudi, Adrian masuk dan mulai mengendarai mobilnya. Lia memberi tahu dimana lokasi cafe itu, Adrian mengangguk.

"Ini engga apa-apa kan aku ikut sama kamu?" Lia mengangguk,

"Engga apa-apa ko, lagian aku kan sudah bilang juga sama teman aku." Adrian mengangguk kemudian kembali fokus menyetir.

Saat sudah sampai di restoran, Lia melihat jam di tangannya ternyata sudah pukul tujuh lewat lima menit. Lia pun bergegas masuk di ikuti Adrian di belakangnya. Lia mulai mencari dimana teman-temannya duduk, setelah berhasil menemukan mereka Lia berjalan menghampiri sahabatnya itu.

"Hai," Sapa Lia pada Vani, Tania dan Putra.

"Lama banget ini tuan Putri," cibir Putra Lia hanya tersenyum,

"Hehe, maaf kaya engga tau cewe aja lo." ucap Lia

"Siapa tuh?" tanya Tania

"Oh ini Adrian teman gue." Adrian pun memperkenalkan dirinya.

"Hai, gue Adrian,"

"Gue Vani"

"Gue Tania"

"Putra"

"Ya sudah ayo duduk Yan," Adrian duduk di samping Lia.

"Kalian sudah pesan?" Vani, Tania dan Putra menggeleng

"Kita nunggu lo, jadi belum pesan." Ucap Vani

"Ya sudah ayo pesan, mau pesan apa?"

"Gue kaya biasa aja," ucap Putra

"Gue mau yang lain ah bosan yang biasa terus." Ucap Tania, mereka mulai memesan makanan yang mereka inginkan. Sambil menunggu pesanan datang mereka memilih untuk mengobrol,

"Li, lo baru kenal sama Adrian atau sudah kenal lama?" tanya Vani

"Dia itu teman gue waktu kecil dan ternyata dia itu anak sahabatnya Ayah, tapi dia malah pindah dan baru ketemu lagi sekarang." jelas Lia sambil melirik ke arah Adrian sedangkan Adrian hanya tersenyum.

"Iya, gue teman kecilnya Ana. Gue harap bisa berteman baik juga dengan kalian."

"Ana?" beo Putra

"Itu panggilan dari dia buat gue, Put." jelas Lia mereka yang disana hanya manggut-manggut. Tak lama pesanan pun datang, mereka mulai memakan pesanan masing-masing.

Selesai makan Adrian izin ke toilet

"Ana aku ke toilet sebentar," Ana mengangguk, Adrian berjalan ke arah toilet. Saat sudah selesai dengan urusan nya di toilet dia pun keluar, saat Adrian ingin kembali ke mejanya ada seseorang yang menghampirinya,

"Selamat malam, pak Adrian." Sapa orang itu yang ternyata adalah Kevan.

"Oh pak Kevan, saya kira siapa. Selamat malam,"

"Pak Adrian sedang makan malam disini?" tanya Kevan

"Iya, saya bersama teman saya makan disini. Kebetulan juga kita ketemu disini ya,"

"Ah iya, kebetulan saya ingin makan malam disini bersama tunangan saya, tetapi mejanya penuh jadi ya terpaksa harus balik lagi cari restoran lain," jelas Kevan

"Bagaimana jika bersama saya, kebetulan meja saya juga masih ada bangku yang kosong," tawar Adrian

"Oh ya? Jika di perbolehkan maka saya akan memanggil tunangan saya dulu, dia sedang menunggu di parkiran." Adrian mengangguk

"Kalau gitu saya duluan ya, mejanya ada di pojok dekat jendela." jelas Adrian, Kevan mengangguk lalu berjalan ke arah parkiran untuk memberi tahu Tazqia, tunangannya.

Adrian pun berjalan terlebih dahulu ke mejanya. Saat sampai di meja, Adrian membisikan sesuatu ke telinga Lia

"Ana, ada teman aku yang ingin bergabung. Dia tidak kebagian meja karena tempat ini penuh, jadi aku ajak dia makan bersama kita tidak apakan?" Lia pun menatap Adrian,

"Bentar aku bilang dulu ya,"

"Emm, Van, Tan, Put ini ada temennya Adrian dia minta izin buat duduk bareng kita. Kasihan katanya mau makan tapi semua meja penuh sama pengunjung sedangkan kita kan masih ada bangku yang kosong, jadi engga apa-apa kan?" ucap Lia

"Hm, Iya engga apa-apa ko. Makin rame kan makin asyik, siapa tahu kita jadi bisa akrab sama temannya Adrian." Lia pun mengangguk kemudian tersenyum, ia melihat ke arah sahabatnya tapi merasa ada yang aneh karena raut wajah sahabatnya itu menegang.

"Pak Adrian,"

Deg! Suara itu ...

Saat ia menoleh kebelakang matanya menangkap sosok yang selama ini selalu ingin ia hindari, Kevan dan Tazqia pun tidak kalah terkejut mendapati Lia ada di sebelah Adrian.

"Pak Kevan, akhirnya datang juga mari silahkan duduk." Kevan dan Tazqia duduk di bangku yang masih kosong, seketika suasana berubah jadi canggung.

"Silahkan di pesan makanannya," ucap Adrian. Kevan dan Tazqia mulai memesan makanan, jujur mereka merasa canggung dalam situasi ini. Mereka tidak menyangka akan bertemu dengan Lia, begitupun Lia dan para sahabatnya tidak menyangka bahwa teman yang dimaksud Adrian adalah Kevan.

Setelah memesan makanan, Adrian pun memulai pembicaraan,

"Oh iya ini di luar urusan pekerjaan jadi saya minta pak Kenan memanggil saya jangan terlalu formal." Kevan mengangguk,

"Panggil gue lo aja supaya lebih akrab." Kevan hanya mengangguk,

"Ken, kenalkan ini Ana sahabat gue dan itu Vani, Tania dan Putra (sambil menunjuk mereka bertiga), mereka teman-teman gue." jelas Adrian

"Ana? Kenapa nama panggilan itu beda dari yang lain? Apa mereka memiliki hubungan khusus?" batin Kevan

"Oh ya, gue sudah kenal ko sama mereka kebetulan juga gue satu kampus dulu sama mereka." Adrian merasa terkejut

"Berarti satu kampus dengan Ana juga dong?" Kevan mengangguk sedangkan sedari tadi Lia hanya menundukkan kepalanya.

"Wah, kebetulan sekali ya." Pesanan Kevan pun datang. Kevan dan Tazqia makan dengan suasana yang sangat canggung.

"Emm, Yan, bisa kita pulang sekarang?" pertanyaan Lia membuat Kevan yang sedang makan menjadi berhenti.

"Memangnya kenapa? Kamu sakit?" tanya Adrian dengan khawatir

"Emm, ya agak kurang enak badan aja. Bisa kan pulang sekarang?" Adrian menempelkan punggung tangannya di kening Lia,

"Kamu demam, ayo kita pulang. Maaf ya, gue pulang duluan kasihan Lia soalnya." Mereka yang disana hanya mengangguk, terutama sahabat Lia sangat mengerti kenapa Lia ingin pulang.

"Kalau gitu kita pulang, duluan ya" pamit Adrian,

"Gue pulang duluan ya," ucap Lia dengan suara lemah melirik ke arah Vani, Tania dan Putra mereka mengangguk.

"Hati-hati ya, kabarin kita kalau ada apa-apa," ucap Tania, Lia mengangguk kemudian berjalan di bantu Adrian. Setelah Lia dan Adrian sudah menghilang di balik pintu, Putra tiba-tiba berkata

"Lo puas Kevan lihat Lia kaya gitu? Dia jadi sering sakit sekarang cuma karena Lo!" Putra sangat kesal dengan Kevan dan Tazqia

"Maaf, gue engga bermaksud buat dia kaya gitu. Gue engga tahu kalau dia itu teman Adrian," ucapnya pernah rasa bersalah

"Gue harap setelah ini lo engga pernah lagi ngusik hidup Lia." Ucap Putra setelah itu dia pergi.

"Ini resiko yang harus lo terima karena sudah menyakiti hati Lia, lo tahu kan Lia itu sudah seperti adik bagi kita apa lagi Putra dia sayang banget sama Lia," ucap Vani

"Kita engga benci sama lo, kita cuma kecewa sama perlakuan lo. Tenang aja bagaimana pun lo itu tetap teman kita." Vani dan Tania pergi meninggalkan Kevan dan Tazqia yang termenung memikirkan perkataan mereka.

"Aku minta maaf karena aku mereka jadi kecewa sama kamu." Tazqia sungguh merasa bersalah, sedangkan Kevan hanya diam.

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

Hai teman-teman, terimakasih yang sudah baca.

Jangan lupa ya klik like, tambah favorit, follow, vote dan rating 5 nya juga ya. Supaya aku makin semangat update tiap hari.😊

See you next episode

1
🌸つみれ🌸
terlalu bertele-tele
Dian IY
lanjutanya kok lama yaa
Dian IY
kapan nih lanjutannya, di tunggu yaa
Alanna Th
om varo sdh gk waras, masa dendam dlampiaskn pd yg tdk brdosa, bikin anak sendiri n istrinya sedih juga 😱😱😱😵
Alanna Th
adrian kq githu sih? gk peka atau sengaja? aq mah gk suka sok mesra kl bkn sm pacar/swami 😡😜
Alanna Th
waa, iyan mulai pedekate nie. moga lncar jaya y 😘💗👍
Alanna Th
d sana gunung d sini gunung d tengah" ada kali; d sana bingung d sini bingung, eh trnyata sam" diam" jth hati 👍😘💗
Alanna Th
yeaa, cintaq layu sblm brkembang, mirisny nasibq 💔😰😥
Alanna Th
sptny yg bakal mnduda adalah kevan, trus ngejar" lia pengen come back tp lia sdh pindah k adrian 😱🤔👍😘💗
Alanna Th
senangnya punya shbt sbaik mrk
Alanna Th
aq suka kisah" pendek. tq, thor, aq lnjt baca 😘😍💗👍
Dian Mustika
Ceritanya kurang greget ya...
Apa karna masih diawal kisah????
Coba deh nanti smp setengah kisah, kalo masih ttep gl greget, gk tk lanjut mf ya
Nila Ibu'e Rama
lanjutkan thor
hayatun nufus
belum kelihatan arab judulnya kemana sejauh ini menurut aqu
Moms Raka
lama banget lanjutannya Thor...msh ada gak sambungannya 😅😅
Arisha Putri
mulai greget nih...👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾seru bund
Arisha Putri
awal alurnya bagus cuma kurang greget🤭🙏,lom baca sampai akhir.tp 👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾
Arisha Putri
mirip kisahku dulu😭😭😭😭😭sampai sakit dan bapakku begitu khawatir.👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾seneng ceritanya,alurnya bagus..
Sri Maniyah
thor kok slh nyebuk nma ci yg di tnya. adri knp blg nya. alfa
Sri Maniyah
thor jgn smpe slh mggl nma dong adri kok di blg kenan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!