Helena Berasal keluarga Kaya Raya, kehidupan Mewahnya dan semua yang dia miliki seakan membuatnya tercekik, kehadiran ibu sambung dan juga anaknya membuatnya Terselengser dari Apa yang dia Nikmati bahkan kini dia sangat menderita, untuk Membalaskan Rasa sakit hati, dia menikah dengan lelaki Kaya yang saat itu di desak keluarganya menikah dan diancam dibatalkan jadi pewaris keluarga.
Mereka Bersepakat untuk melakukan pernikahan kontrak agar mereka mendapatkan tujuan mereka masing-masing
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
Rendra dan Helena kini saling menatap menyampaikan sinyal yang tidak beres, mereka senang jika keluarga Rendra menerimanya hanya saja bagaimana jika nanti mereka akan bercerai, ayah dan ibunya pasti akan sangat marah.
"Kami akan melamar mu besok nak, suka tidak suka, lelaki gila itu harus menerima pinangan anak kami, dia akan menyesali semua yang terjadi selama ini".
"Mereka pasti tidak bisa berkutik terutama ayahmu, dia sangat mengenal tante dan juga om mu ini, jika dia berani menolak maka bersiap-siap saja dia". Anggota tersenyum misterius
"Terima kasih tante, om, aku bersyukur jika memang kalian sahabat ibuku". Helena memandang mereka berdua dengan senyum bahagia.
" Apa mereka memperlakukan kamu dengan baik selama ini nak?? ". Tanya Hendra dengan tatapan menuntut.
Dia Akan membuat perhitungan dengan Wahyu jika dia tidak memperlakukan putri sahabatnya dengan baik. Apalagi dia sudah menikmati hasil perusahan istrinya.
"Mereka tidak pernah memperlakukan nya dengan baik bu, ayah, mereka membuatnya kehilangan segalanya, baik dirumah bahkan kasih sayang ayahnya bahkan yang paling gilanya mereka menggunakan uang perusahaan ibu Helena untuk bersenang-senang dan menjadikan dia tameng agar mendapatkan uang itu". Kini Rendra menjawab ibunya karena dia mengetahui beberapa perilaku mereka kepada Helena
"Sialan, akan ku buat dia menyesal melakukan itu padamu nak". Mata kedua parubayah itu berkaca-kaca, mereka membayangkan bagaimana menderita nya anak dari sahabat mereka ini.
"Aku hanya minta tolong pastikan pernikahan ini terlaksana, aku mohon". Helena mengatupkan tangannya dengan penuh putus asa dia tidak tahu bagaimana cara dirinya lepas dari para parasit dan bisa melindungi aset ibunya.
"Memang kalian punya alasan lain selain karena cinta untuk menyegerakan pernikahan ini?? ". Kedua parubayah itu melempar pandangan penuh tanya.
Mereka merasa ada sesuatu yang tak beres dan keduanya sembunyikan
"Awalnya kami bisa menunggu, tapi ketika aku tahu jika semua warisan itu ternyata milikku, aku tidak mau menundanya, aku ingin menyegerakannya, selain untuk kami, itu juga menyelamatkan aset dan peninggalan ibuku, mereka sedang berusaha menjatuhkan aku dan mengambil semua warisan ibuku". Helena menunduk sambil menangis.
Dia akan melakukan apa saja untuk menyelamatkan apa yang tertinggal dari ibunya, jika tidak itu akan habis tanpa dia tahu.
"Mereka juga membuat ibuku menderita lahir bathin sehingga dirinya tidak tahan dan memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri meninggalkan aku seorang diri". Tangis Helena pecah sekarang, dia tidak perduli bagaimana tanggapan mereka padanya.
Dia bahkan memukul-mukul dadanya yang terasa sangat sakit dan sesak, dia punya ayah tapi seperti anak yatim piatu.
Mendengar cerita Helena, keduanya meradang, mereka mengepalkan tangannya karena emosi yang membakar mereka saat ini, ini semua tidak bisa dibiarkan.
"Tenang saja nak, kami pastikan kalian akan menikah secepatnya, ibu pasti akan membuat mereka menyesal membuatmu seperti ini, ibu janji". Anggita memeluk Helena dengan tangis yang sama derasnya.
Bahkan Rendra dan ayahnya memalingkan wajahnya karena kini keduanya tengah menangis mendengar penderitaan yang dialami oleh Helena.
"Tuhan dia gadis yang sangat kuat dan tangguh padahal usianya bahkan lebih muda dariku, dia mengalami banyaknya penderitaan dari orang yang bergelar ayah dan yang seharusnya menjadi cinta pertamanya dan menjadi manusia yang paling dia benci". Rendra menghapus air matanya dengan kasar agar mereka tidak melihatnya.
"Terima kasih om, tante, aku minta tolong, aku ingin bebas dari penderitaan yang ku alami selama ini, aku sudah lelah hidup dengan mereka, aku sudah lelah". Tangis putus asa itu kembali keluar membanjiri mata Helena.
"Kamu tenang saja nak, kami akan membantu mengambil hakmu dan juga kebebasanmu, kamu tidak sendiri, kamu punya kami". Ibu Rendra menghapus air mata anak sahabatnya itu dengan sayang
"Terima kasih tante, aku sangat menghargai ketulusan kalian". Mata Helena bengkak karena sejak tadi menangis.
"Tidak perlu berterima kasih, kami orangtuamu sekarang nak, jika kamu menjadi menantu kami, kamu bagian dari keluarga kami, kami akan melindungi kamu mulai dari sekarang.
" Kalian lihat saja kalian pasti hancur". Monolog Helena dengan seringai tipis.
Terjadi keheningan antara mereka sejenak, Anggita dan Hendra menundukkan kepalanya mencoba mencari cara untuk membuat Wahyu tidka berkutik.
"Nak, kami membutuhkan bantuanmu, kamu bisa?? ". Tanya Hendra setelah mendapatkan ide.
" Apa itu om?? ". Helena bertanya karena sangat penasaran.
"Butuh bantuan kamu untuk mengambil bukti dan rekaman CCTV, rumah kamu, aku yakin, rumah kamu memilikinya kan?? ". Tanyanya dengan penuh harap.
Jika dia bisa mendapatkan bukti semua perlakuan mereka pada Anggraini dan juga Helena, maka Wahyu tak akan bisa mengelak dari pernikahan itu.
"Kami memang memiliki nya om, tapi rekaman seperti apa yang akan aku cari Om?? ". Kini Helena memusatkan kembali perhatiannya pada ayah Rendra itu, begitu juga dengan Rendra dan ibunya.
"Begini nak, Om punya rencana, besok kami akan kerumahmu, kami akan mendaftarkan pernikahanmu di KUA sekarang juga dan kamu akan menikah dirumahmu besok jadi kamu bersiaplah, kirimkan paman foto KTP kamu, Kartu Keluarga dan juga KTP Kedua orangtua mu itu".
"Tapi Om bagaimana aku memiliki yang terakhir itu?? ". Tanya Helena tidak mengerti.
"Fotokopinya saja nak, kamu bisa minta tolong pada bibi atau siapa yang bisa dipercaya dirumah kamu itu".
"Dan satu lagi, berikan Om nomor pengacara yang mengurus warisan mu, paman akan bekerjasama dengannya".
"Wah sayang itu ide yang bagus, aku yakin Wahyu dan istrinya tidak akan berkutik karena kita punya bukti konkrit dan bisa melaporkan dirinya kepolisian, aku tahu betul dia tidak akan mau masuk penjara".
Anggita kegirangan karena rencana suaminya yang brilian menurutnya bahkan Helena menganggukkan kepalanya tanda setuju.
"Baiklah Om jika seperti itu, Rendra tolong kirimkan aku nomor om, dan akan kukira buktinya hari ini juga setelah pulang kerumah, aku akan meminta tolong bibi mengumpulkan semuanya.
"Kalau begitu aku pamit tante, om, aku harus pulang mencari bukti". Helena bangkit kemudian memeluk keduanya bergantian
"Panggil kami ayah dan ibu saja nak, setelah ini kamu akan jadi anak kami". Wnghita dan Hendra membalas pelukan Helena itu dengan sayang
Helena mengirim pesan pada bibi untuk mencari rekaman CCTV itu dan meminta tolong security dirumahnya, mereka adalah orang-orang kepercayaan ibunya yang menjaga dirinya sejak kecil dan mereka langsung memberikan bukti itu kepadanya, dia akan membuat ibu dan kakak tirinya itu menghajarnya dan mengambil rekaman mereka dan dikirimkan pada ayah Rendra
Sesampainya dirumah, benar saja mereka bertiga langsung menyerang Helena dengan membabi buta bahkan wajahnya penuh lebam dan begitu juga dengan badannya, setelah dikeroyok, Helena langsung pergi dari sana kerumah sakit untuk Visum.
Dia memang merencanakan walau hatinya sangat sakit, tapi dia harus bertahan dan memliki bukti untuk menjerat mereka nanti ke penjara setelah dia menikah.
Dia tidak yakin jika ayah dan kedua keluarga tirinya itu akan diam saja setelah mereka membuatnya tidak mendapatkan apa-apa
"Lihat saja, kalian akan mendapatkan balasannya setelah ini".
konfliknya tidak terlalu bertele"....
penyampaian kata" sangat baik dan cukup oke sejauh ini ceritanya gak buat bosan 👍
Semoga sukses kakk othor❤️
drama kehidupan sehari-hari