Dunia Terbalik: Aku Menjadi Pria Tampan Tak Tertandingi

Kemudian mata Denis tertutup oleh sepasang tangan.

"Haha, matamu tidak bisa dibuka~"

Suara terdengar di telinga denis.

Kemudian dia merasakan maskernya dilepas lagi.

"Wow!"

"Kamu tampaknya menjadi lebih Tampan!"

"Benar sekali!"

Denis mendengar tiga suara yang halus

Jika aku ingat dengan benar, ini terlihat seperti asrama pria!

Apa yang terjadi dengan dua pria ini!

Pikiran Lin Yun kacau, dia tidak ingin bermain pedang!

Kemudian tangan denis samar-samar merasakan kelembutan, seolah-olah dia menyentuh pinggang seseorang, dan suara malu-malu segera terdengar.

"Ah! Benci!"

"denis, kamu jahat sekali!"

Karena ketakutan, denis segera menarik tangannya, lalu duduk di kursi.

Setelah terdengar suara gemerisik,

Tangan-tangan kecil yang menutupinya langsung mengendur.

"Selamat ulang tahun, den!"

Ketika denis membuka matanya, dia melihat seorang pria tampan...tampan dengan rambut panjang?

Dia memegang kotak hadiah dengan senyum di wajahnya, memberi selamat kepada denis.

Ada dua pria tampan mungil di sebelahnya, masing-masing memegang kotak hadiah yang indah, menatapnya sambil tersenyum.

Hari ini adalah hari ulang tahun tubuh asli?

Mengapa aku sendiri tidak mengetahuinya?

Apakah aku kehilangan sebagian ingatanku setelah menyeberang?

"Hahaha!"

" bingung?"

Ketiganya meletakkan kotak hadiah dan mengenakan topi ulang tahun untuk denis.

Sambil tersenyum, mereka menyalakan lilin dan menyemangati denis.

"Ayo, cepatlah buat permohonan"

"Ya, ya!"

Melihat ketiga orang yang begitu antusias, denis memejamkan matanya dalam diam.

Setelah beberapa saat, ia membuka matanya lagi. Ia hanya berjalan lewat. Ia bukan lagi anak polos seperti dulu.

Berharap dan sejenisnya adalah tipuan anak-anak.

Kemudian ia siap meniup lilin. Ia menggembungkan pipinya dan meniup dengan lembut, dan semua lilin pun padam.

Namun ekspresinya membuat ketiga orang di sebelahnya begitu imut.

Mereka semua berlari ke denis

"Ahahaha!"

"Aku tidak tahan!"

"Bagaimana kamu bisa begitu imut!"

Orang yang mengenakan kaos putih seharusnya adalah Roro.

Kedua orang di sebelahnya kurang lebih sama. Meskipun mereka terlihat tampan,Roro bahkan terlihat lumayan

Namun Denis tetap merasa sangat tidak nyaman.

Ketika mengira mereka adalah laki-laki, denis merasakan kulit kepalanya kesemutan dan bulu punduk nya berdiri di lantai.

"Denis, lihat hadiah yang kami siapkan untukmu"

Roro meletakkan kotak hadiah di depan Denis, dan Gugu dan Wendi di sebelahnya juga mengambil kotak hadiah itu.

Mereka menunggu dengan penuh harap, ingin melihat ekspresi terkejut denis.

Yang pertama adalah milik roro. Denis melihat kotak hadiah dengan tepi emas dan berkata dalam hatinya, "Persetan!"

Kotak hadiah ini diperkirakan berharga ratusan!

Sangat kaya dan tidak manusiawi! Denis membuka kotak hadiah itu dengan harapan besar. Yang menarik perhatiannya adalah ponsel buah yang paling modis, jaket hitam, dan beberapa kaos.

Pada saat ini, Roro membuka matanya yang cerah dan menatap denis dengan penuh harap.

"Apakah kamu menyukainya?"

"Aku sudah lama memilih jaket ini. Jika kamu memadukannya dengan celana jins, kamu pasti akan terlihat keren saat memakainya!"

Melihat ekspresi roro yang mirip kuda, dia mengangguk dengan penuh semangat.

"Kemarilah dan lihat punyaku"

Kata Gugu dengan nada bercanda, lalu meletakkan kotak hadiah itu di depan denis

Setelah Lin Yun membuka kotak hadiah itu, ada tiga set pakaian dan sebuah gelang bertahtakan permata.

Untungnya, tidak ada rok dalam ketiga set ini, dan semuanya dikenakan untuk waktu senggang.

Setelah denis membukanya, Gugu tidak sabar untuk mengenakan gelang itu di tangan kiri denis.

Batu permata biru langit yang serasi dengan tangan denis yang halus dan putih benar-benar karya seni yang luar biasa!

"Haha, aku tahu kamu itu akan terlihat tampan mengenakannya,"

"Sekarang giliranku, sekarang giliranku!"

Wendi segera menyingkirkan kotak hadiah lelaki tua itu, meletakkan kotak hadiahnya yang besar di atas meja, dan menantikan denis membukanya.

Denis menatap kotak hadiah besar di depannya, berdiri dan perlahan membukanya.

Dua pasang sepatu kets diam-diam diletakkan di dalamnya, tampak sangat mahal.

"Apakah kamu menyukai barang-barang ini, denis?" Ketiganya bertanya kepada denis.

"Aku menyukainya"

"Apakah ini terlalu mahal?"

Meskipun denis menyukainya, jika dia menginginkan barang-barang mahal seperti itu, apa yang akan dia gunakan untuk membayarnya di masa depan?

Apakah dia akan menjual ginjal nya sendiri?

"Hmph!"

"Kami akan marah jika kamu melakukan itu!"

"Benar!"

Mereka bertiga langsung berkacak pinggang dan menatap denis dengan marah.

"Cepat simpan! Kami akan makan kuenya!"

"Ya, ya, kue ini dipilih dengan cermat oleh kami"

"Ini berisi buah-buahan kesukaanku... oh tidak, ini berisi buah-buahan yang disukai denis"

Melihat ketiga orang itu dengan sikap tegas, denis merasa tak berdaya.

Dia segera berhenti bersikap sok dan menyimpan hadiah itu. Paling-paling, dia akan mengerjakan pekerjaan rumah di masa depan.

Jika nilai awalnya bagus, dan dengan ingatannya saat ini, tidak akan menjadi masalah baginya untuk mendapatkan banyak beasiswa!

"Ini! Potongan ini untuk denis"

Denis mengambil kue yang diberikan roro kepadanya dan memakannya dalam gigitan kecil.

Secara bertahap, Gugu dan Wendi benar-benar mengoleskan krim di wajah masing-masing.

Suara keceriaan langsung bergema di seluruh asrama, dan denis juga menyaksikan adegan ini dengan gembira, yang membuat orang-orang merasa sangat hangat.

Memiliki teman sekamar seperti itu benar-benar membuat iri!

Pada akhirnya, bahkan denis terlibat dalam pertarungan kue ini, dan dia mengalahkan mereka satu lawan tiga!

Bagaimanapun, dengan dukungan tubuh Yan sehat, meskipun kekuatannya tidak sekuat wanita, masih sangat mudah baginya untuk menghadapi tiga pria kecil yang tingginya hanya sekitar 1,6 meter.

Saat kesenangan berakhir, mereka bertiga siap untuk mandi.

Roro tiba-tiba maju dengan pakaian dan berkata kepada denis:

"Den, saatnya mandi"

Denis awalnya tidak bereaksi, dan berkata kepadanya:

"Kalau begitu kamu mandi saja"

Roro segera berkata: "Kamu tidak ikut denganku?"

Kalimat ini membuat denis langsung ketakutan, apa?

Tapi kemudian dia buru-buru berkata:

"Tidak, kamu duluan"

Kemudian Yun Roro berjalan ke kamar mandi dengan.

Kata-kata roro membuat denis takut dan dia segera mencari ingatannya.

Dia menemukan bahwa mereka sebenarnya pernah mandi bersama sebelumnya.

Ketika mengingat adegan-adegan itu, jari-jari kaki denis bisa menggali tiga kamar tidur dan satu ruang tamu.

Ketika mereka berempat selesai mandi, denis sedang berbaring di tempat tidur sambil memainkan ponsel-nya.

"Ada apa? Apakah ada yang salah?"

Denis bertanya.

Roro segera mengangkat kepalanya dengan tanda tanya di wajahnya, dan berkata dengan bingung:

"Ada apa, Den? Bukankah aku selalu datang ke sini untuk tidur sebelumnya?"

Denis tercengang. Benarkah itu? Tidak!

Sebelum dia bisa sadar kembali, beberapa pesan muncul di WA.

Denis dengan cepat mengklik untuk menghilangkan rasa ngeri nya.

Ketika dia melihat ini, wajah denis langsung menjadi gelap.