Andara Istri Kedua

Nasita diam di tempat. Tersenyum miris. Hati nya tergores meningal kan. Rasa nyeri.

Tak kala melihat Emran yang tiba tiba menarik paksa tangan Andara pergi meningal kan diri nya seorang diri di ruang kerja.

Sanggup kah Nasita melihat kemesraan Emran dan Dara nanti. Jujur wanita itu tak se kuat yang terlihat. Hati nya juga sakit sebenar nya

Akan tetapi mengingat penghianatan yang Nasita lakukan. Hati Emran nanti akan jauh lebih sakit.

Nasita akan menyimpan semua rahasianya. Memendam nya dalam. jangan sampai Emran tau.

''Emran di mana Dara. biar aku yang bicara dengan nya.''

''tidak perlu. Aku sudah bicara dengan nya.'' ucap Emran melarang Nasita bicara dengan Andara

''Lalu Dara bagaimana.'' tanya Nasita ingin tau

Emran diam sejenak. Menyesap kopi yang sudah dingin. Pros itu membenarkan posisi duduk nya.

''Biar kan saja. Aku dan Dara sama sama sedang mencoba menerima pernikahan ini. Kamu tidak perlu ikut campur.'' tegas Emran

tidak mau lagi dara berpikir semua yang di lakukan nya. karna perintah dan permintaan Nasita. Dara sering berkata seperti itu.

Mendengar ucapan Emran. Hati Nasita berdenyut nyeri. Permintaan untuk nya yang tak perlu ikut campur tentang hubungan Dara dan Emran.

''jujur aku masih berat Nasita.! Aku tidak ingin melukai mu. Aku akan menerima Dara jika hati ku benar benar ingin. Bukan sekedar pelampiasan. karna penolakan dari mu.'' tutur Emran pelan

masih mencoba menahan diri demi Nasita. Emran tidak akan pernah menyentuh istri kedua nya. Jika hanya untuk sekedar pelampiasan.

Tapi sekarang Dara adalah tanggung jawabnya. Sebisa mungkin Emran akan bersikap baik seolah benar benar menerima pernikahan ini.

''Aku tidak apa apa Emran. Tidak perlu menguatirkan aku.'' ucap Nasita. Jujur atau bohong sebenar nya.

Nasita sendiri tidak tau dengan hati nya. Melihat sikap Emran ke Dara tadi hati nya sempat sakit.

Lebih sakit luka yang akan Nasita toreh kan nanti. Jika Emran tau semua nya. Nasita akan diam dan memendam agar Emran tak perlu tau dan tersakiti.

''syukurlah kalau Dara baik baik saja. Aku ke kamar ku dulu.'' pamit Nasita meningal kan Emran di ruang kerja nya

Emran menyandar kan kepala di kursi. Melihat pintu yang masih terbuka setelah kepergian Nasita.

''Semua karna mu Nasita. pernikahan ku dan Dara. Kenapa pikiran mu pendek sekali. om Tara sudah memberi kan ku proyek ini. Kenapa kamu tidak bisa menunggu nya.''

Emran menghela nafas nya berat. Sejenak dapat berpikir tenang untuk masalah perusahaan.

Hal pribadi tentang rumah tangga nya. Yang dulu tak begitu Emran pikir kan, nyatanya sekarang dapat menyita pikiran pria itu

sedang Nasita begitu sampai di kamar nya wanita itu menutup pintu dan mengunci nya dari dalam.

Perlahan beranjak dari kursi roda. Nasita duduk tepian ranjang. Menatap nanar kursi roda nya.

Kursi roda itu adalah bagian dari sandiwara nya. Sandiwara yang ia ciptakan. agar terlihat sakit dan mengelabui Emran. Nasita tak perlu lagi melayani Emran. Sebagai mana seorang istri.

Nasita menangis dalam diam. Di balik senyum nya wanita itu menyimpan kejahatan. juga cinta yang begitu besar untuk Emran.

Dan sekarang. Menyeret serta Andara gadis desa yang tak tau apa apa. membelenggu Dara di lingkaran rumah tangga nya.

Tok tok

''Mbak Nasita boleh saya masuk.'' terdengar suara ketukan pintu dan tak lama suara Dara dari luar kamar nya

Nasita menyeka air mata nya. Mengubah ekspresi wajah. dan kemudian duduk di kursi roda nya. Dan perlahan membuka pintu.

''Masuk lah Dara.'' tutur Nasita seperti biasa senyum mengembang di bibir nya. Seperti tidak terjadi apa apa. Wanita itu sangat pandai menutupi semua nya. Luka Dan juga sandiwara nya.

Dara masuk dan duduk di sofa. dengan segala pikiran. Dara merasa bersalah sebenar nya. Sudah menjadi duri dalam rumah tangga wanita itu

''Dara.''

''mbak.''

Ucap Nasita dan dara secara bersamaan

''mbak dulu.'' pinta Dara mengalah membiarkan kan madu nya itu bicara lebih dulu.

''Mbak minta maaf. Karna mbak kamu jadi terjebak di situasi sekarang.'' tutur Nasita pelan. Wanita itu menarik nafas. Menyusun kata selanjut nya. ''seperti yang pernah mbak bilang pada mu. Emran sebenar nya orang yang baik dan penyayang. Hati nya lembut dan hangat.''

Dara diam mendengar kan dan mencerna. Ucapan Nasita. Dara sendiri tidak tau dengan. jalan pikiran wanita itu. Meminta suami nya untuk menikah lagi. Mungkin hanya ada satu di antara seribu. Seorang istri yang rela di madu.

''Maaf kan mbak ya.''

Dara menatap madu nya dengan wajah sendu dan terlihat sedih. ada luka di mata nya. Ada rasa yang tak bisa di ungkap dengan kata. dua kata tegar dan hebat.

''Aku yang seharus nya minta maaf mbak. Sudah masuk kedalam lingkar rumah tangga mbak Nasita dan tuan Emran.''

''Tidak Dara. Semua bukan salah mu. Kamu tidak perlu minta maaf. Aku lah yang menyeret mu. aku yang membawa mu masuk kedalam lingkaran ini. Tolong bertahan sebentar saja. Emran juga sedang berusaha menerima keadaan ini. Aku.! juga kamu." tutur Nasita lembut.

tidak pantas Nasita menerima permintaan maaf dari Dara. Sedang Nasita sendiri yang menyeret Dara. Masuk kedalam lingkaran yang Nasita buat.

Meminta gadis polos dan lugu. Untuk menjadi istri kedua suami nya. Nasita pikir gadis seperti ini yang bisa di ajak kerja sama tanpa memikir kan. Hati dan perasan Dara sebelum nya.

Secara tidak langsung. Nasita sudah memberikan beban pikiran yang sangat berat. Untuk gadis seusia Dara. Yang menurut nya masih sangat muda.

"tetap saja aku juga salah. Orang akan menganggap ku sebagai pelakor. Perusak rumah tangga orang. Wanita tidak tau diri. Entah apa lagi. Jika orang tau aku adalah istri kedua." tutur Dara dengan rasa sesak di dada

Memikir kan segala hal yang mungkin bisa terjadi. jika orang tau Dara istri kedua Emran

"ku pastikan itu tidak akan terjadi pada mu Dara. karna aku sendiri yang meminta mu menikah dengan suami ku." ucap Nasita memastikan. Dara tidak akan pernah mengalami hal yang seperti dara sebutkan tadi.

menjadi pelakor. perusak rumah tangga orang. Dan sebagai nya. Hal negatif tentang orang ketiga.

Justru Nasita sangat berterima kasih. Karna Dara nanti yang bisa menyembuhkan luka di hati Emran. seandai nya semua terbongkar.

akan ku pastikan kebahagian mu. Dan ku pastikan juga nanti kamu akan menjadi istri satu satu nya. istri yang sangat di cintai dan di sayangi Emran. hingga Emran lupa rasa nya terluka.