NovelToon NovelToon
Ceo Cantik Terjebak Cinta Pria Desa

Ceo Cantik Terjebak Cinta Pria Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Beda Usia
Popularitas:16.3k
Nilai: 5
Nama Author: Helliosi Saja

Sebuah insiden kecil memaksa Teresia, CEO cantik umur 27 tahun, menikah dengan Arga, pemuda desa tampan umur 20 tahun, demi menutup aib. Pernikahan tanpa cinta ini penuh gengsi, luka, dan pengkhianatan. Saat Teresia kehilangan, barulah ia menyadari... cintanya telah pergi terlalu jauh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Helliosi Saja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 33

Malam menggulung langit Swiss dengan bintang-bintang bertebaran. Udara dingin menembus jendela kaca besar sebuah mansion megah bergaya klasik di pinggiran kota Zurich. Cahaya temaram lampu kristal menggantung di ruang utama, tempat seorang pria tua berambut putih duduk termenung di kursi goyangnya. Dialah henry vanderhof, pengusaha besar pemilik kerajaan bisnis yang tersebar di seluruh dunia. Matanya menatap jauh ke luar jendela, menanti dengan sabar kabar tentang cucu satu-satunya darah daging yang tersisa.

Suara mobil-mobil yang berhenti di depan mansion membuat hatinya berdegup lebih cepat. Tangan tuanya yang penuh keriput menggenggam ujung tongkatnya erat-erat. Seorang pelayan masuk dengan langkah tergesa.

"Tuan Henry... mereka telah tiba."

Henry mengangguk. Dengan susah payah, ia berdiri, menegakkan tubuhnya meski usia sudah membuat lututnya gemetar. “Bawa dia masuk. Bawa cucuku masuk... aku ingin melihatnya...”

Pintu utama terbuka. Mr lucas masuk lebih dulu, menunduk penuh hormat. Di belakangnya, para petugas medis mendorong brankar tempat arga terbaring dengan alat medis lengkap. Selang infus dan alat bantu pernapasan masih terpasang. Wajah arga tampak tenang dalam tidurnya.

Henry melangkah pelan mendekati cucunya. Matanya berkaca-kaca. “Arga... maafkan kakek... maafkan kakek yang dulu keras kepala... kakek sudah terlalu lama kehilanganmu...”

Tangannya gemetar saat menyentuh pelipis arga. Air mata menetes dari sudut matanya yang renta. Suara hatinya penuh sesal.

"Edward... anakku... aku telah merenggut kebahagiaanmu, dan kini aku hampir kehilangan anakmu. Ampunilah aku... biarkan aku menebus semua ini..."

Para dokter pribadi keluarga vanderhof segera membawa arga ke ruang perawatan yang sudah disiapkan di dalam mansion. Ruang itu tak kalah canggih dari rumah sakit modern. Henry mengikuti di belakang, duduk di kursi di sudut ruangan, matanya tak pernah lepas dari wajah cucunya.

Malam itu Henry tidak tidur. Ia menunggu, menatap arga sepanjang waktu, seolah takut cucunya akan menghilang lagi. Mr lucas berdiri tak jauh darinya, menjaga agar sang tuan tetap kuat.

"Lucas... kau lihat betapa rapuhnya dia? Padahal dia darah dagingku. Kenapa Tuhan baru membukakan mataku sekarang? Kenapa aku membiarkan Edward pergi dulu? Kini aku hanya punya arga... aku tak mau kehilangannya..."

Lucas menghela napas pelan. "Tuan... kita semua berharap arga segera pulih. Tuan sudah mengambil keputusan tepat dengan membawa dia ke sini. Percayalah... arga akan merasakan cinta yang sudah lama ia rindukan."

Di ranjangnya, arga mulai menggeliat. Matanya perlahan terbuka, menatap langit-langit ruangan asing itu. Pandangannya buram, pikirannya kosong. Ia mengerjapkan mata, mencoba memahami di mana dirinya berada.

Henry segera mendekat. “Arga... cucuku... syukur kau sadar, nak...”

Arga menoleh perlahan. Wajah pria tua itu tampak asing baginya. “Siapa... siapa anda...?” suaranya lirih, nyaris tak terdengar.

Hati Henry makin hancur mendengarnya. “Aku... aku kakekmu, nak. Aku Henry Vanderhof. Kau... cucuku... arga raphael vanderhof... anak dari edward vanderhof dan... dan ibumu... annisa putri.”

Arga terdiam. Nama-nama itu membuatkan nya rindu pada sosok orang tuanya.

Malam makin larut. Henry tetap di sisi arga, menunggu dengan penuh cinta dan harapan. Di luar, salju mulai turun, menyelimuti mansion keluarga vanderhof, tanda awal musim baru, tanda awal cerita baru dalam hidup arga.

Satu bulan sudah berlalu sejak arga dibawa ke swiss. Suasana di kediaman keluarga vanderhof perlahan mulai terasa hangat dengan kehadiran arga. Arga kini sudah mulai sembuh secara fisik, tubuhnya lebih kuat, langkahnya pun lebih mantap. Meski ingatan tentang masa lalunya di indonesia, terutama tentang tere, masih belum kembali, arga kini telah menerima kenyataan bahwa dirinya adalah cucu dari henry vanderhof.

Pada awalnya, arga merasa canggung tinggal di rumah megah itu, namun perlahan ia mulai nyaman. Setiap hari henry menemaninya. Kakek itu begitu sabar dan penuh kasih sayang. Ia sering mengajak arga berjalan-jalan di taman belakang rumah, berbincang di teras sambil menikmati teh hangat, atau sekadar duduk di ruang kerja henry, mendengarkan cerita tentang keluarga besar vanderhof dan usaha mereka yang tersebar di berbagai negara.

arga mulai mengenal sosok kakeknya sebagai pria bijaksana yang kini sangat berharap agar cucu satu-satunya itu segera pulih sepenuhnya. henry bahkan sudah mulai mempersiapkan berbagai hal untuk memperkenalkan arga kepada dunia sebagai pewaris sah keluarga vanderhof.

"arga, nak, aku ingin segera dunia tahu kalau cucu tuan henry vanderhof telah kembali. Kau adalah harapan keluarga kita. Semua harta, perusahaan, dan nama baik keluarga ini akan aku wariskan kepadamu," ucap henry suatu sore dengan penuh haru.

arga hanya mengangguk pelan. "terima kasih, kek... aku akan berusaha untuk jadi cucu yang kau banggakan."

di dalam hatinya, arga tetap merasa ada yang hilang. ada kekosongan yang belum terisi. ia masih sering memimpikan kampung halamannya. wajah almarhumah ibunya, annisa putri, sering muncul dalam lamunannya. ia juga teringat sahabat-sahabatnya di kampung, terutama jaka.

sementara itu di indonesia, tere masih larut dalam rindunya. hampir setiap hari ia menghabiskan waktu di kamar. ia duduk di dekat jendela, memandangi langit yang sama yang menaungi swiss, berharap arga merasakan rindunya dari kejauhan. ia sering memegang foto arga, mengingat semua kenangan mereka, dan tanpa terasa air matanya jatuh membasahi pipinya.

papa adrian dan mama linda selalu berusaha menghibur putri mereka. mereka paham betul betapa dalam cinta tere kepada arga sekarang.

"tere, nak, jangan terlalu larut dalam sedih. arga pasti akan segera ingat padamu. mungkin saatnya kamu menyusul dia ke swiss," ucap mama linda dengan lembut.

tere menggeleng pelan. "aku takut, ma. aku takut kalau aku datang dia tidak mengingatku... aku takut aku hanya menyakiti hatiku sendiri."

papa adrian mengusap bahu tere. "kamu harus kuat, nak. cinta kalian pasti akan menemukan jalannya."

di kantor, vina kini mengurus semua urusan tere. vina bekerja keras, memastikan semua berjalan lancar. jaka yang awalnya bekerja di cafe, kini bekerja membantu vina di kantor. awalnya vina sempat heran dengan keputusan jaka, tapi lama-lama ia justru merasa ada yang berbeda setiap jaka ada di sekitarnya. hanya saja, mereka berdua selalu saja bertengkar kecil setiap hari.

"jaka, tolong itu laporan jangan ditaruh sembarangan! nanti kalau hilang gimana?" omel vina sambil memindahkan setumpuk berkas yang ditaruh jaka asal-asalan.

"alah, mba vina, santai aja. aku taruh situ biar gampang nyarinya. kamu ini bawel banget kayak nenek-nenek," jawab jaka sambil nyengir.

vina mendelik kesal. "apa? nenek-nenek? kamu mau aku pecat kamu, ha?"

"ya ampun... galaknya, kayak bos besar aja!" jaka tertawa. "yaudah deh, aku rapihin sekarang, yang mulia nona vina!"

setiap kali mereka bertengkar kecil seperti itu, orang-orang di kantor hanya tersenyum melihat tingkah mereka. mereka sudah terbiasa melihat vina dan jaka saling sindir, tapi diam-diam semua tahu kalau kebersamaan mereka kini makin erat.

setiap sore, setelah pekerjaan selesai, jaka dan vina selalu menyempatkan diri datang ke rumah tere. atas permintaan orang tua tere, mereka diminta menemani tere agar tidak terlalu sering menyendiri. jaka selalu berusaha menghibur tere dengan candaan-candaannya.

"mba tere, kalau kamu terus di kamar terus, bisa-bisa kamu jadi vampir loh. keluar dong, lihat matahari. nanti pucat kayak kertas," kata jaka sambil pura-pura serius.

tere tersenyum tipis, meski matanya tetap sendu. "makasih, ka... kamu selalu bisa bikin aku tersenyum."

vina mencubit lengan jaka pelan. "makanya jangan aneh-aneh, biar tere nggak makin sedih."

"eh, aku ini loh niatnya baik. aku kan cuma mau bikin dia nggak murung terus," bela jaka sambil meringis.

hari-hari terus berjalan seperti itu. di swiss, arga mulai menjalani latihan-latihan untuk memulihkan diri. kakeknya terus mempersiapkan acara besar untuk memperkenalkan arga ke dunia bisnis internasional. sementara di indonesia, tere berjuang dengan rindunya, menanti saat yang tepat untuk menyusul suaminya ke negeri jauh itu.

dan dalam diamnya, tere selalu berharap... semoga cinta mereka bisa kembali menyatu, dan arga bisa mengingat semua cinta yang selama ini mereka pendam.

1
nuraeinieni
aduh arga serasa aq mau benturkan ke tembok kepalamu spy kamu mengingat tere dan pernikahanmu dgn tere.
nuraeinieni
tdk apa2 tere,perjuangan mu tdk akan sia sia,pasti membuahkan hasil yg manis
nuraeinieni
aduh kenapa pake perjodohan,semoga arga cepat mengingat tere
nuraeinieni
sabar tere,pasti nanti arga akan mengingatmu
nuraeinieni
semoga saja arga langsung mengenal tere
nuraeinieni
semoga ingatannya arga pulih
nuraeinieni
akhirnya kebusukan rio terungkap
nuraeinieni
mewek bacanya,,,😭😭😭😭
nuraeinieni
syukurlah terw akhirnya menyadari arga tulus mencintainya
nuraeinieni
baru nyesal tere,,,;semoga arga cepat sadar.
nuraeinieni
semoga aja kamu yg bucin duluan sama arga.
nuraeinieni
wah wah,awas loh tere nytar kamu nyesal
nuraeinieni
wew suami saling ketemu tp masih malu2 dan jaim
nuraeinieni
syukurlah arga dan jaka daoat pekerjaan.
nuraeinieni
rejeku anak sholeh ya arga,langsung dapat kos kosan murah dan jurangan kosan nya baik.
nuraeinieni
bagus tuh arga,kamu merantau ke jakarta sama jaka,siapa tau kalian dpt kerja yg bagus atau kamubida minta tolong sana mertuamu utk carikan lowongan pekerjaan.
Helliosi: makasih kak bantu support nya ya. baru belajar jadi author🤣🙏
total 1 replies
nuraeinieni
syukurlah kalau kamu merasa bersalah tere,gimanapun arga suami yg sah.
nuraeinieni
walaupun kamu tepis tp bayangan pasangan halal tetap terbayang.
nuraeinieni
tetap semangat arga,,,tunjukan kamu juga bisa sukses dgn kerha kerasmu.
nuraeinieni
yg sabar arga,tere butuh waktu waktu,biarkan tere beroikir jernih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!